Anda di halaman 1dari 16

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN

Nomor 3 Tahun 2008 Seri D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN TUBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dipandang perlu menata kembali Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tuban;

85

b. bahwa sehubungan dengan maksud pada konsider an menimbang huruf a tersebut diatas perlu membentuk dan menetapkan kembali Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tuban dalam suatu Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41); 2. UndangUndang Nomor 8 Tahun 1974 diubah dengan UndangUndang Nomor 43 Tahun 1999 tentang PokokPokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 3. UndangUndang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan PerundangUndangan (Lem baran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelengaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4594); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerinah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

86

8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten / Kota. Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TUBAN dan BUPATI TUBAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN TUBAN. BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah, adalah Kabupaten Tuban. 2. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Kabupaten Tuban. 3. Bupati, adalah Bupati Tuban. 4. Sekretaris Daerah, adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban. 5. Lembaga Teknis Daerah, adalah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tuban. 6. Unit Pelaksana Teknis Badan, adalah unsur pelaksana tugas teknis pada badan. BAB II PEMBENTUKAN ORGANISASI

Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari :

87

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Inspektorat; Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Badan Kepegawaian Daerah; Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan; Badan Lingkungan Hidup;

Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Keluarga Berencana; 7. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; 8. Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi;

9. RSUD Dr. R. KOESMA.


BAB III KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama Lembaga Teknis Daerah

Pasal 3
(1) Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas Bupati. (2) Lembaga teknis daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat berbentuk badan, kantor, dan rumah sakit. (3) Lembaga teknis daerah yang berbentuk badan dipimpin oleh Kepala Badan, yang berbentuk kantor dipimpin oleh Kepala Kantor dan yang berbentuk rumah sakit dipimpin oleh Direktur. (4) Kepala dan Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (5) Lembaga teknis daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik. (6) Lembaga teknis daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

88

(7) Pada lembaga teknis daerah yang berbentuk badan dapat dibentuk unit pelaksana teknis tertentu untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan. Bagian Kedua Inspektorat

Pasal 4
(1) Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh Inspektur, yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. (2) Inspektorat mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa. (3) Inspektorat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan program pengawasan; b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. Bagian Ketiga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Pasal 5
(1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh Kepala Badan, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. (3) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis perencanaan; b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;

89

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama Inspektorat

Pasal 6
Inspektorat, terdiri atas : 1. Inspektur. 2. Sekretariat, membawahkan : a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Program dan Pelaporan. 3. Inspektur Pembantu Wilayah I, membawahkan : a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan Wilayah I; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan Wilayah I; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan Wilayah I. 4. Inspektur Pembantu Wilayah II, membawahkan : a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan Wilayah II; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan Wilayah II; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan Wilayah II. 5. Inspektur Pembantu Wilayah III, membawahkan : a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan Wilayah III; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan Wilayah III; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan Wilayah III. 6. Inspektur Pembantu Wilayah IV, membawahkan : a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan Wilayah IV; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan Wilayah IV; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan Wilayah IV. 7. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Pasal 7
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri atas :

90

1. Kepala Badan. 2. Sekretariat, membawahkan : a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Program dan Pelaporan. 3. Bidang Ekonomi, membawahkan : a. Subbidang Pertanian, Perikanan dan Pertambangan; b. Subbidang Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. 4. Bidang Sosial Budaya, membawahkan : a. Subbidang Kesejahteraan Sosial dan Kesehatan; b. Subbidang Pendidikan, Kebudayaan dan Pemerintahan. 5. Bidang Fisik dan Prasarana, membawahkan : a. Subbidang Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Tata Guna Tanah; b. Subbidang Pemukiman dan Prasarana Wilayah. 6. Unit Pelaksana Teknis Badan.
Bagian Ketiga Badan Kepegawaian Daerah

Pasal 8
Badan Kepegawaian Daerah, terdiri atas :

1. Kepala Badan. 2. Sekretariat, membawahkan : a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Program dan Pelaporan. 3. Bidang Mutasi Pegawai, membawahkan : a. Subbidang Mutasi Jabatan, Pemberhentian dan Pensiun; b. Subbidang Kenaikan Pangkat dan Gaji Berkala. 4. Bidang Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Pegawai, membawahkan :

a. Subbidang
Pegawai;

Pengadaan,

Pengembangan

dan

Pembinaan

b. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai. 5. Unit Pelaksana Teknis Badan.

91

Bagian Keempat Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan

Pasal 9
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan, terdiri atas : 1. Kepala Badan. 2. Sekretariat, membawahkan : a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Program dan Pelaporan.

3. Bidang Penyuluhan, membawahkan : a. Subbidang Tata Laksana Penyuluhan; b. Subbidang Kelembagaan dan Ketenagaan. 4. Bidang Pengkajian dan Pengembangan Teknologi, membawahkan : a. Subbidang Penyiapan Teknologi; b. Subbidang Kerjasama dan Pengembangan Teknologi. 5. Bidang Ketahanan Pangan, membawahkan : a. Subbidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan; b. Subbidang Pengendalian Keamanan Pangan. 6. Unit Pelaksana Teknis Badan.
Bagian Kelima Badan Lingkungan Hidup

Pasal 10
Badan Lingkungan Hidup, terdiri atas : 1. Kepala Badan. 2. Sekretariat, membawahkan : a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Program dan Pelaporan. 3. Bidang Analisis Dampak Lingkungan, membawahkan : a. Subbidang Teknis Amdal dan Perizinan; b. Subbidang Pengembangan Teknologi dan Tata Lingkungan. 4. Bidang Pengawasan, Pengendalian dan Penegakan Hukum Lingkungan, membawahkan :

92

a. Subbidang Pengawasan dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan; b. Subbidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Udara dan Air. 5. Bidang Pelestarian dan Kemitraan Lingkungan, membawahkan : a. Subbidang Pelestarian dan Pemantauan Lingkungan; b. Subbidang Kemitraan dan Pembinaan Lingkungan.

6. Unit Pelaksana Teknis Badan.


Bagian Keenam Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Keluarga Berencana

Pasal 11
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Keluarga Berencana, terdiri atas : 1. Kepala Badan.

2. Sekretariat, membawahkan : a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Program dan Pelaporan. 3. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keswadayaan Masyarakat,
membawahkan : a. Subbidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; b. Subbidang Keswadayaan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya. 4. Bidang Usaha Ekonomi Desa, membawahkan : a. Subbidang Pengembangan Ekonomi Desa; b. Subbidang Pengembangan Prasarana dan Teknologi Tepat Guna. 5. Bidang Pemerintahan Desa, membawahkan :

a. Subbidang Administrasi Pemerintahan Desa; b. Subbidang Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa. 6. Bidang Keluarga Berencana, membawahkan : a. Subbidang Pembinaan KB; b. Subbidang Pemantapan, Ketahanan dan
Keluarga.

Kesejahteraan

7. Unit Pelaksana Teknis Badan.

93

Bagian Ketujuh Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

Pasal 12
Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, terdiri atas : 1. Kepala Kantor; 2. Subbagian Tata Usaha; 3. SeksiSeksi, terdiri atas : a. Seksi Kesatuan Bangsa;

b. Seksi Hak Azasi Manusia dan Kajian Strategis; c. Seksi Perlindungan Masyarakat.
Bagian Kedelapan Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi

Pasal 13
Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi, terdiri atas : 1. Kepala Kantor 2. Subbagian Tata Usaha; 3. SeksiSeksi, terdiri atas : a. Seksi Perpustakaan; b. Seksi Pengembangan; c. Seksi Kearsipan dan Dokumentasi. Bagian Kesembilan RSUD Dr. R. KOESMA

Pasal 14
RSUD Dr. R. KOESMA, terdiri atas : 1. Direktur. 2. Bagian Tata Usaha, membawahkan :

a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Program dan Pelaporan. 3. Bidang Medis, membawahkan : a. Seksi Pelayanan Medis; b. Kelompok Jabatan Fungsional.

94

4. Bidang Penunjang Medis, membawahkan : a. Seksi Pelayanan Penunjang Medis; b. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 15
Uraian tugas dan fungsi masing-masing lembaga teknis daerah dan unit kerja dibawahnya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. BAB V UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN

Pasal 16
(1) Unit Pelaksana Teknis Badan adalah unsur pelaksana tugas teknis badan di lapangan. (2) Unit Pelaksana Teknis Badan dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan dan secara operasional dikoordinasikan oleh Camat.

Pasal 17
Unit Pelaksana Teknis Badan mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.

Pasal 18
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Unit Pelaksana Teknis Badan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan tugas badan sesuai dengan bidang operasionalnya di lapangan; dan b. pelaksanaan urusan administrasi teknis operasional. BAB VI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 19
(1) Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh pimpinan satuan organisasi.

95

(3) Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 20
Bagan susunan organisasi lembaga teknis daerah sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 21
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Pasal 22
Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 2 Tahun 2001 beserta peraturan perubahannya, serta Keputusan Bupati Tuban Nomor 10 Tahun 1996 dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

Pasal 23
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundang an Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Ditetapkan di Tuban. pada tanggal 11 April 2008. BUPATI TUBAN ttd. Dra. Hj. HAENY RELAWATI RINI WIDYASTUTI, M.Si

96

Diundangkan di Tuban pada tanggal 11 April 2008. SEKRETARIS DAERAH ttd. I r . P AR A S T U T I Pembina Utama Muda NIP. 010 145 058 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TAHUN 2008 SERI D NOMOR 3.

97

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN TUBAN I. PENJELASAN UMUM. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah tersebut, pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Di dalam menjalankan urusan yang ada Pemerintah Daerah harus membentuk lembaga perangkat daerah, salah satunya adalah lembaga teknis daerah yang berkewajiban membantu Bupati dalam mengurus dan menjalankan kewenangannya. Lembaga teknis daerah yang merupakan unsur pendukung y yang ada harus dibentuk dan diupayakan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif, efisien dalam mencapai hasil yang maksimal. Lembaga teknis daerah yang telah terbentuk keberadaannya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000, maka dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, lembaga teknis daerah diadakan perubahan lebih efisien namun kaya fungsi sehingga keseimbangan antara kewenangan dengan rentang kendali struktur organisasi lebih ramping, namun diharapkan telah mampu menampung semua tugas dan fungsi masingmasing bidang yang telah ada. Pembentukan lembaga teknis daerah hanya diuraikan tentang kedudukan, tugas, fungsi dan susunan organisasi saja, sedangkan uraian tugas, fungsi dan tata kerja akan diatur dengan Peraturan Bupati.

98

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Pasal ini sebagai penegasan arti dari beberapa istilah yang digunakan dalam Peraturan Daerah ini dengan maksud untuk menyamakan pengertian.

Pasal 2
Cukup Jelas

Pasal 3
Cukup Jelas

Pasal 4
Cukup Jelas

Pasal 5
Cukup Jelas

Pasal 6
Cukup Jelas

Pasal 7
Cukup Jelas

Pasal 8
Cukup Jelas

Pasal 9
Cukup Jelas

Pasal 10
Cukup Jelas

Pasal 11
Cukup Jelas

Pasal 12
Cukup Jelas

Pasal 13
Cukup Jelas

Pasal 14
Cukup Jelas

Pasal 15
Cukup Jelas

99

Pasal 16
Cukup Jelas

Pasal 17
Cukup Jelas

Pasal 18
Cukup Jelas

Pasal 19
Yang dimaksud jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan / atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.

Pasal 20
Cukup Jelas

Pasal 21
Cukup Jelas

Pasal 22
Cukup Jelas

Pasal 23
Cukup Jelas

130

100

Anda mungkin juga menyukai