Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH PENAMBAHAN TANAH MERAH TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT AUS MORTAR SEBAGAI BAHAN DASAR PAVING

BLOCK
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Pembangunan di Kalimantan tengah dalam arti fisik seperti perumahan dan sarana yang lain, semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk. Disisi lain, pembangunan rumah tinggal dengan biaya yang murah merupakan program yang senantiasa diupayakan pemerintah dan didambakan oleh masyarakat pada saat ini. Dalam upaya untuk menekan biaya bangunan, salah satu caranya adalah dengan pemanfaatan tanah merah, karena mudah diperoleh, biaya transportasi murah serta dapat menjadi sumber mata pencaharian masyarakat setempat. Di daerah kabupaten Pangkalanbun dan kabupaten Muara teweh, banyak ditemui tanah merah. Setelah melalui proses pengeringan, tidak semua tanah merah yang dihasilkan terbentuk dengan sempurna, sering ditemukan batu bata dari hasil pembakaran dengan hasil yang baik maka perlu diadakan penelitian , Oleh sebab itu dalam penelitian ini, peneliti mencoba memanfaatkan tanah merah sebagai bahan tambah dalam pembuatan mortar. Tanah merah ini diperoleh dengan cara mengambil sampel dari berbagai tempat di kedua kabupaten . Sejumlah peneliti telah banyak melakukan penelitian tentang mortar dan batu cetak dengan menggunakan bahan tambah atau campuran yang bervariasi, misalnya : penelitian mengenai mortar semen dengan menggunakan pasir yang berasal dari sungai Krasak, Sleman, Yogyakarta (Suzan, 1995), penelitian mengenai hubungan antara kuat tekan dan serapan xvi air pada mortar semen (Timuranto, 2001), penelitian mengenai mortar semen dengan menggunakan pasir yang berasal dari sungai Progo, Kulon Progo, Yogyakarta (Erniawati, 1998), pemanfaatan debu batu dari unit pemecahan batu Pucanggading sebagai pengganti pasir pada pembuatan mortar (Djauharotun, 2002) dan penelitian penambahan kapur terhadap kuat tekan pozzolan abu terbang sebagai bahan dasar perancangan batu cetak (Surya, 2003). Tetapi, pengaruh penambahan tanah

merah dari kabupaten Pangkalanbun dan kabupaten Muara Teweh terhadap kuat tekan dan kuat aus mortar belum pernah dilakukan. Padahal penelitian mengenai pengaruh penambahan tanah merah pada pembuatan mortar perlu dilakukan untuk menghasilkan mortar dengan karakteristik (sifat-sifat) yang lebih baik, yaitu : memiliki kuat tekan dan kerapatan air yang lebih tinggi serta lebih tahan terhadap korosi. Hal-hal penting yang harus diteliti selain untuk mengetahui pengaruh penambahan tanah merah terhadap karakteristik mortar adalah pemeriksaan karakteristik pasir dan pozzolan

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana dan seberapa besar pengaruh penambahan tanah merah batu bata
dengan persentase yang berbeda terhadap kuat tekan dan kuat aus mortar pada umur pengujian 28 hari?

2. Berapa besar persentase ideal penambahan tumbukan batu bata dalam pembuatan
mortar untuk menghasilkan kuat tekan dan kuat aus maksimal mortar pada umur pengujian 28 hari?

TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui karakteristik pasir yang digunakan dalam pembuatan mortar, meliputi : berat jenis, berat satuan, kadar air dan gradasi pasir. 2. Mengetahui karakteristik tanah merah yang digunakan sebagai bahan tambah dalam pembuatan mortar, meliputi : berat jenis, berat satuan dan kadar air. 3. Mengetahui karakteristik mortar yang dibuat dengan variasi penambahan tanah merah, meliputi : kuat tekan, berat jenis, kuat aus dan serapan air mortar pada umur pengujian 28 hari. 4. Mengetahui pengaruh penambahan pozzolan tanah merah yang diberikan dalam pembuatan mortar terhadap karakteristik mortar pada umur pengujian 28 hari

MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini, adalah : 1. Hasil penelitian merupakan salah satu wawasan untuk pengembangan ilmu teknologi bahan. 2. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan bagi praktisi dan mahasiswa untuk lebih memanfaatkan tanah merah sebagai bahan tambah dalam pembuatan mortar atau pekerjaan sipil yang lain.

BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penelitian ini, adalah : 1. Pasir yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir Muntilan. 2. Semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Semen Portland, Tipe I, Merk Nusantara yang dibungkus dalam kemasan 40 kg. 3. Tanah merah dari daerah Pangkalanbun dan Muara Teweh. 4. Air yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari saluran air pada Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. 5. Menggunakan perbandingan volume semen : pasir = 1:6, faktor air semen (fas) = 0,4 dengan persentase tanah merah yang ditambahkan adalah : 0%, 5%, 10% dan 15% dari berat semen. 6. Pengujian karakteristik mortar dilakukan pada umur 28 hari, dengan masingmasing perlakuan pengujian menggunakan 3 buah benda uji. 7. Pengujian karakteristik mortar yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : kuat tekan, kuat aus, serapan air dan berat jenis mortar. 8. Tidak dilakukan pengujian kuat lentur, kuat kejut dan daktilitas pada mortar. xxi 9. Mortar yang dibuat dalam penelitian ini direncanakan untuk pembuatan paving block, sehingga bentuk pengujian yang dilakukan adalah standar pengujian paving block

Anda mungkin juga menyukai