Anda di halaman 1dari 1

Cyber TOKOH

Koperasi Intako akan Buka Cabang di Bali


Selasa, 16 November 2010

KAWASAN Tanggulangin, Sidoarjo, yang dikenal industri tas dan kopernya ini, kini tak lagi sumringah wajahnya. Sejak lumpur panas Lapindo merebak 29 Mei 2006 atau 54 bulan lalu, kawasan Tanggulangin yang berjarak hanya 3 kilometer dari lokasi lumpur Lapindo di Porong ikut meredup. Dari 450 kios/gerai/show room yang menjual berbagai macam tas kulit, sepatu, sabuk, koper dan tempat stik golf kerajinan asli Sidoarjo, kini hanya tersisa 215 kios. Banyak kios yang disulap menjadi warung Padang, toko bahan bangunan dan kios HP. Padahal, di kawasan Tanggulangin yang mengalami masa keemasan dalam dekade 1990 - 2000 ini terdapat warga enam desa yang hidupnya hanya mengandalkan hasil dagangan kerajinan tas dan koper. Dalam perjalanannya, mantan presiden Kamboja Sihanouk pernah berkunjung ke Tanggulangin dan memborong hasil industri rakyat Sidoarjo ini. Sejumlah pejabat tinggi negara termasuk Presiden Susilo Bambang Yudoyono pernah membeli tempat stik golf buatan Tanggulangin. Konon, tempat stik golf yang dibuat di Tanggulangin ini dipatenkan pemerintah Jepang dengan merek ‘Kalawe’ dan ‘Yokohama’. Pada masa keemasannya Tanggulangin banyak dikunjungi wisatawan sedikitnya 10.000 pengunjung tiap minggu. Omzet seluruh pedagang yang sebelum kasus Lapindo rata-rata Rp 4 miliar per hari empat tahun terakhir terjun bebas menjadi Rp 600 juta per hari. Namun, kini ada secercah harapan jika pembangunan jalan arteri ke Porong sudah selesai tahun 2011. Untuk menggairahkan kembali kehidupan pengrajin, pengelola Koperasi Intako sering menggelar pameran di Tanggulangin dengan tujuan meningkatkan omzet pedagang. ''Terus terang, untuk pemulihan kondisi Tanggulangin dibutuhkan waktu cukup lama. Selama lumpur Lapindo belum bisa diatasi, kios yang tutup makin banyak,'' kata Ketua I Intako Syihabuddin kepada wartawan Koran Tokoh pekan lalu. Ia menceritakan, sejak 7 April 1976 sebanyak 27 pengrajin mendirikan koperasi. Saat itu, di Desa Kedensari Tanggulangin Sidoarjo ada beberapa pengrajin tas koper. Didorong keinginan yang besar untuk memasarkan hasil kerajinannya, komunitas pengrajin itu mendirikan koperasi yang diberi nama Intako (Industri Tas dan Koper). Tujuan mendirikan koperasi hanya untuk memasarkan hasil produk dan memastikan pemenuhan bahan baku pengrajin. Dari koper, kemudian berkembang pembuatan tas. Kebetulan, saat itu pemerintah sedang menggalakkan koperasi sehingga kawasan Tanggulangin banyak mendapat kunjungan. Seiring dengan itu, biro perjalanan wisata juga memasukkan kawasan Tanggulangin menjadi paket wisata. terutama paket Jakarta - Bali, Jakarta - Malang - Bromo. Kawasan Tanggulangin makin ramai karena banyak dikunjungi wisatawan. Banyak pula pejabat pemerintah mengunjungi Tanggulangin. Hingga akhirnya, kawasan Tanggulangin menjadi primadona wisatawan terutama yang gemar belanja hasil kerajinan kulit. Dalam dekade 1990 - 2000, kawasan industri kulit Tanggulangin mengalami kemajuan pesat. Sebanyak 200 anggota Koperasi Intako dengan 8.000 pekerja, ikut panen. Terutama Sabtu, Minggu, dan hari besar lainnya, kawasan Tanggulangin menjadi jujukan wisatawan. Para pedagang dan pengrajin panen. Masa keemasan Tanggulangin mulai meredup tahun 2004, akibat pertumbuhan ekonomi yang secara makro merosot dan kenaikan harga bahan bakar minyak. Puncaknya, ketika bencana lumpur panas mulai merebak 29 Mei 2006. Hal itu ditandai Jalan Raya Porong sering macet. Kawasan Tanggulangin menjadi jalan alternatif lain menuju Porong. ''Dua tahun pascabencana lumpur panas, omzet pedagang turun hingga 80%. Banyak kios tas yang tutup,'' ungkap Syihabuddin, yang juga pemilik UD Fadol Prima ini. Namun, berkat upaya pengelola Koperasi Intako yang sering menggelar pameran dua tahun terakhir ini, omzet pedagang kembali naik hingga 20%. Pengelola Koperasi Intako juga akan membuka cabang di beberapa kota besar termasuk di Bali. ''Saat ini sudah ada beberapa orang yang menghubungi dan menyediakan tempat di Kuta. Asalkan kedua pihak diuntungkan, tidak ada masalah,'' ujarnya. –sby

http://www.cybertokoh.com

Powered by: Joomla!

Generated: 25 March, 2012, 12:10

Anda mungkin juga menyukai