Anda di halaman 1dari 25

Pertimbangan Biofarmasetika dalam desain produk obat

Pertimbangan farmasetika :
Dosis Bentuk sediaan

Rate limiting steps pada absorpsi obat


Proses absorpsi sistemik : 1. Desintegrasi produk obat 2. Dissolusi obat dalam lingkungan berair 3. Absorpsi melintasi membran masuk ke sirkulasi sistemik

Rate limiting step merupakan tahapan yg lambat dalam satu seri proses kinetika

Faktor-faktor farmasetika yg mempengaruhi bioavailabilitas obat


Seorang farmasis harus mempertimbangkan hal-hal berikut dalam menetukan mendesain produk obat : Tipe produk obat Sifat-sifat exipients dalam produk obat Sifat-sifat fisikokimia molekul obat

Beberapa faktor : Desintegrasi : merupakan kualiti kontrol dalam pembuatan tablet Dissolusi : merupakan suatu proses dimana obat melarut dalam pelarutnya.

Persamaan Noyes dan whitney


dC DAK ---- = ------ ( Cs C ) dt h dC/dt = laju dissolusi D = konstanta laju difusi A = luas permukaan partikel K = koefisien partisi Cs = konsentrasi obat dalam lapisan stagnant C = konsentrasi obat dalam bulk solvent h = ketebalan lapisan stagnant

Faktor yg mempengaruhi disolusi


Sifat fisikokimia obat luas permukaan, bentuk geometrik partikel obat, dll Faktor formulasi yg mempengaruhi disolusi excipient, proses manufaktur, dll Faktor lingkungan pH, temperatur, viskositas, dll

Perimbangan biofarmasetika
1. Pertimbangan farmakodinamik: efek terapeutik yg dituju Efek toksik Efek samping 2. Pertimbangan obat : Sifat fisikokima bahan obat 3. Pertimbangan produk obat : Farmakokinetika obat Bioavailabilitas obat Rute pemberian obat Bentuk sediaan yg diinginkan

4. Pertimbangan pasien
Kecocokan dan penerimaan produk obat Harga

5. Pertimbangan manufaktur :
Harga Ketersediaan raw material Stabilitas Kontrol kualitas

Pertimbangan utama

1. Keamanan 2. Efikasi

Anda mungkin juga menyukai