Anda di halaman 1dari 11

Proposal Penelitian | SMKN 7 Bandung

PROPOSAL KEGIATAN PENENTUAN KADAR NITROGEN dalam PAKAN dan KOTORAN KAMBING dengan METODE KJELDAHL
Disusun untuk memenuhi nilai kompetensi produktif analis kimia

Disusun Oleh : Adli Azharuddin Lutfi triatmojo Kelompok : 6 Kelas : 3 Analisis Kimia 2

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7 BANDUNG
Jalan Soekarno-Hatta No.596 Bandung 40286 Telp/Fax. (022) 7563077 Web : www.smkn7bandung.sch.id E-mail : info@www.smkn7bandung.sch.id

2012
Penentuan Kadar Nitrogen dalam Pakan dan Kotoran Kambing dengan Metode Kjeldahl page 0

Proposal Penelitian | SMKN 7 Bandung

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7 BANDUNG


Jl. Soekarno-Hatta No. 596 Bandung 40286

Mengetahui,

Guru Pembimbing

Nurul Nazmi, S.Si, M.P.Kim NIP. 19701102 200012 2 002

Praktikan

Praktikan

Adli Azharuddin NIS. 10906863

Lutfi Triatmojo NIS. 10906913

Penentuan Kadar Nitrogen dalam Pakan dan Kotoran Kambing dengan Metode Kjeldahl

page 1

Proposal Penelitian | SMKN 7 Bandung

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Agribisnis sangat berkembang pesat di Indonesia sehingga banyak insan yang

B. Tujuan
Tujuan diajukannya proposal ini adalah untuk Perencanaan Usaha Pelayanan Jasa Konsultasi Agribisnis. Yang meliputi penelitian dari faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi tubuhnya tanaman seperti sumber cahaya dan unsur hara tanah, serta meneliti potensi bisnis untuk tanaman tertentu di daerah tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Agribisnis
Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari

Penentuan Kadar Nitrogen dalam Pakan dan Kotoran Kambing dengan Metode Kjeldahl

page 2

Proposal Penelitian | SMKN 7 Bandung

strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Istilah "agribisnis" diserap dari bahasa Inggris: agribusiness, yang merupakan portmanteau dari agriculture (pertanian) dan business (bisnis). Dalam bahasa Indonesia dikenal pula varian anglisismenya, Agribisnis. Objek agribisnis dapat berupa tumbuhan, hewan, ataupun organisme lainnya. Kegiatan budidaya merupakan inti (core) agribisnis, meskipun suatu perusahaan agribisnis tidak harus melakukan sendiri kegiatan ini. Apabila produk budidaya (hasil panen) dimanfaatkan oleh pengelola sendiri, kegiatan ini disebut pertanian subsisten, dan merupakan kegiatan agribisnis paling primitif. Pemanfaatan sendiri dapat berarti juga menjual atau menukar untuk memenuhi keperluan seharihari. Dalam perkembangan masa kini agribisnis tidak hanya mencakup kepada industri makanan saja karena pemanfaatan produk pertanian telah berkaitan erat dengan farmasi, teknologi bahan, dan penyediaan energi.

B. Faktor Pertumbuhan Tanaman


Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan 1. Unsur hara Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan: Unsur makro Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan Mg. Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan Ni. Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2 Unsur hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O. Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO2. H2O dan O2. Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein. Gejala Kekurangan unsur hara disebut defisiensi 2. Suhu Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu

Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah sushu optimum. Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan maksimum

Penentuan Kadar Nitrogen dalam Pakan dan Kotoran Kambing dengan Metode Kjeldahl

page 3

Proposal Penelitian | SMKN 7 Bandung

Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah. Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920 3. Kelembaban Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan 4. Cahaya Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis. Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung cepat, tetapi abnormal. Daun tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya.. Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya. Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya. Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang pendek sinar matahari. Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh fitokrom (sterling B. Hendrik). Berdasarkan respos tumbuhan terhadap panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuhan dibedakan atas: Tumbuhan hari pendek ( short day plant) Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari kurang dari 12 jam Tumbuhan hari panjang (long day plant) Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari lebih panjang dari 12 jam Tumbuhan hari netral (neutral day plant) Tumbuhan yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya penyinaran matahari 5. Air Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari 6. pH pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan
Penentuan Kadar Nitrogen dalam Pakan dan Kotoran Kambing dengan Metode Kjeldahl page 4

Proposal Penelitian | SMKN 7 Bandung

tumbuhan. Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia. pH asam memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan.

C. Potensi Bisnis Tanaman

BAB III METODE KERJA


A. Observasi Efek Pencahayaan Pada Tanaman
1. Prinsip Berdasarkan hasil pengamatan tanaman yang diberikan intensitas cahaya yang berbeda pada tamanan yang sama dan Janis tanah yang sama. 2. Objek Observasi

Penentuan Kadar Nitrogen dalam Pakan dan Kotoran Kambing dengan Metode Kjeldahl

page 5

Proposal Penelitian | SMKN 7 Bandung

Tanaman yang ditanam pada waku sama di wilayah SMKN 7 Bandung dengan menggunakan jenis tanah yang sama.

B. Analisis Laboratorium Kualitas Tanah


1. Prinsip Berdasarkan hasil uji parameter-parameter kualitas tanah. Antara lain : 2. Objek Analisis Tanah yang digunakan pada tiap pot pada point A (Observasi Efek Pencahayaan Pada Tanaman) 3. Prosedur Analisis

C. Observasi Potensi Bisnis


1. Prinsip Berdasarkan keunggunlan dan kelamahan tanaman yang akan di budidaya (SWOT) 2. Objek Analisis Tanah yang digunakan pada tiap pot pada point A (Observasi Efek Pencahayaan Pada Tanaman)

ALUR KEGIATAN

Objek Penelitian (tanaman)

Penentuan Kadar Nitrogen dalam Pakan dan Kotoran Kambing dengan Metode Kjeldahl

page 6

Proposal Penelitian | SMKN 7 Bandung

BAB IV ANGGARAN BIAYA


Berikut adalah tabel anggaran biaya selama melaksanakan penelitian : No. 1 2 3 Bahan K2SO4 p.a CuSO4.5H2O p.a NaOH p.a Jumlah 7,5 0,35 6 Satuan gram gram gram Harga Rp Rp Rp 8.190,00 712,00 4.536,00

Penentuan Kadar Nitrogen dalam Pakan dan Kotoran Kambing dengan Metode Kjeldahl

page 7

Proposal Penelitian | SMKN 7 Bandung

4 5 6 7 8

HCl p.a Metil merah H2C2O4.2H2O p.a H2SO4 p.a Aqua DM

0,42 0,0001 0,035 17 1 Jumlah Total

mL gram gram mL L

Rp Rp Rp Rp Rp

205,00 32,00 171,00 5489,00 700,00

Rp 20.035,00

Berikut adalah table daftar pembayaran jasa bagi pelanggan yang berkonsultasi : No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Bahan K2SO4 p.a CuSO4.5H2O p.a NaOH p.a HCl p.a Metil merah H2C2O4.2H2O p.a H2SO4 p.a Aqua DM Jumlah 7,5 0,35 6 0,42 0,0001 0,035 17 1 Jumlah Total Satuan gram gram gram mL gram gram mL L Harga Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 8.190,00 712,00 4.536,00 205,00 32,00 171,00 5489,00 700,00

Rp 20.035,00

BAB V WAKTU PELAKSANAAN


Berikut adalah tabel waktu pelaksanaan penelitian secara garis besar: Tanggal 6 Maret 2012 Pembuatan Proposal 7 8 9

Kegiatan

Penentuan Kadar Nitrogen dalam Pakan dan Kotoran Kambing dengan Metode Kjeldahl

page 8

Proposal Penelitian | SMKN 7 Bandung

Observasi dan Sampling Tanah Analisis Tanah Pelaporan

Berikut adalah tabel waktu pelaksanaan proses pemeriksaan secara detail : Kegiatan Tanggal Jam Kerja

Daftar Pustaka

Penentuan Kadar Nitrogen dalam Pakan dan Kotoran Kambing dengan Metode Kjeldahl

page 9

Proposal Penelitian | SMKN 7 Bandung Prawiradiputra, B.R., Sajimin, N.D. Purwantari, I. Herdiawan. 2006. Hijauan Pakan Ternak di Indinesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. http://tonysapi.multiply.com/journal/item/20/MENGAPA_DEDAUNAN_LEBIH_BAIK_DARI_P ADA_RERUMPUTAN_UNTUK_KAMBING_ETAWA_DI_SAROSTHA_DAIRY_GOAT_F ARM http://id.wikipedia.org/wiki/Kambing

Penentuan Kadar Nitrogen dalam Pakan dan Kotoran Kambing dengan Metode Kjeldahl

page 10

Anda mungkin juga menyukai