Anda di halaman 1dari 2

MOENY MANAGEMENT Berikut penjelasan singkat mengenai Money Management yang saya ambil dari bebera pa buku : tujuan

dari MM adalah preserve capital, yaitu bagaimana kita mengatur agar risk dari setiap trade tidak akan mengamcam capital kita. ada banyak metode MM, masing-masing metode memiliki kelebihannya, jadi dalam pem ilihan penggunaannya, kembali kepada masing-masing trader, hendaknya pemilihan m etode tersebut disesuaikan dengan karakter anda. METODE MM: 1. UNIT per jumlah tertentu. metode ini lebih cocok untuk futures. dalam metode ini kita menentukan berapa lot/kontrak yang akan dibeli berdasarkan uang yang ada di dalam account. misalnya kita menentukan untuk setiap Rp 1.000.000 kita akan membeli 1 kontrak f uture / 1 lot saham tertentu. jadi jika modal yang dimiliki Rp 50.000.000 , maka maksimal kontrak yang bisa di beli adalah 50 kontrak. kelemahan dari metode ini adalah tidak memperhatikan volalitas dari masing2 inst rumen yang dibeli. karena masing-masing memiliki karakter yang berbeda. anda tidak bisa menyamakan karakter dari saham UNVR sama dgn saham BUMI 2. Equal value Unit. cara kerja metode ini adalah membagi modal yang dimiliki menjadi beberapa bagian yang sama. misalnya untuk account Rp 50.000.000 , dibagi menjadi 10 bagian. sehingga masing-masing bagian menjadi Rp 5.000.000 jadi untuk setiap pembelian, maksimal hanya Rp 5.000.000. metode ini lebih cocok diterapkan terhadap saham dibandingkan metode 1. selain praktis dalam penggunaannya, juga cukup bagus dalam mendistribusikan risk . 3. Persentase Risk metode ini yang saya gunakan. pertama-tama, ditentukan terlebih dahulu berapa % dari modal yang akan "dipertar uhkan" dalam setiap trade. penentuan % risk ini sepenuhnya tergantung pada masing-masing pribadi, dimana le vel comfort anda. saya memilih 0.5% dalam setiap trade. jangan pernah melebihi 2% untuk setiap trade. misalnya anda memiliki modal Rp 100.000.000 anda memilih 2% risk untuk tiap trade. jadi dalam setiap trade maksimal risk yang ditanggung adalah 2% * Rp 100.000.000 = Rp. 2.000.000 setelah mengetahui max risk, kemudian kita menentukan berapa lot saham yang bisa dibeli.

entry dan cut loss poin akan menentukan berapa banyak saham yang bisa dibeli misalkan anda hendak membeli saham TLKM di 7000 dgn cut loss di 6500 dalam transaksi ini risk per saham adalah 7000-6500 = 500 kemudian bagilah maks risk dengan risk per saham 2.000.000 / 500 = 4000 lembar maka maksimal saham TLKM yang bisa dibeli adalah 4.000 lembar atau 8 lot. namun jika anda hendak membeli TLKM di 7000 dgn cut loss di 6000, total lot yang bisa dibeli akan berkurang. karena risk per saham akan menjadi 7000-6000 = 1000 2.000.000 / 1000 = 2000 lembar maka yang bisa dibeli adalah 2000 lembar atau 4 lot. file MM yang saya berikan, akan menghitung secara otomatis berapa lot yang bisa dibeli. anda cukup menginput entry dan cut loss poin. 4. Persentase volatility metode ini adalah pengembangan dari metode 3, dimana kita akan membeli lebih ban yak pada saham yang memiliki volatility lebih tinggi. saya pernah mencoba metode ini, tapi metode ini seperti pisau bermata dua, jika saham yang dibeli up kita memang akan mendapat gain lebih banyak. tapi jika saham yang dibeli drop, kita akan loss lebih banyak juga. karenanya saya kembali menggunakan metode 3, karena saya merasa lebih comfort. pertama-tama, hitung rata2 volatilty saham tersebut dalam 50 hari terakhir, agak repot memang karena kita harus menghitung volatility dari masing-masing saham. kemudian angka ini yang dimasukkan ke file MM untuk menghitung lot yang bisa dib eli semoga bermanfaat for more article visit us at http://jsxtrader.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai