Anda di halaman 1dari 20

KLIPING OLAHRAGA

DISUSUN OLEH

EDWIN FACHREZHY

KELAS VI B

2011/2012

KLIPING B.INDONESIA PUISI D I S U S U N


OLEH : EDWIN FACHREZHY KELAS: VI B SDN PENINGGILAN 04 CILEDUG KOTA TANGERANG TAHUN 2012

PRAJURIT JAGA MALAM


Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ? Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini Aku suka pada mereka yang berani hidup Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu...... Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !

MALAM
Mulai kelam belum buntu malam kami masih berjaga --Thermopylae?- jagal tidak dikenal ? tapi nanti sebelum siang membentang kami sudah tenggelam hilang

AKU
Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi .

PENERIMAAN
Kalau kau mau kuterima kau kembali Dengan sepenuh hati Aku masih tetap sendiri Kutahu kau bukan yang dulu lagi Bak kembang sari sudah terbagi Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani Kalau kau mau kuterima kembali Untukku sendiri tapi

Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.

HAMPA
Sepi di luar. Sepi menekan mendesak. Lurus kaku pohonan. Tak bergerak Sampai ke puncak. Sepi memagut, Tak satu kuasa melepas-renggut Segala menanti. Menanti. Menanti. Sepi. Tambah ini menanti jadi mencekik Memberat-mencekung punda Sampai binasa segala. Belum apa-apa Udara bertuba. Setan bertempik Ini sepi terus ada. Dan menanti.

DOA
kepada pemeluk teguh Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut namamu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh cayaMu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku aku hilang bentuk remuk Tuhanku aku mengembara di negeri asing Tuhanku di pintuMu aku mengetuk

aku tidak bisa berpaling

SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi Kau depanku bertudung sutra senja Di hitam matamu kembang mawar dan melati Harum rambutmu mengalun bergelut senda Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba Meriak muka air kolam jiwa Dan dalam dadaku memerdu lagu Menarik menari seluruh aku Hidup dari hidupku, pintu terbuka Selama matamu bagiku menengadah Selama kau darah mengalir dari luka Antara kita Mati datang tidak membelah...

SENJA DI PELABUHAN KECIL


Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak. Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

MALAM DI PEGUNUNGAN
Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin, Jadi pucat rumah dan kaku pohonan? Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin: Eh, ada anak kecil main kejaran dengan bayangan!

YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS


kelam dan angin lalu mempesiang diriku, menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin, malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu; tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku

DERAI DERAI CEMARA


cemara menderai sampai jauh terasa hari akan jadi malam ada beberapa dahan di tingkap merapuh dipukul angin yang terpendam aku sekarang orangnya bisa tahan sudah berapa waktu bukan kanak lagi tapi dulu memang ada suatu bahan yang bukan dasar perhitungan kini hidup hanya menunda kekalahan tambah terasing dari cinta sekolah rendah dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan sebelum pada akhirnya kita menyerah

KOSONG
Keberadaan, jati diri Selalu dicari Tuk dimengerti Materi, harta benda Selalu dicari Tuk dimiliki Kebahagiaan, tawa canda Selalu dicari Tuk dibagi Namun semua hanya ilusi

Tiada arti Kosong!

SIKLUS AIR
Terbanglah tinggi sebisamu Kumpulkan serpih kecilmu Padatkan ruangmu hingga jenuh Dan turunlah cium ibumu! Menelusup di antara lorong gelap Beberapa kan mendingin kelam Lainnya membiru lautan Hingga terpapar sinaran Terbanglah tinggi Sekali lagi Jatuh kembali Tanpa hent

PENIPU BATAS
Telah kulewati dirimu Ternyata hanya ilusimu Dasar penipu! Kau bujuk aku mendekat Semakin jauh kau melompat Dasar kau penipu hebat! Kau penggoda Di tapal batas Pada suatu batas Saat waktu tak lagi berbatas Bagimu.... Dasar penipu batas!

Mati saja kau kutebas!

MAJI
Kulihat dirimu terbang, tanpa sayap Kulihat kau renang, tanpa sirip Kulihat kau lari, tanpa henti Pergilah, kasih! Lupakan aku! Jangan pernah kembali! Biarlah dirimu mendebu mentari Hangat......

TAK PERNAH KAU MILIKI


Berhakkah kau memanggilnya kembali Sesuatu yang tak pernah kaumiliki Dia hanyalah titipan Tak pernah jadi milikmu Dia memang telah hadir Hanya tuk sementara Dia telah pulang Akan halnya dirimu, diriku, kita Rindukan dirinya Kenangkan hadirnya Ingatlah masanya Namun jangan panggil kembali Dia tlah tenang

Dia tlah pulang Jangan kau usik Yang tak pernah kaumiliki RASA HUJAN
Berjalan dalam gerimis sore Mengecap tetes kecupan angkasa Menatap tirai bening keindahan Elok dalam gerimis Berlari dalam hujan petang Menghidu aroma tanah basah Menghembus energi kehidupan dunia Hilang alam dahaga Terlempar badai malam panjang Memukul dunia yang lelah Membutakan sesaat berkali Suksesi pembersihan alami Rasamu curahan angkasa Bagi bumi yang meregang Untuk penembus batasmu Di kejauhan

HUJAN AIR MATA KESAL


Tetes pertama memanggilku Makin lama kian deras Kian jelas Kian melas Namun bukan hujan Kuintip sebelah pelupuk mata Ia terduduk berurai tangis Bukan dia yang mesti terisak Tapi aku Hanya aku Bukan tangis sedih lain kesal Mengapa harus begini akhirnya Mengapa hanya kecewa dapatnya Hingga kesal sendiri jawabnya

Bukan senang Tanpa bangga Kurapatkan kembali selimutku Dingin ......

HAI KAU PECINTA KEGELAPAN


Hai kau pecinta kegelapan Cahaya adalah timbulnya harapan Kegelapan adalah hilangnya asa Hai kau pecinta kegelapan Cahaya dan kegelapan Sebuah keseimbangan Tiada kalah menang Hai kau pecinta kegelapan Nikmatilah cahaya bersamaku Sang pemuja cahaya

CAHAYA DALAM KEGELAPAN


Aku adalah makhluk dalam gelap Terseret duka tak terperi Tersaput dosa tak terpuji Namun aku pemuja cahaya Aku terkurung dalam gelap Menghisap cahaya kehidupan Membinasakan sinar ketentraman Namun aku pemuja cahaya Aku bukanlah cahaya Hanyalah seorang pemuja Begitu mudah jatuh cinta Pada suatu yang berbeda

Makhluk kegelapan pemuja cahaya

DILEMA
Saat kau terseret dalam kegelapan Baru kau mulai kagumi cahaya Saat tiba keputusasaan Baru mengerti sebuah asa Begitu mudah bersembunyi dalam gelap Saat kau begitu lelah bersinar Saat begitu nyaman dalam kesunyian Ketika begitu kebas berucap Begitu mudah mencinta kelam Sulitkah percaya kan bisa memuja cahaya?

CAHAYA
Aku hanya mencari cahaya Dalam kelamnya kegelapan Aku penikmat cahaya Sang penerang kegelapan Cahaya redup nan lembut Beam, sebuah kecupan temaram Cahaya terang bersinar cerah Shine, pekikan pengusir lelap Aku pencari cahaya Karena ku percaya

Aku sang pemuja cahaya

Engkau dibisiki bahawa hidup adalah kegelapanDan dengan penuh ketakuta-

nEngkau sebarkan apa yang telah dituturkan padamupenuh kebimbanganKuwartakan padamu bahawa

hidup adalah kegelapan jika tidak diselimuti oleh kehendakDan segala kehendak akan buta bila tidak

diselimuti pengetahuanDan segala macam pengetahuan akan kosongbila tidak diiringi kerjaDan segala

kerja hanyalah kehampaankecuali disertai cintaMaka bila engkau bekerja dengan cintaEngkau

sesungguhnya tengah menambatkan dirimuDengan wujudnya kamu, wujud manusia lainDan wujud

Tuhan.Khalil Gibran

Anda mungkin juga menyukai

  • Citra
    Citra
    Dokumen1 halaman
    Citra
    Yogi Astanto
    Belum ada peringkat
  • Jurnal IT
    Jurnal IT
    Dokumen12 halaman
    Jurnal IT
    Yogi Astanto
    Belum ada peringkat
  • Tugas Komda
    Tugas Komda
    Dokumen5 halaman
    Tugas Komda
    Yogi Astanto
    Belum ada peringkat
  • Audit-Subsequent
    Audit-Subsequent
    Dokumen3 halaman
    Audit-Subsequent
    SweetDevil Beside U
    Belum ada peringkat
  • 6 Mankiw 08
    6 Mankiw 08
    Dokumen27 halaman
    6 Mankiw 08
    Yogi Astanto
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Yogi Astanto
    Belum ada peringkat
  • GNP EKUILIBRIUM
    GNP EKUILIBRIUM
    Dokumen13 halaman
    GNP EKUILIBRIUM
    Yogi Astanto
    Belum ada peringkat
  • Angka Indek
    Angka Indek
    Dokumen19 halaman
    Angka Indek
    Yogi Astanto
    Belum ada peringkat