Anda di halaman 1dari 7

Perilaku Sosial

Keyakinan dan Sikap Sosial


Ilmu intuitif tentang keyakinan sosial Dalam upaya memahami orang lain dan diri kita sendiri, kita adalah ilmuwan informal yang membentuk teori intuitif kita tentang prilaku manusia. Upaya intuisi kita untuk menerapkan penalaran ilmiah dalam kehidupan sehari-hari nekerja dengan cukup baik. Interaksi sosial akan menjadi kacau jika teori prilaku manusia informal kita tidak memiliki keabsahan yang cukup benar Mengumpulkan data Sumber data utama lain untuk kita adalah media massa, yang juga memberikan sampel data yang tidak acak dan tidak representatif. Seorang peneliti survei juga membuat catatan data secara akurat. Tetapi dalam kehidupan sehari-hari, kita terus menerus mengumpulkan informasi di kepala dan kemudian berupaya mengingatnya dari memori saat di kemudian hari kita harus membuat pertimbangan. Jadi, bukan hanya data yang kita kumpulkan merupakan sampel bias, tetapi juga data yang kita ingat semakin dibiaskan oleh masalah pengingatan selektif. Kegamblangan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi informasi yang kita perhatikan dan ingat, efek kegamblangan merupakan masalah khusus dengan informasi dari media massa. Skemata. Walaupun kita dapat mengumpulkan data didalam cara yang sistematik dan tak bias, persepsi kita tentang data masih dapat dibiaskan oleh harapan dan prokonsepsi kita,teori kita, tentang seperti apa data seharusnya tampak. Proses pencarian skema di dalam memori yang paling konsisten dengan data yang masuk dinamakan pengolahan skematik. Mendeteksi kovariasi Mendeteksi kofariasi, atau korelasi menemukan apa yang terjadi pada apa, adalah tugas mendasar dalam setiap bidang ilmu pengetahuan. Menemukan bahwa gejala suatu penyakit berkofariasi dengan tingkat polusi lingkungan atau berkorelasi dengan adanya virus adalah langkah pertama menuju penyembuhan. Dan sebagai ilmuwan intuitif prilaku manusia, kita merasakan, atau kita merasakan korelasi tersebut sepanjang waktu (orang yang menentang hukuman mati berarti

mendukung aborsi). Skema kelas orang stereotipe sesungguhnya merupakan miniteori kovariasi : stereoptipe ekstrovert, gay, atau professor adalah teori tentang trait atau prilaku tertentu lainnya. Menarik kesimpulan sebab akibat Dari contoh, atlet terkenal yang mengiklankan sereal sarapan pagi. Mengapa ia melakukannya apa karena mamang suka atau karena ingin mendapatkan uang?. Setiap kasus menciptakan suatu maslah atribusi. Kita melihat sebagai perilaku, mungkin prilaku kita sendiri dan harus memutuskan mana dari banyak kemungkinan penyebab tindakan yang harus diatribusikan. Upaya intuitis kita untuk menarik kesimpilan penyebab perilaku adalah masalah sentral dari psikologi sosial. Kesalahan atribusi fundamental. Contoh gambaran diatas, satu tugas atribusi utama yang kita hadapi sehari-hari dalam memutuskan apakah suatu prilaku yang tampak mencerminkan sesuatu yang unik tentang orang itu ( sikap , karakteristik, dan kepribadian ). Atribusi diri. Sebagai ilmuwan formal prilaku manusia, tugas utama kita adalah memahami diri kita sendiri. Seperti apa yang akn kita lihat, pertimbangan yang akan kita buat tentang pikiran, emosi, prilaku, motif dan kepribadian kita sendiri diatur oleh banyak proses yang sama dengan yang mengatur pertimbangan kita tentang orang lain. Kesalahan tribusi fundamental dalam persepsi diri. Terdapat hal yang tidak jelas tentang penemuan eksperiamen tersebut.

Sikap
Siakp meliputi rasa suka tidak suka, dan tidak suka dengan penilaiannya, rekasi menyenang kan dansebaliknya. Dengan demikian ahli psikologi memandang sikap sebagai gabungan dari komponen kognitif, afektif, dan perilaku. Konsistensi sikap dapat dilihat dari, jika orang sering kali mengikuti semacam logika internal, tetapi tidak logika formal kaku. Memang inilah sejenis psikologika, dan psikologika. Pendapat dasar teori konsistensi kognitif adlah kita semua berjuang agar konsisten dalam keyakianan, sikap dan prilaku, dan bahwa konsistensi bertindak sebagai iritan atau stimulus yang memotifasi kita untuk memodifikasi sampai mereka membentuk paket yang koheren, bila tidak dikatakan logis. Fungsi sikap

Fungsi instrumental, sikap yang kita pegang karena alasan praktis atau manfaat dikatakan memiliki fungsi instrumental. Sikap ini merupakan ekspresi keadaan spesifik keinginan umum kita untuk mendapatka manfaat atau hadiah dan menghindari hukuman. Fungsi pengetahuan. Sikapyang membawa kita memahami dunia yang membawa keteraturan bagi berbagai informasi yang harus kita asimilasikan dalam kehidupan sehari-hari, dikatakan memiliki fungsi pengetahuan. Sikap tersebut adalah skemata yang memungkinkan kita untuk mengorganisasi dan mengelola berbagai informasi secara efisien tanpa harus memperhatikan detail. Fungsi nilai ekspresi. Sikap yang mengekspresikan nilai kita atau mencerminkan konsep diri kita dikatan memiliki fungsi nilai-ekspresif.karena nilai ekspresif berasal dari nilai atau konsep dasar seseorang, mereka cenderung konsisten satu sama lain. Fungsi pertahanan ego. Sikap yang melindungi kita dari kecemasan atau dari ancaman bagi harga diri kita dikatakan memiliki fungsi pertahanan ego. Konsep pertahanan ego berasal dari teori psikoanalitik freud, misalnya proyeksi. Fungsi penyesuaian sosial. Sikap yang menjadi bagian dari komunitas dikatakan memiliki fingsi penyesuaian sosial. Sikap dan perilaku Sikap yang kuat dan konsisten memprediksikan perilaku secara lebih baik dibandingkan sikap yang lemah atau ambivalen. Sikap yang didasarkan pada pengalaman langsung secara lebih baik memprediksikan perilaku ketimbang sikap yang terbentuk dari membaca atau mendengar tentang suatu masalah. Teori disonansi kognitif. Seperti teori konsistensi kognitif pada umumnya, teori disonansi kognitif berpendapat bahwa terdapat dorongan ke arah konsistensi kognitif ; dua kognisi yang tidak konsisten satu sama lain akan menyebabkan ketidak nyamanan yang memotivasi orang untuk mengubah inkonsistensi dan membawa kognisi kesuatu keselarasan. Ketidak nyamanan yang dihasilkan inkonsistensi ini dinamakan disonansi kognitif

Daya Tarik Antar Pribadi


Daya tarik fisik.bagi sebagian besar dari kita terdapat sesuatau yang agak tidak adil tentang kemungkinan bahwa penampilan fisik seseorang merupakan determinan bagaimana orang lain akan menyukai dirinya.

Kedekatan. Kedekatan semata-mata meningkatkan intensitas reaksi awal, tetapi karena pertemuan awal mungkin tentang dari netral sampai menyenangkan, hasil yang paling sering dari kedekatan yang terus menerus adalah persahabatan. Kekerabatan. Salah satu alasan utama mengapa kedekatan dapat menciptakan rasa menyukai adalah karena meningkatkan keakraban, dan keakraban dapat meningkatkan daya tarik. Kemiripan. Slah satu alasan mengapa kemiripan dapat menghasislkan rasa suka kemungkinan karena mereka menghargai opini dan prwferensinya sendiri dan senang bersama orang lain yang mengabsahkan pilihan mereka, kemungkinan meningkatkan harga diri mereka didalam proses. Cinta Menyukai dan mencintai.cinta lebih dari sekedar rasa suka yang kuat, orang yang kita sukai tapi tidak kita cinta Cinta dan perkawinan. Konsep cinta romantis adalah konsep yang kuno, tetapi keyakinan bahwa hal itu sangat berkaitan dengan perkawinan merupakan hal yang lebih mutakhir dan jauh dari universal. Di dalam masyarakat barat kaitan ini menjadi semakin dekat selama 25 tahun terakhir, dan semakin banyak wanita dan pria yang sekatang menolak menikah dengan orang yang tidak mereka cintai. Terdapat beberapa upaya untuk mengklasifikasikan jenis cinta yang berbeda. Cinta passionate ditandai oleh emosi yang kuat dan sering kali bertentangan, sedangkan cinta companionate ditandai oleh kepercayaan, perhatian, toleransi kelemahan pasangan, dan nada emosional kehangatan dan kasih sayang. Walaupun cinta pasionate semakin lemah dengan berjalannya waktu dalam hubungan jangka panjang, potensi untuk emosi yang kuat lebih meningkat.

Interaksi Dan Pengaruh Sosial


Keberadaan Orang Lain
Fasilitasi sosial Fasilitasi sosial terjadi pada spesies bukan manusia, tampaknya hal ini melibatkan proses kognitif yang rumit tetapi salah satu teori menyatakan bahwa fasilitasi sosial pada manusia bukan semata-mata kehadiran orang lain, tetapi perasaan kompetisi atau mersa sedang dinilai, dan masalah kognitif itulah yang meningkatkan tingkat dorongan. Hasil penelitian mengungkap bahwa efek fasilitasi sosial dihasilkan oleh semata-mata kehadiran individu lain. Dibandingkan dengan subjek dalam kondisi sendirian, subjek pada kondisi penilaian dan semata-mata kehadiaran orang lain melakukan tugas mudah lebih cepat, tetapi tugas sulit lebih lambat, pola karakteristik dari fasilitas sosial. Deindividuasi Dalam salah satu penelitian deindividuasi, mahasiswa perguruan tinggi, yang bergabung dalam kelompok yang terdiri dari empat orang, diminta memberikan sengatan listrik kepada wanita lain yang mengikuti eksperimen belajar. Separuh wanita dijadikan deindividuasi dengan membuat mereka merasa tidak kenal (anonim). Merka memakai pakaian laboratorium panjang dan penutupi wajah, dan peneliti berbicara kepada mereka hanya sebagai suatu kelompok, tidak pernah menyebut nama mereka. Kelompok lain mengalami individuasi dengan meminta mereka tetap menggunakan pakaian sendiri dan menggunakan label pengenal yang besar. Selain itu, wanita dalam kelompok kedua di perkenalkan satu sama lain dengan nama mereka. Selama eksperimen, setiap wanita memiliki sebuah tombol kejut di hadapan mereka sehingga ia dpat menekannya jika pelajar membuat kesalahan. Menekan tombol tampaknya memberikan sengatan listrik kepada pelajar. Hasil menunjukkan bahwa wanita yang mengalami deindividuasi memberikan dua kali lebih banyak sengatan kepada pelajar dibandingkan kelompok individuasi. Intervensi orang luar Walaupun kita mungkin menduga bahwa keberadaan orang luar lain dapat membesarkan hati seorang individu untuk bertindak tanpa mempersoalkan risikonya, riset menunjukan hal yang sebaliknya. Seringkali keberadaan orang lainlah yang menghalangi kita turun tangan. Jelaslanya,

keberadaan orang lain befungsi mendevinisikan situasi bukan darurat, dan menyebarkan tanggung jawab untuk bertindak. Mendefinisikan situasi. Benyak keadaan bahaya menimbulkan keraguan.

Pengaruh Interpersonal Jika kita menyimpulkan mayoritas adlah sumber informasi yang lebih absah dibandingkan pengalaman kita sendirimasi yang lebih absah dibandingkan pengalaman kita sendiri, kita mungkin mengubah pikiran kita dan menyesuaikan diri dengan opini mayoritas. Kepatuhan pada penguasa Eksperimen milgram menyatakan bahwa potensi untuk timbulnya kepatuhan pada penguasa merupakan semacam persyaratan penting bagi hidup bermasyarakat yang mungkin telah terbentuk pada spesieas kita melalui evolusi. Kekuatan situasi Kita biasanya melebih-lebihkan peranan faktor disposisional pribadi dan memecahkan peranan faktor situasional pribadi dan meremehkan peranan faktor situasional dalam mengendalikan prilaku, kesalahan atribusi fundamental. Penelitian tentang penyesuian dan kepatuhan mengilustrasikan hal ini buakn melalui akibatnya, tetapi akan kejutan hasil itu. Kita tidak mengharapkan kekuatan situasional seefektif seharusnya. Pemberontakan Sebagian kelompok juga memilki bebrapa individu yang aktif memprotes dan menentang, dan kelompok tersebut juga lebih sering memberontak di bandingkan kelompok yang tanpa model peran tersebut. Pengaruh persuasif minoritas Mayoritas dunia biasanya memiliki kekuatan sosial untuk menerima atau menolak, menyetujui dan tidak menyetujui, dan kekuatan inilah yang dapat memperoleh penyesuaian khalayak. Sebaliknya minoritas jarang memiliki kekuatan sosial tersebut. Tetapi jika mereka memiliki kekuatan sosial

tersebut. Tapi jika mereka memiliki kredibilitas, merka meiliki kekuatan untuk menghaslkan perubahan sikap yang sesungguhnya dan, dengan demikian, inovasi, perubahan sosial, dan revolusi. Teori respon kognitif persuasi Persuasi yang timbul dari komunikasi sesungguhnya adalah persusasi diri sendiri yang dihasilkan oleh pikiran yang ditimbulkan oleh individu saat membaca, mendengarkan, atau bahkan saat mengantisipasi komunikasi.

Pengambilan Keputusan Kelompok


Saat kelompok membuat keputusan, mereka sering kali menunjukan polarisasi kelompok, keputusan kelompok kearah yang sama, tetapi lebih ekstrim dari rata-rata posisi awal anggota kelompok. Ini bukan hanya penyesuaian khalayak, sikap pribadi anggota kelompok biasanya bergeser sebagai respons diskusi kelompok pula. Efek ini sebagiannya disebabkan oleh pengaruh informasional dimana anggota kelompok mempelajari informasi baru dan mendengar argumen segar yang relevan dengan keputusan yang sedang didiskusikan. Anggota kelompok cenderung mengeluarkan lebih banyak mengeluarkan argumen yang mendukung posisi awal mereka di bandingkan menentangnya, jadi membiasakan diskusi dan mendorong keputusan akhir semakin menjahui arah posisi awal. Polarisasi kelompok juga dihasilkan oleh pengaruh normatif dimana orang membandingkan pandangan awalnya sendiri dengan norman kelompok. Mereka kemudian menyesuaikan posisinya dengan posisi mayoritas kelompok. Selain itu, kelompok dapat memberikan kerangka referensi yang menyebabkan mereka menganggap posisi awalnya sebagai terlalu lemah atau terlalu moderat sebagai ekspresi sikap mereka yang sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai