Imamayu Ilhamiah Nailiani Kapa Luthfi Fauzia Ratmilla Rianuani Bjamil Ramauhan Nuhammau Zulkainain Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan ( knowledge ) adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri. Pengetahuan Manusia Pengetahuan Manusia Pengetahuan Biasa (Ordinary Knowledge) Pengetahuan Biasa (Ordinary Knowledge) Pengetahuan Biasa (Scientivic Knowledge) Pengetahuan Biasa (Scientivic Knowledge) Pengetahuan Filsafat (Philosofic Knowledge) Pengetahuan Filsafat (Philosofic Knowledge) Ilmu pengetahuan hanya terfokus pada disiplin bidang masing masing secara kaku dan terkotak kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak kotak dalam disiplin tertentu. nilai ilmu pengetahuan terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainya. FILSAFAT MEMBERIKAN PENJELASAN YANG MUTLAK DAN MENDALAM SAMPAI MENDASAR (PRIMARY CAUSE) SEDANGKAN ILMU PENGETAHUAN MENUNJUKKAN SEBAB - SEBAB YANG TIDAK BEGITU MENDALAM, YANG LEBIH DEKAT, DAN YANG LEBIH Cabang Cabang Filsafat Metafisika Epistimologi Metodologi Logika Etika Estetika Ilmu yang peitama kalu muncul aualah filsafat uan ilmu ilmu khusus menjaui bagian uaii filsafat Bengan uemikian aua yang mengatakan filsafat sebagai inuuk atau ibu ilmu pengetahuan Ilmu filsafat beiusaha menyatupauukan masing masing ilmu Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata yaitu dari bahasa Sansekerta panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau ras. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Sistem berasal dari bahasa Latin systema dan bahasa Yunani susteme , adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliaran informasi, materi, atau energi. Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperiman dan percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan organis. Artinya, antara sila-sila Pancasila itu saling berkaitan, saling berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu pemikiran tentang manusia yang berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama, dengan masyarakat Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki ciri khas yang berbeda dengan sistem- sistemfilsafat lainnya, seperti materialisme, idealisme, rasionalisme, liberalisme, komunisme dan sebagainya. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki ciri khas yang berbeda dengan sistem- sistemfilsafat lainnya, seperti materialisme, idealisme, rasionalisme, liberalisme, komunisme dan sebagainya. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki makna yang ada (eksistensi dan kebenaran), sumber ada, jenis ada, dan hakikat ada, termasuk alam, manusia, metafisika, dan kosmologi. Dasar ontologi Pancasila adalah manusia yang memilki hakikat mutlak monopluralis. Masalah ontologis antara lain: Apakah hakikat sesuatu itu? Apakah realitas yang ada tampak ini suatu realitas sebagai wujudnya, yaitu benda? Apakah ada suatu rahasia di balik realitas itu, sebagaimana yang tampak pada makhluk hidup? Dan seterusnya. Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila- sila Pancasila. Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila- sila Pancasila. Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis. Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis. Epistemologi adalah bidang atau cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Secara epistemologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistempengetahuan Secara epistemologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistempengetahuan Dasar epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya. Maka, dasar epistemologis Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia Dasar epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya. Maka, dasar epistemologis Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia Menurut Titus, 3 persoalan yang mendasar dalamepistemologi antara lain : Tentang sumber pengetahuan manusia Tentang teori kebenaran pengetahuan manusia Tentang watak pengetahuan manusia Aksiologi adalah teori nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik. Bidang yang diselidiki adalah hakikat nilai, kriteria nilai, dan kedudukan metafisika suatu nilai. Nilai nilai dalampancasila termasuk nilai etik dan nilai moral merupakan nilai dasar yang mendasari nilai instrumental dan selanjutnya mendasari semua aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Nilai nilai dalampancasila termasuk nilai etik dan nilai moral merupakan nilai dasar yang mendasari nilai instrumental dan selanjutnya mendasari semua aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial. Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial. Dalamfilsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis. Tuhan, yaitu sebagai kausa primaManusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri. Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong. Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya. Agar kita dapat menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari Dapat menjadi pedoman untuk berinteraksi antar manusia dan alam sekitarnya Mengajarkan kepada kita bahwa kita sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari peran lain Menciptakan keselarasan dan keharmonisan antar umat beragama Dengan kita mengamalkan isi Pancasila tidak akan mudah terpengaruh kebudayaan luar Sebagai alat pemersatu bangsa Menghargai dan menjunjung tinggi HAM Negara yang didirikan oleh manusia didasarkan pada kodrat manusia sebagai makhluk tuhan (sila pertama) Negara bertujuan mewujudkan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan beradab (sila kedua) Untuk membentuk negara, manusia harus membentuk suatu ikatan (sila ketiga) Negara harus bersifat demokratis (sila keempat) Untuk mewujudkan tujuan, seluruh warga negara harus dijamin berdasarkan prinsip keadilan (sila kelima) Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai nilai yang bersifat sistematis, fundamental dan menyeluruh Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai nilai yang bersifat sistematis, fundamental dan menyeluruh Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia mengandung makna bahwa setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harusberdasarkan pada nilai nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia mengandung makna bahwa setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harusberdasarkan pada nilai nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan