Anda di halaman 1dari 39

HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL

OLEH : BAMBANG SUHARTOYO, SE, MM, M.SI

Hubungan Ekonomi Internasional

Mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan ekonomi antara satu negara dengan negara lain. Hubungan ekonomi di sini mencakup paling tidak tiga bentuk hubungan yang berbeda, meskipun antara satu dengan yang lain saling berkaitan.

Hubungan ekonomi

Pertukaran hasil (output) antara negara yang satu dengan yang lain (hubungan perdagangan) Contoh: Indonesia mengekspor cengkeh ke Amerika dan mengimpor beras dari Thailand

Pertukaran sarana produksi


Termasuk dalam sarana produksi adalah tenaga kerja, modal, teknologi dan kewiraswastaan Sarana produksi bisa mengalir dari satu negara ke negara lain karena berbagai sebab, misalnya karena imbalan yang lebih tinggi, karena lewat program bantuan luar negeri dan karena adanya faktor ketakutan (misalnya ancaman perang) Saat ini yang paling mudah berpindah melampaui perbatasan negara adalah faktor produksi modal (beserta teknologi dan kewiraswastaan yang mengikutinya) Modal, berupa penanaman modal asing atau pinjaman luar negeri, mengalir dalam jumlah yang besar dari satu negara ke negara lain, baik antara negara maju dengan negara maju ataupun negara maju dengan negara berkembang.

Hubungan kredit

Seperti halnya hubungan ekonomi antar perseorangan, hubungan ekonomi antara negara bisa dilihat dari segi konsekuensinya terhadap posisi hutang piutangnya. Biasanya hubungan hutang piutang ini timbul sebagai konsekuensi dari adanya hubungan perdagangan dan hubungan faktor produksi. Contoh: Pembelian gandum dari AS atas dasar perjanjian bantuan pangan (sering disebut dengan nama bantuan PL-480) Hubungan perdagangan (impor gandum) menimbulkan hutang Indonesia kepada pemerintah AS. Pada dasarnya semua pinjaman luar negeri (baik berupa bantuan luar negeri maupun pinjaman komersial) mempunyai konsekuensi terhadap posisi kredit suatu negara.

Permasalahan ekonomi internasional

Pola Perdagangan Mengapa suatu negara mempunyai pola ekspor dan pola impor tertentu? Faktor apa yang mempengaruhinya? Misalnya mengapa Indonesia mengekspor minyak bumi, barang kerajinan dan mengimpor beras?

Harga Ekpor dan Impor Faktor apa yang menetukan? Contoh: Mengapa harga minyak bumi dan barang hasil industri meningkat lebih cepat daripada harga hasil pertanian? Manfaat Perdagangan Apa manfaat hubungan ekonomi luar negeri bagi suatu negara? Apakah hubungan tersebut berpengaruh terhadap kesejahteraan nasional?

Pengaruh Makro Apa pengaruh hubungan perdagangan terhadap keadaan makro dan moneter di dalam negeri? Contoh: Bila ekspor meningkat, apa akibatnya terhadap harga di dalam negeri? Mekanisme Neraca Pembayaran Bagaimana proses penyesuaian neraca pembayaran suatu negara bila terjadi perubahan situasi ekonomi?

Politik Dagang Luar Negeri Apa untung rugi kebijakan tarif bea masuk, pelarangan impor, dan sebagainya bagi perekonomian nasional dan bagi perekonomian dunia? Persekutuan Dagang Apa akibat diadakannya persekutuan dagang seperti ASEAN? Apa untung-ruginya bagi masing-masing anggota?

Modal Luar Negeri Apakah untung rugi dari penanaman modal asing dan bantuan luar negeri? Apakah tindakan yang diambil pemerintah untuk menghindari/mengurangi akibat negatifnya? Pengalihan Teknologi Kebijakan apakah yang dapat memperlancar proses pengalihan teknologi tersebut? Bagaimana proses pengalihan teknologi dari satu negara ke negara lain?

PERTUKARAN
Negara sebetulnya tidak berdagang dengan negara lain. Yang melakukan perdagangan atau pertukaran adalah penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Penduduk ini bisa seorang warga biasa, perusahaan ekspor, perusahaan impor, perusahaan industri, perusahaan negara atau bisa pula departemen/lembaga pemerintah.

Arti Perdagangan
Perdagangan adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak.

Mengapa Pertukaran Timbul?


Pertukaran timbul karena salah satu atau kedua pihak melihat adanya keuntungan/manfaat tambahan yang dapat diperoleh dari pertukaran tersebut.

Sumber Manfaat Perdagangan

Pertukaran bisa memberikan keuntungan kepada semua pihak, meskipun jumlah barangbarang yang tersedia secara keseluruhan sama sekali tidak berubah. Sistem pertukaran bebas lebih baik daripada sistem penjatahan. Contoh: Dua orang memperoleh jatah beras dan jagung yang jumlahnya sama persis, mereka akan meningkatkan kepuasan mereka apabila diperkenankan saling tukar menukar.

KEUNGGULAN KOMPARATIF
Motif untuk melakukan pertukaran adalah manfaat dari perdagangan (gains of trade) yang mungkin diperoleh oleh kedua belah pihak. Dalam kasus pertukaran antara dua orang, sumber utama dari timbulnya manfaat tersebut adalah perbedaan selera atau pola konsumsi. Namun para ahli ekonom umumnya sekarang berpendapat bahwa penyebab yang lebih fundamental terletak bukan pada konsumsi melainkan pada sisi produksi.

Keunggulan Mutlak

Kaum klasik sebelum David Ricardo umumnya berpendapat bahwa suatu negara mengekspor barang tertentu karena negara tersebut bisa menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah daripada negara lain (yaitu karena mempunyai keunggulan mutlak dalam produksi barang tersebut) Contoh: Ada dua negara yaitu Persia dan Indonesia, dan ada dua barang yaitu permadani dan rempah-rempah. Untuk menghasilkan sehelai permadani di Persia seorang harus bekerja selama 2 hari, sedangkan di Indonesia seorang harus bekerja selama 4 hari. Sebaliknya untuk menghasilkan 1 kg rempah-rempah di Indonesia seorang harus bekerja selama 2 hari, sedangkan di Persia 3 hari. Persia secara mutlak lebih efisien dalam produksi permadani, sedangkan Indonesia secara mutlak lebih lebih efisien dalan produksi rempah-rempah.

Keunggulan Komparatif
Untuk berbagai barang, tidak jarang dijumpai bahwa suatu negara yang efisien dalam memproduksikan suatu barang, juga efisien dalam memproduksikan barang-barang yang lain. Dalam hal ini kita menghadapi kasus dimana suatu negara mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi semua barang. Lalu apakah ini berarti negara ini akan mengekspor semua barang dan sama sekali tidak mengimpor? Teori keunggulan mutlak akan menjawab: Ya. Tetapi ekonom klasik David Ricardo mengatakan: Tidak. Dalam hal ini, menurut Ricardo, yang berlaku adalah teori keunggulan komparatif. Suatu negara akan mengekspor barang yang mempunyai keunggulan komparatif

Harga Relatif

Perdagangan akan terjadi pada suatu perbandingan harga (antara permadani dan rempah-rempah) tertentu. Perbandingan harga ini disebut harga relatif. Pada contoh di atas, harga relatif menunjukkan berapa helai permadani bisa diperoleh dari setiap kg rempah-rempah. Atau sebaliknya berapa kg rempah-rempah yang bisa diperoleh dari sehelai permadani. Harga relatif setelah terjadi perdagangan akan terletak di antara harga relatif di masing-masing negara sebelum terjadi perdagangan. Tingkat harga relatif keseimbangan (setelah terjadi perdagangan) ditentukan oleh tarik-menarik antara kekuatan ekonomi dari kedua belah pihak.

Hukum Permintaan Timbal Balik

Suatu negara yang mempunyai hasil produksi yang sangat dibutuhkan atau sangat disukai negara lain dan sedangkan negara tersebut tidak terlalu membutuhkan hasil produksi negara lain, mempunyai bargaining power yang kuat. Sebaliknya, negara yang sangat membutuhkan atau sangat menyukai hasil produksi negara lain, tetapi yang hasil produksinya tidak mempunyai permintaan yang kuat di pasar dunia, mempunyai bargaining power yang lemah. Bagi negara ini sulit untuk memperoleh dasar penukaran yang menguntungkan, sehingga bagian dari manfaat yang bisa diperoleh dari perdagangan juga kecil. Bargaining power yang lemah merupakan salah satu aspek dari ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.

Harga relatif atau dasar penukaran keseimbangan ditentukan oleh tarikmenarik antara kekuatan permintaan negara tersebut terhadap barang-barang hasil negara lain, dan kekuatan permintaan negara lain terhadap barangbarang yang dihasilkan negara tersebut.

Pengaruh Perdagangan Terhadap Perekonomian Dalam Negeri

Dibukanya perekonomian terhadap hubungan luar negeri mempunyai konsekuensi luas terhadap perekonomian dalam negeri. Mencakup aspek ekonomis maupun non ekonomis, bisa bersifat positif maupun negatif. Terdapat dua konsekuensi penting dari perdagangan, yaitu: Adanya manfaat dari perdagangan (gains from trade) seperti yang dicerminkan oleh pergeseran keluar dari garis CPF, Adanya kecenderungan spesialisasi produksi barangbarang yang memiliki keunggulan komparatif

Kedua akibat ini termasuk akibat ekonomis perdagangan luar negeri. Pengaruh ekonomis bisa digolongkan dalam tiga kelompok:
Pengaruh pada konsumsi masyarakat (consumption effects) Pengaruh pada produksi (production effects) Pengaruh pada distribusi pendapatan masyarakat (distribution effects)

Pengaruh terhadap Konsumsi

Satu pengaruh penting pada konsumsi masyarakat adalah bergesernya garis Consumption Possibility Frontier (CPF) ke atas. Ini berarti, karena perdagangan, masyarakat bisa mengkonsumsi dalam jumlah yang besar daripada sebelum ada perdagangan. Sama saja dengan mengatakan pendapatan riil masyarakat (pendapatan yang diukur dari berapa jumlah barang yang bisa dibeli oleh jumlah uang tersebut), meningkat dengan adanya perdagangan

Dalam perdagangan dikenal suatu konsep yaitu konsep transformasi. Konsep transformasi adalah proses pengubahan sumber ekonomi atau barang-barang dalam negeri menjadi barang lain yang dapat memenuhi kebutuhan (konsumsi) masyarakat. Konsep transformasi mencakup:
Transformasi produksi, yaitu memasukkan sumbersumber ekonomi (input) ke dalam pabrik dan proses produksi lain untuk menghasilkan barang-barang akhir (output). Transformasi perdagangan, yaitu menukar suatu barang dengan barang lain yang (lebih) dibutuhkan.

Dalam ekonomi tertutup hanya ada satu proses transformasi, yaitu proses produksi. Menutup kemungkinan tansformasi melalui perdagangan sama dengan menutup kemungkinan diperolehnya kenaikan pendapatan riil. Berapa besar kenaikan pendapatan riil dari adanya perdagangan tergantung pada berapa jauh penukarannya membaik setelah perdagangan. Ada satu lagi pengaruh penting dalam perdagangan terhadap pola konsumsi masyarakat, yaitu demonstration effects. Demonstration effects yang bersifat positif adalah perubahan pola dan kecenderungan konsumsi yang mendorong kemauan untuk berproduksi lebih besar. Sedangkan yang bersifat negatif adalah apabila dibukanya hubungan luar negeri menimbulkan pola dan kebiasaan konsumsi asing yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan perekonomian tersebut.

Pengaruh terhadap Produksi

Secara umum dapat disebutkan empat macam pengaruh, yaitu:


Spesialisasi produksi Kenaikan investasi surplus Vent for Surplus Kenaikan produktivitas

Spesialisasi Produksi Perdagangan internasional mendorong masing-masing negara ke arah spesialisasi produksi barang dimana negara tersebut memiliki keunggulan komparatifnya. Dalam kasus constant cost, akan terjadi spesialisasi produksi yang penuh, sedangkan dalam kasus increasing cost terjadi spesialisasi produksi yang tidak penuh. Spesialisasi itu sendiri tidak membawa manfaat kepada masyarakat kecuali bila disertai kemungkinan menukarkan hasil produksinya dengan barang lain yang dibutuhkan. Ada tiga keadaan yang membuat spesialisasi dan perdagangan tidak selalu bermanfaat bagi suatu negara. Berkaitan dengan kemungkinan spesialisasi produksi yang terlalu jauh, artinya adanya sector produksi yang terlalu terpusatkan pada satu atau dua barang saja. Ketiga keadaan ini adalah:
Ketidakstabilan pasar luar negeri Keamanan nasional Dualisme

Kenaikan investasi surplus Perdagangan meningkatkan pendapatan riil masyarakat. Dengan pendapatan riil yang lebih tinggi berarti negara tersebut mampu untuk menyisihkan dana sumber-sumber ekonomi yang lebih besar bagi investasi (disebut investible surplus). Perdagangan bisa mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Inilah inti dari pengaruh perdagangan internasional terhadap produksi lewat investible surplus. Terdapat tiga hal mengenai pengaruh ini, yaitu:

Kita harus menanyakan berapa dari manfaat perdagangan (kenaikan pendapatan riil) yang diterima oleh warga negara tersebut, dan berapa yang diterima oleh warga negara asing yang memiliki factor produksi, misalnya modal, tenaga kerja yang dipekerjakan di negara tersebut. Kita harus menanyakan pula berapa kenaikan pendapatan riil karena perdagangan tersebut akan diterjemahkan menjadi kenaikan investasi dalam negeri, dan berapa ternyata dibelanjakan untuk konsumsi lebih tinggi atau ditransfer ke luar negeri oleh perusahaanperusahaan asing sebagai imbalan modal yang ditanamkannya? Kita harus membedakan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.

Vent for Surplus Konsep ini aslinya dari Adam Smith. Menurut Smith, perdagangan luar negeri membuka daerah pasar baru yang lebih luas bagi hasil-hasil dalam negeri. Inti dari konsep Vent for Surplus adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terangsang oleh terbukanya daerah pasar yang baru. Contoh, negara yang kaya akan tanah pertanian tapi berpenduduk sedikit. Pemanfaatan tanah-tanah pertanian baru memerlukan modal dan investasi yang sangat besar biayanya, jauh melebihi kemampuan negara itu sendiri untuk membiayainya. Oleh sebab itu sejarah mencatat bahwa pembukaan pertkebunanperkebunan hampir selalu berasal dari modal asing. Ini jelas dari sejarah negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, India, Sri Lanka dan banyak lagi.

Kenaikan produktivitas Pengaruh yang sangat penting dari perdagangan luar negeri terhadap sector produksi adalah peningkatan produktivitas dan efisiensi pada umumnya. Tiga sumber utama dari peningkatan produktivitas dan efisiensi yang ditimbulkan oleh perdagangan luar negeri, di antaranya:
Economies of Scale Teknologi Baru Rangsangan Persaingan

Pengaruh terhadap Distribusi Pendapatan

Menurut kaum Neoklasik hubungan luar negeri mempunyai pengaruh lebih meratakan distribusi pendapatan di dalam negeri dan antar negara. Menurut mereka, hubungan luar negeri mempengaruhi distribusi pendapatan lewat dua saluran utama, yaitu saluran perdagangan dan saluran aliran modal. Dalam kasus yang sangat khusus, yaitu dimana fungsi produksi di kedua negara sama, selera di kedua negara adalah sama, ada persaingan sempurna di semua pasar, telah dibuktikan bahwa perdagangan bisa menyamakan tingkat upah (penghasilan tenaga kerja) di kedua negara dan menyamakan tingkat bunga (penghasilan kapital) di kedua negara, meskipun tidak terjadi perpindahan factor produksi dari negara satu ke negara lain. Dalil ini disebut dalil Penyamaan Harga Faktor Produksi dari Stolper dan Samuelson.

Aspek Non Ekonomis

Kebijaksanaan luar negeri yang baik adalah apabila terdapat sinkronisasi dan keseimbangan antara aspek ekonominya dan aspek-aspek lain seperti aspek kultural, politik, dan militer. Pengaruh dari pembukaan hubungan luar negeri terhadap kebudayaan, kehidupan politik dan strategi militer bagi suatu negara adalah sangat luas dan kompleks. Namun semuanya mempunyai kaitan erat dengan aspek ekonomi.

Proteksi

Proteksi adalah perlindungan yang diberikan kepada suatu sektor ekonomi atau industri di dalam negeri terhadap persaingan dari luar negeri. Proteksi diberikan karena tanpa proteksi sektor ekonomi tidak bisa bersaing dengan barang-barang buatan luar negeri, karena misalnya barang-barang impor harganya lebih murah atau kualitasnya lebih baik atau kemasannya lebih menarik dan lain sebagainya. Alasan sektor ekonomi tidak dapat bersaing dengan barang impor secara umum karena kurang efisien dalam memproduksikan barang tersebut. Kurang efisien disini maksudnya biaya produksi (dan harga jual) yang trelalu tinggi, kualitas produk di bawah standar, dsb.

Bentuk Proteksi
Bentuk proteksi dapat beraneka ragam tetapi hakekatnya tetap sama, yaitu memberi perlindungan terhadap persaingan dari luar negeri. Bentuk proteksi yang sering dijumpai adalah:

Tarif atau Bea Masuk Pelarangan Impor Kuota Subsidi

Tarif atau Bea Masuk

Tarif atau bea masuk adalah salah satu cara memberi proteksi terhadap industri dalam negeri. Proteksi tidak selalu merupakan tujuan utama dari pengenaan tarif. Ada kemungkinan bahwa karena kebutuhan APBN, tarif dikenakan untuk memperoleh pendapatan negara. Tetapi tidak jarang pula tujuan dari pengenaan tarif adalah jelas-jelas memberikan proteksi pada suatu industri dalam negeri. Apapun tujuan utamanya, tarif selalu mempunyai konsekuensi proteksi bagi industri dalam negeri yang memproduksikan barang yang serupa/sama dengan barang impor yang terkena tarif. Sebagai ilustrasi, bila produsen dalam negeri hanya bisa memproduksikan misalnya pipa besi dengan biaya tinggi, maka jelas akan kalah bersaing dengan pipa besi impor yang harganya lebih murah dan sering kali kualitasnya lebih baik. Apalagi dengan adanya perdagangan bebas, industri tersebut tidak akan muncul atau kalau sudah (terlanjur) ada, akan terpaksa mengurangi produksi atau bahkan gulung tikar. Dengan mengenakan tarif atau bea masuk yang cukup tinggi terhadap pipa besi impor, maka harga pipa besi impor ini di pasar dalam negeri menjadi lebih tinggi, dan oleh karena itu produsen pipa besi dalam negeri sekarang bisa bersaing dengan pipa besi impor.

Pelarangan Impor

Seandainya suatu negara melarang impor mobil, maka industri dalam negeri yang memproduksikan atau merakit mobil akan memperoleh proteksi. Dalam hal ini proteksi bersifat mutlak, yaitu mobil impor sama sekali tidak diperkenankan menyaingi mobil buatan dalam negeri. Pasar dalam negeri 100 % diperuntukkan bagi industri dalam negeri. Pada hakikatnya, pelarangan impor sama saja dengan menutup kembali perekonomian kita (atau sektor tertentu dari perekonomian).

Kuota

Ada kalanya pemerintah sama sekali tidak melarang impor dari suatu barang, tetapi juga tidak berkehendak untuk menggunakan tarif (karena mungkin bisa meningkatkan harga dalam negeri). Pemerintah bisa memilih untuk mengenakan kuota atau jumlah maksimum yang bisa diimpor. Kebijaksanaan ini pun memberikan proteksi kepada industri dalam negeri.

Subsidi

Seandainya pemerintah ingin mendorong produksi dalam negeri atau mentargetkan bahwa impor suatu barang tidak melebihi jumlah tertentu. Cara lain yang bisa dilakukan pemerintah adalah memberikan subsidi pada produsen dalam negeri. Maksudnya agar dengan adanya subsidi, produsen dalam negeri bisa menjual barang produksinya dengan harga lebih murah, sehingga bisa lebih bersaing dengan barang impor. Subsidi yang diberikan bisa dalam berbagai bentuk, misalnya: subsidi langsung berupa uang dalam jumlah tertentu, atau subsidi per unit produksi. Ini semua mempunyai pengaruh berupa menurunnya biaya produksi perusahaan per unit.

Alasan Pengenaan Tarif

Tiga kelompok alasan pengenaan tarif:


Alasan-alasan yang secara ekonomis tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya Alasan-alasan yang secara ekonomis ada unsur kebenarannya dalam keadaan-keadaan tertentu Alasan-alasan non ekonomis yang tidak bisa diuji hanya dengan logika ekonomi

Berikut adalah contoh-contoh alasan pengenaan tarif yang secara logika tidak benar:
Dalam negeri sudah bisa memproduksikan Agar uang tetap beredar di dalam negeri Negara lain juga mengenakan tarif Menyamakan harga barang impor dengan biaya produksi dalam negeri Tarif titik bahaya Penerimaan negara Tarif memperbaiki dasar penukaran Industri yang menyurut Diversifikasi Industri anak-anak Tarif untuk menarik modal asing

Anda mungkin juga menyukai