Anda di halaman 1dari 5

Pendahuluan Larutan baku atau larutan standar y.i larutan yang konsentrasinya sudah diketaui dengan pasti.

Untuk mengetahui konsentrasinya larutan tersebut harus dibakukan atau distandardisasikan makanya disebut larutan baku/standar. Cara yang paling umum untuk standarisasi adalah dengan titrasi. Pengenceran adalah penambahan pelarut ke dalam suatu larutan jadi pada prinsipnya jumlah mol zat sebelum dan sesudah diencerkan tetap, maka rumusnyaM1V1=M2V2,V2=V1+pelarut. Sifat asam-basa dapat diketahui dengan menggunakan indikator msal kertas lakmus merah dan biru. Prinsipnya ARURAH = asam mengubah lakmus biru jadi merah, SAMERU = basa mengubah lakmus merah jadi biru. Asam/basa bisa dikenali juga dengan cara dicicipi atau dirasakan dengan tangan tapi ini terlalu berisiko

Tinjauan pustaka Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Khopkar, 1990). Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan (Brady,1999). Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan konsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya perlu dilakukan standarisasi.standarisasi sering dilakukan dengan titrasi. Zat-zat yang didalam jumlah yang relative besar disebut pelarut (Baroroh, 2004). Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogen antara zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven (Gunawan, 2004.).

DAFTAR PUSTAKA

Baroroh, Umi L. U. 2004. Diktat Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara, Jakarta. Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Kartika, Surabaya. Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia, Jakarta.

Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan pengenceran pertama dan selanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel mikroorganisma dari pengenceran sebelumnya. Teknik penanaman ini merupakan lajutan dari pengenceran bertingkat. Pengambilan suspensi dapat diambil dari pengenceran mana saja tapi biasanya untuk tujuan isolasi (mendapatkan koloni tunggal) diambil beberapa tabung pengenceran terakhir. http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-4-isolasi-mikroorganisme.html

mikrobiologis yang digunakan untuk menelaah dan mengidentifikasimikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri kultural, morfologis, fisiologis,maupun serologis, memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macammikroorganisme saja (Hadioetomo, 1993).Biakan murni bakteri adalah biakan yang terdiri atas satu spesies bakteri yangditumbuhkan dalam medium buatan. Medium buatan tersebut berfungsi sebagaimedium pertumbuhan. Pada medium ini bakteri dapat tumbuh dan berkembangbiak. Bahan dasar yang digunakan untuk medium pertumbuhan ini adalah agar-agar. Untuk bakteri heterotrof, medium dilengkapi dengan air, molekul makanan(misal gula) sumber nitrogen dan mineral. Untuk hasil yang lebih baik agar bakteri tumbuh, alat dan bahan yang digunakan disterilkan terlebih dahulu(Lay,1992).Pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan menyebabkanperubahan yang menguntungkan seperti perbaikan bahan pangan dari segi mutubaik dari aspek gizi maupun daya cerna serta meningkatkan daya simpannya. Padaumumnya melibatkan proses fermentasi (bahan pangan) oleh mikroorganisme dansebagai contoh adalah keju, yogurt (dari susu), tempe (dari kedelai) dan tape (dariubi kayu). Penggunan mikroorganismenya sendiri sebagai sumber protein danvitamin bagi konsumsi manusia dan ternak (single cell protein). Kelompok mikroorganisme yang umumnya berhubungan dengan bahan pangan adalahbakteri, kapang. Khamir. Fungi, dan virus (Buckle, 1987).Biakan murni bakteri adalah biakan yang terdiri atas satu spesies bakteriyang ditumbuhkan dalam medium buatan. Medium buatan tersebut berfungsisebagai medium pertumbuhan. Pada medium ini bakteri dapat tumbuh dan

berkembang biak. Bahan dasar yang digunakan untuk medium pertumbuhan iniadalah agar-agar. Untuk bakteri heterotrof, medium dilengkapi dengan air,molekul makanan (misal gula) sumber nitrogen dan mineral. Untuk hasil yanglebih baik agar bakteri tumbuh, alat dan bahan yang digunakan disterilkan terlebihdahulu (Lay,1992).Pembiakan mikroorganisme dalam laboratorium memerlukan medium yangberisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai denganmikroorganisme. Zat hara digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan,sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme dan pergerakan. Lazimnya,medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber

karbon,nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen serta unsur-unsur sekelumit (traceelement). Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahkan faktor-faktor tumbuhan berupa asam amino, vitamin dan nuleotida. Medium biakan yangdigunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme dalam bentuk padat, semi padatdan cair. Metode agar-cawan merupakan metode yang paling sering dipakai.Metode ini telah lama digunakan dalam penetapan mikroorganisme yang terdapatdalam tanah yang terbawa erosi, air, air selokan, hasil pertanian dan makanan.Prinsip penetapan jumlah mikroorganisme dalam bahan tersebut adalah sama.Perbedaannya adalah dalam pengambilan dan penanganan contoh, pemilihanmedia dan lama inkubasi serta kondisi inkubasi. Suatu hal yang perlu diperhatikanadalah bahwa agar harus mengandung seminimum mungkin senyawa yangmempunyai energi segera tersedia seperti gula dan protein. Alasannya adalah agar mikroorganisme yang tumbuhnya cepat tidak mendominasi pertumbuhan pada

cawan dan menghambat petumbuhan mikroorganisme yang tumbuhnya lambatwalaupun jumlah spesiesnya banyak (Waluyo, 2005).Fungi atau jamur biasanya bersifat multiselluler, setiap pertumbuhan jamur terdiri atas lebih dari satu sel. Namun demikian tiap-tiap sel memiliki kemampuanuntuk tumbuh sendiri oleh karenanya jamur dapat diklasifikasikan sebagaimikroorganisme. Jamur terdiri atas untaian seperti benang tipis, disebut hifa. Hifatumbuh sebagai masa di permukaan atau menembus medium tempat jamur tersebut tumbuh. Masa hifa disebut misellium (Lim, 1998).Khamir adalah mikroorganisme bersel tunggal dengan ukuran antara 5 - 20mikron. Biasanya berukuran 5-10 kali lebih besar dari bakteri. Terdapat berbagaimacam bentuk ragi dan bentuk seringkali tergantung dari cara pembelahan selnya.Sel khamir dapat berbentuk lonjong, bentuk batang atau bulat. Sel-sel khamir sering dijumpai secara tunggal tetapi apabila anak-anak sel tidak dilepaskan dariinduknya setelah pembelahan maka akan terjadi bentuk yang disebutpseudomisellium. Khamir tidak bergerak, karena itu tidak mempunyai struktur tambahan di bagian luar selnya seperti flagella. Tipe endospora aseksual yangtahan panas seperti yang diproduksi oleh bakteri bacillus dan clostridium tidak dihasilkan oleh khamir (Breed, 1959).Ada beberapa metode dalam mengisolasi bakteri, fungi, dan khamir (mikroorganisme), yaitu dengan menggunakan metode gores, metode tuang,metode sebar, metode pengenceran serta micromanipulator. Dua diantaranya yangpaling sering digunakan adalah teknik cawan tuang dan cawan gores. Keduametode ini didsarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme

sedemikian rupa sehingga tiap individu spesies dapat dipisahkan dengan lainnya.(Dwidjoseputro, 1994)

Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Khopkar, 1990). Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan (Brady,1999). Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan konsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya perlu dilakukan standarisasi.standarisasi sering dilakukan dengan titrasi. Zat-zat yang didalam jumlah yang relative besar disebut pelarut (Baroroh, 2004). Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogen antara zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven (Gunawan, 2004). DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Lactobacillus. http://www.wikipedia.com. Diakses tanggal 12 November 2010. Anonim, 2009. Fermentasi. http://www.ptp2007.wordpress.com. Diakses tanggal 12 November 2010. Baroroh, Umi L. U. 2004. Diktat Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa aksara, Jakarta. Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Kartika, Surabaya. Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia, Jakarta.

Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.[2] Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi.[2] Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri.[3] Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.[4] Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.[5]

Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia.[6][7][8][9] Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 m, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 m, yaitu Thiomargarita.[10] Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan).[11] Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.[12]

Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis). Ciri-ciri Bakteri Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu : 1. Organisme multiselluler 2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel ) 3. Umumnya tidak memiliki klorofil 4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron. 5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam 6. Hidup bebas atau parasit 7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan 8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/17/bakteri-ciri-ciri-struktur-perkembangbiakan-bentukdan-manfaatnya/

Anda mungkin juga menyukai