I, MA
dan universal
Ilmu a systematically organized body of
Beerling:..
Suatu
Edwin Hubble dan teleskop besarnya
penyelidikan lanjutan terhadap ilmu pengetahuan, sehingga dapat dipahami kesalinghubungan antara obyek, metode dan pendekatan ilmiah yang digunakan.
Amtsal Bakhtiar:
Kajian secara mendalam tentang dasardasar ilmu dengan menjawab persoalan tentang landasan ilmu (hakikat, sumber dan proses pengetahuan serta guna dan nilai dari ilmu)
Maka, Filsafat Ilmu adalah.. Segenap pemikiran yang sistematis dan radikal (berfikir mendalam) atas persoalan mengenai ilmu pengetahuan serta hubungan nilai guna dan signifikansinya
Object of Philosophy
A. Objek Material Fisafat Ilmu Pokok bahasan dari filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan yang telah tersistemasisasi dengan metode ilmiah dan telaah terhadap kebenarannya. B. Objek Formal Filsafat Ilmu Konsentrasi bahasan dari filsafat ilmu tidak lain adalah hakikat dari ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, filsafat ilmu bekerja untuk memahami persoalan mendasar dari suatu ilmu pengetahuan, seperti landasan filsafat ilmu
Mengetahui struktur logis yang bekerja dibalik ilmu (ilmu alam, ilmu sosial, ilmu humaniora, dan juga ilmu agama). Memberi pendasaran logis terhadap metode suatu kegiatan ilmiah Sarana pengujian penalaran ilmiah sehingga orang tidak menerima begitu saja suatu hasil dari kegiatan ilmiah Usaha merefleksi dan mengkritik
2.
3.
4.
Mengarahkan kajiannya pada hakikat dari ilmu khusus seperti hakikat ilmu alam, hakikat sosial, dsb. Berperan memahami pola pikir para filosof dan aliran pemikiran mereka Pada kehidupan sosial, filsafat ilmu berperan dalam melahirkan pola hidup bahkan pandangan hidup masyarakat di era tertentu.
a.
b.
TERIMA KASIH
KOMET HALLEY
Barat
Islam
(Abad 6 H/7 CE) munculnya aliran2 Teologi (Kalam, Tafsir, Hadits, Fiqh) dan politik.
khususnya budaya Perso-Semitik (Zoroastrianisme, Yahudi, dan Kristen) (Peta Timur Tengah)
Pada
masa Klasik dan Pertengahan, pengaruh Hellenisme di dalam Islam sudah terlihat (mis. Al-Asyari yg menggunakan penjelasan Aristotelian)
Zaman
Pre-Kejayaan Islam (Abad 8) Masa Dinasti Umayah dan Abbasiyah (Al Mansur, Al Makmun, Harun Al-Rasyid) Al Mansur dan Harun Al-Rasyid, diawali dg proses penerjemahan buku Filosof Yunani (Abad 8-9 CE)
Masa
Masa Kejayaan Islam: Masa Al Makmun (Abad 9-10 CE) didirikan Bait Al-Hikmah di Baghdad penerjemahan karya Plato, Aristo, Archimedes, dll.
Pada Masa ini muncul Ibn Sina (Asy Syifa) membahas metafisika, fisika, cikal-bakal ilmu zoologi, geologi, psikologi, matematika, astronomi. Juga muncul Al Kindi mendasarkan filsafatnya pada fisika. Al Farabi bicara tg musik (Al Musiqi Al-Kabir) dan geometri.
Hingga Abad 13 CE, kejayaan Islam telah merambah ke barat (Dinasti Umayyah di Andalusia) kita mengenal Ibn Bajah, Ibn Tufail (Hayy Ibn Yaqdzan) dan ibn Rusyd (Al-Kulliyat) juga Ar Razi, peletak ilmu Kedokteran bagi Islam dan Barat. (Pada saat ini, telah terjadi Perang Salib I, yakni antara Kerajaan Katholik Roma dg Dinasti Seljuk di Palestin dan Syiria
Sebab-sebab
terjadinya transformasi Ilmu dari Islam ke Barat: 1. Kontak Pribadi (Adanya interaksi antara orang Kristen (dan Yahudi) di Timur dan orang Islam di Barat; Persia, Syiria, Mesir) sehingga terjadi proses interaksi intelektual dan kebudayaan. 2. Adanya Kegiatan Penerjemahan. Karya filosof Muslim mengilhami para filosof abad pertengahan di Barat. Abad Keruntuhan (Transisi) Islam (Abd 18 CE). Ditandai dg tertutupnya pintu ijtihad dan penerimaan ilmu secara deduktif-taklid oleh para ulama dan pemikir Islam. Seperti:
a.
Penerimaan paham Hellenistik tg realitas yg statis (determinism/Jabariyah) b. Pemahaman yg salah terhadap karya Al-Ghazali (Al-Munqid min al-Dlalal) dan Ibn Rusyd (Tahafut al-Tahafut) c. Penerimaan terhadap mistisisme asketik (non-rasional)
Masa Transisi Keilmuwan Islam juga ditandai dg penyebaran Islam ke penjuru dunia melalui ilmu (Sufisme, Fiqh, Kalam, dll). Ilmu mengalami kontak dg budaya non-Arab (Afrika, Asia, Eropa dan Amerika)
Abad
19-20, masa transisi mulai disadari dan muncul semangat menghadirkan kembali semangat kejayaan intelektual Islam. 1. M. Iqbal Rekonstruksi Pemikiran Islam 2. Fazlur Rahman Gerakan Ganda dlm Tafsir (memunculkan tawil) 3. Ismail Razi Al-Faruqi Mengilmukan Islam 4. Ziauddin Sardar, Naquib Al-Atthous Islamisasi Ilmu
(Ki-Ka) Ibn Sina, Al-kindi, Hayy Ibn Yaqdzan, Suhrawardi, Fazlur Rahman, Ismail Razi Al-Faruqi
Klasik (Kuno) pemikiran filsafat dan Ilmu pengetahuan identik (kosmosentris) Zaman Pertengahan filsafat identik dengan agama (Kristenisasi Filsafat) teosentris Zaman Modern Sekuler, pemisahan antara Filsafat dengan Ilmu (spesialisasi, sub-spesialisasi) antroposentris Zaman Kontemporer Kritik
meruntuhkan mitos (Yunani) melalui rasionalisasi alam semesta. Metafisika (ide tg Ada)
Munculnya
Metafisika
= Monisme & Pluralisme Epistemologi = Rasionalisme & Empirisme Plato =Dualisme (dunia ide & bayangan) Aristoteles = hakikat ada (substansi & aksiden)
Metode Pasca
Fisafat Agustinus (Neo-Platonis) - Manusia mengetahui kebenaran yg diterima manusia sejak lahir - Menolak Emanasi Ada ala Plotinus Filsafat Thomas Aquinas (Thomisme) - Dipengaruhi oleh Ibn Sina - Menganut teori Penciptaan (creation ex nihilo) - Mengakui sumber pengetahuan dari Kitab Suci (Pembuktian tg awal mula alam)
dg Renaisans (lahirnya kebebasan manusia) kritik terhadap dogma gereja & melahirkan pemikiran baru dlm Filsafat. Ditandai dg temuan dari Nicholas Copernicus & Francis Bacon Copernicus = Teori Heliosentris mengkritik teori Geosentris (Ptolomeus) Bacon
Filsafat
Adalah Kritik Filsafat terkait dengan konteks sejarah (politik, sosial, budaya, dll) Filsafat tidak pernah statis Tidak ada demarkasi di dalam pemikiran (setiap tokoh, generasi, aliran saling mempengaruhi dan dipengaruhi)