Anda di halaman 1dari 3

ANALISA KASUS 1.

Campak, morbili, atau rubeola adalah suatu penyakit virus akut yang disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini sangat infeksius, dapat menular sejak awal masa prodromal sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam. Penyebaran infeksi terjadi melalui perantara droplet. 2. Dalam analisis kasus ini akan mendiskusikan cara penegakan diagnosis dari kasus ini sesuai dengan analisis subjektif dari pasien, hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan, analisis masalah dari pasien dan perencanaan yang terdiri dari non medikamentosa dan medikamentosa 3. Penegakan diagnosis campak di dasarkan atas anamnesis dan pemeriksaan fisik dan sedangkan pemeriksaan penunjang sekadar membantu.. Prinsip penatalaksanaan pada morbili bersifat suportif dan simtomatis. (Lampiran 1) 1. Usia pasien yang terkena morbili di kasus ini antara 9 bulan sampai 4 tahun dengan umur rata-rata 22 bulan dan standar deviasi 20,82. 2. Dari keluhan utamanya demam. Pada sampel di atas pasien datang ke rumah sakit sekitar hari ke 4 sehingga hari ke 6 dengan nilai rata-rata hari ke-5 dan standar deviasi 1.1. Pasien umumnya sudah pernah berobat dan membeli obat sendiri untuk menangani demamnya. Pada pasien dengan morbili, demam dan gejala lain timbul sesuai dengan stadium penyakitnya. Stadium kataral (prodromal) Berlangsung 45 hari. Gejala menyerupai influenza, yaitu demam tinggi 105o F (40,6oC), malaise, batuk, fotofobia, konjungivitis, dan koriza. Menjelang akhir stadium kataral dan 2448 jam sebelum timbul eksantem, timbul bercak Koplik yang patognomonik bagi morbili, tetapi sangat jarang dijumpai. Lesi ini dideskripsi oleh Koplik pada tahun 1986 sebagai suatu bintik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dengan diameter sekitar 1 mm, dikelilingi oleh eritema, dan berlokasi di mukosa bukalis berhadapan dengan molar bawah. Jarang ditemukan di bibir bawah tengah atau palatum. Timbulnya Kopliks spot hanya berlangsung sebentar, kurang lebih 12 jam, sehingga sukar terdeteksi dan biasanya luput pada waktu dilakukan pemeriksaan klinis.

Kadangkadang terdapat makula halus yang kemudian menghilang sebelum stadium erupsi. Gambaran darah tepi ialah limfositosis dan leukopenia. Diagnosis perkiraan dapat dibuat bila ada bercak Koplik dan penderita pernah kontak dengan penderita morbili dalam waktu 2 minggu terakhir.4,5 Stadium erupsi Berlangsung selama 510 hari. Gejala pada stadium kataral seperti koriza dan batuk-batuk bertambah. Timbul enantem atau titik merah di palatum durum dan palatum mole. Kadang-kadang terlihat pula bercak Koplik. Kemudian terjadi ruam eritematosa yang berbentuk makula-papula disertai meningkatnya suhu badan. Di antara makula terdapat kulit yang normal. Ruam mula-mula timbul di belakang telinga, di bagian lateral tengkuk, sepanjang rambut, dan bagian belakang bawah. Dapat terjadi perdarahan ringan, rasa gatal, dan muka bengkak. Ruam mencapai anggota bawah pada hari ketiga dan menghilang sesuai urutan terjadinya. Dapat terjadi pembesaran kelenjar getah bening mandibula dan leher bagian belakang, splenomegali, diare, dan muntah. Variasi lain adalah black measles, yaitu morbili yang disertai perdarahan pada kulit, mulut, hidung, dan traktus digestivus. Stadium konvalesens. Gejala-gejala pada stadium kataral mulai menghilang, erupsi kulit berkurang dan meninggalkan bekas di kulit berupa hiperpigmentasi yang akan menghilang sendiri dengan sempurna setelah 23 minggu. Selain hiperpigmentasi, pada anak Indonesia sering ditemukan pada kulit yang bersisik. Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbili. Pada penyakitpenyakit lain dengan eritema atau eksantema ruam kulit menghilang tanpa hiperpigmentasi. Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi. 3. Pada pemeriksaan fisik pada sampel pasien,semua pasien menunjukkan tanda ruam makulopapular pada seluruh tubuh. Ruam dari morbili mempunyai ciri khas yaitu diawali dari belakang telinga kemudian menyebar ke muka,dada,tubuh, lengan dan kaki bersamaan dengan meningkatnya suhu tubuh selanjutnya mengalami hiperpigmentasi dan mengelupas. 4. Untuk pemeriksaan penunjang pada kasus morbili sekadar membantu untuk menegakkan diagnosis.Pada pemeriksaan serologi didapatkan IgM spesifik. Imunoglobulin kelas IgM dan IgG distimulasi oleh infeksi campak, muncul bersama-

sama diperkirakan 12 hari setelah infeksi dan mencapai titer tertinggi setelah 21 hari. Kemudian IgM menghilang dengan cepat sedangkan IgG tinggal terbatas dan jumlahnya terus terukur. Keberadaan imunoglobulin kelas IgM menunjukkan petanda baru terkena infeksi atau baru mendapatkan vaksinasi, sedangkan IgG menunjukkan bahwa pernah terkena infeksi walaupun sudah lama. 5. Untuk penatalaksanaan umumnya pada pasien campak tanpa penyulit dapat berobat jalan. Anak harus diberikan cukup cairan dan kalori sedangkan pengobatan bersifat simptomatik dengan pemberian antipiretik,antitusif,ekspektoran dan antikonvulsan bila diperlukan. Sedangkan pada campak dengan penyulit pasien perlu dirawat inap. Di rumah sakit pasien campak dirawat di bangsal isolasi sistem pernafasan diperlukan perbaikan keadaan umum dengan memperbaiki kebutuhan cairan dan diet yang memadai. Apabila terdapat penyulit, maka dilakukan pengobatan untuk mengatasi penyulit yang timbul. 6. Pencegahan campak dilakukan dengan pemberian imunisasi aktif pada bayi berumur 9 bulan atau lebih. 7. Pada sampel pasien,pasien dirawat inap sekitar 3-4 hari dengan nilai rata-rata 4 hari dan standar deviasi 1,5.

Anda mungkin juga menyukai