KEKUATAN INTERNAL ORGANISASI: Relatif Rendah dan Beragam KEBERLANJUTAN ORGANISASI: Terancam
KONSEP DASAR
MUTU ? suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Goetsch dan Davis, 1994)
totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan (ISO 8402/Quality Vocabulary)
KONSEP DASAR
MANAJEMEN MUTU
Semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijakan mutu, tujuan-tujuan dan tanggungjawab, serta mengimplementasikannya melalui alat-alat seperti perencanaan mutu (quality planning), pengendalian mutu (quality control), jaminan mutu (quality assurance), dan peningkatan mutu (quality improvement). Tanggungjawab manajemen mutu terdapat pada semua tingkatan manajemen dan implementasinya melibatkan semua orang pada semua unit dalam organisasi (ISO 4802/Quality Vocabulary). Perencanaan mutu: penetapan dan pengembangan tujuan dan kebutuhan untuk mutu serta penerapan sistem mutu. Pengendalian mutu: teknik-teknik dan aktivitas operasional yang ditujukan untuk memenuhi persyaratan mutu. Jaminan mutu: semua tindakan terencana dan sistematis yang diimplementasikan dan didemonstrasikan guna memberikan kepercayaan yang cukup bahwa produk akan memuaskan kebutuhan untuk mutu tertentu. Peningkatan mutu: tindakan-tindakan yang diambil guna meningkatkan nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan efektivitas dan efisiensidari proses dan aktivitas melalui struktur organisasi.
KONSEP DASAR
Manajemen mutu berfokus pada perbaikan terus menerus (continuous quality improvement) untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan atau stakeholders lainnya. Manajemen mutu berorientasi pada proses yang mengintegrasikan semua sumber daya manusia, pemasok, pelanggan di lingkungan organisasi/perusahaan.
Respek terhadap setiap orang setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Manajemen berdasarkan fakta setiap keputusan pada berbagai tingkatan manajemen didasarkan pada fakta/data Perbaikan secara berkesinambungan melakukan proses secara sistematis dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan.
action
plan
cheek
do
1. Plan:
a. b. c. d. Problem identification Problem selection Identifying cause Improvement plan (5 w + 1H)
2. Do:
Implementation of plan improvement
3. Check:
a. Check the result of improvement b. Comparing before and after improvement
4. Action:
a. Establish standard b. Proceed to next problem
Quality Control Circle (QCC) a group of employee working together to Improve service quality continuously
Contoh: Sebuah hotel ingin memperbaiki kualitas Jasanya untuk melakukan hal ini, hotel tsb Melaksanakan langkah-langkah sebagai Berikut: a. Survey keluhan konsumen b. Menggunakan check sheet untuk mengolah data keluhan c. Membuat pareto diagram d. Memilih masalah kualitas jasa e. Membuat C diagram f. Membuat langkah-langkah perbaikan g. Melakukan langkah perbaikan h. Melakukan cek hasil i. Membuat standar operasi dan memilih problem berikutnya.
Dalam penyampaian jasa terdapat fungsi Intermediate (cabang, tenaga, penjual, dsb) Intermediate agen ini berhubungan langsung dengan konsumen, sehingga persepsi konsumen Dibangun dari interaksi ini. Untuk meningkatkan kualitas jasa, intermediate Agen harus berusaha memberikan kualitas jasa yang baik dan memilih akses kepada fungsi Operasi jasa.
Communication gaps:
Serious problem for service quality Types of Communication gaps: a. Over promising b. Miss understanding c. Poor of listening skill
e. Educating customers about the service dapat dilakukan melalui: - customer mencoba jasa - focus group discusion - sosialisasi f. Developing quality culture g. Automating quality: Operasi jasa secara otomatis dapat mengurangi kesalahan h. Implementing knowledge management
Service Quality
Situational Factor
Product Quality
Customer Satisfaction
Price
Personal Factor
Kualitas jasa dibentuk oleh serangkaian kegiatan (drama and script). Perlu diperhatikan service encounter Cascade setiap encounter berpartisipasi dalam menciptakan kualitas jasa serta kepuasan pelanggan. Encounter pertama memegang peranan paling penting.
3. Spontaneity Tindakan spontan dari pekerja kepada konsumen seperti diskriminasi, ignoring.
4. Coping Menangani masalah-masalah yang timbul dari customer yang tidak dapat bekerjasama.
Contoh :
Dalam suatu klinik, customer menilai kualitas pelayanan resepsionis dari : 1. Bagaiman pegawai resepsionis melayani (people) 2. Bagaimana proses pendaftaran (cepat, ada antrian, komputerisasi, dsb) 3. Bentuk-bentuk fisik seperti interior, kebersihan, meubel, dsb)
Usaha peningkatan quality secara terus menerus dengan melibatkan seluruh pihak yang punya keterlibatan dalam penciptaan produk mulai dari Top Manager sampai dengan operator. Pihak external seperti supplier, pemegang saham dan sebagainya.
MODEL TQM
CONTINUOUS IMPROVEMENT
CUSTOMER FOCUS
PROCESS IMPROVEMENT
TOTAL INVOLVEMENT
2. CONTINUOUS IMPROVEMENT
3. TOTAL INVOLVEMENT
CUSTOMER FOCUS
COSTOMER FOCUS:
IDENTIFIKASI KONSUMEN:
KONSUMEN ADALAH ORANG ATAU KELOMPOK ORANG