Anda di halaman 1dari 4

Nazaruddin Ancam Bongkar Borok PD

May 19, 2011 7:26 pm Kamis, 19 Mei 2011 Dampak politik akibat kasus dugaan suap di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) makin memanas. ( Opini ) Setelah diancam dua opsi, dipecat atau mundur, oleh Dewan Kehormatan (DK) Partai Demokrat (PD), Bendahara Umum PD Muhamad Nazaruddin balik mengancam akan membongkar borok partai yang didirikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu dilakukannya apabila kelak PD memecatnya. ( Opini ) Sementara itu, PD terus didesak bersikap tegas menindak anggotanya apabila terbukti terlibat dalam kasus dugaan suap di Kemenpora. Sebab, sikap "keras" SBY sebagai Ketua Dewan Pembina PD melawan korupsi kini ditunggu-tunggu publik. Sejauh ini, elite PD dinilai masih plin-plan dan belum bersikap tegas terhadap masalah itu. ( Opini ) Demikian kumpulan pendapat pengamat politik Charta Politika Yunarto Widjaya, Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo, dan Juru Bicara PD Ruhut Sitompul secara terpisah di Jakarta, Rabu (18/5) kemarin. ( Fakta ) Berdasarkan informasi yang beredar di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, tarik ulur pemecatan Nazaruddin memang sangat alot. Lepas dari isu pertarungan kubu pascapemilihan Ketua Umum PD, posisi Nazaruddin memang sangat strategis. ( Opini ) Nazaruddin banyak memegang informasi penting sejumlah politikus PD di Senayan. Meski demikian, Juru Bicara (Jubir) PD Ruhut Sitompul tegas-tegas membantahnya. "Enggak ada itu ancam-mengancam. Enggak ada," ujar Ruhut. ( Opini ) Saat diperiksa Dewan Kehormatan PD hingga dua kali, yakni di kantor DPP PD di Salemba dan di Cikeas, ( Fakta ). Nazaruddin bersuara keras kepada Dewan Kehormatan. Nazaruddin membantah dirinya terlibat dalam kasus Kemenpora. Tetapi seandainya dia terseret dalam kasus itu, dia akan membuka rahasia sejumlah politikus PD. ( Opini )
Written Hidayatullah by

Disebut-sebut banyak politikus PD di Senayan, umumnya dari kelompok Ketua Umum Anas Urbaningrum, yang tidak rela Nazaruddin diberi sanksi. Bukan hanya soal rahasia yang dipegang Nazaruddin, melainkan juga soal solidaritas. "Mana ada orang dipecat sebelum ada fakta hukum. Kami menunggu hasil penyelidikan KPK. Yang jelas, apa yang diputuskan KPK jadi pertimbangan kami," ucap Ruhut. ( Opini ) Sebelumnya, Ketua DPP PD Kastorius Sinaga dalam pernyataannya mengatakan, dua opsi telah disiapkan oleh DK PD atas arahan Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono untuk Nazaruddin, yaitu opsi pemecatan dan opsi pengunduran diri. Tak ada opsi lain yang disiapkan, kecuali salah satu dari kedua ini. ( Opini ) Nazaruddin disebut-sebut terkait dugaan suap wisma atlet di Kemenpora. Mantan pengacara salah satu tersangka, Mindo Rosalina Manulang, yakni Kamarudin Simanjuntak, menyebut Nazaruddin adalah atasan Rosa dan terkait dalam kasus tersebut. Namun, baik Rosa maupun Nazaruddin membantah ada hubungan dan terkait kasus itu. ( Opini ) Jubir PD Ruhut Sitompul lagi-lagi menegaskan, belum ada sanksi yang akan diambil terhadap Nazaruddin. Opsi pemecatan atau mundur yang disampaikan Ketua DPP PD Kastorius Sinaga adalah buntut dari Munas di Bandung pada Juni 2010 lalu. "Kastorius jangan bawa suara dari salah satu calon dong," kata Ruhut. ( Opini ) Sayangnya, Ruhut enggan menyebut siapa calon Ketua Umum PD yang dibela Kastorius. Seperti diketahui, pada Juni 2010, Anas Urbaningrum memenangkan pemilihan Ketum PD. Calon lainnya yakni Andi Mallarangeng dan Marzuki Alie. ( Fakta ) Dalam isu yang bergulir, disebut-sebut Nazaruddin sebagai orang yang memodali Anas hingga sukses meraih posisi ketum. Tak mengherankan kemudian jabatan bendahara diberikan kepada Nazaruddin. ( Opini ) Kabar beredar, kubu Anas pun pasang badan bagi Nazaruddin begitu isu yang memojokkan sang bendahara itu muncul. Namun, saat dikonfirmasi soal ini, Ruhut hanya menjawab diplomatis. "Kami menyerahkan kepada KPK. Kami mendukung KPK," ujarnya sambil tertawa. ( Opini )

Written Hidayatullah

by

Ruhut juga menepis munculnya perpecahan di tubuh PD terkait isu Nazaruddin. Dia menegaskan, semua tetap berpegang pada asas praduga tak bersalah. ( Opini ) Berbeda dengan sikap PD, pengamat politik Charta Politika Yunarto Widjaya menilai, lebih baik PD mengambil langkah penonaktifan Nazaruddin dari partai. ( Opini )

Seandainya Nazaruddin tidak terbukti tersangkut dalam dugaan suap di Kemenpora, maka bisa dilakukan rehabilitasi. Di mata Yunarto, penonaktifan seharusnya lebih dikedepankan daripada pilihan ekstrem itu. ( Opini ) Dewan Kehormatan PD bisa melakukan langkah tanpa menunggu aksi KPK terlebih dahulu. Menurut Yunarto, penonaktifan Nazaruddin lebih cepat dilakukan lebih baik. ( Opini ) Secara terpisah, Adnan Topan Husodo mengatakan, PD belum tegas. Ada kader yang menyebut sanksi segera diputuskan, ada juga yang menyatakan belum ada sanksi. Padahal kalau PD berani mengambil tindakan atas Nazaruddin, layak diacungi jempol. ( Opini ) "Langkah itu sebagai sesuatu yang baru dalam membangun integritas politik. Itu tradisi yang harus diterapkan partai lainnya," kata Adnan Topan. ( Opini ) Selama ini, lanjut Adnan, berbicara pemberantasan korupsi harus dimulai dari ranah politik. Jadi, bila secara politik sudah ada niatan untuk berperang melawan pemberantasan korupsi, semuanya akan lebih mudah. ( Opini ) "Jadi, bila benar ada sanksi yang diberikan oleh Dewan Kehormatan PD, itu sebuah langkah maju. Ini baru pertama kali terjadi di mana pemeriksaan internal menghasilkan keputusan demikian. Ini harus dilembagakan," ujarnya. ( Opini ) Juru Bicara KPK Johan Budi SP menegaskan bahwa uang tunai yang disita bersama cek senilai Rp 3,2 miliar dari ruang kerja mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Wafid Muharram bukan bagian dari keuangan kementerian itu. Namun, dia mengatakan, penyidik KPK belum bisa mengembangkan kasus itu kecuali mendalami penyidikan terhadap tiga tersangka, yaitu Wafid, Mindo Rosalina Manulang, dan Muhammad El Idris. ( Fakta ) "Sampai hari ini, uang itu yang baru kita temukan ternyata tidak terkait dengan operasional di Kemenpora," kata Johan Budi di kantornya. ( Opini )
Written Hidayatullah by

Meski begitu, KPK akan tetap menelusuri apakah uang itu merupakan bagian dari suap di daerah. Termasuk keterkaitan uang tunai itu dengan cek Rp 3,2 miliar yang ditemukan bersamaan dengan uang tunai tersebut. ( Fakta ) Apabila uang itu diperoleh dengan cara koruptif, akan diproses hukum. Sedangkan jika ditemukan bahwa uang itu diperoleh dengan cara yang tidak melanggar hukum, akan dikembalikan kepada pemiliknya. ( Opini ) Dalam proses penangkapan Wafid di lantai tiga kantor Kemenpora, akhir April silam, selain menyita cek senilai Rp 3,2 miliar dan uang pecahan rupiah berjumlah Rp 73 juta, petugas KPK saat itu juga menemukan beberapa uang pecahan antara lain 128.128 dolar AS dan 13.070 dolar Australia. ( Fakta ) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan menemukan transaksi mencurigakan pada rekening bank milik salah satu tersangka kasus suap Kemenpora. Rekening di salah satu bank itu diduga berisi dana haram. ( Opini ) Didalam tas terdapat Blackberry Torch warna hitam tanpa tutup belakang dengan memory card dan Blackberry Bold 9700 tanpa tutup belakang dengan memory card, disana juga ada hp lain diantaranya handhone Nokia C5 serta ponsel Nokia E7 warna hitam. Flash disk merk Sony Vaio 4 GB dan power crystal serta jam tangan hitam yang kaca depanya pecah juga ada. ( Fakta ) Perlengkapan lain seperti charger Blackberry warna hitam termasuk didalam daftar isi tas. Satu tiket elektronik, atas nama Syarifudin dari Cartagena ke Bogota plus berjumlah US$ 20 ribu dan 5 buah kartu nama adalah barang berikutnya. Terakhir isi tas misterius milik nazarudin adalah satu dompet, ada uang USD 100 lima lembar dan beberapa lembar uang Peso dan tas hitam merk Dunhill. ( Fakta ) Sekilas tidak ada yang penting isi tas tersangka korupsi wima atlet tersebut, tapi apakah itu sudah seluruhnya dan apa isi flasdik milih bung nazar? hanya waktu yang bisa mengungkpnya:) jadi puitis kayak kata bijak. ( Opini )

Written Hidayatullah

by

Anda mungkin juga menyukai