Anda di halaman 1dari 8

Kalibration Manometer

Kalibrasi Barometer

Kalibrasi Termometer Air Raksa

Proses kalibrasi thermometer antara lain : 1. Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air. 2. Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut mendidih seluruhnya saat dipanaskan. 3. Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama. Kalibrasi higrometer

Sebuah sistem kalibrasi higrometer telah dirancang dan dibuat dalam rangka peningkatan kemampuan kalibrasi higrometer untuk menghasilkan sebuah sistem kalibrasi yang dapat memberikan kemampuan ukur terbaik di bawah 2,5%. Sistem yang dibangun memanfaatkan prinsip kerja divided flow atau aliran terbagi. Pengujian dilakukan terhadap sistem tersebut pada rentang kelembaban relative yang biasa dipakai untuk melakukan kalibrasi, yaitu dari 10% hingga 95%. Pengukuran ketidakseragaman test chamber telah dilakukan pada rentang kelembaban tersebut dengan menggunakan dua buah sensor. Hasil akhir pengujian menunjukkan sistem yang dibangun mampu memberikan kemampuan ukur terbaik masing-masing adalah 0,62% pada RH 10% dan 0,51% pada RH 60% dan 95%. Kalibrasi Pada Mesin Diesel Bagi pemilik mobil service rutin alias tune up sudah merupakan keharusan jika tunggangan ingin selalu dalam keadaan sehat. Ritual tune up mulai dari ganti oli, stel klep, stel pengapian, bersih2 busi, filter oli/bensin/udara (kalo perlu ganti jika udah waktunya) hingga bersih2 karburator ato throttle body (mesin injeksi)

dengan menggunakan cairan/foam adalah hal lazim yang dilakukan oleh bengkel resmi maupun non resmi. Seiring dengan kemajuan jaman, teknologi mesin mobil semakin lama semakin canggih. Mau tidak mau pihak bengkel pun harus sigap dengan perkembangan mobil masa kini. Salah satunya adalah alat yang bernama kalibrasi injektor. Alat ini berguna untuk mengkalibrasi kinerja injektor agar bekerja secara optimal. Kemampuan injektor untuk menyemprotkan BBM semakin lama semakin turun seiring dengan bertambahnya usia kendaraan. Hal ini menyebabkan performa kendaraan akan menurun. Nah dengan alat ini, injektor akan dikalibrasi kembali kemampuannya mendekati seperti mobil yang baru keluar dari pabrik. Menurut pihak bengkel yang menyediakan alat ini, langkah menyemprotkan cairan/foam ke lubang throttle body ketika mobil di-tune up masih kurang efektif hasilnya karena kerak2 yang terdapat di lubang injektor tidak ikut rontok. Penyebabnya adalah lubang injektor yang sangat kecil. Gimana cara kerja alat tersebut? ketika mobil diservis, injektor akan dilepas kemudian ditaruh di alat itu. Misal mobil anda 4 silinder berarti ada 4 injektor yang dicopot. Pada kalibrasi injektor terdapat bensin plus cairan kimia yang berguna untuk merontokkan kerak. Tahap awal nosel injektor dibersihkan dibantu dengan getaran ultrasonic. Setelah itu kinerja injektor dites dengan cara injektor menyemprotkan semburan bensin ke dalam tabung gelas bening (1 injektor=1 tabung gelas). Pada tahap ini pengetesan dimulai dari beberapa mode penyemprotan misalnya mulai dari debit semburan hingga pengabutan. Nah setelah tabung gelas terisi bensin dilakukan pengukuran volume bensin dilihat dengan cara melihat volume mililiter (ml) yang ada dalam tabung gelas ato bisa juga dengan mengukur ketinggian masing2 tabung gelas. Jika hasilnya volume tiap injektor berbeda2, dilakukan ritual ulang mulai tahap awal lagi selanjutnya uji penyemprotan. Andai volume masih berbeda juga, akan dilakukan tindakan yang sama seperti sebelumnya. Kalo volume masih belum sama juga (meski sudah dilakukan berulang2) berarti kinerja injektor sudah tidak sempurna. Biasanya kasus yang terjadi dari ke-4 injektor yg dites, salah satu injektor volumenya berbeda, artinya injektor tersebut perlu waktunya ganti. Jika masing2 injektor hasil tesnya berbeda2 artinya kinerja ke-4 injektor sudah tidak bagus lagi (karena umur komponen & kerak yang sudah mengeras sehingga sulit dibersihkan) kudu ganti semua injektor ama yang baru.

Alat kalibrasi injektor. Trus kapan sebaiknya melakukan kalibrasi injektor ? tidak ada patokan pasti (tergantung kebutuhan) tapi ada pendapat yang mengatakan sebaiknya tiap 20rb KM ato 1 tahun sekali & dibarengi dengan ganti filter bensin supaya kinerja injektor optimal. Apa sih yang menyebabkan injektor kotor ? penyebab utamanya adalah kualitas bensin yang buruk. Isilah bensin mobil anda di SPBU yang berkualitas misalnya mobil yang minum Premium isi bensinnya di SPBU yang ada logo Pasti Pas. Syukur2 jika mobil anda diisi BBM beroktan 92 ato lebih macam Shell, Petronas ato Total, nosel injektor dijamin lebih bersih. Di samping itu kebiasaan ngisi bensin nunggu kalo indikator bensinnya hampir menyentuh huruf E (empty) juga mempercepat timbulnya kerak di nosel injektor. Sudah melakukan tune up tapi tarikan koq masih kurang mak nyus ? mungkin saja nosel injektor sudah mampet penyebabnya. Penulis sudah 2 kali melakukan ritual kalibrasi injektor yang dibarengi dgn tune up supaya kerja mesin maksimal, hasilnya tarikan mobil terasa enteng & BBM lebih irit. Tertarik untuk mencobanya ? sayangnya tak banyak bengkel yang mempunyai alat ini, khusus bengkel resmi tak ada salahnya anda untuk bertanya dahulu via telpon. Untuk bengkel non resmi silakan meluncur ke Garden Speed (Cilandak), Sigma Speed (Pancoran), Rev Engineering (Arteri Kedoya), Yans Speed (Pondok Bambu) dsb.

Ketelitian Ketelitian (presisi) adalah kesesuaian di antara beberapa data pengukuran yang sama yang dilakukan secara berulang. Tinggi rendahnya tingkat ketelitian hasil suatu pengukuran dapat dilihat dari harga deviasi hasil pengukuran. Istilah dalam

Pengukuran Ketelitian adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar x0. Sedangkan ketepatan (akurasi) adalah kesamaan atau kedekatan suatu hasil pengukuran dengan angka atau data yang sebenarnya (true value / correct result).

Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahanbahan acuan tersertifikasi. Kepekaan adalah ukuran minimal yang masih dapat dikenal oleh instrumen/alat ukur Ketepatan (akurasi) adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama. Dengan memberikan suatu nilai tertentu pada besaran fisis, ketepatan merupakan suatu ukuran yang menunjukkan perbedaan hasil-hasil pengukuran pada pengukuran berulang. AKURASI / KETELITIAN HASIL PENGUKURAN Pengukuran yang akurat merupakan bagian penting dari fisika, walaupun demikian tidak ada pengukuran yang benar-benar tepat. Ada ketidakpastian yang berhubungan dengan setiap pengukuran. Ketidakpastian muncul dari sumber yang berbeda. Di antara yang paling penting, selain kesalahan, adalah keterbatasan ketepatan setiap alat pengukur dan ketidakmampuan membaca sebuah alat ukur di luar batas bagian terkecil yang ditunjukkan. Misalnya anda memakai sebuah penggaris centimeter untuk mengukur lebar sebuah papan, hasilnya dapat dipastikan akurat sampai 0,1 cm, yaitu bagian terkecil pada penggaris tersebut. Alasannya, adalah sulit untuk memastikan suatu nilai di antara garis pembagi terkecil tersebut, dan penggaris itu sendiri mungkin tidak dibuat atau dikalibrasi sampai ketepatan yang lebih baik dari ini. Seringkali, ketidakpastian pada suatu nilai terukur tidak dinyatakan secara eksplisit. Pada kasus seperti ini, ketidakpastian biasanya dianggap sebesar satu atau dua satuan (atau bahkan tiga) dari angka terakhir yang diberikan. Sebagai contoh, jika panjang sebuah benda dinyatakan sebagai 5,2 cm, ketidakpastian dianggap sebesar 0,1 cm (atau mungkin 0,2 cm). Dalam hal ini, penting untuk tidak menulis 5,20 cm, karena hal itu menyatakan ketidakpastian

sebesar 0,01 cm; dianggap bahwa panjang benda tersebut mungkin antara 5,19 dan 5,21 cm, sementara sebenarnya anda menyangka nilainya antara 5,1 dan 5,3 cm. Ketidakpastian Mutlak dan Relatif Untuk memperjelas perbedaan antara ketepatan dan ketelitian diberikan contoh hasil pengukuran pada Tabel 2.1 dan Gambar 2.1. Data tersebut merupakan hasil analisis dari percobaan yang sama tetapi dilakukan oleh empat orang yang

berbeda, dimana masing-masing dengan lima kali ulangan. Sedangkan angka yang sebenarnya (seharusnya) adalah 10,00. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh A mempunyai ketelitian yang tinggi karena standar deviasinya kecil (0,02), sedangkan ketepatannya rendah karena rata-ratanya 10,10 (jauh terhadap 10,00). Hasil pengukuran yang diperoleh B mempunyai ketelitian yang rendah karena deviasinya besar yaitu 0,17, sedangkan ketepatannya tinggi karena hasil rata-ratanya 10,01 (dekat terhadap 10,00). Hasil analisis yang diperoleh

Anda mungkin juga menyukai