Anda di halaman 1dari 10

Hari pertama masuk magang.

Kita bersama CC serta dosen pembimbing mengadakan pertemuan dengan pihak LAPAS dalam rangka perkenalan dan membahas tentang apa yang dilakukan mahasiswa di Lapas selama magang disana. Kita juga diberi breving sama pihak lapas agar tidak membawa HP dan memakai pakaian yang rapi serta mengenakan jas almamater dan berhati-hati dengan napi. Kita diperkenalkan dengan pak Joko dan Bu ayu, Dalam pembicaraan ini, akhirnya kita ditempatkan pada bagian KPSD. Karena, jumlah peserta magang yang cukup banyak yaitu 12 orang. Sehingga, tidak memungkinkan jika ditempatkan di RS bersama Bu Ayu. Namun, pada saat itu, kita masih belum dipertemukan dengan Pak hariono yang akan membimbing kita nanti selama magang disana. Dalam pembicaraan dengan pihak Lapas, kita berencana untuk membuat provil kepribadian dari beberapa kasus/pasal. Dan pihak Lapas menyetujui hal tersebut. Hari kedua, Kita langsung masuk magang dan menuju KPSD. Disana

kita bertemu dengan pak Hariono. Dan mendapat breving lagi dari beliau tentang Lapas. Kemudian kita membahas apa yang akan dilakukan selama magang, kita disuruh membuat jadwal sendiri. Rencananya, kita akan mengajar terlebih dahulu selama seminggu sebagai proses awal menjalin raport dengan para napi. Lalu, kita membagi kelompok. Karena ada 4 paket mengajar yaitu paket A (setara SD), Paket B (Setara SMP), paket C (setara SMA), dan paket BTH (buta huruv). Jumlah kelompok magang diawal adalah 12 orang, jadi setiap paket, ada 3 orang yang mengajar secara bergantian. Saya, pada awal-awal mendapat paket A dan satu klompok bersama azizah dan Rani. Kita rencananya akan mengajar mulai keesokan harinya agar bisa belajar materi yang akan diajarkan pada para napi. Hari ketiga, saya langsung mengajar paket A di KPSD bersama dengan azizah dan rani. Disitu saya mengajar matematika dengan materi SEGITIGA. Dengan mengajar saya sudah mulai menjalin raport dengan para napi dan mengetahui nama mereka masing-masing.

Hari keempat, saya melakukan wawancara terhadap para napi yang bekerja sebagai guru di KPSD. Hari kelima dan keenam saya tidak masuk magang dikarenakan Sakit. Saya meminta teman-teman untuk meminta izin pada pak hariono Hari ketujuh kelompok saya mengajar di paket A. tapi, karena kondisi saya belum vit dan tidak tahu materi yang akan disampaikan. Saya memilih untuk membantu aris mengajar di paket BTH. Disitu juga saya dapat mengenal lagi napi-napi di paket BTH dalam rangka menjalin raport. Hari kedelapan kelompok saya dapat mengajar di paket C . Saya mengajar di paket C untuk menjalin raport. Materi saya pahami sebentar saja, yaitu pelajaran Kewarganegaraan dan saya mengajar tentang demokrasi pancasila. Hari kesembilan, kami mengisi acara pramuka yang dilaksanakan setiap hari jumat jam 8 pagi. Kami mengisinya dengan kegiatan seperti psycho camp. Yaitu dengan game-game motivasi. Yaitu games secara berkelompok terdiri dar 6-7 orang perkelompok. Dan games ini perkelompok disuruh berbaris seperti naga, dan dibelakang diberi balon yang paling depan memegang lidi. Jadi, tugas kelompknya adalah memecahkan balon yang ada di buntut musuhnya. Siapa yang menang maka akan mendapat hadiah. Kegiatan ini kami maksudkan untuk member napi kesenangan dan juga pembelajaran. Karena kami memberikan veedback. Setelah bermain games itu, kami melanjutkan dengan memberi games tali kusut secara berkelompok. Hari kesepuluh, kami berencana untuk memberikan tes kepribadian berupa EPPS pada para napi. Karena alat tes yang terbatas, jadi kami melakukannya secara bertahap. Saya yang pertama kali menjadi tester, kemudian bergantian dengan teman-teman yang lain. Tes ini kita berikan untuk membuat provil kepribadian yang kita rencanakan sejak awal.

Hari kesebelas kita berencana untuk melanjutkan tes EPPS nya. Namun, ternyata pada hari itu sudah masuk jadwak KRS. Jadi, kami menghubungi pak hariono untuk meminta izin tidak masuk magang. Hari keduabelas, saya tidak masuk karena harus memeriksakan gigi saya yang sakit ke puskesmas. Dan saya meminta izin lagi pada teman-teman untuk menyampaikannya pada pak Hariono. Hari ketiga belas, kita berencana untuk melakukan Tes DISC. Karena tes ini alat tesnya banyak. Jadi hanya sebentar saja sudah selesai. Hal ini juga dikarenakan item tes DISC, lebih sedikit daripada EPPS. Saya disini menjadi tester lagi, dan bergantian dengan teman yang lain. Disaat teman yang lain menjadi tester, saya membantu para napi yang masih kurang paham dalam pengerjaan DISC ini. Hari keempat belas seharusnya masih jadwal untuk melakukan asesmen kepribadian, namun ternyata sudah diselesaikan dihari kemarin. Akhirnya, kami berencana untuk mengisi kegiatan pramuka lagi. Karena tidak ingin mengggagu aktivitas vutsal para napi, jadi kami mengadakan kompetisi vutsal antar napi. Saya yang menjadi wasitnya, dan secara bergilir bergantian dengan teman yang lainnya. Setelah kompetisi vutsal selesai, kami memberikan games lagi. Yaitu, dengan menggunakan kertas koran secara berkelompok 5 orang. Gamesnya adalah dengan memakai 2 kertas koran, harus secepatnya bersaing sampai di depan dan kakinya tidak boleh lepas dari kertas koran tersebut. Ini juga termasuk games motivasi tentang kerjasama. Dan kami memberikan veedback setelahnya. Pemenang vutsal maupun games kami berikan hadiah. Hari kelimabelas dan keenambelas saya melakukan beberapa

wawancara pada napi yang sudah di assessment EPPS dan DISC dengan menggunakan sedikit alat TAT yang diajarkan oleh pak Adiatman bersama Galuh.

Hari ketujuh belas, saya tidak masuk magang dikarenakan sakit gigi saya kambuh dan saya harus periksa lagi ke puskesmas. Dan saya meminta izin pada teman-teman untuk menyampaikannya pada pak Hariono. Hari kedelapan belas, kami hanya melakukan pemeriksaan dan pengskoran pada tes EPPS dan DISC di KPSD. Kemudian setelah itu, pak Hariono dan Pak heru (penjaga perpus) melakukan evaluasi terhadap magang kita selama ini. Hari kesembilan belas, kami mengadakan games lagi namun kali ini indoor di dalam ruangan KPSD. Kami memberikan games secara berkelompok, sambil bernyanyi-nyanyi dan berebut kursi/tempat duduk. Bagi yang tidak mendapat kursi maka kalah dan dikeluarkan. Sama seperti sebelumnya, yang terakhir adalah pemenang dan berhak mendapatkan hadiah dari kami. Saya yang saat itu menjadi wasitnya dengan memegang peluit, sedangkan temanteman yang lain membantu bernyanyi-nyanyi. Setelah melakukan kegiatan games, kita mengadakan hiburan. Jadi, para napi yang bisa nyanyi kami suruh tampil di depan untuk menghibur teman-teman napi yang lainnya. Setelah itu, kita melakukan perpisahan dengan berphoto bersama para napi dan tidak lupa mengucapkan terima kasih pada mereka. Hari keduapuluh, kita hanya memberikan bingkisan atau sekedar rasa terima kasih berupa buku dan alat tulis kepada pihak Lapas khususnya KPSD. Karena, kita mengetahui bahwa di KPSD ini dana nya tidak ada untuk membeli alat-alat tulis. Oleh karena itu, kita berinisiati untuk membantu atau paling tidak meringankan sedikit beban para napi yang belajar di KPSD ini. Lalu, kita berpamitan dengan pak mulyadi, pak Hariono, dan Para Napi yang bertugas di KPSD.

Beberapa wawancara yang saya lakukan selama magang, dideskripsikan dibawah ini :

1. 27 januari 2012 Wawancara dengan guru paket A, Mas budi dengan kasus Asulila. Mas ini terkena pidana 8 tahun 6 bulan. Masalahnya adalah, mas ini mempunyai pacar dan ternyata pacarnya tersebut hamil. Kemudian, ia bertanggung jawab dengan menikahi wanita tersebut secara siri atas izin dari kedua orang tua kedua mempelai. Namun setelah menikah siri selama beberapa bulan, ternyata bude dari istri mas ini tidak setuju dan tidak senang. Sehingga melaporkan mas ini ke polisi atas tuduhan asusila. Dan mas ini ditangkap lalu terkena pidana yang cukup lama. Saat dipersidangan keluarga si istri tidak ada yang membela sehingga, mas ini tetap terkena pidana. Tapi, mas ini tetap bersyukur karena sampai sekarang walaupun di lapas ia tetap didukung atau disupport oleh keluarganya. Rencana mas ini ketika keluar adalah ingin menjadi guru lagi dan menuntaskan sekolah orang-orang yang ada di desanya.

2. 27 januari 2012 Wawancara dengan murid Paket A bernama pa Masdi. Pak masdi ini terkena kasus Pembunuhan tidak berencana pasal 338. Tuntutan pengadilan 8 tahun tetapi divonis 12 tahun. Kemudian pak masdi mengajukan banding dan vonis turun menjadi 7 tahun. Sebelum masuk penjara pak masdi adalah seorang kuli bangunan dan pencari siput di sawah di bantul. Pak masdi mempunyai istri dan 4 orang anak. Sampai sekarang rumah tangga pak masdi masih utuh. Kejadian pembunuhan tersebut terjadi karena pak masdi dan tetangganya sering berselisih. Akhirnya, karena terlalu sering, suatu waktu pak masdi dicegat dan dibacok oleh tetangganya itu dengan celurit. Berniat untuk mempertahankan diri, pak masdi dengan cekatan mengambil celurit itu dan secara tidak sadar membacoknya ke tetangganya itu. Ternyata

tetangganya tersebut jatuh dan meninggal. Sadar telah menghabisi nyawa orang, pak masdi menyerahkan dirinya ke pihak kepolisian. 3. 13 Vebruari 2012 Wawancara dengan murid paket B bernama Slamet Jatmiko umurnya 15 tahun tinggal di banyuwangi dan tersangkut kasus hukum narkoba, terkena pasal 114 dengan vonis 5 tahun namun hanya menjalani hukuman 1 tahun saja. Awal perkenalannya terhadap barang haram ini adalah karena lingkungan kakaknya. Kakaknya sering mengajak Jatmiko ini berteman bersama teman kakaknya yang notabenenya adalah orang-orang yang nakal. Sehingga Jatmiko ini pun mulai akrab dengan teman dari kakaknya. Disitulah Jatmiko mulai diberikan teman kakaknya sabu-sabu secara gratis. Sehingga, berangsur-angsur Jatmiko ini kecanduan dan temannya pun memberikan sabu-sabu tersebut dengan tidak gratis. Karena harga sabu yang mahal, Jatmiko akhirnya mencari uang dengan cara mengedarkan sabu-sabu tersebut sehingga dia mendapatkan keuntungan dan dia juga dapat mengkonsumsi sabu-sabu. Hingga akhirnya dia tertangkap di Bali dan terkena pasal pengedar dan pemakai. Namun karena masih anak-anak, hukuman yang diberikan kepada Jatmiko tidak berat. Saat saya tanyakan tentang keluarga, dia mengaku masih didukung oleh keluarganya dan dia masih diberikan support oleh keluarganya. Dia pun merasa sangat bersalah terhadap orang tuanya, karena bapaknya adalah seorang ustad, sedangkan dia sendiri malah masuk penjara. Setelah dia keluar dari penjara, yang ingin dia lakukan adalah melanjutkan lagi sekolahnya hingga tuntas dan ingin membahagiakan orang tua. 4. 14 vebruari 2012 Wawancara kali ini saya lakukan bersama Galuh dengan menggunakan alat tes TAT yang sudah diajarkan pak Adiatman secara sederhana. Wawancara pertama dengan bapak Sugiarto. Ia terkena kasus perjudian

pasal 303 dengan vonis 5 bulan. Berikut 6 gambar dari TAT yang dideskripsikan oleh pak Sugiarto. Gambar 1 : anak yang memikirkan pekerjaan yang sulit. Sebelumnya anak ini kebanyakan main lupa pelajaran dan kelelahan. Perasaan anak ini sedang susah karena tidak bisa menyelesaikan pelajaran dan dia kecewa. Akhir ceritanya anak ini tidak bisa menyelesaikan pelajarannya. Gambar 2 : laki-laki yang sedang marah dengan istrinya. Istrinya tidak memperbolehkan dia pergi. Hingga disitu terjadi konvlik. Akhirnya suaminya menurut tidak pergi dan berdamai untuk menghindari pertengkaran. Pikirannya kedua pasangan ini senang dan akhirnya sama-sama dirumah. Gambar 3 : seorang pimpinan menasihati anak buahnya. Karyawannya menurut dan pimpinannya pun senang. Pikiran dan perasaan pada orang tersebut sama-sama senang dan tidak ada masalah. Gambar 4 : antara anak dan orangtua, anaknya nakal dan punya salah sehingga ibunya marah. Hingga ibunya tidak menghiraukan anaknya. Sekarang anaknya pun menurut, ibunya pun gembira karena anaknya telah mengikuti perkataannya. Akhir cerita, mereka sama-sama senang. Gambar 5 : seorang angkatan yang malas. Waktu tugas dia tidur, orang tersebut tidak disiplin sehingga dimarahi atasannya. Akhir ceritanya dia tetap malas dan selalu dimarahi atasannya. Gambar 6 : tidak dapat menceritakan apa-apa. Wawancara dengan pak Sugiarto terkena kasus perjudian pasal 303 dengan vonis 5 bulan. Dia terkena kasus karena dititipi togel oleh temannya. Saat hendak memasang dia dipergoki oleh polisi dan kemudia dia pun ditangkap. Gambar 1 : pusing, belum bisa main biola karena masih terlalu kecil, harusnya latihan dulu. Ingin bisa main biola tapi tidak ada yang mengajarkan. Akhir cerita dia minat dan orangtua mendukung sehingga dia kursus biola dan dia pun bisa bermain biola. Gambar 2 : baru bertengkar pasangan suami istri, tapi istri sudah sadar ingin damai sedangkan suaminya tidak. Harusnya saling menyadari. Si

suami tidak seharusnya marah, pikiran suami tidak tegas karena terlalu merendahkan istri. Kalau terus seperti ini rumah tangga akan menjadi kurang harmonis. Gambar 3 : patut dicontoh. Anak patuh dengan orangtua, orangtua senang. Jika anak menurut dengan orangtua, maka kehidupannya akan tentram. Gambar 4 : menyesal, mungkin anak ini nakal hingga orangtua tidak lagi ingin mengurusi anaknya tersebut. Akhir ceritanya anak tersebut menyesal dibelakang. Gambar 5 : orang malas, tidak bertanggung jawab. Sebelumnya orang ini nakal dan tidak mau mengurus dirinya sendiri serta pemabuk. Sekarang terlantar dan menyesal dibelakang. Yang dipikirkan, saat masih muda bervoya-voya dan tidak memikirkan masa tuanya dan akhirnya dia menyesal. Gambar 6 : gambar pertanian. Cara menanam sayur supaya bisa bekerja. Akhir ceritanya mempelajari pertanian mumpug masih muda agar sukses kemudian. Wawancara dengan pak Rudi Wahyudi terkena pasal 372 kasus penggelapan sepeda motor vonis 2 tahun. Gambar 1 : ingin biola tapi tidak kesampaian, berpikir bagaimana caranya mendapatkan biola. Sekarang dia diberi biola tapi tidak bisa memainkannya. Dia sedih karena tidak bisa bermain biola dan tidak ada yang mengajarkan. Tapi, karena cita-citanya yang kuat ingin menjadi pemain biola, akhirnya dia menjadi pemain biola yang terkenal. Gambar 2 : ingin memadu kasih tetapi laki-lakinya tidak mau. Istrinya selingkuh sehingga mereka bertengkar. Suami menjadi acuh tak acuh dengan istri. Laki-laki itu menjadi malas karena terlalu sering dikhianati. Istrinya bingung bagaimana cara meluluhkan hati suami. Akhir cerita pasangan itu bercerai karena istrinya terlalu sering selingkuh. Gambar 3 : bapak memberitahu anaknya jangan berputus asa, jangan patah semangat agar cita-cita terwujud. Bapaknya member dorongan agar anaknya berusaha keras. Akhir cerita anaknya menjadi orang yang sukses. Gambar 4 : anaknya mempunyai salah sampai ibu membelakanginya.

Anaknya menunduk menyadari kesalahannya. Jika anaknya menurut, anaknya tidak akan terjerumus. Ibunya mengatakan kalau menjadi orang yang sukses jangam sombong. Akhir ceritanya anaknya pergi dan meminta maav. Gambar 5 : dalam perjalanan jauh dia kelelahan jadi berbaring dengan teman-temannya di rerumputan. Akhirnya dia sampai di tempat tujuan. Gambar 6 : pertama kali ke Malang tidak ada yang mau memberikan pekerjaan. Akhirnya bertemu dengan teman dan ikut menjadi tukang parker di Kanjuruhan. Di ajak teman untuk menggelapkan motor dan akhirnya tertangkap oleh polisi. Dia menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya lagi. Wawancara dengan Munawir seorang Mahasiswa di UIN jurusan Syariah terkena pasal 372 kasus penipuan dan penggelapan sepeda motor kena vonis 1 tahun 4 bulan. Gambar 1 : ingin bermain biola tapi tidak berminat, bermain biola hanya karena keinginan orangtua. Terlalu berpikir dan banyak problem jadi tidak kuat. Akhirnya merenung, perasaannya gundah dan tidak tenang karena terlalu banyak berpikir untuk main. Akhirnya dia tetap tidak dapat bermain biola. Gambar 2 : istrinya menghalangi suaminya yang ingin pergi dan akhirnya suaminya tetap pergi. Perasaan istri bingung karena suami mengambil keputusan hanya sepihak. Gambar 3 : anaknya masih berpikir apa yang dinasehati anaknya karena pernah melakukan kesalahan. Akhirnya dia mau menuruti apa yang dinasehati ayahnya. Gambar 4 : anak kehilangan seseorang atau sesuatu, kemudian dia menceritakan ke ibunya. Selama ini anaknya dinasehati tapi tidak mau mengikuti apa yang dikatakan ibunya. Hingga si anak akhirnya menyesal. Akhir cerita si anak akan menjadi orang yang lebih baik dan tidak mengulangi kesalahannya. Gambar 5 : perselisihan sengketa, kelelahan bekerja di ladang dan tiduran dengan tenang. Akhirnya dia melanjutkan pekerjaanya dengan keras. Gambar 6 : anak istri menunggu diluar, istri sementara menghidupi anaknya sambil menunggu suami pulang. Ini terjadi karena

suami ceroboh. Akhir ceritanya suami menyesal dan akan berubah menjadi seorang suami yang baik.

Anda mungkin juga menyukai