Anda di halaman 1dari 2

Ika

: Hidup untuk mencari kebahgian... Kita harus gembira selamanya Semua harus kita dapatkan... Semua harus kita miliki dan tak kan aku lepaskan kita akan tetap bersama tak terpisah dimanapun dan sampai kapanpun... semua akan ku miliki tanpa terkecuali...

Semua : demi masa... demi waktu manusia dalam kerugian... (berulang-ulang) Pemain 1 : Demi masa Manusia benar-benar dalam kerugian nyata Detik menit berlalu Sia-sia tanpa ada makna Satu kata, dua kata hingga ribuan kata Tak berarti Sungguh sia-sia : tidak... tidak ada yang sia-sia Siapa yang tidak ingin mendapat kesenangan... Hidup sekali jangan mengapa bersusah diri... Diliput mimpi yang tiada berguna Membawa diri ke alam khayalan Tak berarti Sungguh sia-sia Hanya tingkah kosong semata Merugi, tak berarti Sungguh sia-sia : tidak... tidak ada yang sia-sia Setiap waktu setiap saat kita bisa belajar... kita nikmati apa yang kita inginkan... : Kadang pikiran tak nentu Kadang gembira datang Kadang sedih menghampiri Kadang suka muncul Kadang keinginan terpenuhi Kadang harapan sirna Pemain 4 : Kadang mimpi nyata Kadang tawa bawa duka Kadang sedih menghantar suka Emang semua serba kadang-kadang Kadang-kadangkadang-kadang Semua rahasia pemilik semesta Ika : tidak... tidak ada yang sia-sia

Ika Pemain 2:

Ika

Pemain 3

Ika

: Aku masih terus arungi hari Walau sekarang, tak seelok mimpi Segala waktu ini Membawaku bagai ditelan bumi

Aku kana membunuh tak bisa membunuh sang waktu Seperti yang kutahu di masa lalu Sekarang, aku rasa, aku membutuhkanmu Tuk kembali bangkitkan sang waktu Ya, bangkitkan sang waktu Waktu kita tertawa Waktu kita memandang Waktu kita tersipu Waktu kita berangan Dan, Waktu kita berbagi canda Akankah sang waktu kembali padaku?

+ Kenapa kau terus mengejarku? - Lo, bukankah kamu yang minta aku terus mengikutimu? + Tidak, rasanya tidak pernah aku minta seperti itu. Aku malah tak enak hati melihatmu bergesa berlari menyesuaikan dengan langkahku. - Lo, aku malah tak enak kalau tertinggal jauh denganmu, atau meleset sedikit saja. Oh, berdosa rasanya. Bukankah karena aku, manusia jadi tahu bahwa kau itu ada dan tak pernah berhenti mengembara entah kemana. Ya, entah kemana. Rasanya aku juga tak pernah bertanya padamu, kita ini sebenarnya hendak kemana? + Kemana? Ah, aku juga tak pernah tahu. Cuma rasanya aku memang harus terus bergerak. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi kalau aku mendadak berhenti. - Aku juga merasa seperti itu. + Eh, tadi kamu menyebut manusia, jangan-jangan.... - Jangan-jangan apa? Aku juga sudah lama menaruh curiga... + Ya... - Ya..tapi, sebentar dulu. Kita ini siapa? Yang jam itu aku atau kamu? Atau sebaliknya? + Nah, sudah kuduga, sudah kuduga.

Anda mungkin juga menyukai