Anda di halaman 1dari 17

Makalah Fisika

XI IPA 5

LAPORAN HASIL PRESENTASI : HUKUM ACHIMEDES

SMAN 1 KOTA SUKABUMI | By : Audina Andhini, Indri Arista, Rani Desiyanti, Ratih Purbasari, Silva Dinda, dan Taneu Taria Fitri

Kata Pengantar

Puji Syukur mari kita panjatkan kepada Hadirat Maha Kuasa, Allah SWT, yang tentunya sebagai dalang dalam pembuatan Makalah jFisika kami, tak lupa kami tunjukan Terima Kasih kami yang sebesar-besarnya atas bimbingan guru mata pelajaran Fisika kami, Ibu Nining . Kami harap, makalah Fisika yang kami susun ini bisa membawa manfaat yang amat sangat bagi teman-teman atau adik kelas kami yang akan membacanya nanti. Kami juga sangat mengharapkan kritikan ataupun saran dari para pembaca guna kemajuan kami ataupun perbaikan isi dalam makalah ini. Sukabumi, 24 Februari 2011

Penyusun XI IPA 5 KELOMPOK 3

Pendahuluan
Kapal laut terbuat dari bahan logam. Jika kalian masukkan sebatang logam ke dalam air tentu akan tenggelam.Tetapi mengapa kapal laut bisa terapung, bahkan dapat memuat barang dan orang yang cukup banyak? Fenomena inilah yang dapat dijelaskan dengan hukum Archimedes.

Tujuan
Menentukan gaya Archimedes atau gaya tekan ke atas yang bekerja pada benda dalam fluida.

Manfaat kegiatan
Dapat Menentukan gaya Archimedes atau gaya tekan ke atas yang bekerja pada benda dalam fluida.

Materi Who is Archimedes?


Archimedes yang hidup di Yunani pada tahun 287 sampai 212 sebelum masehi, adalah seorang matematikawan, fisikawan, astronom sekaligus filusuf. Archimedes dilahirkan di kota pelabuhan bernama Syracuse, kota ini sekarang dikenal sebagai Sisilia. Archimedes merupakan keponakan raja Hiero II yang memerintah di Syracuse pada masa itu. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada perintah dari jendral Romawi, Marcellus, bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss. Nama Archimedes menjadi terkenal setelah ia melompat dari bak mandinya dan berlari-lari telanjang setelah membuktikan bahwa mahkota raja tidak terbuat dari emas murni. Ucapannya "Eureka (aku menemukannya)" menjadi terkenal sampai saat ini. Archimedes juga merupakan orang pertama yang mendefinisikan sistem angka yang mengandung "myriad (10000)", myramid menunjukkan seuatu bilangan yang nilainya tak berhingga. Ia juga mendefinisikan perbandingan antara keliling lingkaran dan jari-jari lingkaran yang dikenal sebagai pi sebesar 3.1429.

Raja Hiero II kala itu terikat perjanjian dengan bangsa Romawi. Syracuse harus mengirimkan gandum dalam jumlah yang besar pada bangsa Romawi, agar mereka tidak diserang. Hingga pada suatu ketika Hiero II tidak mampu lagi mengirim gandum dalam jumlah yang ditentukan. Karena itu Archimedes ditugaskan merancang dan membuat kapal jenis baru untuk memperkuat angkatan laut raja Hiero II. Pada masa itu, kapal yang dibuat oleh Archimedes adalah kapal yang terbesar. Untuk dapat mengambang, kapal ini harus dikeringkan dahulu dari air yang menggenangi dek kapal. Karena besarnya kapal ini, jumlah air yang harus dipindahkanpun amat banyak. Karena ituArchimedes menciptakan sebuah alat yang disebut "Sekrup Archimedes". Dengan ini air dapat dengan mudah disedot dari dek kapal. Ukuran kapal yang besar ini juga menimbulkan masalah lain. Massa kapal yang berat, menyebabkan ia sulit untuk dipindahkan. Untuk mengatasi hal ini, Archimedes kembali menciptkan sistem katrol yang disebut "Compound Pulley". Dengan sistem ini, kapal tersebut beserta awak kapal dan muatannya dapat dipindahkan hanya dengan menarik seutas tali. Kapal ini kemudian diberi nama Syracusia, dan menjadi kapal paling fenomenal pada zaman itu. Selama perang dengan bangsa Romawi, yang dikenal dengan perang punik kedua, Archimedes kembali berjasa besar. Archimedes mendesain sejumlah alat pertahanan untuk mencegah pasukan Romawi di bawah pimpinan Marcus Claudius Marcellus, merebut Syracuse. Saat armada Romawi yang terdiri dari 120 kapal mulai tampak di cakrawala Syracuse. Archimedes berfikir keras untuk mencegah musuh merapat dipantai. Archimedes kemudian mencoba membakar kapal-kapal Romawi ini dengan menggunakan sejumlah cermin yang disusun dari perisai-perisai prajurit Syracuse. Archimedes berencana untuk membakar kapal-kapal musuh dengan memusatkan sinar matahari. Namun rencana ini tampaknya kurang berhasil. Hal ini disebabkan untuk memperoleh jumlah panas yang cukup untuk membakar sebuah kapal, kapal tersebut haruslah diam. Walaupun hasilnya kurang memuaskan, dengan alat ini Archimedes berhasil menyilaukan pasukan Romawi hingga mereka kesulitan untuk memanah. Panas yang ditimbulkn dengan alat ini juga berhasil membuat musuh kegerahan, hingga mereka lelah sebelum berhadapan dengan pasukan Syrcuse. Saat musuh mulai mengepung pantai Syracuse, Archimedes kembali memutar otak.

Tujuannya kali ini adalah mencari cara untuk menenggelamkan kapal-kapal Romawi ini. Archimedes kemudian menciptakan alat yang disebut cakar Archimedes. Alat ini bentuknya mirip derek pada masa kini. Setelah alat ini secara diam-diam dikaitkan ke badan kapal musuh, derek ini kemudian ditarik. Akibanya kapal musuh akan oleng, atau bahkan robek dan tenggelam. Selain kedua alat ini Archimedes juga mengembangkan ketapel dan balista untuk melawan pasukan Romawi. Namun sayangnya walaupun didukung berbagai penemuan Archimedes, Syracuse masih kalah kuat dibandingkan pasukan Romawi. Archimedespun akhirnya terbunuh oleh pasukan Romawi. Saat tewas Archimedes sedang mengerjakan persoalan geometri dengan menggambarkan lingkaranlingkaran di atas tanah. Sebelum dibunuh ia meneriaki pasukan Romawi yang lewat "Jangan ganggu lingkaranku!!!.

Asal Muasal Hukum Archimedes


Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini dengan sungguh-sungguh. Hingga ia merasa sangat letih dan menceburkan dirinya dalam bak mandi umum penuh dengan air. Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika itu pula ia menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari sepanjang jalan ke rumah dengan telanjang bulat. Setiba di rumah ia berteriak pada istrinya, "Eureka! Eureka!" yang artinya "sudah kutemukan! sudah kutemukan!" Lalu ia membuat hukum Archimedes. Dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota raja dicampuri dengan perak. Tukang yang membuatnya dihukum mati. Penemuan yang lain adalah tentang prinsip matematis tuas, sistem katrol yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja. Ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit. Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai pi lebih mendekati dari ilmuan sebelumnya, yaitu 223/71 dan 220/70. Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan eksperimen sehingga ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental.

Hukum Archimedes
Hukum Archimedes Hukum Archimedes menyatakan sebagai berikut, Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya. Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas yang sama besar dengan berat fluida fluida yang dipindahkan. Besarnya gaya ke atas menurut Hukum Archimedes ditulis dalam persamaan :

Fa = v g
Keterangan : Fa = gaya ke atas (N) V = volume benda yang tercelup (m3) = massa jenis zat cair (kg/m3) g = percepatan gravitasi (N/kg) Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari hukum newton juga. - Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya =0 dan benda melayang . - Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang - Bila FA<W maka benda akan terdorong kebawah dan tenggelam Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa balok maka agar balok berada dalam keadaan seimbang,volume zat cair yang dipindahkan harus lebih kecil dari pada volume balok.Artinya tidak seluruhnya berada terendam dalam cairan dengan perkataan lain benda mengapung. Agar benda melayang maka volume zat cair yang dipindahkan harus sama dengan volume balok dan rapat massa cairan sama dengan rapat rapat massa benda. Jika rapat massa benda lebih besar daripada rapat massa fluida, maka benda akan mengalami gaya total ke bawah yang tidak sama dengan nol. Artinya benda akan jatuh tenggelam. Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair akan mengalami dua gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya ke atas (Fa) dari zat cair itu. Dalam hal ini ada tiga peristiwa yang berkaitan dengan besarnya kedua gaya tersebut yaitu seperti berikut. Tenggelam Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (w) lebih besar dari gaya ke atas (Fa).

w > Fa b X Vb X g > a X Va X g b > a


Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat massa zat cair () Melayang Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda (w) sama dengan gaya ke atas (Fa) atu benda tersebut tersebut dalam keadaan setimbang

w = Fa b X Vb X g = a X Va X g b = a
Pada 2 benda atau lebih yang melayang dalam zat cair akan berlaku : (FA)tot = Wtot rc . g (V1+V2+V3+V4+..) = W1 + W2 + W3 + W4 +.. Terapung Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (w) lebih kecil dari gaya ke atas (Fa).

w = Fa b X Vb X g = a X Va X g b < a
Misal : Sepotong gabus ditahan pada dasar bejana berisi zat cair, setelah dilepas, gabus tersebut akan naik ke permukaan zat cair (terapung) karena :

FA > W c . Vb . g > b . Vb . g c = b
Selisih antara W dan FA disebut gaya naik (Fn).

Fn = FA - W
Benda terapung tentunya dalam keadaan setimbang, sehingga berlaku :

FA = W c . Vb2 . g = b . Vb . g
FA = Gaya ke atas yang dialami oleh bagian benda yang tercelup di dalam zat cair. Vb1 = Volume benda yang berada dipermukaan zat cair. Vb2 = Volume benda yang tercelup di dalam zat cair. Vb = Vb1 + Vb 2 FA = c . Vb2 . g Berat (massa) benda terapung = berat (massa) zat cair yang dipindahkan Daya apung (bouyancy) ada 3 macam, yaitu : 1. Daya apung positif (positive bouyancy) : bila suatu benda mengapung. 2. Daya apung negatif (negative bouyancy) : bila suatu benda tenggelam. 3. Daya apung netral (neutral bouyancy) : bila benda dapat melayang. Bouyancy adalah suatu faktor yang sangat penting di dalam penyelaman. Selama bergerak dalam air dengan scuba, penyelam harus mempertahankan posisi neutral bouyancy.

Konsep Melayang, Tenggelam dan Terapung. Kapankah suatu benda dapat terapung, tenggelam dan melayang ? a. Benda dapat terapung bila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair. (miskonsepsi). b. Benda dapat terapung bila massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair. (konsepsi ilmiah) c. Benda dapat melayang bila massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair. (konsepsi ilmiah) d. Benda dapat tenggelam bila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair. (konsepsi ilmiah). e. Terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh volume benda. (miskonsepsi). f. Terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh berat dan massa benda (miskonsepsi). Tambahan Mengapa Telur Tenggelam Dalam Air Biasa?

Pada saat telur tenggelam dalam air, berlakulah HUKUM ARCHIMEDESBenda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan. Mengapa Telur Tenggelam Dalam Air Biasa? Sesuai dengan Hukum Archimedes mengenai prinsip TENGGELAM, maka telur tenggelam dalam air biasa disebabkan karena : - W telur > Fa (berat telur > gaya ke atas oleh air) - S telur > S zat cair (berat jenis telur > berat jenis zat cair) dimana rumus berat jenis : S = massa jenis x gravitasi Supaya telur tersebut tidak tenggelam, kita dapat menambahkan garam pada air tersebut. Sehingga menyebabkan W telur < Fa dan S telur < S air.

Mengapa Kapal baja bisa mengapung di-Air, padahal BJ baja 7.85 tom/m3 dan BJ air 1 ton/m3? Karena berat baja per luasannya masih lebih kecil dari air. Penerapan Hukum Archimedes pada kehidupan sehari-hari 1. Hidrometer Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis cairan. Dasar matematis prinsip kerja hidrometer adalah sebagai berikut. Hidrometer terapung didalam cairan, sehingga berlaku: Gaya ke atas = berat hidrometer w, dengan berat Hidrometer w tetap (A . hbf) f . g = m . g, sebab vbf = A . h 2. Kapal Laut Kapal laut terbuat dari baja atau besi, dimana massa jenis baja atau besi lebih besar daripada massa jenis air laut. Berdasarkan Hukum Archimedes, kapal dapat terapung karena berat kapal sama dengan gaya ke atas yang dikerjakan oleh air laut, meskipun terbuat dari baja atau besi. Badan kapal dibuat berongga agar volume air yang dipindahkan oleh badan kapal lebh besar. Dengan demikian, gaya ke atas juga lebih besar. Gaya ke atas sebanding dengan volume air yang dipindahkan. Kapal laut didesain bukan hanya asal terapung, melainkan harus tegak dan dengan kesetimbangan stabil tanpa terbalik. Kestabilan kapal saat terapung ditentukan oleh posisi titik berat benda, dan titk dimana gaya ke tasa bekerja.

3. Kapal Selam dan Galangan Kapal Kapal selam memiliki alat pengukur yang dinamakan tangki pengapung. Pada saat tangki pengapung kosong, kapal selam terapung. Untuk menyelam, tangki pengapung dimuati air. Dan saat kapal ingin kembali ke permukaan, tangki pengapung dikosongkan kembali dengan cara mempompakan udara masuk ke dalamnya. 4. Jembatan Ponton Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang berjajar sehingga mayerupai jembatan. Jembatan ponton merupakan jembatan yang dibuat berdasarkan prinsip benda terapung. Drum-drum tersebut harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke dalamnya. Jembatan ponton digunakan untuk keperluan darurat. Apabila air pasang, jembatan naik. Jika air surut, maka jembatan turun. Jadi, tinggi rendahnya jembatan ponton mengikuti pasang surut airnya. 5. Balon Udara Udara (gas) termasuk fluida, sehingga dapat melakukan gaya ke atas terhadap benda. Gaya ke atas yang dilakukan benda sama dengan berat udara yang dipindahkan oleh benda. Agar balon dapat bergerak naik, maka balon diisi gas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara.

Contoh Soal
Benda bermassa 3 kg memiliki volume 1,5.10-3 m3. Jika benda tersebut ditimbang di air (a = 1 gr/cm3) dan g = 10 m/s2 maka tentukan: a. gaya Archimedes yang bekerja pada benda, b. berat benda di air! Penyelesaian m = 3 kg g = 10 m/s2

V = 1,5.10-3 m3 a = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3 a. Gaya Archimedes (tekan ke atas) yang dirasakan benda sebesar: FA = a . g . V = 1000 . 10 . 1,5 . 10-3 = 15 N b. Berat benda di air memenuhi: w = w FA = m . g FA = 3 . 10 15 = 15 N

Contoh soal 2 (Quiz)


Suatu benda beratnya 70 N dimasukan ke dalam air ( = 1000 kg/m3). Apabila berat benda dalam air menjadi setengahnya dan percepatan gravitasi sebesar g = 10 m/s2, hitunglah : a. gaya tekan ke atas terhadap benda, b. volume benda, c. massa jenis benda! Pertanyaan :

Penjawab Soal 2 : 1. 2. 3.

Penutup
Akhirnya, kami dapat menyelsaikan makalah ini setelah lebih dulu mempresentasikannya. Kami ucapkan banyak terimakasih sebanyakbanyaknya. Semoga, apa yang kami sampaikan melalui presentasi dan makalah ini, dapat bermanfaat kelak, bagi siapapun yang mau memanfaatkannya. Amin.

XI IPA 5 Kelompok 3 :

- Audhina Andhini S - Indri Ariesta - Rani Desiyanti - Ratih Purbasari - Silva Dinda - Taneu Taria Fitri

Siapakah Archimedes ? Archimedes yang hidup di Yunani pada tahun 287 sampai 212 sebelum masehi, adalah seorang matematikawan, fisikawan, astronom sekaligus filusuf. Archimedes dilahirkan di kota pelabuhan bernama Syracuse, kota ini sekarang dikenal sebagai Sisilia. Archimedes merupakan keponakan raja Hiero II yang memerintah di Syracuse pada masa itu. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada perintah dari jendral Romawi, Marcellus, bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss. Asal Muasal Hukum Archimedes Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini dengan sungguh-sungguh. Hingga ia merasa sangat letih dan menceburkan dirinya dalam bak mandi umum penuh dengan air. Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika itu pula ia menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari sepanjang jalan ke rumah dengan telanjang bulat. Setiba di rumah ia berteriak pada istrinya, "Eureka! Eureka!" yang artinya "sudah kutemukan! sudah kutemukan!" Lalu ia membuat hukum Archimedes. Dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota raja dicampuri dengan perak. Tukang yang membuatnya dihukum mati.

Hukum Archimedes apabila benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair (fluida) sebagian atau seluruhnya, maka akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkan (didesak) benda itu Artinya : apabila sebuah benda sebagian atau seluruhnya terbenan ke dalam air, maka benda tersebut akan mendapat gaya tekan yang mengarah keatas yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahakan oleh bagian benda yang terbenam tersebut. ---contohnya, misalnya kita membawa batu berukuran 1 kg, kita membawa batu tersebut ke dalam air, nah ketika masuk kedalam air, berat batu tidak seberat saat tidak didalam air bukan? Kenapa bisa seperti itu? Karena gaya ke atas itulah, air membantu kita mengangkat batu, makanya batu menjadi lebih ringan. Nah untuk

mengetahui seberapa besar gaya ke atas itu membantu kita mengangkat batu, kita bisa menghitungnya lewat rumus gaya Archimedes yaitu. FA = a . g . VT dengan : FA a g VT tercelup. Keadaan benda Apakah pengaruh pengurangan berat benda oleh gaya Archimedes? Kalian sudah banyak melihat kejadiannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika benda dimasukkan dalam fluida atau air maka akan ada tiga kemungkinan keadaannya, yaitu: tenggelam, terapung dan melayang. (a) Benda akan tenggelam dalam fluida jika gaya tekan keatasnya tidak mampu menahan beratnya. FA < w (b) Benda melayang dalam fluida syaratnya gaya tekan keatasnya harus sama dengan berat bendanya. FA = w (c) Benda terapung dalam fluida syaratnya sama dengan benda melayang yaitu gaya tekan keatasnya harus sama dengan berat bendanya. FA = w Perbedaan yang perlu kalian perhatikan adalah benda terapung memiliki bagian yang di atas permukaan air. Penjelasan : kenapa Fa lebih kecil dari pada W, seperti yang kita tahu, FA merupakan hasil kurang berat benda di darat dengan benda yang sudah di air. Jika FA lebih kecil dibandingkan W atau berat benda di darat berarti berat benda lebih besar daripada gaya ke atas, sehingga benda tidak terangkat ke atas permukaan maupun ke tengah-tengah air, jadilah benda tersebut tenggelam, karena berat bendanya mengalahkan gaya ke atas. Benda bermassa 3 kg memiliki volume 1,5.10-3 m3. Jika benda tersebut ditimbang di air (a = 1 gr/cm3) dan g = 10 m/s2 maka tentukan:

= = = =

gaya tekan ke atas (N). massa jenis fluida air (kg/m3). percepatan gravitasi (10 m/s2). volume fluida yang dipindahkan atau volume benda

a. gaya Archimedes yang bekerja pada benda, b. berat benda di air! Penyelesaian m = 3 kg g = 10 m/s2 V = 1,5.10-3 m3 a = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3 a. Gaya Archimedes (tekan ke atas) yang dirasakan benda sebesar: FA = a . g . V = 1000 . 10 . 1,5 . 10-3 = 15 N b. Berat benda di air memenuhi: w = w FA = m . g FA = 3 . 10 15 = 15 N Pemamfaatan Hukum-hukum Archimedes 1. Hidrometer Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis cairan. Dasar matematis prinsip kerja hidrometer adalah sebagai berikut. Hidrometer terapung didalam cairan, sehingga berlaku: Gaya ke atas = berat hidrometer w, dengan berat Hidrometer w tetap (A . hbf) f . g = m . g, sebab vbf = A . h 2. Kapal Laut Kapal laut terbuat dari baja atau besi, dimana massa jenis baja atau besi lebih besar daripada massa jenis air laut. Berdasarkan Hukum Archimedes, kapal dapat terapung karena berat kapal sama dengan gaya ke atas yang dikerjakan oleh air laut, meskipun terbuat dari baja atau besi. Badan kapal dibuat berongga agar volume air yang dipindahkan oleh badan kapal lebh besar. Dengan demikian, gaya ke atas juga lebih besar. Gaya ke atas sebanding dengan volume air yang dipindahkan. Kapal laut didesain bukan hanya asal terapung, melainkan harus tegak dan dengan kesetimbangan stabil tanpa terbalik. Kestabilan kapal saat

terapung ditentukan oleh posisi titik berat benda, dan titk dimana gaya ke tasa bekerja. 3. Kapal Selam dan Galangan Kapal Kapal selam memiliki alat pengukur yang dinamakan tangki pengapung. Pada saat tangki pengapung kosong, kapal selam terapung. Untuk menyelam, tangki pengapung dimuati air. Dan saat kapal ingin kembali ke permukaan, tangki pengapung dikosongkan kembali dengan cara mempompakan udara masuk ke dalamnya. 4. Jembatan Ponton Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang berjajar sehingga mayerupai jembatan. Jembatan ponton merupakan jembatan yang dibuat berdasarkan prinsip benda terapung. Drum-drum tersebut harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke dalamnya. Jembatan ponton digunakan untuk keperluan darurat. Apabila air pasang, jembatan naik. Jika air surut, maka jembatan turun. Jadi, tinggi rendahnya jembatan ponton mengikuti pasang surut airnya. 5. Balon Udara Udara (gas) termasuk fluida, sehingga dapat melakukan gaya ke atas terhadap benda. Gaya ke atas yang dilakukan benda sama dengan berat udara yang dipindahkan oleh benda. Agar balon dapat bergerak naik, maka balon diisi gas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara. Suatu benda beratnya 70 N dimasukan ke dalam air ( = 1000 kg/m3). Apabila berat benda dalam air menjadi setengahnya dan percepatan gravitasi sebesar g = 10 m/s2, hitunglah : a. gaya tekan ke atas terhadap benda, b. volume benda, c. massa jenis benda! Jawab : Diketahui : W = 70 N Rho air = 1000 kg/m3. W = 70 * = 35 N

Anda mungkin juga menyukai