Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Latar Belakang

Tahun 1996, WHO memperkirakan lebih dari 585. 000 ibu per tahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Di Asia Selatan, wanita berkemungkinan 1: 18 meninggal akibat kehamilan atau persalinan selama kehidupannya; di banyak negara Afrika 1: 14; sedangkan di Amerika Utara hanya 1: 6.366. Lebih dari 50% kematian dinegara berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan teknologi yang ada serta biaya yang relatif rendah. (www.worldhealth.com)

Departemen Kesehatan dibantu oleh WHO, UNICEF dan UNDP melaksanakan asesment safe motherhood pada tahun 1990 dan hasilnya adalah rekomendasi rencana kegiatan lima tahun. Departemen Kesehatan menerapkan rekomendasi tersebut dalam bentuk strategi operasional untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI) dan sasarannya adalah menurunkan AKI dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 225 per 100.000 pada tahun 2000. (Saifuddin,2006)

Pada saat ini, Angka kematian ibu dan angka kematian perinatal di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survey demografi dan kesehatan Indonesia (1994) angka kematian ibu adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian perinatal adalah 40 per 1000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan Negara-negara lain, maka angka kematian ibu di Indonesia adalah 15 kali angka kematian di Malaysia, 10 kali lebih tinggi dari pada Thailand atau 5 kali lebih tinggi dari pada Filipina. (Wiknjosastro, 2006)

Angka Kematian Ibu di Indonesia bervariasi dari yang paling rendah yaitu 130 per 100.000 kelahiran hidup di Yogyakarta, 490 per 100.000 kelahiran hidup di Jawa Barat sampai yang paling tinggi, yaitu 1.340 per 100.000 kelahiran hidup di nusa Tenggara Barat. Variasi ini antara lain disebabkan oleh perbedaan norma, nilai, lingkungan dan kepercayaan masyarakat, disamping infrastruktur yang ada. (Winkjosastro, 2006)

Sejak awal tahun 1990-an para pakar yang aktif dalam Safe Motherhood mengatakan bahwa

pendekatan risiko, yang mengelompokan ibu hamil dalam kelompok tidak berisiko dan berisiko, sebaiknya tidak digunakan lagi. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa lebih dari 90% kematian ibu disebabkan komplikasi obstetric yang sering tak diramalkan saat kehamilan. Kebanyakan komplikasi itu terjadi pada saat atau sekitar persalinan. Oleh karena itu, setiap ibu hamil agar mempunyai akses ke pertolongan persalinan yang aman dan pelayanan obstetri. (Wiknjosastro, 2006)

Sectio caesarea merupakan solusi dari persalinan beresiko, namun Sectio caesarea sendiri bukannya tanpa resiko. Menurut (Siregar, 2002), Salah satunya adalah infeksi setelah operasi. Penyebab terjadinya infeksi di bekas luka operasi, bukan saja perilaku ibu yang hygienies. Baberapa faktor sebelum, disaat dan sesudah operasi juga berpengaruh besar pada kemungkinan terjadinya infeksi. Jumlah ibu hamil yang mendaftar untuk melahirkan meningkat luar biasa. Makin diminati operasi caesarea tampaknya makin jadi pilihan. Meski tak ada anjuran medis. Tak heran, angka persalinan caesarea di Indonesia terus meningkat. Data rumah-rumah sakit swasta di kota besar mencatat angka sekitar 30-80 persen. Banyaknya ibu hamil minta dicaesarea tanpa rekomendasi medis, diduga karena kurangnya informasi tentang itu. Padahal resiko operasi besar itu sangat tinggi, sehingga jauh lebih berbahaya dibanding normal. Dan yang harus memikul resiko itu tidak cma ibu bayi juga. (www.cermindunia.com)

Anda mungkin juga menyukai

  • Pathway CHF
    Pathway CHF
    Dokumen43 halaman
    Pathway CHF
    Rizki Archard Alfonso
    62% (13)
  • 2429 5260 1 SM
    2429 5260 1 SM
    Dokumen7 halaman
    2429 5260 1 SM
    geraldi23
    Belum ada peringkat
  • Askep CHF
    Askep CHF
    Dokumen17 halaman
    Askep CHF
    Mala Potter
    Belum ada peringkat
  • LP Gerontik Hipertensi
    LP Gerontik Hipertensi
    Dokumen7 halaman
    LP Gerontik Hipertensi
    Yulius Maliq
    100% (1)
  • 2429 5260 1 SM
    2429 5260 1 SM
    Dokumen7 halaman
    2429 5260 1 SM
    geraldi23
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus BBLR
    Laporan Kasus BBLR
    Dokumen17 halaman
    Laporan Kasus BBLR
    Taufik Abidin
    75% (8)
  • Askep Hipertensi
    Askep Hipertensi
    Dokumen37 halaman
    Askep Hipertensi
    Yulius Maliq
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus BBLR
    Laporan Kasus BBLR
    Dokumen17 halaman
    Laporan Kasus BBLR
    Taufik Abidin
    75% (8)
  • Natrium
    Natrium
    Dokumen6 halaman
    Natrium
    Yulius Maliq
    Belum ada peringkat
  • Askep Hipertensi
    Askep Hipertensi
    Dokumen37 halaman
    Askep Hipertensi
    Yulius Maliq
    Belum ada peringkat
  • CHF
    CHF
    Dokumen47 halaman
    CHF
    TiNa Wellajat
    Belum ada peringkat
  • CHF
    CHF
    Dokumen47 halaman
    CHF
    TiNa Wellajat
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Jiwa
    Jurnal Jiwa
    Dokumen8 halaman
    Jurnal Jiwa
    Yulius Maliq
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Jiwa
    Jurnal Jiwa
    Dokumen8 halaman
    Jurnal Jiwa
    Yulius Maliq
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen13 halaman
    Jurnal
    Sholy Lily Zikria
    Belum ada peringkat