Anda di halaman 1dari 9

1.

Proses transmisi mulai dari suara penyiar dan musik hingga sampai ke pendengar radio Sinyal suara tidak dapat langsung dipancarkan karena sinyal suara bukan gelombang elektromagnetik. Jika sinyal suara tersebut diubah menjadi gelombang elektromagnetik sekalipun, antena yang dibutuhkan amatlah panjang. Untuk dapat mengirimkan sinyal suara dengan lebih mudah, sinyal suara tersebut terlebih dahulu ditumpangkan pada sinyal radio dengan frekuensi yang lebih tinggi dari sinyal suara tersebut. Metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio disebut modulasi. Modulasi yang sering dipakai radio adalah modulasi amplitudo (AM amplitude modulation) dan modulasi frekuensi (FM frequency modulation).

Input

Pemrosesan

Pemrosesan

Output

penguat rf antena

demodulator

penguat

pengeras suara, penyimpanan data

Gelombang elektromagnetik yang telah dimodulasi disebut gelombang radio. Antena yang digunakan dapat berupa sebuah antena dipol ataupun seutas kawat panjang yang digantungkan jauh di atas tanah. Ketika gelombang radio mengenai antena, medan elektromagnetik gelombang akan mengakibatkan elektron elektron di dalam antena berosilasi. Elektron elektron di dalam sebuah antena dipol akan berosilasi paling kuat ketika menerima gelombang gelombang pada frekuensi

tertentu. Hal ini menjadikan antena dipol lebih selektif sehingga dapat menerima sinyal sinyal dari sebuah stasiun pemancar tertentu yang bekerja pada frekuensi tersebut. Selanjutnya ada rangkaian resonansi yang dilakukan oleh penguat rf. Di dalam sebuah sistem AM, terdapat dua tahap proses demodulasi. Tahap pertama adalah menyerahkan sinyal yang diterima dari output tahapan penguat rf. Tahap kedua yaitu meratakan amplitudo sinyal yang telah diserahkan. Yang bertugas melaksanakan fungsi ini adalah kapasitor. Lain halnya dengan demodulasi pada sistem FM. Pesawat penerima FM memiliki sebuah osilator rf built in yang ditala pada frekuensi yang sama dengan frekuensi pemancar. Jadi sinyal tegangan yang dihasilkan adalah replika dari sinyal audio asli. Selanjutnya, output dari demodulator masih membutuhkan penguatan oleh wide band. Untuk output berupa sinyal data, sinyal tersebut harus diumpankan terlebih dahulu ke dekoder. Baru setelah itu sinyal dapat diteruskan ke berbagai rangkaian kontrol. Sedangkan untuk output yang berupa suara dan musik diperlukan sebuah pengeras suara.

2. Modulasi AM Modulasi amplitudo digunakan dalam transmisi sinyal sinyal analog. Sebelum ditransmisikan, gelombang pembawa dilewatkan ke sebuah modulator. Modulator ini akan memodulasikan (menumpangkan) amplitudo dari sinyal analog ke sinyal pembawa. Sumber sinyal Modulator Penguat RF

Antena Osilator RF

Kelebihan : Jangkauan siaran dengan frekuensi ini lebih jauh (200 km) dan biaya untuk pemancar AM lebih murah daripada FM karena FM memiliki kemampuan transmisi stereo yang tidak dimiliki oleh pemancar AM. Kekurangan : Mudah terganggu oleh derau cuaca

Modulasi FM Modulasi frekuensi atau FM adalah sebuah teknik alternatif untuk menumpangkan sinyal analog ke sebuah gelombang pembawa. Dengan teknik ini, kita memodulasikan frekuensi gelombang pembawa menurut sinyal analog yang akan dibawa. Amplitudo dari gelombang pembawa akan tetap konstan. Frekuensi gelombang pembawa semakin bertambah besar seiring dengan semakin positifnya sinyal analog. Frekuensi ini akan semakin mengecil ketika sinyal analog semakin negatif. FM tidak dipengaruhi oleh perubahan amplitudo dari sinyal termodulasi. Kelebihan : a. Lonjakan seketika pada amplitudo sinyal yang mungkin disebabkan oleh petir atau gangguan listrik lokal tidak akan mempengaruhi frekuensi, tidak akan terdapat kerusakan suara seperti yang umumnya terjadi pada transmisi AM. b. Bandwidth (lebar pita) yang lebih besar. Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sideband nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM. Band siar FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari spektrum frekuensi di mana tersedia bandwidth yang lebih lebar daripada gelombang dengan panjang medium (MW) pada band siar AM. c. Fidelitas yang tinggi. Respon yang seragam terhadap frekuensi audio (paling tidak pada interval 50 Hz sampai 15 KHz), distorsi (harmonik dan intermodulasi) dengan amplitudo sangat rendah, tingkat noise yang sangat rendah, dan respon transien yang bagus sangat diperlukan untuk kinerja Hi-Fi yang baik. Pemakaian saluran FM memberikan respon yang cukup untuk frekuensi audio dan menyediakan hubungan radio dengan noise rendah. Karakteristik yang lain hanyalah ditentukan oleh masalah rancangan perangkatnya saja. Kekurangan : Memiliki jangkauan siaran terbatas (75 km), dibalik gunung/bukit tidak bisa ditangkap siarannya.

3. Jenis jenis microphone yang sering digunakan Contact Mic

Contact Mic dirancang untuk mampu menembus gelombang suara redam yang secara virtual sanggup menangkap gelombang suara di bawah permukaan solid tertentu. Dengan begitu, microphone ini dapat pula digunakan sebagai alat pendeteksi bom. Contact Mic didesain untuk mengkonversi menit getaran-getaran ke gelombang suara dan kemudian dapat diterjemahkan ke dalam band audio yang bisa didengarkan melalui headphone atau alat penerima suara lainnya

Shotgun Mic

Sifatnya mempertajam suara. Jadi suara lemah dan jauh akan ditangkap oleh microphone ini. Oleh karena itu dengan shotgun mic tidak perlu mendekat pada sasaran obyek karena daya tangkap Shotgun Mic directional lurus (satu arah).

Handheld Mic

Microphone ini cara perekamanya sama dengan mic yang lain namun handheld mic dirancang lebih besar. Ukuran mic ini sebesar genggaman tangan dan dipergunakan untuk keperluan lapangan pada saat peliputan interview.

Dynamic Microphone Sangat populer dipakai untuk karakteristik akustik instrument yang mana mempunyai polarity yang terbatas dan bisa menerima signal yang sangat kuat seperti drumset, amplifires, dan beberapa vocal has atau tua serta unik.

Condenser Microphone ECM atau Electric Condenser Microphone atau biasa juga disebut mic kondenser adalah microphone yang terbuat dari lempeng konduktor tipis membentuk sebuah kapasitor yang dapat berubah-ubah nilai kapasitasnya sesuai dengan getaran suara yang diterima. Jenis microphone ini bentuknya bisa sangat kecil sekali (sekitar 5-3mm) sehingga cocok digunakan pada peralatan elektronik kecil seperti ponsel, walkman,handycam,head set atau headphone yang dilengkapi microphone

Jack audio yang sering digunakan 1. Jack RCA

Konektor RCA banyak digunakan di perumahan. Konektor ini tersedia male dan female. Hampir setiap peralatan audiovisual menggunakan RCA sebagai terminal outputnya. Ujung konektor sebagai kutub positif sedangkan sisi luarnya sebagai ground. Dalam kehidupan sehari hari konektor ini berwarna kuning, putih atau hitam, dan merah. 2. Jack XLR

Konektor XLR biasa juga disebut jack canon. Konektor ini tersedia male dan female. Konektor ini mempunya tiga kaki, yaitu kaki pertama untuk ground, kaki kedua untuk positif, dan kaki ketiga untuk negatif. Ketiga kaki tersebut harus dihubungkan terpisah atau dengan kata lain menggunakan tiga kabel. 3. Jack Tusuk TOA

Konektor jenis ini mempunyai karakteristik seperti RCA hanya saja bentuknya berbeda. Ujung konektor untuk positif sedangkan yang lainnya sebagai ground. Konektor ini ada dua jenis yaitu mono dan stereo. 4. Mini Jack

Konektor ini sama dengan Tusuk TOA hanya saja bentuknya lebih mini.

4. Masalah teknis yang umum terjadi pada radio External Noise yaitu derau yang disebabkan oleh atmosfir termasuk noise eksternal. Derau ini bersumber dari gangguan atmosfir di udara (seperti: petir/kilat, radiasi, dan badai), yang diteruskan melalui lapisan ionosfer ke dalam jaringan gelombang radio. Derau ini mempengaruhi keadaan propagasi gelombang radio, karena memiliki intensitas yang berubah ubah terhadap frekuensi, waktu, keadaan bumi, keadaan udara, dan sebagainya. Dalam perjalanannya mencapai penerima, gelombang akan mengalami redaman (fading) oleh udara, mendapat interferensi dari frekuensi-frekuensi lain, noise, atau bentuk-bentuk gangguan lainnya. Gangguan-

gangguan itu umumnya berupa variasi amplitudo sehingga akan memengaruhi amplitudo gelombang yang terkirim. Akibatnya, informasi yang terkirim pun akan berubah dan mutu informasi yang diterima jelas berkurang.

Cara mengatasi masalah teknis pada radio Cukup sulit untuk mengatasi masalah ini karena noise ini ditimbulkan oleh faktor alam yaitu gangguan udara (petir/kilat, badai) yang sifatnya tidak dapat diprediksi.

5. Gambaran diri saya bekerja sebagai sebagai teknisi di RTC Dalam suatu station radio, tidak hanya dibutuhkan seorang announcer, music director, script writer, reporter, event organizer, marketing and communication, dan produser, tetapi teknisi juga merupakan komponen yang memegang peranan vital dalam keberlangsungan sebuah siaran. Mereka semua saling terkait satu sama lain yang perannya tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dari yang lain. Sebagai teknisi RTC UI, saya bertugas untuk menjamin kelancaran suatu siaran agar transmisi dari pemancar sampai ke pendengar. Sebagai teknisi juga saya akan memantau kegiatan off air seperti masalah listrik di ruang siaran yng mungkin ada gangguan yang sifatnya tiba-tiba atau mendadak. Oleh karena itu, saya dituntut untuk bersikap profesional kapanpun dan di manapun. Tidak mudah panik dengan keadaan yang dihadapi, sesulit apapun keadaan itu. Saya akan berusaha untuk bisa memberikan kontribusi yang positif bagi kelangsungan RTC UI.

Anda mungkin juga menyukai