Anda di halaman 1dari 4

Alterasi Hidrotermal Alterasi Hidrotermal berarti perubahan mineralisasi pada batuan.

Mineral tua tumbuh akan diganti dengan yang baru karena telah terjadi perubahan dalam kondisi. Perubahan-perubahan ini dapat dikarenakan perubahan suhu, tekanan, atau kondisi kimia atau kombinasi dari ini. Alterasi Hidrotermal adalah perubahan dalam mineralogi sebagai akibat dari interaksi dari batu dengan air panas cairan, yang disebut "cairan hidrotermal". Yang membawa cairan logam dalam larutan, baik dari sumber berapi terdekat, atau dari pencucian dari beberapa batu di dekatnya. hidrotermal perubahan adalah fenomena umum dalam berbagai geologi lingkungan, termasuk zona-zona patahan dan eksplosif fitur vulkanik.

Endapan Hidrotermal Endapan hidrotermal, disebabkan oleh karena proses pengendapan larutan sisa magma yang temperaturnya cukup rendah, dibawah temperature titik air (327oC). Larutan ini antara lain mengandung oksida-oksida atau sulfide-sulfida dari pada logam Au, Ag, Pb, Zn, Sb, Hg, dan Fe. Mineral kuarsa biasanya hadir dengan warna keruh sampai bening, kompak dengan bentuk yang cukup baik sampai sempurna, kadangkadang merupakan pseudomorf daripada mineral fluorit dan barit. Pengendapan mineral hidrotermal dapat melalui larutan biasa atau koloid. Jika setelah pengendapan koloid terjadi perubahan menjadi kristalin disebut endapan metakoloid. Bentuk jebakan hidrotermal sering mengikuti bentuk rongga/rekahan yang diisinya, kadang-kadang diikuti oleh proses subtitusi/replacement. Klasifikasi bentuk endapan tergantung kepada bentuk rongga yang diisinya. Bentuk urat banyak terjadi pada batuan beku intrusi eruptif. Pada batuan gamping dan dolomite sering memperlihatkan bentuk subtitusi, sedangkan pada batuan pasir dan tufa sering berupa bentuk impregnasi. Bentuk urat dan impregnasi dapat digolongkan pada proses replacement (subtitusi). Pada jebakan yang mengisi rongga (cavity filling) bias terjadi dua proses, yaitu pembentukan rongga dan pengisian larutan mineral. Kedua proses tersebut bias terjadi bersama-sama atau dipisahkan oleh interval waktu. Pada jebakan yang ditemukan, kadang-kadang memperlihatkan bentuk pengisian (mineralisasi) yang berbeda arahnya, demikian juga bentuk struktur batuannya berbeda. Hal ini disebabkan karena pembentukan struktur (deformasi) batuan dan

proses pengisian lebih dari satu kali, tergantung dari proses yang terjadi. Daerah perpotongan struktur seperti demikan merupakan daerah yang paling lemah dan mudah mengalami pengisian, sehingga sering menunjukkan jebakan yang menarik.

Struktur-struktur : 1. Banded, merupakan bentuk struktur berupa urutan perlapisan mineral. 2. Crustified, merupakan bentuk struktur berupa perulangan perlapisan mineral. 3. Cockade, merupakan bentuk struktur pembungkusan/struktur kekar. 4. Comb, merupakan bentuk struktur berupa sisir. 5. Colloform, merupakan bentuk struktur membulat, seperti kumpulam buah anggur. 6. Brecciated, merupakan bentuk struktur berupa mineral fragmen benrbentuk menyudut.

Struktur Replacement : 1. Marginal/Rim Structure, yaitu pada bagian tepi mineral mengalami replacement. 2. Core/Atol Structure, yaitu pada bagian tengah/inti yang mengalami replacement. 3. Selective, yaitu penggantian secara selektif. 4. Relict, yaitu struktur sisa mineral asal.

5. Diffuse penetration, yaitu penggantian secara difusi.

Anda mungkin juga menyukai