Anda di halaman 1dari 16

PERIHAL : GUGATAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA.

KEPADA YTH: BAPAK KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA (PTUN) JAKARTA Jln.Sentra Primer Baru Timur Pulo Gebang Jakarta Timur.Dengan hormat , Kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama: SOEKMANA SOMA, Warga Negara Indonesia, Tempat/Tanggal lahir Di Banyuwangi 27 Oktober 1956, Agama Islam, Pekerjaan Guru Besar/Dosen di Universitas Pakuan Bogor, Beralamat di Bogor Baru Blok D-3 Nomor 19 Rt.007/Rw.001 Kelurahan Tegal Lega Kecamatan Kota Bogor Tengah, yang dalam hal ini bertindak sebagai diri sendiri, karena kepentingannya telah dirugikan dalam tata tertib Administrasi sebagai salah satu peserta pemilihan dalam Pencalonan Wakil 2. Nama: H. Walikota. HERMAN SURIAWIDJAYA, KTP.No.10.5003.271056.0001. Warga Negara Indonesia, (Untuk Selanjutnya disebut PENGGUGAT I). Tempat/Tanggal Lahir di Jakarta, 05 Februari 1943, Agama Islam, Pekerjaan Ketua Umum PORBES KOTA BOGOR, Beralamat di komplek Cipaku Indah Rt.001/006 Kelurahan Cipaku, Kecamatan Kota Bogor Selatan 16728. yang dalam hal ini bertindak sebagai diri sendiri dan sebagai tokoh PORBES Kota Bogor, dalam kepentingannya menolak serta tidak menerima dan sangat keberatan sebagai salah seorang warga kota Bogor, dan merasa keberatan sebagai salah seorang warga kota bogor, dan merasa dirugikan karena dipimpin oleh seorang Kepala Daerah berdasarkan keputusan yang dalam persyaratan Administrasinya telah (Untuk menggunakan Ijasah yang tidak terdaftar da Kanwil DEPDIKBUD DKI Jakarta.KTP.No.10.5104.050243.0001. Selanjutnya disebut PENGGUGAT II).

3. Nama: ROCKY FRANS SUBUN,SH., Warga Negara Indonesia, Tempat/Tanggal Lahir di Tasikmalaya 08 Juni 1963, Agama Islam, Pekerjaan Ketua GAPENTA KOTA BOGOR, Beralamat di JL.Cidangiang Rt.002/008, Kelurahan Tegal Lega, Kecamatan Kota Bogor Tengah, yang dalam hal ini bertindak sebagai diri sendiri, selaku ketua GAPENTA KOTA BOGOR, dalam kepentingannya menolak serta tidak menerima dan sangat keberatan sebagai salah seorang warga Kota Bogor, dan merasa sangat dirugikan karena dipimpin oleh seorang Kepala Daerah berdasarkan keputusan yang dalam persyaratan administrasinya telah menggunakan Ijasah yang tidak terdaftar di Kanwil DEPDIKBUD DKI Jakarta. (Untuk KTP.No.10.5103.080663.0003. Selanjutnya disebut PENGGUGAT III). 4. Nama: UNTARIO HARDJANTO, Warga Negara Indonesia, Tempat/Tanggal Lahir di Yogyakarta 21 September 1952, Agama Islam, Pekerjaan Ketua Umum LSM HRYSENTRE KOTA BOGOR, Beralamat di Danau Bogor Raya Blok A 3/7 Rt.001/0013 Keluorahan Katulampa Kecamatan Kota Bogor Timur 16114, yang dalam hal ini bertindak sebagai diri sendiri, Sebagai Ketua Umum LSM HRYSENTRE KOTA BOGOR, dalam kepentingannya menolak serta tidakmenerima dan sangat keberatan sebagai salah seorang warga Kota Bogor dan merasa sangat dirugikan karena dipimpin oleh seorang Kepala Daerah berdasarkan keputusan yang dalam persyaratan administrasinya telah menggunakan Ijasah yang tidak terdaftar di Kanwil DEPDIKBUD DKI Jakarta. (Untuk KTP.No.10.5103.080663.0003. Selanjutnya disebut PENGGUGAT IV). Bahwa Nama-nama tersebut diatas adalah Kelompok Komite Bersama Penyelamat Kota Bogor, dalam hal ini mengajukan gugatan dalam perkara Sengketa Tata Usaha Negara, yang selanjutnya di sebut PARA PENGGUGAT. Bahwa PARA PENGGUGAT dalam hal ini memnberikan kuasa penuh dengan Hak Substitusi, Kepada :

R.P. RUSTAM EFFENDI,SH.& REKAN Advokat & Pengacara. Warga Negara Indonesia, Berdasarkan SK Menkeh R.I Tgl. 15 April 1996 No.D34.KP04.13 thn.1996/SK.KKAI No.A.96.10715. Berkedudukan di Jalan raya gunung Batu No.46A (Blk Kantor PDAM Kota Bogor) Kota Bogor Barat 16118, Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Tertanggal 12 April 2009, Bertindak untuk dan atas nama para Pemberi Kuasa untuk mewakili di dalam pemeriksaan sidang dalam mengajukan GUGATAN Perkara Sengketa Tata Usaha Negara, Mengenai Pembatalan Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara. LAWAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, Berkedudukan Pusat 10110 untuk selanjutnya di sebut TERGUGAT. Bahwa Alasan-alasan dari PARA PENGGUGAT SEBAGAI KELOMPOK KOMITE BERSAMA PENYELAMAT KOTA BOGOR, adalah sebagai berikut di bawah ini: 1. Bahwa dalam posita dan petitum gugatan ini telah ada perbaikan dalam Pemeriksaan Persiapan pada Tanggal 8 Juni 2010, dan sewaktu diajukannya gugatan ini masih dalam tenggang waktu 90 hari yang terhitung sejak saat ditetapkanya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara (sesuai Pasal 55 UU No 5/1986). 2. Bahwa dalam pilkada Kota Bogor telah di gelar berpedoman kepada SK. Menteri Dalam Negeri nomor 95 Tahun 2008 yaitu tentang Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. di

departemen Dalam Negeri republik Indonesia Jln. Medan Merdeka Utara No.7 Jakarta

3. bahwa ketentuan dalam melaksanakan pilkada kota Bogor telah mengacu kepada Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor No. 40/2008 Tertanggal 30 Oktober 2008, tentang Peraturan tata Tertib Pemilihan Walikota dan wakil Walikota Bogor dalam masa jabatan periode 2009-2014. 4. Bahwa mengingat berdasarkan Keputusan DPRD Kota Bogor No. 45/2009

tertanggal 14 Januari 2009, tentang penetapan calon Pasangan Terpilih, Walikota dan Wakil Walikota Bogor dalam masa jabatan periode 2009-2014, yaitu Sdr. Drs.H. Diani Boediarto sebagai Walikota Bogor dan Sdr. H.M Sahid sebagai Wakil Walikota Bogor. 5. Bahwa mengingat Peraturan Pemerintah No 47 tahun 2000, tentang pelaksanaan Konsultasi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Pengesahan dan Pelantikan Kepala Daerah dan Wakil kepala daerah (Lembaran Negara RI. Tahun 2000 No.101) Yo. Peratuan Pemerintah No.151/2000, Tentang Tata Cara Pemilihan Pengesahan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara RI tahun 2000 No. 269, Tambahan Lembaran Negara RI. No. 4069). 6. Bahwa berdasarkan Kepada ketentuan Pasal 18 ayat (1) huruf a UU No.22/1999, DPRD mempunyai tugas dan wewenang untuk memilih Gubernur/ Wakil Gubernur, Bupati/ Wakil Bupati dan Walikota/ Wakil Walikota. Sedanglkan wewenang Pemerintah sesuai ketentuan dalam Pasal 40 ayat (3) UU No.22/1999 mempunyai wewenang mengesahakan hasil pemilihan yang telah dilaksanakan oleh DPRD. Namun sebagaimana diatur dalam pasal 20 UU No. 22/1999 berikut penjelasannya, bahwa Gubernur mempunyai kewenangan untuk tidak mengijinkan pelaksanaan Pemilihan sebelum seluruh kelengkapan persyaratan dan Dokumen Pemilihan ndapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Dan berdasarkan surat edaran dari Menteri Dalam Negeri RI.yang ditujukan kepada para Gubernur diseluruh Indonesia, dalam surat edarannya No. 121/269/SJ, Tanggal 9 Pebruari 2009, perihal kelengkapan Persyaratan dan Dokumen Administrasi Pemilihan

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang bermasalah, jangan serta merta diajukan dulu kepada Pemerintah Sepanjang persyaratan administrasi tersebut masih bermasalah. 7. Bahwa para Penggugat adalahWarga masyarakat Kota Bogor Asli sebagai Komite Bersama Penyelamat Kota Bogor, yang dalam hal ini merasa kepentingannya telah dirugikan oleh adanya suatu Keputusan Tata Usaha Negara yang dilakun kan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia yang telah mengeluarkan Keputusan Pengesahan pengangkatan walikota Bogor dan wakil walikota Bogor, yaitu: a. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI nomor 131. 32-347 tahun 2009, Tanggal 30 Maret, tentang pengesahan Pengangkatan Walikota Bogor Provinsi Jawa Barat terhadap saudara Drs.H.Diani Budiarto, masa jabatan 2009-2014 selama 5 (lima) Tahun, terhitung sejak saat pelantikan, sebagai kepala Daerah Kota Bogor di Jawa barat Sesuai Peraturan Perundang-Undangan. b. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI nomor 132. 32-347 tahun 2009, Tanggal 30 Maret, tentang pengesahan Pengangkatan wakil Walikota Bogor Provinsi Jawa Barat terhadap saudara H.Mochamad Sahid, masa jabatan 2009-2014 selama 5 (lima) Tahun, terhitung sejak saat pelantikan, sebagai Wakil kepala Daerah Kota Bogor di Jawa barat Sesuai Peraturan Perundang-Undangan. 8. Bahwa keputusan tersebut telah bertentangan dengan Peraturan Perundangundangan oyang berlaku, serta keputusan tersebut telah bertentangan dengan asasasas Umum Pemerintahan Yang Baik, maka keputusan tersebut harus ditarik kembali dan dinyatakan batal atau tidak sah. Sebagaimana tertuang dalam pasal 53 ayat (1)(2) UU No. 9/2009. Bahwa Penggugat I merasa kepentingannya dirugikan karena: Penggugat I adalah sebagai peserta dalam Pemilihan Calon Wakil Walikota Tahun 2009-2014, semua persyaratan dalam Peraturan Tata Tertib yang dikeluarkan oleh DPRD kota Bogor Nomor 40/2008 tertanggal 30 Oktober 2008 telah dipenuhinya, namun Penggugat I tidak menerima dan sangat keberatan dengan adanya keputusan Tergugat tersebut, karena Penggugat I Kepentingannya telah dirugikan dalam tata tertib

administrasi oleh pihak lain yaitu Sdr. H.M.Sahid yang sama-sama sebagai peserta Calon wakil Walikota dengan menggunakan ijasah yang tidak terdaftar di DEPDIKBUD DKI Jakarta. Bahwa Penggugat II merasa kepentinggannya dirugikan karena: Penggugat II adalah sebagai Ketua PORBES Kota Bogor dan sebagai Kelompok Penyelamat Kota Bogor, yang dalam hal ini kepentingannya menolak serta tidak menerima dan sangat keberatan sebagai salah seorang Warga Kota Bogor , dan merasa dirugikan karena dipimpin oleh Kepala daerah berdasarkan keputusan yang dalam administrasinya mengunakan ijasah yang tidak terdaftar di DEPDIKBUD DKI Jakarta. Bahwa Penggugat III merasa kepentingannya dirugikan karena: Penggugat III sebagai ketua GAPENTA Kota Bogor dan sebagai Kelompok Komite Bersama penyelamat Kota Bogor yang dalam hal ini kepentingannya menolak serta tidak menerima dan sangat keberatan sebagai salah seorang Warga Kota Bogor , dan merasa dirugikan karena dipimpin oleh Kepala daerah berdasarkan keputusan yang dalam administrasinya mengunakan ijasah yang tidak terdaftar di DEPDIKBUD DKI Jakarta. Bahwa Penggugat IV merasa kepentingannya dirugikan karena: Bahwa Penggugat IV sebagai Ketua umum LSM HRYSENTRE KOTA BOGOR dan sebagai Kelompok Komite Bersama penyelamat Kota Bogor yang dalam hal ini kepentingannya menolak serta tidak menerima dan sangat keberatan sebagai salah seorang Warga Kota Bogor , dan merasa dirugikan karena dipimpin oleh Kepala daerah berdasarkan keputusan yang dalam administrasinya mengunakan ijasah yang tidak terdaftar di DEPDIKBUD DKI Jakarta. 9. Bahwa kaitannya dengan para Penggugat dalam perkara tersebut merasa kepentingannya dirugikan dengan adanya Keputusan Tata Usaha Negara tersebut yaitu Bahwa para Penggugat tidak mau menerima dan merasa keberatan sebagai iwarga Kota Bogor Asli yang dipimpin Kepala Derah yang berpasanganb

dengan Wakil Kepala Daerah dalam memperoleh jabatannya dimaksud

telah

menggunakan ijasah SKYBS/STTB SMA Nomor seri: 01.ob of P 403 006464 Tahun 1997 atas nama MOCH.SAHID, yang tidak pernah dikeluarkan atau diterbitkan oleh KANWIL Depdikbud DKI Provinsi DKI Jakarta dimana ijasah tersebut telah dipergunakan sebagai persyaratan administrasi untuk memperoleh Jabatan sebagai Wakil Walikota Bogor. Maka jelas dalam hal ini telah bertentangan dengan Pasal 2 sub d Peraturan Pemerintah No. 151/2000, mtentang pendidikan sekurang-kurangnya SLA atau sederajat yang dibuktikan dengan Ijasah Pendidikan formal. 10. Bahwa para Penggugat adalah sebagai Kelompok Komite Bersama Penyelamat Kota Bogor, yanng terdiri dari Para Tokoh Elemen Masyarakat kota Bogor Jawa Barat. Yang kesemuanya bertindak untuk diri sendiri dalam kelompoknya, manggugat MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, Dalam Perkara Sengketa Tata Usaha Negara, mengenai untuk dibaytalkannya terhadap Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara yang diterbitkan oleh Tergugat karena terdapat cacat hukum dalam persyaratan administrasinya sehingga tidak sah. 11. Bahwa MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, dalam perkara ini SEBAGAI TERGUGAT, adalah selaku Pejabat Tata Usaha Negara, telah menerbitkan KEPUTUSANNYA berupa: Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 131.32-347 Tahun 2009 tertanggal 30 Maret 2009 tentang: PENGESAHAN PEMBERHENTIAN DAN PENGESAHAN PENGANGKATAN WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT, Memutuskan Dan Mengesahkan Pengangkatan DRS.H.DIANI BUDIARTO, sebagai WALIKOTA BOGOR, masa jabatan 2009-2014. (Bukti P.-1) Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 132.32-347 Tahun 2009 tertanggal 30 Maret 2009 tentang: PENGESAHAN PEMBERHENTIAN DAN PENGESAHAN PENGANGKATAN WAKIL WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT, Memutuskan Dan Mengesahkan Pengangkatan DRS.H.MOCH SAHID, sebagai WAKIL WALIKOTA BOGOR, masa jabatan 2009-2014. (Bukti P.-2)

Bahwa Kedua Surat Pengangkatan WALIKOTA dan WAKIL WALIKOTA, di tanda-tangani oleh TERGUGAT, dan petikan yang sah sesuai dengan aslinya telah ditanda-tangani oleh a/n Sekretaris Jenderal Kepala Pusat Kajian Hukum Departemen Dalam Negeri, yang mana surat-surat tersebut harus dapat di tarik kembali serta dibatalkan. 12. Bahwa Keputusan Tergugat bersifat Konkrit, Individual dan Final yang telah menimbulkan akibat hukum bagi para Penggugat. Bahwa kedua keputusan yang dibuat dan diterbitkan oleh Tergugat adalah Keputusan Tata Usaha Negara yang bersifat Kongkrit, Individual dan Final, yang telah menimbulkan lakibat hukum bagi para Penggugat sebagai Para Ketua dan tokoh masyarakat dari Kelompok Komite Bersama Penyelamat Kota Bogor. Hal mana Perbuatan Tergugat telah memenuhi syarat-syarat sebagaimana diatur dalam Pasal 1 butir 3 Undang-undang No.5 Tahun 1986, yakni: KONKRIT : Bahwa kedua surat Keputusan tersebut ada dalam bentuk tertulis yang diterbitkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, yaitu oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, dalam hal ini Tergugat. INDIVIDUAL : Bahwa kedua surat Keputusan tersebut yang ditujukan kepada atas nama perorangan, yaitu kepada atas nama sdr. Drs. Diani Budiarto sebagai WALIKOTA BOGOR, dan Kepada atas nama sdr. H.Moch.Sahid Walikota secara pasangan tetap. FINAL : Bahwa kedua Surat Keputusan tersebut tidka memerlukan persetujuan dari Instansi terkait lainnya , yang artinyab sudah definitif, dan karenanya dapat menimbulkan akibat hukum, disebabkan adanya keputusan yang memberikan Beschiking/ penetapan kepada Drs. Diani Budiarto dan kepada Sdr.Moch.Sahid. sehingga atas terjadinya penetapan keputusan tersebut, para Penggugat sebagai Komite Bersama Penyelamat Kota Bogor merasa keberatan dan merasa Sebagai Wakil

dirugikan karena si Penerima Keputusan tersebut terdapat Cacat Hukum sewaktu dalam proses pengajuan Proses Persyaratan Administrasi dalam Peraturan Tata Tertib sebagai Calon Pilihan kepala Daerah. 13. Bahwa yang menjadi dasar terdapatnya cacat hukum adalah Sdr. H. Moch, Sahid dalam mengajukan dalam peraturan tata tertib untuk menjadi Calon Walikota Bogor Periode 2009-2014, telah melampirkan ijasah persamaan SMU yang tidak dibenarkan menurut hukum, sebagaimana telah diterangkan oleh Dinas Menengah dan Tinggi Jakarta Sub Dinas Pendidikan SMU DKI Jakarta dengan nomor ujian 3301851 bukan atas nama Moch.Sahid, berdasarkan hal tersebut diatas Foto Copy SKYBS/STTB SMA dengan nomor seri : 01.0B-of.P.403006464 Tahun 1997 atas nama Moch.Sahid tidak dikeluarkan oleh Kanwil Depdikbud DKI Propinsi DKI Jakarta. (Bukti P.-3) 14. Bahwa ijasah yang tidak benar tersebut digunakan oleh Sdr.Moch.Sahid, dalam ijasahnya Nomor (Bukti P-4) Sebetulnya ijasah tersebut bukan milik Moch.Sahid, melainkan kepunyaan a/n JAINAL HASYM. (Bukti P-5) 15. Bahwa telah diadakan penelitian instansi Depdikbud DKI Jakarta dan Depdikbud DKI Jakarta yang telah menerangkan dalam suratnya No.164/1.851.3 tertanggal 23 Januari 2009, yang menerangkan bahwa Nomor ujian 3301851 bukan atas nama Moch.Sahid dan Kanwil DKI Jakarta tidak mengeluarkan SKYBS/STTB SMA Nomor Seri 01.0B-of.P.403006464 Tahun 1997 Kepada atas Nama moch.Sahid (Vide. Bukti P.-3). Maka dengan dasar keterangan dari Depdikbud tersebut diatas, fraksi-fraksi yang telah menandatangani hasil Pemilihan Walikota/ Wakil Walikota Bogor periode 2009-2014, telah menyatakan pencabutan kembali atas tanda tangannya (Bukti P.-6 A sampai dengan P.-6 G) 16. Bahwa Sdr.Moc Sahid telah melampirkan Daftar Riwayat Hidup bakal Calon Walikota dan Wakil walikota Bogor masa jabatan 2009-2014, antara lain: dalam identitas pribadi telah mencantumkan nama lengkap H.Moch.Sahid,SE. Dan dalam 01.0B-of.P.403006464 Tahun 1997 atas nama Moch.Sahid

Riwayat Hidup Pendidikan SD Selesai tahun 1959 di Blora,SMP selesai Tahun 1960-1964 di Bogor, SMU/ Persamaan selesai tahun 2008 di Jakarta (Bukti P-7). Sedangkan kebsahan Ijasahnya dari Perguruan Tinggi Swasta Wilayah III Jakarta telah menerangkan bahwa STIE I/BMI tidak terdapat a/n MOCH. SAHID, SE. Sebagaimana dalam suratnya tertanggal 12 Pebruari 2009 (Bukti p.-8). 17. Bahwa Berdasarkan Surat Keputusan DPRD Kota Bogor Nomor 40 tahun 2008 Tanggal 30 Oktober 2008 tentang Peraturan Tata Tertib Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota masa jabatan 2009-2014 (Bukti P.-9), dalam pasal 2 point 4 berbunyi: Berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan/atau yang sederajat, serta dibuktikan dengan ijasah formal. Lalu bagaimana terhadap penyaringan Administrasi bakal Calon yang terdapat Cacat Hukum karena mengunakan ijasah yang tidak terdaftar di Kanwil Depdikbud DKI Jakarta. Sebagaimana di tuangkan dalam Pasal 13 ayat (1) mengenai Penyaringan Keabsahan Administrasi. 18. Bahwa Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota ditetapkan menjadi pasangan Calon, dimana Pasangan Calon Harus memberikan Kesepakatan Pernyataan / persetujuan antara Pasangan Bakal Calon, maka Pasangan Bakal Calon Tersebut di nyatakan Gugur. Hal ini ditegaskan dalam pasal 16 Peraturan Tata Tertib No. 40/2008 Tertanggal 30 Oktober 2008. Kemudian dalam Pasal 17 berbunyi sebagai berikut: a. Pasangan calon yang telah ditetapkan dengan keputusan DPRD, tidak dibenarkan mengundurkan diri, kecuali salah satu dari pasangan tersebut berhalangan tetap atau meninggal dunia. b. Jika yang bersangkutan memilih untuk tetap mengundurkan diri sebagai Pasangan Calon, maka secara Administratif di anggap tidak mengundurkan diri. c. Jika pasangan Calon Sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) terpilih, maka hasil pemilihannya dinyatakan batal. Maka berdasarkan hal tersebut di atas Wakil Walikota terbukti bersalah, maka harus mengundurkan diri atau setidak-tidaknya dibatalkan. Dan jika Wakil

Walikota mengundurkan diri atau dibatalkan keputusannya., maka menurut Pasal 17 ayat (3) Peraturan Tata Tertib Nomor 40/2008 tertanggal 30 Oktober 2008 Pasangan calon terpilih kedua-duanya dari hasil pemilihan harus dibatalkan , karena sistem pemilihan tersebut adalah sistem pasangan , bikan sistem perorangan (individu). Dan menurut Pasal 33 ayat (1) Peraturan Tata Tertib nomor 40/2008 tertanggal 30 oktober 2008 jika Pengaduan masyarakat terbukti dan terkait dengan calon terpilih, maka hasil pemilihan calon dinyatakan batal. 19. Bahwa Tergugat telah mengirimkan surat kepada seluruh para Gubernur di seluruh Indonesia, dalam Suratnya No.121/269/SJ, tertanggal 9 Pebruari 2009, perihal kelengkapan persyaratan dokumen Administrasi pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, yang antara lain dalam point 4 berbunyi sebagai berikut: Berdasarkan hal-hal tersebut dan untuk menjaga tegaknya demokrasi dan peraturan perundang-undangan, maka bagi proses pemilihan Bupati dan walikota yang sudah dilaksanakan oleh DPRD, jangan serta mereta dulu diajukan kepada Pemerintah sepanjang persyaratan administrasi masih bermasalah, tetapi agar terlebih dahulu diselesaikan didaerah secara tuntas. (bukti P.-10). Tetapi mengapa Tergugat secara tergesa-gesa ltelah mengeluarkan surat keputusannya, sedangkan permasalahan belum dituntaskan. 20. Maka berdasarkan hal-hal tersebut, maka keputusan tergugat aquo merupakan kewenangan dari Peradilan Tata Usaha Negara untuk Memeriksa, Memutus, dan menyelesaikannya sesuai dengan ketentuan dalam pasal 47 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986. 21. Bahwa berdasarkan gugatan dari Penggugat adalah karena Tergugat dalam menerbitkan Surat Keputusannya secara nyata telah melakukan suatu tindakan penyalahgunaan wewenang (Detournement De Pouvoir), dan tindakan sewenangwenang (Willekeur), sehingga tindakannya telah menimbulkan kerugian terhadap kepantingan para Penggugat. Sehingga majelis hakim harus menyatakan batal dan tidak sah terhadap keputusan tergugat dimaksud sebagaimana ditegaskan dalam pasal 53 ayat (1) dan ayat (2) sub a dan b UU No. 9/2009 karena telah menimbulkan kerugian kepentingan para Penggugat.

22. Bahwa Tergugat juga tidak meneliti secara cermat atas fakta-fakta yanng melandasi penerbitan Surat Keputusannya , padahal keputusan aquo adalah merupakan beschiking yang bsemestinya sebelumnya odi teliti terlebih dahulu atas gejolak yang timbul di masyarakat. Maka dengan demikian secara nyata tergugat telah melanggar Asas-Asas Kecermatan Yang Merupakan Bagian Dari Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (ALGEMENE BEGINSELEN VAN BEHOORLIJK BESTUUR/THE PRINCIPLES OF GOOD COVERNANCE). 23. Maka tindakan Tergugat yang telah mengeluarkan Tahun BOGOR 2009 tertanggal 30 Maret 2009 Keputusan No.131.32.-347 : PENGESAHAN mengesahkan tentang

PEMBERHENTIAN DAN PENGESAHAN PENGANGKATAN WALIKOTA PROVINSI JAWA BARAT, memutuskan dan pengangkatan Drs.H.DIANI BUDIARTO, Sebagai WALIKOTA BOGOR masa jabatan 2009-2014 (Vide Bukti P-1) dan Keputusan Nomor 132.32.-348 Tahun 2009 tertanggal 30 Maret 2009 tentang memutuskan dan mengesahkan pengangkatan Sdr.H.Moch Sahid, Sebagai WAKIL WALIKOTA BOGOR masa jabatan 2009-2014 (Vide Bukti P-2) adalah perbuatan Tergugat yang melanggar Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku, dalam hal ini Tergugat tidak melakukan penelitian terlebih dahulu sehingga tindakan Tergugat merupakan tindakan yang melanggar hukum (Vide Pasal 53 ayat (1) dan ayat (2) huruf a dan huruf b Undang-undang No.9 Tahun 2009, dan telah menimbulkan kerugian terhadap kepantingan para Penggugat. 24. Bahwa tindakan Tergugat tidak mempertimbangkan sama sekali atas keputusannya, dengan tanpa adanya penelitian-penelitian terhadap elemen-elemen yang terkait yakni tanpa adanya penelitian kyang secermat-cermatnya terhadap data-data yuridis atas asal-usul riwayatbakal calon Pimpinan Kepala Daerah tersebut , maka dengan demikian tampak jelaslah bahwa Tergugat telah bertindak sewenang-wenang bertentangan dengan Asas-Asas Umum pemerintahan Yang Baik (Pasal 53 ayat (2) sub b UU No. 9/2009) 25. Bahwa Tergugat telah melanggar asas kecermatan yang merupakan bagian dari Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (ALGEMENE BEGINSELEN VAN BEHOORLIJK BESTUUR/ THE PRINCIPLES OF GOOD GOVERNANCE),

karena tindakan Tergugat sebelum menerbitkan surat keputusan atas nama MOC.SAHID adalah hal yang sangat keliru besar karena tidak adanya konfirmasi dan penelitian data secara yuridis mengenai status hukum persyaratan administrasi sdr. Moch Sahid. Maka nampak jelas oleh karena penerbitan keputusan Tergugat kepada atas nama Moch. Sahid dalam tata cara persyaratan administrasinya terdapat cacat hukum, maka menurut hukum harus dibatalkan karena tidak sah. 26. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, kiranya cukup beralasan untuk membatalkan pasangan Keputusan Tata Usaha Negara dari Tergugat Berupa: Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 131.32.-347 tahun 2009 tertanggal 30 2009 tentang : PENGESAHAN PEMBERHENTIAN DAN Maret

PENGESAHAN PENGANGKATAN WALIKOTA BOGOR PROPINSI JAWA BARAT, memutuskan dan mengesahkan pengangkatan Drs.H.DIANI BUDIARTO, sebagai WALIKOTA BOGOR, masa jabatan 2009-2014 (Bukti P.-1). Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 132.32.-347 tahun 2009 tertanggal 30 2009 tentang : PENGESAHAN PEMBERHENTIAN WALIKOTA DAN PENGANGKATAN WAKIL BOGOR Maret

PENGESAHAN

PROPINSI JAWA BARAT, memutuskan dan mengesahkan pengangkatan H.MOCH. SAHID, sebagai WAKIL WALIKOTA BOGOR, masa jabatan 2009-2014 (Bukti P.-1). Karena Keputusan Tergugat tersebut bertentangan dengan Pasal 20 UU No. 22/1999.Yo. Peraturan Tata tertib dalam Pasal 17 No.40/2008 Tertanggal 30 Oktober 2008 serta melanggar Pasal 2 sub d Peratuan Pemerintah No.151/2000 yang menjadi obyek dalam perkara ini atau setidak-tidaknya harus dibatalkan demi hukum (Neitig). 27. Bahwa demi efektifitas dari gugatan ini, maka Penggugat mohon diterbitkan penetapan penundaan pelaksanaan lebih lanjut terhadap keputusan tergugat, yang tujuannya dikarenakan terdapat keadaan yang sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan Penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang di gugat itu tetap dilaksanakan, serta untuk menjaga citra Pemerintah

dimata Masyarakat tetap dipandang baik menjunjung tinggi hukum sebagaimana dimungkinkan oleh Pasal 67 ayat (2) dan (4) undang-undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata usaha Negara. Maka berdasarkan uraian tersebut diatas , Penggugat mohon Kepada Yang Terhormat: Bapak Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta atau Bapak Majelis Hakim Tata Usaha Negara Jakarta, berkenan untuk memberi putusan sebagai berikut: DALAM PENUNDAAN : Memerintahkan kepada Tergugat untuk menunda pelaksanaan lebih lanjut pasangan Walikota dan Wakil Walikota Bogor terhadap: Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.131.32-347 Tahun 2009 tertanggal 30 Maret 2009 tentang : PENGESAHAN PEMBERHENTIAN DAN PENGESAHAN PENGANGKATAN WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT, memutuskan dan mengesahkan Pengangkatan DRS. H. DIANI BUDIARTO,

sebagai WALIKOTA BOGOR, masa Jabatan 2009-2014. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.132.32-347 Tahun 2009 tertanggal 30 Maret 2009 tentang : PENGESAHAN PEMBERHENTIAN DAN PENGESAHAN PENGANGKATAN WAKIL WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT, memutuskan dan mengesahkan Pengangkatan H.MOCH. SAHID, sebagai WAKIL WALIKOTA BOGOR, masa Jabatan 2009-2014. Sampai adanya Putusan dalam perkara ini, sehingga mempunyai Kekuatan hukum Yang Tetap. DALAM POKOK PERKARA : 1. Mengabulkan Gugatan Penggugat Seluruhnya. 2. Menyatakan Pasangan Walikota dan Wakil Walikota (Drs.H. Diani Bidiarto dan H.Moch. Sahid) Periode 2009-2009 Berdasarkan Peraturan tata tertib Pasal 17 sub 3 No.40/2008 harus dinyatakan batal. 3. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Tata Usaha Negara berupa:

Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.131.32-347 Tahun 2009 tertanggal 30 Maret 2009 tentang : PENGESAHAN PEMBERHENTIAN DAN PENGESAHAN PENGANGKATAN WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT, memutuskan dan mengesahkan Pengangkatan DRS. H. DIANI BUDIARTO, sebagai WALIKOTA BOGOR, masa Jabatan 2009-2014. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.132.32-347 Tahun 2009 tertanggal 30 Maret 2014 tentang : PENGESAHAN PEMBERHENTIAN DAN PENGESAHAN PENGANGKATAN WAKIL WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT, memutuskan dan mengesahkan Pengangkatan H.MOCH. SAHID, sebagai WAKIL WALIKOTA BOGOR, masa Jabatan 20092014. 4. Memrintahkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan: Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.131.32-347 Tahun 2009 tertanggal 30 Maret 2009 tentang : PENGESAHAN PEMBERHENTIAN DAN PENGESAHAN PENGANGKATAN WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT, memutuskan dan mengesahkan Pengangkatan DRS. H. DIANI BUDIARTO, sebagai WALIKOTA BOGOR, masa Jabatan 2009-2014. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.132.32-347 Tahun 2009 tertanggal 30 Maret 2009 tentang : PENGESAHAN PEMBERHENTIAN DAN PENGESAHAN PENGANGKATAN WAKIL WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT, memutuskan dan mengesahkan Pengangkatan H.MOCH. SAHID, sebagai WAKIL WALIKOTA BOGOR, masa Jabatan 20092014. 5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum. Demikian gugatan ini diajukan, maka atas perkenan Ketua/Majelis Hakim, tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih.

Bogor, Tgl. 19 April 2009 Hormat kami,

Kuasa Hukum Penggugat

R.P. RUSTAM EFFENDI,SH. ADVOKAT & PENGACARA

Anda mungkin juga menyukai