Anda di halaman 1dari 35

ENTREPRENEURS HIP STRATEGIC

INTRODUCTION

Pengantar
2

Materi kuliah ini fokus pada 3 topik yang saling berkaitan, yaitu: usaha kecil (small business), perkembangan perusahaan (enterprise development), dan kewirausahan (entrepreneurship). Kewirausahaan diperjelas kaitannya dengan tahaptahap perkembangan perusahaan, tidak hanya terbatas hanya pada tahap awal dari pendirian perusahaan.

Pengantar
3

Pertumbuhan ekonomi tidak selalu direpresentasikan dengan meningkatnya ukuran pasar atau akses tenaga kerja, tapi juga pada pertumbuhan perusahaan dan kewirausahaan. Kesejahteraan dicapai dengan mendorong wirausaha dan memfasilitasi perkembangan perusahaan. Wirausaha dan perkembangan perusahaan merupakan pondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan harapan dari banyak individu.

Pengantar
4

Materi juga dikonsentrasikan pada identifikasi peluang dan kekuatan strategi, pada penerapannya dalam pembentukan modal dan perkembangan perusahaan, serta pada transformasi usaha kecil kewirausahaan, dengan operasi sendiri, kepada perusahaan dengan manajemen yang lebih profesional, tanpa mengurangi jiwa kewirausahaan dalam prosesnya.

Pengantar
5

Pertemuan 1 mengkaji konsep-konsep prinsip: definisi, kesamaan dan perbedaannya. Pertemuan 2 mengkaji lingkungan wirausaha dalam globalisasi. Pertemuan 3 mengkaji strategi yang khusus digunakan dalam wirausaha. Pertemuan 4 mengkaji rencana bisnis sebagai bentuk pengembangan dari strategi.

Pengantar
6

Pertemuan 5 mengkaji aspek-aspek penting dalam pembentukan tim bisnis. Pertemuan 6-10 mengkaji perkembangan perusahaan, tahap demi tahap. Pertemuan 11 mengkaji riset dan pengembangan. Pertemuan 12 mengkaji kebijakan publik dan keterlibatan pemerintah.

Usaha Kecil
7

Usaha kecil (small business) adalah: 1) usaha yang dijalankan wirausahawan secara independen; 2) seluruh keputusan usaha yang utama dibuat oleh wirausahawan/pemilik; 3) kekayaan bersih >Rp 50 juta s/d Rp 500 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan), hasil penjualan >Rp 300 juta s/d Rp 2,5 miliar [UU 20/2008]; aset $100 ribu s/d <$3 juta, pendapatan $100 ribu s/d <$3 juta [World Bank]. 4) jumlah karyawan: 10 s/d <30 [World Bank]; dan 5) belum mampu untuk go publik.

Perkembangan Perusahaan
8

Setiap usaha tumbuh melalui beberapa tahap pertumbuhan. Tanpa perubahan, perusahaan akan mati. Tahap perkembangan perusahaan adalah: 1) inkubasi (pre-startup) 2) startup 3) pengembangan (development) 4) pertumbuhan (growth) 5) ekspansi (expansion)

Perkembangan Perusahaan
9

Inkubasi (pre-startup) Wirausahawan memiliki suatu produk (barang/jasa) atau ide, tetapi masih memerlukan pengembangan lebih lanjut atau komersialisasi (bisa berupa pengujian produk, desain atau penempatan, pengemasan, dan sebagainya). Perusahaan belum memiliki status di pasar, tetapi wirausahawan mempunyai visi yang jelas tentang ide dan mungkin telah mempunyai desain perusahaan.

Perkembangan Perusahaan
10

Inkubasi (pre-startup) Belum ada karyawan yang digaji, dan belum ada aktivitas produksi. Walaupun demikian, pemilik ide bisnis mungkin sudah mengeluarkan biaya, baik pada pengembangan produk, pengumpulan informasi, dan biaya-biaya pengembangan lainnya. Pembentukan usaha masih memerlukan sejumlah aktivitas, seperti menjalin relasi usaha, penyiapan rencana bisnis (formal atau informal), mengumpulkan modal, dan memetakan strategi start-up.

Perkembangan Perusahaan
11

Startup Usaha sudah dijalankan dengan rencana 1 tahun ke depan. Aktivitas utama adakah menawarkan produk (barang/jasa) kepada pembeli potensial. Penjualan umumnya berkisar antara Rp 0 Rp 300 juta. Sangat sedikit usaha yang menghasilkan profit. Banyak aktivitas bisnis yang direncanakan tidak mampu menutupi break even point. Sementara itu usaha masih memerlukan penguatan keuangan, sumber daya manusia, memantapkan posisinya di pasar, dan terus beroperasi.

Perkembangan Perusahaan
12

Startup Pada titik ini, manajemen dijalankan secara kewirusahaan dan personal. Pemilik/manajer mungkin mendelegasikan beberapa aktivitas, tetapi ybs mengambil semua keputusan, termasuk dalam penentuan harga.

Perkembangan Perusahaan
13

Pengembangan (Development) Tahap ini umumnya terjadi pada tahun ke-2 hingga beberapa tahun sesudahnya. Sasaran utama adalah melanjutkan penjualan dan mencapai suatu titik di mana pemilik/manajer memperoleh kompensasi yang seimbang dengan waktu dan usaha yang dikorbankan. Penjualan bervariasi dari >Rp 300 juta s/d Rp 2,5 milyar. Tujuan operasi adalah efisiensi biaya yang lebih baik. Bisnis yang sudah mulai berkembang mampu menarik sumber pendanaan dari luar, mencapai break even point, dan mungkin telah menghasilkan sisa pendapatan untuk reinvestasi.

Perkembangan Perusahaan
14

Pengembangan (Development) Manajemen masih dioperasikan secara manual. Beberapa delegasi dan profesional telah dilibatkan dalam praktek manajemen, tetapi seluruhnya diawasi oleh pemilik/manajer. Seluruh keputusan penting masih dipegang oleh pemillik/manajer. Pada akhir tahapan ini, banyak pemilik/manajer yang memilih untuk tidak melanjutkan ke tahap berikutnya. Daripada mencapai pertumbuhan, mereka masuk ke dalam posisi yang nyaman, yaitu mengarahkan usahanya untuk menjaga posisinya di pasar.

Perkembangan Perusahaan
15

Pertumbuhan (Growth) Perusahaan telah memiliki posisi yang mantap di pasar. Umumnya tahap ini dicapai pada tahun ke-4 dan ke-5. Penjualan berkisar antara >Rp 2,5 milyar s/d Rp 50 milyar. Sasaran utama adalah membangun aset fisik dan melanjutkan untuk meningkatkan penjualan dalam mendorong kebutuhan perusahaan untuk terus tumbuh. Manajemen ditandai dengan delegasi yang lebih besar dalam pengambilan keputusan dan penyertaan profesional dalam sistem usaha. Sumber daya manusia dan kemampuan manajemen dibangun untuk persiapan ekspansi di masa depan.

Perkembangan Perusahaan
16

Pertumbuhan (Growth) Pada akhir tahapan ini, banyak wirausahawan yang memilih untuk melakukan konsolidasi daripada ekspansi, dan membatasi usaha manajemennya untuk menjaga posisi perusahaan di pasar.

Perkembangan Perusahaan
17

Ekspansi (Expansion) Tahap ekspansi dapat terjadi pada tahun ke-6 sampai tahun ke-10 atau lebih, bergantung pada maturitas perusahaan dalam posisinya di pasar. Beberapa perusahaan mampu melanjutkan, sedangkan yang lain telah mencapai titik jenuhnya dan mulai menurun. Jika perusahaan tumbuh lebih lanjut, hal ini sering terjadi secara eksternal, baik melalui akuisisi maupun merger.

Perkembangan Perusahaan
18

Ekspansi (Expansion) Semakin besar penjualan yang dapat diperoleh, semakin besar peluang perusahaan yang ekspansi untuk memenuhi tujuan pendanaannya melalui going public (menawarkan saham perusahaan ke publik melalui bursa saham). Manajemen harus benar-benar profesional, sehingga pemilik/manajer dapat fokus untuk menularkan jiwa kewirausahaannya daripada fokus dalam detail usaha dan membatasi manajemen.

Kewirausahaan
19

Wirausahawan (entrepreneur) Salah satu faktor produksi, yaitu seseorang yang memanfaatkan faktor-faktor produksi lainnya (tanah, tenaga kerja, dan modal) perspektif ekonomi. Seseorang yang mengorganisasikan dan mengelola sebuah bisnis/usaha perspektif pemerintah. Seseorang yang mengkombinasikan risiko, inovasi, seni kepemimpinan, keterampilan, dan keahlian teknis menjadi suatu landasan dalam membangun dan memotivasi suatu tim kerja Secretan.

Kewirausahaan
20

Wirausahawan (entrepreneur) Agen perubahan yang mengubah sesuatu dengan cara baru dan inovatif, melalui: 1) produk baru, 2) metode produksi baru, 3) pasar baru, 4) sumber daya baru, atau 5) perilaku organisasi baru. Ia bukan pengambil risiko, karena fungsi itu ia upayakan agar berpindah ke investor atau pemodal Schumpeter.

Kewirausahaan
21

Wirausahawan (entrepreneur) Self-confidence (percaya diri), perseverance determination (gigih), energy diligence (waspada), resourcefulness (gairah), ability to take calculated risk (mengambil risiko secara terukur), need to achieve (butuh berprestasi), creativity (kreatif), initiative (inisiatif), flexibility (fleksibel), positive response to changes (merespons perubahan secara positif), independence (independen), foresight (berpikir ke depan), dynamism leadership (kepemimpinannya dinamis), ability to get along with people (interaktif), responsiveness to suggestions and criticism (tanggap atas saran dan kritik), profit orientation (orientasi laba), perceptiveness (perspektifnya tajam), optimism

Kewirausahaan
22

Wirausahawan (entrepreneur) Hard work (pekerja keras), risk taking moderate (pengambil risiko - moderat), high achievement (tuntutan prestasinya tinggi), creativity (kreatif), initiative (inisiatif), autonomy & independence (otonomi & independen), leadership (mampu memimpin), good communication skills (terampil berkomunikasi), analytical ability (berpikir analitis) - Gibb.

Kewirausahaan
23

Wirausahawan (entrepreneur) Seseorang yang melakukan aksi, mengambil sesuatu untuk dikerjakan, dan sering melewati batas aturan/kebiasaan. Ia dapat melihat kesempatan bisnis suatu kebutuhan yang belum terpenuhi, cara atau tempat untuk melakukan sesuatu yang baru atau yang lebih baik dan memanfaatkannya, menghimpun sumber daya yang diperlukan serta mengorganisasikannya, menjadi suatu usaha Kao.

Kewirausahaan
24

Kewirausahaan (entrepreneurship) Proses melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang berbeda dalam menciptakan kesejahteraan bagi individu dan menambah nilai bagi masyarakat - Kao. Definisi ini memperluas kewirausahaan dari perspektif bisnis kepada perusahaan non-profit dan pemerintahan. Konsep ini memperluas kewirausahaan tidak saja terbatas pada wirausaha dalam perspektif bisnis secara tradisional.

Integrasi
25

Small business enterprise development entrepreneurship Ketiganya merupakan jiwa, fenomena kultural, daya penggerak dari seluruh aktivitas ekonomi. Dalam perspektif ini: Small business: entitas, suatu kreasi yang dimotivasi oleh kewirausahaan. Enterprise development: proses perkembangan perusahaan, yang digerakkan oleh kegigihan jiwa kewirausahaan, sebagai motivator keberhasilan usaha.

Isu Mendasar
26

Dalam pengambilan keputusan dan praktek manajemen, pendekatan wirausaha berbeda dengan pendekatan manajemen-korporasi. Nilai penting wirausaha terletak pada fungsinya sebagai dasar penggerak pengembangan dan pertumbuhan perusahaan. Tantangan yang muncul adalah bagaimana memelihara jiwa kewirausahaan sebagai penumbuh perusahaan.

Isu Mendasar
27

Pendekatan wirausaha vs. manajemen-korporasi


Praktek Wirausaha Praktek Korporasi

Perbedaan Mendasar
Prinsipal

Perusahaan yang dimanage pemilik


Wirausahawan

Perusahaan besar
Manajer dan administrator

Kinerja Prinsipal Dinilai dari posisi usaha Dinilai oleh manajer yang di pasar lebih tinggi Struktur organisasi Waktu pengambilan keputusan Sederhana Cepat: Karyawan memiliki akses secara cepat, bahkan langsung terhadap pengambil keputusan akhir. Bertingkat-tingkat Lama: Ide dari tingkat bawah umumnya harus menempuh seluruh tingkatan sebelum disetujui.

Prosedur

Tidak standar, berbeda- Standar, disertai manual, beda untuk tiap-tiap rutin. Keragaman dan

Isu Mendasar
28

Pendekatan wirausaha vs. manajemen-korporasi


Praktek Wirausaha Praktek Korporasi

Prosedur

Tidak standar, berbeda- Standar, disertai manual, beda untuk tiap-tiap rutin. Keragaman dan kasus. efisiensi dengan risiko lemahnya kreativitas dan inovasi individu. Lebih baik tidak melakukan apaapa kecuali ada prosedur yang dapat diikuti.
Dipegang sendiri: perhatian personal, prosedur kreasi sendiri, manajemen secara personal Delegasi: menggunakan sistem kontrol, prosedur dan manual

Tipe Manajemen

Isu Mendasar
29

Pendekatan wirausaha vs. manajemen-korporasi


Praktek Wirausaha Praktek Korporasi

Sasaran Bisnis

Sama dengan sasaran pribadi wirausahawan

Tingkat imbal hasil (return) bagi investor, atau memenuhi anggaran yang telah ditetapkan untuk administrator Laba untuk perusahaan
Melihat masalah dalam setiap peluang Menyelesaikan masalah

Profit
Sikap pada situasi yang baru Tugas

Sisa bagi wirausahawan


Melihat peluang dalam setiap situasi masalah Mengidentifikasi dan mencari peluang

Isu Mendasar
30

Pendekatan wirausaha vs. manajemen-korporasi


Praktek Wirausaha Praktek Korporasi

Sikap terhadap peluang


Sikap terhadap risiko

Mari kita kerjakan apa yang kiba bisa untuk membuat itu terjadi
Jika risiko terlalu besar, temukan alternatif; jika tidak maka risiko adalah sebuah tantangan Buat keputusan dan terima konsekuensinya

Mari kita kerjakan suatu cost-benefit analysis


Risiko adalah untuk dihindari, hilangkan atau kurangi

Sikap terhadap pengambilan keputusan

Sampaikan ide pada sejumlah orang scr. terbatas: diam lebih baik, buat pertemuan, bentuk gugus tugas/panitia, dan/ atau lakukan kajian

Isu Mendasar
31

Pendekatan wirausaha vs. manajemen-korporasi


Praktek Wirausaha Praktek Korporasi

Perilaku pengambilan keputusan

Coba dulu pertamatama dan lihat apa yang terjadi. Jika perlu, perhalus bagian yang masih kasar Matikan apinya dulu: pendekatan pemadam kebakaran
Kerjakan sekarang, sebelum terlambat

Cari informasi yang paling sempurna

Kompromi atas krisis


Orientasi aksi

Cari tahu siapa yang bertanggung-jawab: pendekatan investigator


Peluang seperti bis, datang dan pergi. Selalu ada bis lainnya, selalu tersedia kesempatan

Isu Mendasar
32

Pendekatan wirausaha vs. manajemen-korporasi


Praktek Wirausaha Praktek Korporasi

Proses manajemen
Sikap terhadap konsumen Komunikasi

Berdasarkan siklus pertumbuhan bisnis (inkubasi, startup, )


Jaga kedekatan relasi dengan konsumen Oral, orang ke orang. Jawab setiap panggilan telepon secara personal, atau minta nomor dan telpon kembali, normalnya dalam 24 jam

Berdasarkan fungsi bisnis (marketing, produksi, )


Suruh orang lain, ada hal yang lebih penting untuk dikerjakan Biar sekretaris yang menyaring telpon masuk. Sering hanya VIP yang dilayani personal. Penelpon diminta untuk meninggalkan pesan, tidak ada kepastian mereka akan dihubungi kembali

Isu Mendasar
33

Pendekatan wirausaha vs. manajemen-korporasi Perilaku Manajerial: Perilaku manajerial adalah suatu kontinum antara perilaku wirausaha dan perilaku korporasi. Ada sebagian wirausahawan yang menggunakan sebagian perilaku korporasi. Demikian pula, ada sebagian manajer yang menggunakan perilaku wirausaha (intrapreneur). Perilaku wirausaha Perilaku korporasi

Isu Mendasar
34

Isu Mendasar
35

Pendekatan wirausaha vs. manajemen-korporasi Keterbatasan Perilaku Wirausaha: Dalam wirausaha, usaha personal wirausahawan sangat tinggi. Tanpa atau sedikitnya delegasi membatasi kapasitas usaha untuk tumbuh.

Anda mungkin juga menyukai