Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam KTSP mata pelajaran IPS SD/MI disebutkan bahwa mata pelajaran IPS di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : (1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. (2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. (3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. (4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global. Berdasarkan tujuan mata pelajaran IPS di SD/MI diatas, siswa diharapkan mampu menyadari gejala sosial yang dihadapi dan memiliki kemampuan menyelesaikannya secara logis sesuai dengan nilai-nilai sosial, kemanusiaan. Konsep-konsep dan gejala sosial bersifat abstrak sehingga harus disosialisasikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Keabstrakan konsep-konsep materi IPS menjadi hambatan belajar siswa dalam memperoleh ketuntasan belajar. Hambatan belajar dalam hal kesulitan mengingat materi yang telah diajarkan, kesulitan memecahkan masalah sosial dalam soal evaluasi tertulis, dan kesulitan dalam memahami soal tes tertulis. Berdasarkan observasi guru terhadap aktifitas belajar siswa pada tanggal 13, 15 Juli 2011 ditemukan data hasil belajar siswa dalam materi kerajaan Hindu,

Budha dan Islam di Indonesia rendah. Guru kelas V mengalami hambatan menuntaskan hasil belajar siswa. Keadaan terlihat dari hasil rata-rata nilai evaluasi akhir. Hasil rata-rata nilai evaluasi akhir menunjukkan 40 % siswa memperoleh nilai dibawah KKM 60. Observasi selanjutnya pada tanggal 20 Juli 2011 diperoleh rata-rata evaluasi akhir materi pembelajaran IPS kompetensi dasar 1.1 peninggalan Agama Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia adalah 5,79. Data persentase pos tes adalah 45% siswa memperoleh nilai dibawah KKM dan 55 % siswa lainya memenuhi KKM. Hasil tes menunjukkan 17 dari 37 siswa memperoleh nilai

dibawah KKM dan 20 anak lainnya memperoleh nilai diatas KKM. Dari hasil observasi kelas ditemukan data tentang aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran sebagai berikut: 1) siswa kurang disiplin dalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan rumah mata pelajaran IPS; 2) siswa kadangkadang menjahili teman-temannya.; 3) siswa banyak berbicara sendiri, suka melamun, dan bermain dengan temannya; 4) siswa belum dapat menyelesaikan tugas evaluasi tepat waktu; 5) siswa sering ijin ke kamar mandi; 6) siswa kurang memperhatikan guru saat menerima penjelasan materi pelajaran; 7) siswa gelisah dalam mengerjakan tugas; 8) siswa memperoleh nilai dibawah ketuntasan minimal pada evaluasi akhir mata pelajaran IPS. Sedangkan kegiatan guru dalam mengajar meliputi persiapan, menjelaskan materi, memberikan catatan, memberikan penugasan, dan melaksanakan evaluasi akhir. Kegiatan guru dalam mengajar telah menggunakan media seperti peta, atlas, dan gambar-gambar poster. Guru juga telah memberikan sumber belajar berupa buku BSE IPS kelas V karya Endang Susilaningsih. Guru mengadakan variasi

pembelajaran dengan pemberian lagu-lagu gubahan sendiri untuk membantu siswa menghapalkan materi IPS. Sarana penunjang pembelajaran di SD N Karangayu 02 meliputi perpustakaan, ruang komputer dengan fasilitas internet, dan lingkungan sekolah yang strategis diantara pasar, kantor kelurahan, kantor kecamatan, instansi-instansi lainnya. Keberadaan ruang alat peraga membantu guru diamnfaatkan guru untuk menghadirkan alat peraga pembelajaran. Alat peraga di SD N Karangayu 02 meliputi globe, peta, atlas, gambar-gambar pahlawan dan, poster - poster tentang kebudayaan daerah. Guru telah menganalisis bahwa materi mata pelajaran IPS kelas 5 berkaitan antara satu materi dengan materi lainnya. Materi dimulai peninggalan kerajaan Hindu, Budha, dan Islam sampai materi jasa, kenampakan alam, kegiatan ekonomi, perjuangan melawan penjajah dan peranan tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Materi-materi IPS tersebut meliputi banyak materi. Siswa menjadi bosan dan kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sehingga, guru harus merancang pembelajaran yang menarik agar siswa mudah menyerap informasi dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Tingkat keabstrakkan materi harus disiasati guru sehingga siswa dapat menerima informasi secara efektif dan menyenangkan. Metode mind mapping sebagai metode mencatat efektif dan menyenangkan dapat membantu siswa dalam belajar, menyusun, dan menyimpan sebanyak mungkin informasi belajar ( Tony Buzan.2006:12). Metode mind mapping telah digunakan di Indonesia secara terbatas. Aplikasi metode mind mapping terlihat

pada halaman depan buku BSE. Isi buku tersebut dijelaskan dalam bentuk cabangcabang materi dari pokok materi sampai sub-sub materi. Pembuatan mind map pada lembar isi bertujuan mempermudah siswa dalam mengetahui dan memahami isi buku. Perkembangan multimedia telah mempermudah kita untuk membuat mind map dengan fasilitas gambar, informasi, dan video untuk membuat mind mapping melalui internet. Software Edraw mindmap dan free Mind Windows Installer 0.90 merupakan contoh software untuk pembuatan mind mapping. Pemanfaatan mind mapping diharapkan mengurangi verbalisme dalam pengajaran dan memperkaya variasi pembelajaran audio visual. Penyerapan materi melaui media tulis, visual, dan audio membantu ingatan jangka panjang siswa. Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode mind mapping telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti, antara lain Dhida Dwi Kurniawati dari Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul Pengaruh Metode Mind Mapping dan Keaktifan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama

Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2009 / 2010; Umi Saadah (2010) dari Universitas Negeri Malang dengan judul: Peningkatan Hasil Belajar IPS Menggunakan Metode Pembelajaran Mind Mapping Siswa Kelas IV SDN Plosorejo 01 Kabupaten Blitar, dan Joko Andreas dengan judul: Penerapan Pendekatan Konstruktivisme dengan Media Mind Map untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Kelas IV SD Masehi PSAK Poncol Semarang.

Hasil penelitian ketiga peneliti tersebut menunjukkan keberhasilan penggunaan Metode Mind Mapping dalam meningkatkan hasil belajar pembelajaran IPS di Sekolah Menengah Pertama. Ruth, seorang guru dari Newyork dalam (Tony Buzan.2006:186) menjelaskan bahwa mind mapping dapat membantu siswa dalam meringkas banyak materi menjadi satu halaman. Model mind mapping lebih mudah dan efisien karena mengikuti pola otak dalam menjabarkan sebuah informasi. Melalui mind mapping diharapkan siswa mampu memahami sub-sub materi yang dipelajari secara efisien menggunakan kata kunci tanpa kesulitan menghapal banyak kalimat. Gambar-bambar dalam mind mapping diharapkan dapat membantu siswa dalam memperoleh ingatan jangka panjang. Kegiatan belajar mind mapping dipadukan dengan kegiatan menggambar, presentasi kelompok, dan permainan teka-teki silang. Kegiatan pembelajaran mind mapping diharapkan dapat merealisasikan tujuan pembelajaran dengan berpusat pada siswa. Tujuan kegiatan pembelajaran tersebut mendorong penulis melakukan penelitian tindakan kelas dalam bentuk skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Mind Mapping Menggunakan CD Interaktif Pada Siswa Kelas V SDN Karangayu 02 Kota Semarang.

B. Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Secara Umum Bagaimanakah Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Mind Mapping Menggunakan CD Interaktif Pada Siswa Kelas V SDN Karangayu 02 Kota Semarang? 2. Secara Khusus
1) Bagaimanakah aktifitas guru dalam penerapan Metode mind mapping

pada pembelajaran IPS?


2) Apakah terjadi peningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran IPS

dengan Metode mind mapping menggunakan CD Interaktif pada siswa kelas V SD N Karangayu 02 UPTD Pendidikan Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang?
3) Bagaimanakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan

Metode mind mapping menggunakan CD Interaktif pada siswa kelas V SD N Karangayu 02 UPTD Pendidikan Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang? 2. Pemecahan Masalah Pemecahan masalah peningkatan hasil belajar siswa kelas VA SDN Karangayu 02 Semarang dilaksanakan dengan cara PTK (Penelitian Tindakan Kelas) menggunakan 2 siklus, yaitu 1 siklus dengan 2 pertemuan melalui metode

maind mapping menggunakan CD interaktif. Kegiatan pembelajaran dengan metode mind mapping menggunakan CD interaktif adalah sebagai berikut:
1)

Guru menyiapkan media pembelajaran berupa CD interaktif materi IPS kelas 5, software mind mapping, LCD, laptop, dan speaker aktif.

2) 3)

Guru membagi siswa dalam kelompok diskusi. Guru memberikan penjelasan materi melalui software mind mapping yang telah disediakan dengan menggunakan CD interaktif.

4)

Guru membagikan lembar kerja siswa untuk mengeksplorasi materi dengan format min mapping

5)

Guru memberikan tugas diskusi kelompok dalam membuat mind mapping berdasarkan lembar ker

6)

Siswa berdiskusi menyelesaikan tugas mind mapping dengan sumber belajar buku BSE, gambar-gambar dari guru, dan biografi pahlawan dibimbing guru.

7) 8)

Siswa mempresentasikan hasil pembuatan mind mapping dibantu guru. Siswa mendengarkan presentasi kelompok dan memberikan masukan terhadap kekurangan dan kelebihan isi mind mapping kelompok tersebut.

9)

Mind mapping terbaik dipergunakan sebagai referensi catatan siswa di buku catatan.

10) Siswa membuat hasil diskusi mind mapping dalam ukuran besar untuk

dipajang dipapan pajangan

11) Guru mengadakan evaluasi akhir untuk mengetahui taraf seraf siswa terhadap bahan belajar.
12) Guru merefleksi kegiatan pembelajaran IPS yang telah ia laksanakan.

C. Tujuan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah 1. Peningkatan aktifitas guru dalam penerapan metode mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa 2. Peningkatan aktifitas belajar siswa melalui metode mind mapping CD interaktif 3. Peningkatan hasil belajar mata perlajaran IPS melalui metode mind mapping CD interaktif

D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi pembelajaran mata pelajaran IPS dalam efektifitas penggunaan mind mapping siswa sekolah dasar. 2. Manfaat praktis 1.) Bagi Peneliti Menambah wawasan profesionalisme pedagogik dalam mengatasi kesulitan belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

2.) Bagi Siswa Menumbuhkan minat belajar dan aktifitas siswa dalam pembelajaran IPS.

3.) Bagi Guru Bagi guru penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam meningkatkan efektivitas penggunaan metode mind mapping pada

pembelajaran IPS siswa sekolah dasar. 4.) Bagi Sekolah Hasil PTK dapat dipublikasikan menjadi bukti fisik buku referensi Perpustakaan.

Anda mungkin juga menyukai