Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sejak dahulu manusia selalu membutuhkan bahan untuk dijadikan peralatan yang membantunya dalam mengarungi kehidupan. Kebudayaan manusia yang lebih tinggi diperoleh setelah ditemukannya logam. Semenjak itu, untuk memenuhi kebutuhan manusia mengembangkan teknologi yang menghasilkan berbagai macam mesin pembentukkan logam diantaranya mesin milling. Dengan semakin pesatnya kebutuhan akan teknologi dan industri dalam pemanfaatan material terutama bahan dari metal atau logam, diperlukan alat untuk mempercepat pengolaan dan pembuatan material dengan menggunakan mesin milling. Kemampuan mesin ini dapat menyederhanakan kebutuhan yang diperlukan diberbagai kalangan industri logam, karena dasar pekerjaan memprais amat penting dalam pembentukan bentuk logam yang rumit. Sehingga kegunaannya sangat bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. B. Tujuan Praktikum Tujuan dari percobaan ilmu bahan yang kita lakukan pada dasarnya adalah : 1. 2. Memberikan pengetahuan dasar kepada praktikan cara pengunaan mesin Dapat mengembangkan bentuk-bentuk rumit yang akan digunakan dalam milling. kebutuhan industri dan kesejahteraan manusia.

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


BAB II DASAR TEORI
Besi dan logam merupakan logam yang paling banyak digunakan manusia untuk berbagai keperluan. Penggunaan besi dan logam perlu disempurnakan dan disesuaikan dengan bentuk dan kebutuhan sesuai yang diinginkan, untuk membentuk bentuk yang dibutuhkan di dunia industri mesin milling dapat membentuk bentuk logam dengan pemotongan yang istimewa. Mesin milling adalah mesin yang mampu melakukan banyak tugas dari segala mesin perkakas. Permukaan yang datar maupun berlekuk dapat dikerjakan dengan penyelesaian dan ketelitian. Pemotongan sudut, celah, roda gigi dan ceruk dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pemotong. Pahat gurdi, peluas lubang dan bor dapat dipegang dalam soket arbor dengan melepaskan pemotong dan arbor. Karena semua gerakan meja mempunyai penyetelan mikrometer, maka lubang dan pemotongan yang lain dapat diberi jarak secara tepat. Karena selain membentuk kedalaman, mesin ini dapat pula membentuk daerah kemiringan yan akan disesuaikan dengan kebutuhan. Mesin ini dapat digunakan dengan memutar porosnya yang dapat membentuk kedalaman, lubang maupun bentuk lainnya. Operasi yang pada umumnya dikerjakan oleh ketam, kempa gurdi, mesin pemotong roda gigi dan dan mesin peluas lubang dapat dikerjakan pada mesin milling. Mesin ini membuat penyelesaian dan lubang yang lebih baik sampai batas ketelitian dengan jauh lebih mudah daripada ketam. Pemotongan berat dapat diambil tanpa banyak merugikan pada penyelesaian atau ketepatannya. Pemotong milling efisien pada gerakannya dan dapat dipakai untuk waktu yang lama sampai perlu diasah kembali. Keuntungan mesin milling secara umum ditambah lagi dengan ketersediaan dari pemotong milling yang sangat beraneka ragam.

1. Bagian-bagian Mesin Milling dan fungsinya

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


1. Alas meja 2. Baut penyetel 3. Engkol Melintang melintang 4. Engkol Memanjang memanjang 5. Engkol Tegak 6. Engkol meja 7. Lengan 8. Meja mesin perlengkapan Mesin Penyokong arbor 9. Lutut 10. Nok pembatas meja 11. Spindel 12. Tuas Otomatis 13. Tuas 14. Tabung pendukung 15. Tuas 16. Tuas 17. Tuas 18. Tuas spindel 19. Tiang 20. Tuas 3. Pengendali : untuk mengantar naik turunnya meja meja : untuk menjalankan spindel Sadel Motor : untuk memutar arbor dan pisau milling : untuk menngerakkan meja secara otomatis : untuk mengunci meja : untuk mengatur tinggi meja : untuk mengunci sadel : untuk merubah kecepatan motor listrik Pisau milling Kecepatan : untuk mengatur angka-angka kecepatan : untuk tempat kedudukan alas meja : untuk membatasi jarak gerakan otomatis : untuk kedudukan penyokong arbor : tempat memasang benda kerja dan : untuk menggerakkan lutut dalam arah tegak : untuk menggerakkan meja dalam arah : tempat dudukan untuk meja : untuk menghilangkan getaran meja : untuk menggerakkan sadel dalam arah

Spindel: untuk menentukan besarnya putaran spindel dan

Kelebihan dan Kekurangan Mesin Milling

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


Kelebihan :

Produktivitasnya tinggi Bekerja secara otomatis dan manual Tidak terpaku pada satu model mata gigi Terdapat beraneka ragam jenis pemotong
Kekurangan :

gosok

Harga pemotong ( mata gigi ) mahal Setelah pengerjaan, permukaan benda kerja masih kasar Pada hasil akhir, benda masih harus dihaluskan dengan kertas

Gambar Miling Machine

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
1. Alat Dan bahan 2. Langkah Kerja Jepitlah benda kerja sampai tak bias bergerak.. Nyalakan mesin milling, lalu sentuhkan bahan dengan bor milling dengan cara memutar spindel untuk menaikkan benda kerja untuk mengatur ukuran bagian yang akan diprais. Kerjakan pemillingan berulang-ulang sampai memenuhi ukuran yang diminta. Lepaskan benda kerja dari jepitan dan kikir bagian atas dari hasil permukaan yang kasar pada hasil pemillingan. Letakkan kembali benda kerja pada keadaan terbalik untuk dikerjakan pemillingan pada sisi yang berikutnya. Kerjakan lagi pemillingan berulang-ulang seperti sebelumnya sampai didapat ukuran yang memenuhi. Lepaskan benda kerja dan bersihkan serpihan-serpihan hasil dari pemillingan. Periksa ukuran panjang dan kedalaman benda kerja dengan teliti. Haluskan pemillingan dengan kertas gosok. Peralatan yang digunakan adalah, jangka sorong, mistar baja, kapur, kikir, kertas gosok dan gergaji tangan Besi as yang panjangnya 100 mm dan berdiameter 40 mm Mesin fris dan perlengkapannya, bor fris ukuran 10 mm

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

Gb. 3.1. Bagian atas benda kerjakerja yang telah diprais Gb. 3.1. Bagian atas benda yang telah diprais

Gb. 3.2. Bagian bawah benda kerja yang telah diprais

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


BAB IV PEMBAHASAN
Pada percobaan ini adalah membuat kedalaman dari benda kerja dengan menggunakan mesin milling. Mesin milling adalah mesin yang digunakan untuk membuat sebuah perkakas untuk kebutuhan industri. Mesin ini mempunyai berbagai macam bentuk mata bor. Pada percobaan kali ini digunakan mata bor silinder yang mempunyai diameter 1 cm dan material baja yang berukuran 85 mm x 70 mm x 17,5 mm. Pada kedua sisi bauk atas maupun bawah material tersebut akan dibuat kolom yang ukuran dalamnya 2 mm, 4 mm, 6 mm dan panjang ketiga kolom tersebut adalah 60 mm. Setelah membuat kolomkolom tersebut dengan ukuranukuran yang telah disebutkan, material tersebut diratakan menggunakan perkakas kikir, kemudian diperhalus dengan kertas gosok atau amplas. Setelah permukaan material telah dihaluskan, material tersebut diolesi minyak pelumas atau oli agar tidak mudah terjadinya korosi. Pada percobaan kali ini, terdapat suatu kesalahan yaitu kelebihan panjang 1 mm pada salah satu kolom. Hal ini dikarenakan faktor human error.

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


BAB V KESIMPULAN
Material yang didapat dari proses milling permukaannya masih kasar. Mesin milling dapat digunakan berbagai keperluan pembuatan material industri. Ketelitian dan konsentrasi sangat dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin milling. Dibutuhkan kerja sama tim dalam percobaan ini. Dalam gerak arah memanjang sering terjadi salah perhitungan dalam menggunakan engkolnya. Oleh karena itu dibutuhkan ketelitian yang sangat besar Dalam melakukan prais, benda harus diprais secara perlahan.

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


LAMPIRAN

Meja kerja Engkol Tegak & Melintang Benda yang diprais Tombol Power

Tombol Power Utama

Sumber penggerak

Tuas Kecepatan

Pembersihan berkas yang diprais

Tempat air pendingin

Lubang air pendingin

Jenis mesin milling

Engkol Memanjang

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


DAFTAR PUSTAKA

Buku Petunjuk Praktikum Teknologi Mekanik, Surabaya, 2003 Kohser Ronald. A "Material and Proses Manufacturing", Erlangga, 1994 Machining Process, www.petra.ac.id, 2003 Mechanical Process Machine, www.itb.ac.id, 2005

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

GRINDING

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Semakin pesatnya kebutuhan akan teknologi dan industri dalam pemanfaatan material terutama bahan dari metal atau logam, diperlukan alat untuk mempercepat pengolaan dan pembuatan material dengan menggunakan mesin gerinda (Cylinder Granding Machine). Untuk mempercepat proses perautan material yang hendak digunakan untuk uji tarik dapat menggunakan shaping machine. B. Tujuan Praktikum Tujuan dari percobaan ilmu bahan yang kita lakukan pada dasarnya adalah : 1. 2. Agar praktikan dapat mengetahui bagaimana mengoperasikan mesin gerinda Trampil dan ahli dalam menggunakan alat-alat praktikum yang ada dalam

mesin gerinda (Cylinder Granding Machine) antara lain jangka sorong dan lain sebagainya.

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


BAB II DASAR TEORI
Cylindrycal grinding machine atau dikenal dengan nama mesin gerinda merupakan salah satu mesin yang kerjanya bertumpu pada putaran. Mesin gerinda digunakan untuk mengurangi diameter suatu material yang berbentuk silinder sehingga bias didpatkan ukuran yang sangat presisi. Selain itu mesin gerida juga dapat digunakan untuk memperhalus permukaan benda kerja ( licin ). Ketilitian pengerjaan mesin gerinda sangat bagus sehingga bisa mendapatkan detail yang sempurna sesuai dengan yang diharapkan. Dalam pengerjaan suatu material menggunakan mesin gerinda diperlukan konsentrasi dan ketelitian dikarenakan karena detail mesin gerinda yang begitu kecil. Sama seperti mesin Bubut mesin gerinda memerlukan air sebagai medium pendingin untuk gesekan yang terjadi antara mesin dengan material. Mesin gerinda pada dasrnya digunakan untuk finishing terhadap suatu material yang diinginkan, sehingga kedetailan hasil dan kehalusannya sangat bagus.

Bagian-Bagian Mesin Gerinda dan Kegunaannya a. Penggeser tangan, digunakan untuk menggeser posisi benda kerja dan posisi gerinda. b. Pelindung, berfungsi sebagai pelindung penggerinda dari serpihan benda yang digerinda serta dari kemungkinan terpentalnyabenda kerja. c. Media Pendingin, berupa saluran pendingin yang berisi oli pendingin. d. Tuas kendali, adalah tuas untuk mengatur air, menghidupkan mesin, mengatur besarnya jarak kedalaman gerinda, dan mengatur kecepatan gerinda. e. Plat muka dan mata bor, digunakan untuk menahan dan memutar benda kerja f. Spindle sebagai tempat melekatnya batu gerinda

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


g. Badan mesin sebagai tempat melekatnya dan bergesernya tool head h. Tool head yaitu bagian mesin tempat spindle melekat i. Meja (table) yaitu bagian mesin tempat meletakkan benda kerja j. Saddle yaitu bagian mesin tempat bergesrnya meja,dan dapat memberikan gerak pemakanan pada benda kerja k. Alas mesin ( Base ) yaitu bagian mesin tempat mesin melekat pada pondasi dan tempat badan mesin melekat.

Gambar Grinding Machine

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

BAB III METODOLOGI

1. Alat dan Bahan Mesin gerinda dan kelengkapannya. Benda kerja berbentuk silinder Jangka sorong.

2. Langkah Kerja. Benda kerja dimasukkan kedalam pelat genggam mesin gerinda. Permukaan benda kerja digesekkan dengan batu gerinda. Penekanan gerinda dengan benda kerja diatur sedikit demi sedikit pada posisi batu gerinda dimana saja. Benda kerja digeser perlahan lahan hingga mengenai seluruh bagian permukaan benda kerja. Hal tersebut diulangi hingga mendapatkan ukuran yang diinginkan.

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

BAB IV PEMBAHASAN
Mesin gerinda (Cylinder Granding Machine) adalah mesin yang digunakan untuk membuat sebuah perkakas untuk kebutuhan industri, khususya yang berbentuk tabung atau silinder. Mesin ini mempunyai alat berupa penggeser tangan yang berguna untuk menggeser posisi benda kerja dan posisi gerinda, alat pelindung yang berfungsi sebagai pelindung penggerinda dari serpihan benda yang digerinda serta dari kemungkinan terpentalnya benda kerja, media pendingin, berupa saluran pendingin yang berisi oli pendingin, dan tuas kendali yaitu tuas untuk mengatur air, menghidupkan mesin, mengatur besarnya jarak kedalaman gerinda, dan mengatur kecepatan gerinda. Pada percobaan ini kami bertugas untuk memperkecil diameter suatu tabung silinder yang terbuat dari material baja.

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

Gambar. Bentuk material yang diujicobakan pada mesin granding

BAB V KESIMPULAN

Mesin gerinda/cylinder granding machine dapat digunakan berbagai keperluan pembuatan material industri. Material yang diujicobakan berbentuk tabung (cylinder). Ketelitian konsentrasi, dan kehati-hatian sangat dibutuhkan dalam mengoperasikan mesin gerinda. Dibutuhkan kerja sama tim dalam percobaan ini.

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


DAFTAR PUSTAKA
Buku Petunjuk Praktikum Teknologi Mekanik, Surabaya, 2004 Machining Process, www.petra.ac.id, 2005 Metalurgy Engineering, www.ui.ac.id, 2008

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

BUBUT

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perkembangan teknologi industri semakin cepat dengan pertumbuhan teknologi terbaru yang sering muncul, kebutuhan industri untuk pemanfaatan alat-alat yang dapat mempermudah dan mempercepat kerja manusia kian banyak diperlukan. Dengan semakin pesatnya kebutuhan material dalam industri untuk pemanfaatan material terutama bahan dari metal atau logam, diperlukan alat untuk mempercepat pengelolaan dan pembentukkan material, misalnya untuk membentuk bentuk ulir dalam logam. Bentuk ulir ini kerap kali sangat dibutuhkan untuk pembuatan alatalat yang dapat mempercepat kerja manusia. Untuk memenuhi kebutuhan itu, perlu adanya suatu mesin yang kompeten dan mampu bekerja sesuai tujuan utama pembuatan, dalam membuat ulir serta memperpendek diameter logam, mesin yang digunakan adalah berupa mesin bubut. Mesin bubut bekerja sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Mengenai pengaturan ukuran, baik itu kedalaman pahat maupun panjang batang yang diinginkan untuk dipahat, bisa dilakukan dengan menggunakan tuas yang mempunyai fungsi di masing-masing tuas itu. Dengan begitu bentuk ulir yang diinginkan dapat dibuat dengan mudah melalui mesin bubut ini.

B. Tujuan Praktikum

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


Tujuan dari percobaan ilmu bahan yang kita lakukan pada dasarnya adalah : Mampu dan terampil dalam menggunakan alat-alat praktikum yang ada, antara lain jangka sorong, kikir, hammer atau martil serta mesin bubut itu sendiri. 4. Dapat mencermati batas pengukuran material saat pengolahan dengan tepat sesuai pengukuran yang diinginkan 5. Untuk mengetahui dan mempraktekan cara pembentukan suatu ulir dengan mesin bubut dan mengembangkannya sesuai bentuk yang lebih sulit lagi untuk kebutuhan yang lebih banyak

BAB II DASAR TEORI

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


Mesin yang dapat digunakan untuk merubah bentuk logam-logam yang silinder adalah mesin bubut. Mesin ini dapat digunakan untuk mengubah diameter suatu logam. Sedangkan untuk menghasilkan bentuk yang lain, kita hanya tinggal mengamati mata pahatnya sesuai bentuk yang kita inginkan. Misalnya dalam pembuatan ulir, digunakan mata pahat pembuat ulir,sedangkan untuk memperkecil diameter, digunakan mata pahat pengecil diameter. ketika akan terjadi gerak memotong maka mata pahat bersentuhan dengan benda kerja. Karena kerja mesin bubut berputar maka tidak akan terjadi perbedaan kedalaman benda kerja. Saat melakukan perautan maka titik perpotongan antara benda kerja dan mesin bubut perlu diberi air untuk menurunkan suhu yang terjadi akibat gesekan kedua benda. 1. Bagian bagian Mesin bubut dan kegunaanya: Tail stock spindel : tempat melekatnya dead center. Disamping itu dapat Trail stock : bagian belakang(ekor) mesin bubut, untuk menunjang bagian Spindel : bagian yang meneruskan putaran mesin ke benda kerja sehingga Bed : bagian yang menunjang head stock, sedangkan bagian di atas bed ini Chuck : pemegang kerja Heat stock : tempat pengaturan kecepatan pemotong (speed of cut)

juga melekatkan drill chuck untuk proses drilling. benda kerja dengan perantaraan dead center yang diletakkan pada tail stock spindel benda kerja dapat berputar, serta tempat melekatnya pemegang kerja. disebut ways.

Dead center : untuk menunjang ujung benda kerja, center ini tidak berputar Tail stock hand wheel : untuk memajukan/memundurkan posisi dead

sendiri, tetapi mengikuti putaran benda kerja. center agar kedudukan benda kerja dapat diukur dengan baik.

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


Gear Box : terdapat susunan roda gigi yang memungkinkan adanya variasi Leg : kaki mesin bubut, hanya ada pada mesin bubut yang kecil. Carriage : bagian yang dapat digeser dengan arah longitudinak sepanjang Compound Rest : tempat melekatnya tool post Tool Post : tempat melekatnya pata (cutting) Cross slide : bagian yang melintang sumbu mesin bubut, berguna untuk kecepatan makan (feed motion).

bed, berguna untuk memikul bagian-bagian lain di atasnya.

gerakan melintang/cross feed. 2. bagian kiri. Cut side facing tool : untuk pekerjaan facing. Cut off/parting tool : sebagai alat pemotong Jenis-jenis Mata Pahat dan Fungsinya: Right cut tool : untuk proses pemotongan yang berbentuk sudut Threding tool : untuk pembuatan eksternal threading (ulir) Curved cutting : untuk pekerjaan turning yang horizontal. Left cut tool : untuk proses pemotongan yang berbentuk sudut pada

pada bagian kanan.

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

Gambar Mesin Bubut

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


BAB III METODOLOGI
1. Alat dan Bahan a) mesin bubut dan perlengkapannya b) pahat bubut rata, radius, dan pahat potong c) bor senter diameter 4mm dan spidle chuck d) jangka sorong, kertas gosok, mistar baja dan kikir e) besi as diameter 40 mm dan panjang 200 mm. 2. Langkah Kerja Benda kerja dimasukkan pada plat genggam mesin bubut. Ujung benda kerja diratakan dengan pahat bubut potong, kemudian bor benda kerja dengan bor senter diameter 5mm. 1. Benda kerja dipasangkan kembali pada posisi yang betul diantara plat cekam dan life center. 2. Pahat bubut rata dipasangkan dalam penjepit pahat kemudian dikencangkan. 3. Melakukan pembubutan rata dengan panjang 200mm memanfaatkan pengukuran yang telah dihitung.Juga dilakukan dengan menggeser eretan ke kanan dan ke kiri. 4. Mengulangi langkah pembubutan hingga besi as terbagi menjadi 4 bagian pembubutan yang sama panjang dengan pengurangan diameter yang sama tiap bagian. 5. Mengganti mata bubut dengan mata bubut radius. 6. Membuat ulir sesuai perhitungan yang telah dilakukan. Dan pembuatannya dilakukan peda akhir tiap-tiap bagian. Menghaluskan besi as yang selesai dibubut dengan amplas dan kikir.

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

40

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


BAB IV PEMBAHASAN

Mesin Bubut (Lathe Machine) Normalnya mesin rotasi berkerja untuk memproses gerakan memotong dan feed motion untuk peralatan paralle point peratama untuk bekerja di poros atau untuk beberapa sudut. Mesin silinder dinamakan Turning, sedangkan untuk mesin silinder internal dinamakan Boring dan pembuatan permukaan plat oleh peralatan berpendikular feeding untuk berevolusi dinamakan facing.

Gambar product dari mesin bubut

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


BAB V KESIMPULAN

Mesin yang dapat digunakan untuk merubah bentuk logam-logam yang silinder adalah mesin bubut. Mesin ini dapat digunakan untuk mengubah diameter suatu logam. Sedangkan untuk menghasilkan bentuk yang lain, kita hanya tinggal mengamati mata pahatnya sesuai bentuk yang kita inginkan.

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


Lampiran

Pemasangan pahat

Benda kerja

Motor penggerak

Tempat cairan pendingin

Ekor tetap

Lubang pembuangan cairan

Pemegang pahat

Keran

Jenis mesin

Pengaturan kecepatan

Kendali spindel dan Apron

DAFTAR PUSTAKA

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


Buku Petunjuk Praktikum Teknologi Mekanik, Surabaya, 2003. Kohser Ronald. A "Material and Proses Manufacturing", Erlangga, 1998 www.Petra.ac.id

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

SHAPING

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Semakin pesatnya kebutuhan material dalam industri untuk manfaatan material terutama bahan dari metal atau logam, diperlukan alat untuk mempercepat pengolaan dan pembentukkan material dengan menggunakan mesin. Dalam mempercepat pembentukkan material tersebut dengan cara perautan material yang salah satunya hendak digunakan untuk uji tarik dapat menggunakan dengan shapping machine. Dimana shapping machine tersebut adalah alat untuk pengrautan suatu material baja untuk membentuk suatu benda yang diinginkan dengan ukuran tertentu. B. Tujuan Praktikum Tujuan dari percobaan ilmu bahan yang kita lakukan pada dasarnya adalah : 6. 7. 8. Untuk mengetahui dan mempraktekan cara pengolahan suatu material dengan mesin Shapping machine. Mampu dan terampil dalam menggunakan alat-alat praktikum yang ada, Dapat mencermati batas pengukuran material saat pengolahan dengan tepat antara lain jangka sorong, kikir, gerinda, hammer atau martil. sesuai pengukuran yang diinginkan.

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


BAB II DASAR TEORI
Shapping Machine adalah sebuah mesin dengan pahat pemotong dengan pengukuran tertentu yang dapat diatur yang mengambil pemotongan berupa garis lurus. Dengan menggerakkan benda kerja menyilang jejak dari pahat ini, dihasilkan permukaan yang rata walaupun dengan bentuk pahat yang berbeda. Mesin ini banyak digunakan dalam bengkel pemeliharaan ( tool room ) untuk membuat berbagai benda kerja. Mesin ini juga dapat digunakan sebagai mesin pemotong seperti halnya mesin fris. Dengan menggunakan alat tambahan khusus seperti halnya pahat khusus, perlengkapan dan alat untuk memegang benda kerja ebuah Shapping mechine dapat memotong alur pasak luar dan dalam, batang gigi, dan berbagai bentuk lain.

1. Bagian bagian Shapping mechine: a) b) c) Kunci kepala pahat berfungsi untuk mengunci pahat dengan mesin pada Peluncur pahat adalah tempat pahat yang dapat digerakkan naik turun Ram bekerja pada saat gerakan pahat maju meskipun bergerak secara

pemotongan secara horizontal. sebagai gerak pemakanan. bolak-balik, dimana berfungsi sebagai tempat melekatnya mata pahat yang bergerak melalui rel. d) dua arah. Kotak lonceng tempat melekatnya kepala pahat yang memungkinkan pahat dapat terangkat pada saat gerakan balik sehingga tidak terjadi pemotongan

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


e) f) Tempat pahat berguna untuk menahan pahat pada mesin. Meja pada mesin ini dapat bergerak kekanan dan kekiri secara otomatis

atau manual. Gerak meja merupakan gerak makan yang dilakukan pada saat pahat potong berada dalam posisi awal atau akhir pemotongan. g) mesin. h) i) j) Dial panjang langkah berfungsi untuk menunjukkan panjang langkah Tuas kecepatan menunjukkan besarnya kecepatan pemakanan. Tuas geser cepat berfungsi untuk mengatur kecepatan dari gerakan pemotongan dalam satuan millimeter. Tombol start adalah tombol yang berfungsi sebagai tombol power yang terdiri dari dua warna, hijau untuk menghidupkan dan merah untuk mematikan

kekiri dan kekanan bahan yang akan dikerjakan dan juga bisa digunakan untuk menghentikan pengerjaan. k) l) m) n) o) Engkol kantoran lintang berguna untuk pemindahan meja kekanan atau Catok berfungsi untuk mengetatkan benda kerja pada meja kerja dengan Kunci ram berfungsi untuk mengunci gerakan ram. Pengatur kedudukan ram berguna untuk mengatur ketepatan letak ram. Dial hantaran. kekiri secara manual. membautkannya sehingga benda kerja bergerak saat pengerjaan.

BAB III METODOLOGI

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


1. Alat dan Bahan f) mesin skrap dan perlengkapannya g) pahat skrap h) siku, kikir, kapur i) jangka sorong, dan kuas j) spesimen tebal mm dan panjang mm.

2. Langkah Kerja A. penggambaran B. baja C. D. E. F. Jepitlah benda kerja yang sudah dilukis ke dalam catok mesin skrap Jepitlah benda kerja yang sudah dilukis ke dalam catok mesin skrap Pasanglah pahat ke dalam penjepit pahat, lurus atau geser sudut mata pahat sesuai kebutuhan yang diinginkan kemudian keraskan Skraplah dengan cara yang diinstruksikan Gambarlah benda kerja yang akan dibentuk dengan alat bantu mistar Laburi benda kerja dengan kapur untuk memudahkan

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

LAMPIRAN GAMBAR

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

Gambar Shaping Machine

BAB IV PEMBAHASAN

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


Shapping Machine merupakan salah satu mesin pemotong material modern yang mempunyai bagian pemotong yang runcing. Mesin ini digunakan untuk membentuk sebuah material sedemikian rupa yang nantinya material tersebut akan dilakukan uji tarik (bending). Dalam uji tarik tersebut, akan diperoleh nilai ultimate, yield, elongation, reduce of area, modulus elastisitas, dan resillience. Besar-kecilnya nilai-nilai tersebut berpengaruh terhadap kekuatan material. Dalam proses pembuatan material ini, kita harus membentuknya simetris terhadap sisi kanan maupun sisi kirinya. Hal ini diupayakan agar uji tarik yang dilakukan memperoleh hasil maksimal. Hasil maksimal uji tarik dapat terbukti apabila material yang diujicobakan terbelah/putus tepat di tengah-tengah material tersebut. Setelah material (baja) terbentuk sesuai yang diharapkan, material tersebut diperhalus permukaannya menggunakan amplas lalu diberi pelicin sejenis minyak agar material tersebut tidak berkarat.

BAB V KESIMPULAN

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


Dari praktikum yang telah kami lakukan tedapat beberapa point kesimpulan yang diperoleh, yaitu:
Shapping mechine adalah sebuah mesin dengan pahat pemotong dengan pengukuran tertentu yang dapat diatur yang mengambil pemotongan berupa garis lurus. Mesin shapping digunakan untuk membentuk material yang akan di uji tarik Pembentukan material harus simetris di kedua sisinya. Diperlukan konsentrasi dan kehati-hatian yang tinggi dalm melakukan praktikum ini. Adapun pada percobaan ini beberapa kesalahan karena factor human error.

DAFTAR PUSTAKA
1. Metallurgy and Material Engineering, 2007, www.kaskus.us 2. Soeweify, Ir., M. Eng.,. 2008. Hot and Cold Working. FTK-ITS: Surabaya 3. Soeweify, Ir., M. Eng.,. 2008. Engineering Material: Head of Strength

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA


and StructureGroups. FTK-ITS: Surabaya 9. Matsumoto, Yoshikatsu. 2000. Fracture Mechanic. Kyoto University Publishing: Kyoto, Japan 10. Department of Material Engineering, Faculty of Mechanical Engineering and Aeronautica, Bandung Institute of Technology, www.ftmd.itb.ac.id

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

LAPORAN PRAKTIKUM ILBA

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN 2009

Anda mungkin juga menyukai