Anda di halaman 1dari 5

1

CITRA SATELIT

Menurut Lilesand et al. (2004) mengatakan bahwa penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji.

Interpretasi visual dilakukan pada citra hardcopy ataupun citra yang tertayang pada monitor komputer. Interpretasi visual adalah aktivitas visual untuk mengkaji gambaran muka bumi yang tergambar pada citra untuk tujuan identifikasi objek dan menilai maknanya. Unsur interpretasi citra terdiri atas sembilan unsur, yaitu rona atau warna, ukuran, bentuk, tekstur, pola, tinggi, bayangan, situs, dan asosiasi dan konvergensi bukti. 1. Rona / Warna Rona ialah tingkat kegelapan atau kecerahan objek pada citra. Adapun warna adalah wujud yang tampak oleh mata. Rona ditunjukkan dengan gelap putih. Ada tingkat kegelapan warna biru, hijau,merah,kuning dan jingga.Rona dibedakan atas lima tingkat, yaitu putih, kelabu putih,kelabu, kelabu hitam, dan hitam. Karakteristik objek yang mempengaruhi rona, permukaan yang kasar cenderung menimbulkan rona yang gelap, warna objek yang gelap cenderung menimbulkan rona yang gelap, objek yang basah/lembap cenderung menimbulkan rona gelap. Contoh pada foto pankromatik air akan tampak gelap, atap seng dan asbes yang masih baru tampak rona putih, sedangkan atap sirap ronanya hitam

2 2. Bentuk Bentuk merupakan atribut yang jelas sehingga banyak objek yang dapat dikenaliberdasarkan bentuknya saja. seperti bentuk memanjang, lingkaran, dan segi empat. Contoh gedung sekolah pada umumnya berbentuk huruf I,L,U atau berbentuk empat persegi panjang. Rumah sakit berbentuk empat persegi panjang. 3. Ukuran Berupa jarak, luas, tinggi,lereng, dan volume., selalu berkaitan dengan skalanya. ukuran rumah sering mencirikan apakah rumah itu rumah mukim,kantor, atau industri. Contoh Rumah mukim pada umumnya lebih kecil bila dibandingkan dengan kantor atau pabrik. ukuran lapangan sepak bola 80 m X 100 m, 15 m X 30 m lapangan tennis, 8 m X 15 m bagi lapangan bulu tangkis.

4. Tekstur Merupakan frequensi perubahan rona pada citra. Tekstur sering dinyatakan dengan kasar, halus. Contohnya hutan bertekstur kasar, permukaan air bertekstur halus, tanaman padi bertekstur halus.

5. Pola Pola adalah hubungan susunan spasial objek. Pola merupakan ciri yang menandai objek bentukan manusia ataupun alamiah. pola aliran sungai sering menandai bagi struktur geologi dan jenis tanah. Misalnya, pola aliran trellis menandai struktur lipatan. kebun karet, kelapa sawit dan kebun kopi memiliki pola yang teratur sehingga dapat dibedakan dengan hutan. 6. Bayangan Bayangan bersifat menyembunyikan objek yang berada di daerah gelap. Bayangan dapat digunakan untuk objek yang memiliki ketinggian, seperti objek bangunan, patahan, menara

3 7. Situs kaitan dengan lingkungan sekitarnya. tajuk pohon yang berbentuk bintang menunjukkan pohon palma, yang dapat berupa kelapa,kelapa sawit,enau,sagu, dipah dan jenis palma yang lain. Bila polanya menggerombol dan situsnya di air payau maka dimungkinkan adalah nipah.

8. Asosiasi Asosiasi adalah keterkaitan antara objek yang satu dengan objek lainnya. Suatu objek pada citra merupakan petunjuk bagi adanya objek lain. stasiun kereta api berasosiasi dengan rel kereta api yang jumlahnya bercabang. selain bentuknya yang persegi panjang, lapangan bola ditandai dengan situsnmya yang berupa gawang.

HASIL INTERPERTASI

4 Pemetaan Jaringan Jalan dari Citra Pemetaan Jaringan Sungai

PROSES PENGOLAHAN CITRA Proses pengolahan citra yang digunakan mencakup proses konversi citra true colour ke citra keabuan, proses pengambangan, contour tracing menggunakan square tracing algorithm dan penentuan karakteristik objek. Penjelasan untuk setiap proses dapat dilihat pada Tabel Proses Pengolahan Keterangan Citra Konversi Citra True Color Ki = wRRi + wGGi + wBBi ke Keabuan dimana wR, wG, dan wB masing-masing adalah bobot untuk elemen warna merah, hijau, dan biru. NTSC mendefinisikan bobot untuk konversi citra warna ke keabuan sebagai berikut: wR = 0.3, wG = 0.59, dan wB = 0.11. Pengambangan (Thresholding) Contour Tracing menggunakan Square Tracing Algorithm. Menentukan Karakteristik Objek Inti dari algoritmanya adalah belok kiri jika pada saat tracing ditemukan piksel yang berwarna hitam dan belok kanan jika ditemukan piksel berwarna putih. Proses tracing dilakukan hingga kembali lagi ke piksel awal. 1. Luas Jumlah semua piksel dalam suatu citra . Untuk citra hitam-putih, hanya terdapat intensitas nol dan satu. Jadi dengan kata lain, luas suatu objek yang berupa citra hitam-putih, di mana objeknya berwarna hitam (intensitas sama dengan nol) dan latar belakang putih (intensitas sama dengan satu) adalah jumlah piksel hitamnya. 2. Keliling Jumlah semua boundary pixel, yaitu setiap piksel p yang 4 neighbour nya memiliki nilai nol dan satu. Lokasi 4-neighbour dari piksel p yang berlokasi pada (x, y) adalah (x - 1, y), (x, y + 1), (x + 1, y), dan (x, y - 1). 3. Titik tengah (Centroid)

Anda mungkin juga menyukai