PENDAHULUAN Eliana (45 tahun), wanita perimenopause yang sedang mempertimbangkan penggunaan HRT untuk mencegah osteoporosis.

Dia juga mengalami keluhan mual-mual dan rasa panas yang hebat serta sakit pinggang yang sering hilang timbul. Eliana adalah perokok yang telah merokok sejak dua puluh tahun yang lalu dan mempunyai riwayat keluarga penderita sakit jantung dan kanker payudara. Eliana sedang menbaca majalah tentang hubungan antara HRT dan kesehatan wanita. Walaupun dia khawatir tentang penggunaan HRT, dia tidak mau mengambil resiko seperti tetangganya, Yani (58 tahun). Beberapa tahun yang lalu, Yani menolak anjuran dokter untuk menggunakan HRT dan sekarang harus memakai penyanggah untuk berjalan. Eliana pernah mendengar tentang efek buruk dari HRT. OSTEOPOROSIS DAN HRT Ketika seseorang (wanita) memasuki masa perimenopause, orang tersebut harus waspasda terhadap gejala-gejala osteoporosis. Perimenopause adalah fase sebelum menopause.yang terjadi ketika produksi hormon ovarium menurun dan tidak stabil. Fase ini terjadi sewaktu wanita memasuki usia 30-40 tahun kemudian mencapai puncaknya pada usia 50 tahun. Perimenopause dan menopause bukanlah penyakit tetapi merupakan masa. Pada saat memasuki masa perimenopause, menstruasi menjadi tidak teratur, badan panas, dan tidur jadi tidak teratur. Efek dari perimenopause terjadi pada kandung kemih, kesuburan menjadi menurun, pelupa, penurunan libido, mudah ngompol, dan lebih sering buang air kecil.

Gejala-gejala osteoporosis adalah nyeri tulang, Kelainan bentuk tulang, ketegangan otot, pegal dan linu, sesak napas, perut kenyang, hilang nafsu makan, penurunan tinggi badan akibat punggung bongkok, dan mudah fraktur bila jatuh. Pada saat memasuki masa menopause, resiko terkena osteoporosis semakin tinggi. Dikarenakan menopause menimbulkan pengaruh negatif terhadap kadar estrogen yang sangat penting bagi pertumbuhan. Pengaruh menopause terhadap kadar estrogen adalah membuat kadar estrogen menurun. Pada saat menopause, produksi folikel berkurang. Mengakibatkan FSH dan LH meningkat. Kadar estrogen juga dapat dipengaruhi oleh rokok. Nikotin dalam estrogen mempengaruhi metabolisme estrogen. Wanita perokok mengalami inhibisi estrogen, sehingga kadar estrogen menjadi rendah dan beresiko mengalami menopause lima tahun lebih cepat. Kombinasi kedua hal di atas mengakibatkan wanita perokok beresiko tinggi untuk mengalami osteoporosis. Kadar estrogen yang menurun pada wanita menopause dapat dikendalikan dengan cara HRT (Hormone Replacement Therapy). HRT adalah terapi untuk meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh wanita yang mengalami menopause. HRT dapat diberikan dengan hanya memberikan hormon estrogen saja dan juga bisa dikombinasikan dengan hormon progresteron. HRT berguna untuk mencegah efek patologis dari penurunan produksi estrogen dan mengisi hormon indung telur yang tidak diproduksi lagi pada masa menopause(1). HRT diberikan sekuensial kepada wanita perimenopause dan diberikan kontinyu kepada wanita menopause. HRT dapat mencegah osteoporosis dengan cara

merangsang peningkatan massa tulang dan membuat proteksi terhadap kehilangan tulang selanjutnya. Indikasi penggunaan HRT adalah wanita menopause yang kadar kolesterolnya tidak dapat dikontrol, wanita yang menjalani pengangkatan rahim dan saluran telur, wanita postmenopause, dll. Pada wanita yang masih memiliki uterus, pemberian estrogen harus dikombinasikan dengan progesteron. Pada wanita tanpa uterus cukup dengan estrogen saja. Selain HRT, banyak terdapat obat lain yang dapat mencegah osteoporosis. Diantaranya ; Ibandronate Sodium, Strontium Ranelate, Alendronate, dan Risedronate(2). Tabel tentang penelitian pro penggunaan HRT Nama Peneliti Subjek Penelitian wanita menopause usia rata-rata 57 tahun dengan berat 58,7 kg 573 wanita dengan usia 65 tahun ke atas Rancangan Penelitian Kesimpulan Penelitian mengatasi perdarahan dan bercak darah pada wanita menopause efek penggunaan HRT dapat dikurangi dengan pengombinasian estrogen dengan alendronate(3) HRT untuk tujuan pencegahan diberikan apabila diperlukan dan harus disertai informed consent HRT dapat mengurangi resiko serangan jantung pada wanita berumur di bawah 60 tahun(4).

Limpaphayom Susan L. Greespan, MD; Neil M. Resnick, MD; Robert A. Parker ScD Tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tim dari Universitas Cornell dan Stanford, diketuai oleh Prof. Edwin S

eksperimental

kohort

tinjauan kepustakaan

39.000 wanita dengan usia 50 tahun ke atas

kohort

KESIMPULAN

Perimenopause adalah fase sebelum menopause.yang terjadi ketika produksi hormon ovarium menurun dan tidak stabil. Ketika seseorang (wanita) memasuki masa perimenopause, orang tersebut harus waspasda terhadap gejala-gejala osteoporosis berupa nyeri tulang, kelainan bentuk tulang, mudah fraktur bila jatuh dll. . Pada saat menopause, produksi folikel berkurang. Mengakibatkan FSH dan LH meningkat sehingga kadar estrogen menurun. Kadar estrogen juga bisa berkurang karena rokok Wanita perokok mengalami inhibisi estrogen, sehingga kadar estrogen menjadi rendah dan beresiko mengalami menopause lima tahun lebih cepat. Penurunan kadar estrogen dapat dikendalikan dengan HRT. HRT adalah terapi untuk meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh wanita yang mengalami menopause. Pengobatan HRT diperlukan oleh wanita menopause dan yang menjalani pengangkatan rahim dan saluran telur. HRT dapat menjadi obat untuk mencegah dan mengobati osteoporosis. Obat-obatan lain yang bisa mencegah dan mengobati osteoporosis adalah Ibandronate Sodium, Strontium Ranelate, Alendronate, dan Risedronate.

DAFTAR PUSTAKA 1. Concept report for Hormone replacement therapy. Available at: http://www.americanheartassociation.com. Accessed at October 8, 2007. 2. Pilihan Obat Osteoporosis. Available at: http://www.medicastore.com. Accessed at October 8, 2007. 3. Greespan Susan L, Resnick Neil M, Parker Robert A. Combination therapy with hormone replacement and Alendronate for prevention of Bone Loss in Elderly Women. JAMA 2003; 289; 25-33. 4. Terapi Hormon pada Wanita Menopause. Available at: http://www.infosehat.com. Accessed at October 7, 2007.