Anda di halaman 1dari 5

Keterampilan pembelajaran, Berfikir Kritis dan Komunikasi

Teori-Teori Pembelajaran

Teori Behaviorism, Kognitivism, Konstruktivism

DISUSUN OLEH : Rosi Prajuritama ( 1120800036)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG 2008

Teori-Teori Pembelajaran

Teori Behaviorism, Kognitivism, Konstruktivism

Teori Behaviorism
Behaviorism mengacu kepada aksi atau reaksi dari sebuah objek dalam lingkungan. Behaviorism disebut juga learning perspective. Behaviorism disebut juga adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan.Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Behaviorism is a psychological movement that can be compared with philosophy of mind. The basic premise of radical behaviorism is that the study of behavior should be a natural science, such as chemistry or physics, without any reference to hypothetical inner states of organisms as causes for their behavior. A modern example of such analysis would be Fantino and colleagues work on behavioral approaches to reasoning.Other varieties, such as theoretical behaviorism, permit internal states, but do not require them to be mental or have any relation to subjective experience. Behaviorism takes a functional view of behavior. (Albert Bandura,2001). PRINSIP PRINSIP DALAM TEORI BEHAVIORISME Obyek psikologi adalah tingkah laku Semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek Mementingkan pembentukan kebiasaan

TERDAPAT DUA ALIRAN BESAR DALAM TEORI BEHAVIORISME Reflek bersarat dari rusia di antaranya PAVLOV dkk

Behaviorisme dari Amerika di antaranya THORNDIKE dkk Ciri dari teori behaviorism adalah mengutamakan unsure-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Behaviorism or Behaviourism, also called the learning perspective (where any physical action is a behavior) is a philosophy of psychology based on the proposition that all things which organisms do including acting, thinking and feeling can and should be regarded as behaviors. The school of psychology maintains that behaviors as such can be described scientifically without recourse either to internal physiological events or to hypothetical constructs such as the mind. (Albert Bandura,2001). Terdapat tiga pendekatan teori belajar yaitu behaviorism, kognitifism dan konstruktifism (yang dialamnya termasuk pula sosio-konstruktifism dan communal-konstruktifism). Lantas apa kaitannya dengan e-Learning? Secara gamblang dapat digambarkan seperti berikut:

Teori Cognitive
Kegiatan kognitif dapat meliputi pembuatan keputusan (decision making), pemecahan masalah (problem solving), analisis (analyzing), sintesis (synthesizing), evaluasi (evaluating), pengingatan (remembering). Target dari teori belajar kognitif adalah pemahaman terhadap kegiatan-kegiatan kognitif tersebut. Beberapa Teori belajar kognitif ini sangat penting dalam dunia pendidikan karena memberikan pengantar dan model insruksional yang eksplisit. Cognitive psychology is one of the more recent additions to psychological research, having only developed as a separate area within the discipline since the late 1950s and early 1960s (though there are examples of cognitive thinking from earlier researchers). The cognitive approach was brought to prominence by Donald Broadbent's book Perception and Communication in 1958. Menurut Piaget ada tiga perbedaan cara berfikir yang merupakan prasyarat perkekmbangan operasi formal, yaitu; gerakan bayi, semilogika, praoprasional pikiran anak-anak, dan operasi nyata anak-anak dewas. Ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif yaitu : 1) Lingkungan fisik 2) Kematangan 3) Pengaruh sosial 4) Proses pengendalian diri (equilibration) Tahap perkembangan kognitif : tahun) Periode operasi formal Periode Sensori motor (sejak lahir 1,5 2 tahun) Periode Pra Operasional (2-3 tahun sampai 7-8 tahun) Periode operasi yang nyata (7-8 tahun sampai 12-14

Teori Transformasional
Jenis pembelajaran ini digunakan begi seseorang yang akan memindahkan suatu konsep prisip dari yang telah dipelajari ke bidang lain. Dalam teori belajar konstruktivisme terdapat sejumlah aspek dalam kaitannya dengan pembelajaran, yaitu : 1. Siswa mengkonstruksi pengetahuan dengan cara mengintegrasikan ide yang mereka miliki. 2. Pembelajaran menjadi lebih bermakna karena siswa mengerti. 3. Strategi siswa lebih bernilai. 4. Siswa mempunyai kesempatan untuk berdiskusi dan saling bertukar pengalaman dan ilmu pengetahuan dengan temannya. Dalam teori belajar konstruktivisme terdapat beberapa saran yang berkaitan dengan rancangan pembelajaran, sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya Memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang dengan bahasa sendiri pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru Memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka, dan Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

dimiliki siswa

Anda mungkin juga menyukai