Anda di halaman 1dari 2

Penatalaksanaan Fraktur a. Reduksi fraktur Adalah Mengembalikan fregmen tulang pada kesejajarannya dan rotasi anatomis b.

Imobolisasi fraktur Adalah mempertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan, imobilisasi dapat dilakukan dengan fiksasi ekterna dan interna. c. Mempertahankan dan mengembalikan fungsi adalah segala upaya diarahkan pada penyembuhan tulang dan jaringan lunak, reduksi dan imobilisasi harus dipertahan kan sesuai dengan kebutuhan. Fase Penyembuhan tulang Menurut Sjamsuhidajat & Wim de jong (1998). fase penyembuhan tulang meliputi: a. Fase Hematoma Proses penyembuhan yang terjadi dari proses perdarahan disekitar patahan tulang, proses ini terjadi secara biologis alami pada setiap patahan tulang. b. Fase jaringan fibrosis Hematoma akan menjadi medium pertumbuhan sel jaringan fibrosis, jaringan ini yang menyebabkan fregmen tulang saling menempel. c. Fase Pembentukan Kallus Jaringan fibrosis yang menempel pada patahan tulang akan membentuk kodroid yang merupakan bahan dasar pembentukan tulang. d. Osifikasi Terjadi penulangan total yang disebabkan oleh kallus fibrosa menjadi kallus tulang e. Ree modelling Kemampuan tulang unuk menyesuaikan bentuknya seperti bentuk semula. DIAGNOSA KEPERAWATAN FRAKTUR 1. Resiko tinggi terhadap trauma berhubungan dengan kehilangan integeritas tulang (fraktur) 2. Nyeri (akut) berhubungan dengan spasme otot, gerakan fragmen tulang, oedema dan cedera pada jaringan lunak 3. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka neuromuskuler 4. Resiko tinggi terhadap kerusakan integeritas kulit/ jaringan berhubungan fraktur terbuka 5. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan primer, kerusakan kulit, trauma jaringan. 6. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan pengobatan berhubungan dengan kurang mengingat INTERVENSI FRAKTUR Intervensi: - Pertahankan tirah baring/ ekstremitas sesuai dengan indikasi - Sokong dengan bantal/ gulungan selimut, pertahankan posisi netral pada bagian yang sakit dengan bantal pasir

- Pertahankan posisi/ integritas traksi - Bantu meletakkan beban dibawah roda tempat tidur bila diindikasikan. Rasionalisasi - Meningkatkan stabilitas, menurunkan kemungkinan gangguan posisi/ penyembuhan - Mencegah gerakan yang tidak perlu dan perubahan posisi. Posisi yang tepat dari bantal juga dapat mencegah tekanan deformitas pada gip yang kering. - Traksi memungkinkan tarikan pada aksis panjang fraktur tulang dan mengatasi tegangan otot/ pemendekan untuk memudahkan posisi/ penyatuan - Membentuk posisi pasien dan fungsi traksi dengan memberikan keseimbangan timbal balik KEDUA - Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring. - Tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena - Dorong pasien untuk mendiskusikan masalah sehubungan dengan cedera - Lakukan dan awasi latihan tentang gerak pasif/ aktif - Indentifikasi aktifitas terapeutik yang tepat untuk usia pasien, kemampuan fisik dan penampilan pribadi Rasionalisasi - Menghilangkan nyeri dan mencegah kasalahan posisi tulang/ tegangan jaringan yang cedera - Meningkatkan aliran balik Vena, menurunkan oedema, dan menurunkan nyeri - Membantu untuk menghilangkan ansietas, pasien dapat merasakan kebutuhan untuk menghilangkan pengalaman cedera - Mempetahankan kekuatan otot yang sakit dan memudahkan resolusi, imflamasi pada jaringan yang cedera - Mencegah kebosanan, menurunkan tegangan, dan dapat meningkatkan harga diri, dan kemampuan

Koping
KETIGA Intervensi - Kaji derajat Imobilisasi yang dihasilkan oleh cedera/ pengobatan dan perhatikan persepsi pasien terhadap immobilisasi - Dorong partisipasi pada aktivitas terapeutik/ rekreasi, pertahankan rangsangan. contoh radio, TV, koran, kujungan keluarga/ teman - Intruksikan pasien untuk/ bantu dalam rentan gerak pasien pada ekstremitas yang sakit dan yang tidak sakit - Berikan/ bantu dalam mobilisasi dengan kursi roda, tongkat, segera mungkin intruksikan keamanan dalam menggunakan alat mobilitas Raionalisasi - Pasien mungkin dibatasi oleh pandangan diri/ persepsi diri tentang keterbatasan fisik aktual, memerlukan informasi/ intervensi untuk meningkatkan kemajuan kesehatan

- Memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi, memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa kontrol diri/ harga diri, dan membantu menurunkan isolasi sosial - Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang untuk meningkatkan tonus otot, mempertahankan gerak sendi, mencegah gerak konfraktur - Mobilitas diri menurunkan komplikasi tirah baring dan meningkatkan penyembuhan dan normalisasi fungsi organ KEEMPAT Intervensi: - Kaji kulit untuk luka terbuka, benda asing , kemerahan, pendarahan, perubahan warna, kelabu, memutih - Masase kulit dan penonjolan tulang, pertahankan tempat tidur kering dan bebas kerutan - Ubah posisi dengan sesering mungkin, Rasionalisasi - Memberiklan informasi tentang sirkulasi kulit dan masalah yang mungkin disebabkan oleh pemasangan gip - Menurunkan tekanan Pada area yang peka dan resiko kerusakan kulit - Mengurangi tekanan konstan pada area yang sama dan meminimalkan resiko kerusakan kulit. KELIMA Intervensi - Inspeksi kulit untuk adanya iritasi atau robekan kontinuitas - Kaji sisi pen atau Kulit, perhatikan keluhan peningkatan nyeri/ rasa terbakar atau adanya oedema, eritema, derainase/ bau tak enak - Berikan perawatan pen atau kawat steril sesuai perotokol dan latihan cuci tangan - Intruksikan pasien untuk tidak menyebutkan sisi insersi Rasionalisasi - Pen/ kawat tidak harus dimasukkan melalui kulit yang terinfeksi, kemerahan/ abrasi (Dapat menimbulkan infeksi tulang) - Dapat mengindientifikasikan timbulnya indikasi lokal atau nekrosis jaringan, yang dapat menimbulkan oesteomiditis. - Dapat mencegah kontaminasi silang dan kemungkinan infeksi - Meminimalkan kesempatan untuk kombinasi

KEENAM Intervensi - Dorong pasien untuk menjalankan latihan aktif / pasif - Diskusikan pentingnya perjanjian evaluasi klinis - Kaji ulang perawatan pen/luka yang tepat - Kaji ulang patologi, prognosis, dan harapan yang akan datang Rasionalisasi - Mencegah kekakuan sendi, kontraktur, dan kelelahan otot, meningkatkan kembalinya aktivitas sehari-hari secara dini - Penyembuhan fraktur memerlukan waktu tahunan untuk sembuh lengkap dan kerja sama pasien dalam program pengobatan membantu untuk penyatuan yang tepat dari tulang - Menurunkan resiko trauma tulang atau jaringan dan infeksi yang dapat berlanjut menjadi oesteomielitis - Memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihan informasi

Anda mungkin juga menyukai