Anda di halaman 1dari 3

Gambaran umum dari pengujian dan metode pengujian peralatan listrik Pada umumnya pengujian peralatan listrik dilakukan

pada peralatan listrik baru setelah dipasang dan pengujian pada peralatan yang telah ada dengan tujuan untuk menilai kondisi dari peralatan tersebut. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah peralatan yang baru dipasang mengalami kerusakan , untuk mengetahui apakah diperlukan perbaikan atau penggantian pada peralatan tersebut dan tujuan-tujuan lainnya. Berdasarkan tujuan tersebut maka pengujian peralatan listrik dapat dibedakan menjadi : 1. Macam pengujian 2. Macam metode pengujian A. Macam pengujian Macam-macam pengujian dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : a. Tes Uji Kelayakan Pengujian ini dikenal dengan nama pengujian awal dan dilakukan pada peralatan baru yang biasanya dilakukan setelah instalasi dilakukan. Tes ini dilakukan dengan tujuan : Untuk mengetahui apakah peralatan telah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan Untuk menentukan bahwa peralatan telah dipasang tanpa kerusakan Untuk memastikan bahwa peralatan tersebut telah sesuai dengan model dan batasan yang ditentukan

b. Pengujian Rutin Pengujian ini dilakukan pada interval waktu tertentu secara rutin selama masa pakai peralatan tersebut. Pengujian ini sangat membantu untuk merekam informasi dan data kondisi peralatan selama masa pakainya. c. Pengujian Spesial Pengujian ini dilakukan pada peralatan yang terindikasi rusak atau dapat mempengaruhi karateristikoperasi dari peralatan tersebut. Sebagai contoh misalnya gangguan yang disebabkan oleh pemutus tegangan yang memerluka inspeksi, pemeliharaan dan pengujian sebelum alat tersebut dapat digunakan kembali. B. Macam Metode Pengujian Pengujian terhadap peralatan sistem tenaga listrik melibatkan pengujian terhadap bahan isolasi, perlengkapan elektris dan beberapa faktor lainnya. Oleh karena itu pegujian dari peralatan listrik sapat dibedakan menjadi : a. Pengujian Isolasi Padat Bahan isolasi dapat berupa isolasi padat, cair dan gas yang dapat mencegah aliran listrik diantara dua titik yang memiliki beda potensial. Pengujian bahan isolasi dilakukan untuk menentukan integritas dari media isolasi. Pengujian biasanya dilakukan dengan cara memberikan tegangan tinggi pada sampel yang diuji dan menentukan adanya arus bocor yang mungkin mengalir pada media isolasi. Arus bocor yang berlebih pada media isolasi dapt memicu terjadinya kegagalan isolasi.

Pengujian media isolasi dapat dilakukan dengan meberikan tegangan DC atau AC. Pengujian isolasi padat dengan memberikan tegangan dapat diklasifikasikan menjadi pengujian yang merusak dan tidak merusak. Pengujian yang merusak dapat mengakibatkan peralatan yang duji mengalami kegagalan dan tidak layak dipakai lagi. Pengujian yang tidak merusak dilakukan pada tegangan rendah, dan peralatan yang diuji jarang mengalami kerusakan. b.Pengujian Isolasi Cair Pada dasarnya, unsur-unsur yang dapat menyebabkan kerusakan pada media isolasi cair adalah kelembaban, panas, oksigen, dan senyawa katalis lainnya yang dapat menyebakan reaksi kimia dan pada akhirnya dapat merusak media isolasi cair. Pengujian secara berkala sangat direkomendasikan untuk memantau kondisi isolasi cair pada transformator atau peralatan lainnya agar dapat dilakukan perbaikan dini sebelum terjadi kerusakan isolasi yang dapat memicu timbulnya ledakan pada transformator. c. Pengujian Peralatan Proteksi Pengujian peralatan proteksi meliputi pengujian dan pemeliharaan rele pengaman, pemutus tegangan (CB) dan peralatan proteksi lainnya. Fungsi dari pengujian rele pengaman dan peralatan proteksi lainnya adalah untuk memastikan bahwa rele pengaman dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pengujian peralatan proteksi dapat dibedakan menjadi pengujian awal, pengujian rutin dan pengujian untuk pembuktian. d. Analisa Time-Travel Circuit Breaker Analisa pengaturan waktu operasi circuit breaker dilakukan untuk mentukan apakah mekanisme waktu berjalannya circuit breaker saat terjadi gangguan sudah benar. Pengujian ini biasanya dilakukan pada circuit breaker dengan level tegangan menengah-tinggi dan menunjukkan hubungan posisi circuit breaker dengan waktu. Hubungan ini dapat digunakan untuk menentukan kecepatan operasi dari circuit breaker untuk terbuka (on) saat terjadi gangguan. e. Pengujian Resistansi Elektroda Pentanahan Integritas sistem grounding sangat penting dalam sistem tenaga listrik dengan alasn berikut : Untuk mempertahankan titik referensi dari ground untuk peralatan dan keamanan petugas. Memberikan jalur grounding ketika peralatan terkena petir. Untuk mengurangi tegangan tinggi berlebihan yang disebabkan oleh tegangan induksi pada sistem tenaga.

Oleh karena itu pengujian secara periodik terhadap resistansi elektroda pentanahan sangat diperlukan. f. Pengujian Kegagalan Gas

Anda mungkin juga menyukai