Oleh:
Ery Arifullah
Ahli Geologi berdomisili di Samarinda
-081347195491-
I. Pendahuluan
Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan tata ruang
wilayah adalah lingkungan alam. Karena manusia adalah makhluk yang hidup di
permukaan bumi, maka salah satu lingkungan alam tersebut adalah kondisi
terutama adalah yang berhubungan dengan sumber daya alam geologi, sifat
keteknisan tanah dan batuan, serta dinamika kerak bumi. Sumber daya alam
Sumber daya alam geologi ada yang bersifat tidak dapat diperbaharui (non-
Sifat keteknikan tanah dan batuan serta dinamika kerak bumi dapat
adanya informasi dan analisis geologi seperti yang disebutkan di atas, maka
Perhatian para ahli geologi Indonesia, senior kita mulai ditunjukkan pada
contoh berikut.
Masih segar ingatan kita betapa bencana-bencana alam geologi telah memakan
banyak korban jiwa maupun materiil di negeri kita tercinta ini. Mulai dari
gempa bumi dan tsunami di Aceh, gempa bumi di Yogyakarta, peristiwa lumpur
Penentuan daerah rawan bencana geologi hanya dapat dilakukan oleh ahli
diterjemahkan kedalam bahasa yang dapat dimengerti oleh para perencana dan
relevan untuk kebutuhan mereka (peta tematis). Hal ini masih ditambah lagi
dengan persoalan skala peta. Dalam RTRW terdapat hirarki, untuk Nasional
1.000.000, RTRW 1: 850.000 dan RTRWK 1: 350.000. Peta tematis di atas harus
mempunyai skala yang sama dengan peta RTRW, agar mudah dioverlay dengan
peta tematis dari bidang selain geologi, karena penyusunan RTRW melibatkan
banyak bidan ilmu. Agar dapat operasional, terdapat juga peta RTRW dengan
skala lebih besar, yaitu Rencana Detil Tata Ruang Wilayah (RDTRW) dan RTRW
kecamatan, serta peta lokasi untuk perijinan. Peta-peta tematis geologi harus
disesuaikan untuk semua kebutuhan ini. Pola pikir hirarkis seperti ini adalah hal
untuk wilayah banjir dan resapan air sangat mendesak untuk dilakukan di kota
1. Delineasi dari kawasan, dan ini belum tentu dapat dilakukan hanya
skala. Pemetaan geologi rinci atau peta geohazard perlu dilakukan. Peta
batuan. Dengan tahap awal ini dapat diduga bahwa tidak seluruh wilayah
wilayah rawan banjir dan kawasan resapan. Dugaan ini berbeda dengan
geologi.
ilmiah yang ada dan valid, apakah pemkot Samarinda sudah konsisten
tangkapan air?
sisi kaya akan batubara dan mungkin minyak. Semuanya itu adalah sebagian
adalah apakah wajar bila wilayah Temindung, Perumahan Bumi Sempaja dan
konsisten.
Yang jelas penentuan zoning Kota Bandung atau Palangkaraya atau kota-
Kondisi geologi Samarinda yang secara geologi adalah rawan longsor, banjir
sekaligus pula kaya akan sumber daya alam seperti batubara dan
siapapun pasti tahu. Memang batubara penting bagi Pendapatan Asli Daerah
akal, kita mau mudah dan cepatnya saja dengan metode penambangan yang
sama sekali tidak ramah lingkungan. Padahal batubara adalah aset semu
sementara akal kitalah yang merupakan aset riil. Himbauannya adalah mari