Anda di halaman 1dari 12

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita adalah sosok yang kerap kali menjadi perbincangan yang tiada habisnya.

Sesuatu yang menyangkut wanita akan terus mendapat perhatian untuk dibicarakan. Bagi sebagian orang, wanita adalah masyarakat kelas dua. Ia tidak berhak untuk berpendapat bahkan mengurus dirinya sendiri. Semuanya diatur oleh laki-laki. Di satu sisi ada yang begitu memuja wanita. Hidup seakan mati tanpanya, segala yang dilakukannya adalah untuk wanita. Disisi lain banyak para filosofis menganggap wanita sebagai biang keladi terjadinya berbagai bentuk bencana dan tindak kriminalitas di dunia. Negara hancur karena wanita. Seorang pangeran bahkan ada yang rela menanggalkan mahkotanya kerajaannya karena wanita. Pertikaian muncul akibat perebutan wanita. Bahkan muncul permasalahan dari kaum agama bahwa wanitalah yang menyebabkan Nabi Adam as. turun ke bumi. Wanita dianggap penyebab terjadinya dosa. BAB II TINJUAN PUSTAKA I. Pandangan Manusia Terhadap Wanita Secara umum ada dua kelompok manusia dalam memandang wanita, yaitu: a. Kelompok yang berbaik sangka kepada wanita b. Kelompok yang menjadi musuh wanita,

Satu hal yang perlu direnungi bersama adalah baik kelompok yang memuja maupun yang membencinya terkadang melakukan tindakan eksploitasi terhadap keberadaan wanita. Seringkali wanita tidak menyadari bahwa apakah dirinya dieksploitasi (dimanfaatkan) atau dimuliakan. Oleh karena itulah setiap muslim perlu mengetahui bagaimana Islam memperlakukan wanita. Berdasarkan lembaran sejarah, kita mengetahui bagaimana wanita dapat memiliki dirinya sendiri dan menyadari keberadaannya tidak hanya sebagai saudara dari laki-laki namun yang terpenting adalah hamba Allah SWT yang sama-sama menyembah Allah SWT. 1 II. Pandangan Islam Terhadap Wanita Dalam Islam, wanita bukanlah musuh atau lawan kaum laki-laki. Sebaliknya wanita adalah bagian dari laki-laki demikian pula laki-laki adalah bagian dari wanita, keduanya bersifat saling melengkapi. (QS. Ali Imran (3) : 195) Dalam Islam tidak pernah dibayangkan adanya pengurangan hak wanita atau penzhaliman wanita demi kepentingan laki-laki karena Islam adalah syariat yang diturunkan untuk laki-laki dan perempuan. Akan tetapi ada beberapa pemikiran keliru tentang wanita yang menyelusup ke dalam benak sekelompok umat Islam sehingga mereka senantiasa memiliki persepsi negatif terhadap watak dan peran wanita. Salah satu contohnya adalah perlarangan wanita keluar rumah untuk menuntut ilmu dan mendalami agama dengan alasan ada orang tua dan suami yang yang berhak dan berkewajiban mendidik serta memberikan pelajaran. Akibatnya mereka menghambat wanita dari pancaran ilmu pengetahuan dan memaksanya hidup dalam kegelapan dan kebodohan. 1. Laki-laki dan wanita dari asal yang sama, QS. An Nisaa (4) : 1 2. Tanggung jawab kemanusiaan seorang wanita, QS. Ali Imran (3) : 195

3. Pembebasan wanita dari kezhaliman jahiliyah, QS. An Nahl (16) : 58-59 4. Pembebasan wanita dari pengharaman hal yang baik pada masa jahiliyah. Seringkali wanita diharamkan untuk memakan sesuatu atau memiliki sesuatu. Ketika Islam datang maka pengharaman itu digugurkan, sehingga wanita memperoleh hak yang sama mengenai hal ini, QS. Al Anaam (6) : 139 5. Pembebasan dari harta warisan dan dalam perkawinan, QS. An Nisaa (4) : 19 6. Pembebasan dari buruknya hubungan keluarga akibat perkawinan. Pada masa jahiliyah, wanita yang telah menikah dengan bapaknya dapat diturunkan kepada anak yang dilahirkannya sehingga akan menimbulkan kerancuan dan kehancuran dalam keluarga namun setelah Islam datang semua itu diharamkan, QS. An Nisaa (4) : 2223 7. Penegasan tentang karakteristik wanita muslimah : a. Wanita dan pria memiliki peran yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristiknya masing-masing, QS. Al Lail (92) : 1-4 b. Menutup aurat

Bila kita mau merenungi dan mengambil hikmah dari perintah Allah kepada muslimah untuk menutup aurat pada dasarnya adalah menjaga dan melindungi wanita itu dari kemungkinan negatif dari pandangan manusia yang melihatnya serta menjaganya agar dapat aman beraktivitas, QS. An Nur (24) : 31 c. Mendapat balasan yang sama dengan laki-laki di akhirat, QS. Al Hadid (57) : 12 Referensi :

1. Kebebasan Wanita Jilid 1, DR. Yusuf Qordhowi dan Muhammad Al Ghazali 2. Jati Diri Wanita Muslimah, Musthofa Muhammad Thahhan 2 KEISTIMEWAAN WANITA DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Sungguh luar biasa Allah menciptakan manusia sebagai mahluk yang sempurna, dan dibekali pula dengan kodrat bagai tiang penyanggah yang slalu dibawa kemana pergi dan suatu saat nanti Allah SWT akan menggantikannya menjadi kebajikan apabila tiang itu dipergunakan dan diletakannya ditempat yang baik dan benar. Wahai wanita berbahagialah karena begitu banyak kelebihan dan keistimewaan yang dianugrahkan kepada kita. Dan jadikanlah anugrah ini sebagai batu permata penghias taman Syurga FirdausNya, amien. Wahai kaum Ayah/Suami/Kakak Lelaki/Anak Lelaki(kaum ADAM), mulailah dari sejak dini memuliakan wanita baik itu Ibu/Istri/Kakak Perempuan/Anak Perempuan. Karena yang demikian itu Allah menjanjikan Surga. (HR Abu Dawud). Barangsiapa mempunyai anak perempuan, tidak dikuburkannya anak itu hiduphidup, tidak dihinakannya, dan tidak dilebihkan anaknya laki-laki dari perempuan itu, maka Allah memasukannya ke dalam surga dengan sebab dia Sebagai wanita Allah menciptakan dan memberi segala keistimewaannya, cobalah kita (kaum wanita) mempelajari dari pandangan ISLAM ini dan jadikan suatu keistimewaan itu sebagai cermin hidup kita. Bagian dari keistimewaan wanita, yang dipandang ISLAM ; Doa wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki dan ketika ditanya kepada Rasulullah S.A.W. akan hal tersebut, jawab baginda : Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan siasia. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang lelaki yang soleh.

Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takutkan Allah S.W.T. dan orang yang takutkan Allah S.W.T. akan diharamkan api neraka keatas tubuhnya. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan dari pada anak lelaki. Maka barang siapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan keturunan Nabi Ismail A.S.Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah S.A.W di dalam syurga. 3 Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya)

Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dia kehendaki.

Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan-Nya.

Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosadosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T.

Seorang

wanita

solehah

adalah

lebih

baik

daripada

70

orang

wali.

Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk dari pada 1,000 lelaki yang jahat. 2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baikdaripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil. 4

Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (ASI) akan dapat satu pahala dari pada tiap-tiap tetes susu yang diberikannya.

Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah didalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.

Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.

Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari

Wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.

Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.

Wanita yang memerah susu binatang dengan bismillah akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan. Wanita yang menguli tepung gandum dengan bismillah, Allah akan berkatkan rezekinya.

Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti menyapu lantai dibaitullah.

Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.

Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang menutupi auratnya di dunia ini dengan istiqamah. Jadikanlah Cermin yang indah dalam hidup kita, agar kita dapat melihat semuanya menjadi indah, dan keindahan dapat menjadikan sosok wanita cantik dan budiman sebagai bekal diakherat

5 BAB III A. Pengkajian Di antara masalah yang sering dipersoalkan dalam kepustakaan maupunforum diskusi, adalah kedudukan wanita dari berbagai sudut pandang danperspektif dalam masyarakat. Dalam masyarakat (adat) Indonesia misalnya,kedudukan wanita berbedabeda. Perbedaan itu setidaknya disebabkan oleh dua faktor : Pertama, bentuk dan susunan masyarakat tempat wanita tersebutberada. Kedua, sistem nilai yang dianut masyarakat bersangkutan. Sebab, sistem nilai adalah konsep yang hidup dalam alam pikiran sebagian besarwarga dari masyarakat bersangkutan mengenai apa yang mereka anggapberharga dalam kehidupan mereka. Sistem nilai ini sekaligus berfungsisebagai pedoman kehidupan mereka. Sementara itu, dalam suatu masyarakat yang dibina berdasarkan ajaranIslam, otomatis kedudukan wanita sejatinya lebih ditentukan ajarantersebut.Ajaran islam sendiri memberi kedudukan dan penghormatan yang tinggikepada wanita, dalam hukum ataupun masyarakat. Dalam kenyataan, jikakedudukan tersebut tidak seperti yang diajarkan ajaran Islam makaitu adalah soal lain. Sebab, struktur, adat, kebiasaan dan budayamasyarakat juga memberikan pengaruh yang signifikan. Beberapa bukti yang menguatkan dalil bahwa ajaran Islam memberikan kedudukantinggi kepada wanita, dapat dilihat pada banyaknya ayat Alquran yangberkenaan dengan wanita. Bahkan untuk menunjukkan betapa

pentingnyakedudukan wanita, dalam Alquran terdapat surah bernama An-Nisa, artinyawanita. Selain Alquran, terdapat berpuluh hadits (sunnah) Nabi Muhammad SAWyang membicarakan tentang kedudukan wanita dalam hukum dan masyarakat.

Pada masyarakat yang mengenal praktik mengubur bayi wanita hidup-hidup,ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW sangat revolusioner, yakni: Yangterbaik di antara manusia adalah yang terbaik sikap dan prilakunya terhadapkaum wanita. Atau pula: Barangsiapa yang membesarkan dan mendidik duaputrinya dengan kasih sayang, ia akan masuk sorga. Kemudian: Sorga ituberada di bawah telapak kaki ibu (hadits). Dalam catatan sejarah dapat ditelusuri, ajaran Islam telah mengangkatderajat wanita sama dengan pria dalam bentuk hukum, dengan memberikan hakdan kedudukan kepada wanita yang sama dengan pria sebagai ahli warismendiang orangtua atau keluarga dekatnya. Hukum Islam pula yang memberikanhak kepada wanita untuk memiliki sesuatu (harta) atas namanya sendiri.Padahal ketika itu kedudukan wanita rendah sekali, bahkan dalam masyarakatArab yang bercorak patrilineal sebelum datang Islam, 6 Wanita mempunyai banyakkewajiban, tetapi hampir tidak mempunyai hak. Wanita dianggap benda belaka,ketika masih muda ia kekayaan orangtuanya, sesudah menikah ia menjadikekayaan suaminya. Sewaktu-waktu mereka bisa diceraikan atau dimadu begitusaja.Fisiknya yang lemah, membuat wanita dipandang tak berguna karena ia takdapat berperang mempertahankan kehormatan. Pandangan ini tentu sajamerendahkan derajat wanita dalam masyarakat. Kedudukan wanita yang rendahitulah, kemudian menjadi salah satu hal yang diperangi dan ditinggalkan olehajaran Islam. Menurut ajaran Islam:

1. 1. Kedudukan wanita sama dengan pria dalam pandangan Allah (QS AlAhzab:35,Muhammad:19). Persamaan ini jelas dalam kesempatan beriman, beramal salehatau beribadah (shalat, zakat, berpuasa, berhaji) dan sebagainya. 2. 2. Kedudukan wanita sama dengan pria dalam berusaha untuk

memperoleh,memiliki, menyerahkan atau membelanjakan harta kekayaannya (QS An-Nisa:4 dan32). 3. 3. Kedudukan wanita sama dengan pria untuk menjadi ahli waris dan memperolehwarisan, sesuai pembagian yang ditentukan (QS An-Nisa:7). 4. 4. Kedudukan wanita sama dengan pria dalam memperoleh pendidikan dan ilmupengetahuan: Mencari/menuntut ilmu pengetahuan adalah kewajiban muslim priadan wanita (Hadits). 5. 5. Kedudukan wanita sama dengan pria dalam kesempatan untuk memutuskanikatan perkawinan, kalau syarat untuk memutuskan ikatan perkawinan ituterpenuhi atau sebab tertentu yang dibenarkan ajaran agama, misalnya melaluilembaga fasakh dan khulu, seperti suaminya zhalim, tidak memberi nafkah,gila, berpenyakit yang mengakibatkan suami tak dapat memenuhi kewajibannyadan lain-lain. 6. 6. 6. Wanita adalah pasangan pria, hubungan mereka adalah

kemitraan,kebersamaan dan saling ketergantungan (QS An-Nisa:1, AtTaubah:71,Ar-Ruum:21, Al-Hujurat:13). QS Al-Baqarah:2 menyimbolkan hubungan salingketergantungan itu dengan istilah pakaian; Wanita adalah pakaian pria, danpria adalah pakaian wanita. 7. 7. . Kedudukan wanita sama dengan kedudukan pria untuk memperoleh pahala(kebaikan bagi dirinya sendiri), karena melakukan amal saleh dan beribadahdi dunia (QS Ali Imran:195, An-Nisa:124, At-Taubah:72 dan AlMumin:40).Amal saleh di sini maksudnya adalah segala perbuatan baik yang diperintahkanagama, bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, lingkungan hidup dandiridhai Allah SWT.

. 7 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dalam Islam tidak pernah dibayangkan adanya pengurangan hak wanita atau penzhaliman wanita demi kepentingan laki-laki karena Islam adalah syariat yang diturunkan untuk laki-laki dan perempuan. Akan tetapi ada beberapa pemikiran keliru tentang wanita yang menyelusup ke dalam benak sekelompok umat Islam sehingga mereka senantiasa memiliki persepsi negatif terhadap watak dan peran wanita. Salah satu contohnya adalah perlarangan wanita keluar rumah untuk menuntut ilmu dan mendalami agama dengan alasan ada orang tua dan suami yang yang berhak dan berkewajiban mendidik serta memberikan pelajaran. Akibatnya mereka menghambat wanita dari pancaran ilmu pengetahuan dan memaksanya hidup dalam kegelapan dan kebodohan Menurut ajaran Islam, seorang wanita tidak bertanggungjawab untuk mencari nafkah keluarga, agar ia dapat sepenuhnya mencurahkan perhatian kepada urusan kehidupan rumahtangga, mendidik anak dan membesarkan mereka. Walau demikian, bukan berarti wanita tidak boleh bekerja, menuntut ilmu atau melakukan aktivitas lainnya. Wanita tetap memiliki peranan (hak dankewajiban) terhadap apa yang sudah ditentukan dan menjadi kodratnya. Sebagai anak (belum dewasa), wanita berhak mendapat perlindungan, kasih sayang dan pengawasan dari orangtuanya. Sebagai isteri, ia menjadi kepala rumah tangga,

ibu, mendapat kedudukan terhormat dan mulia. Sebagai warga masyarakat dan warga negara, posisi wanita pun sangat menentukan. 8 DAFTAR PUSTAKA www.google.com http://ucoekhy.blogspot.com/ http://materitarbiyah.wordpress.com/2008/02/01/wanita-dalam-pandangan-islam/ http://www.scribd.com/doc/21375279/Wanita-Dalam-Pandangan-Islam http://www.menegpp.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=95:kes etaraan-jender-memaknai-keadilan-dari-perspektif-islam-&catid=49:artikelgender&Itemid=116

Anda mungkin juga menyukai