Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sampah merupakan produksi sisa dari berbagai akteraan hitivitas yang dilakukan oleh manusia dalam memenuhi kesejahteraan hidupnya. Sampah mempunyai dampak negativ, karena sampah dapat menyebabkan kerugian bagi manusia, yaitu dapat menyebabkan banjir dan penyumbatan saluran air, pencemaran lingkungan, dapat menularkan penyakit dan nilai estetika serta masih banyak gangguan atau kerugian yang ditimbulkan oleh sampah. Sistem pengelolaan sampah yang baik dapat mengurangi atau memperkecil pengaruh buruk dari sampah tersebut dalam pengelolaan sampah diperlukan prinsipprinsip yang baik yang bukan saja beban dan tanggung jawab dari seluruh masyarakat sehingga sistem pengelolaan sampah yang terdiri dari penimbunan, penyimpanan, pengumpulan, pengolahan, pemanfaata dan pembuangan akhir sampah dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan pengelolaan sampah. Menurut Departemen Kesehatan RI tahun ( 1982, h. 20 ) derajat kesehataan merupakan hasil interaksi dari empat faktor yang meliputi : faktor keturunan, faktor lingkungan, faktor pelayanan dan faktor perilaku. Dalam meningkatkan derajat kesehatan faktor perilaku dan faktor lingkungan memiliki peran penting disamping faktor pelayanan kesehatan dan keturunan. Faktor keturunan sangat mendukung sekali dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, sehingga didirikan institusi pendidikan. Institusi pendidikan tersebut didirikan untuk kepentingan masyarakat, sekolah dasar merupakan salah satu bentuk dari institusi pendidikan yang terdapat di masyarakat dan bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan pendidikan masyarakat. Pengetahuan atau pemahaman tentang sifat-sifat sampah seringkali terlupakan sehingga berakibat tidak tepatnya pengelolaan sampah tersebut. Sebagai contoh sampah sisa makanan yang mempunyai sifat sangat basah dan mudah sekali membusuk sering ditempatkan pada tempat sampah yang kontruksinya terbuat dari bahan yang tidak rapat air dan tidak tertutup, bahkan pembuangannya pun sering dilakukan ketika sampahnya sudah membusuk,akibatnya sampah sudah membusuk akibatnya lantai menjadi basah, tempat sampah menjadi cepat rusak, banyak kerumunan serangga, terutama lalat dan pandangan serta aroma yang tidak sedap hal-hal seperti tersebut diatas sudah menjadi kebiasaan masyarakat di sekitar kita semua dan sudah bukan merupakan suatu masalah.

B. Tujuan 1. Untuk mengetahui cara pengelolaan sampah di SD Negeri 2 Pandak. 2. Untuk mengetahui sumber sampah yang di hasilkan. 3. Untuk mengetahui jenis sampah yang di hasilkan. 4. Untuk mengetahui volume sampah. C. Manfaat 1. Bagi Institusi Pendidikan (SD Negeri 2 Pandak) Sebagai bahan pertimbangan atau saran dalam upaya memperbaiki cara pengelolaamn sampah. 2. Bagi Mahasiswa Merupakan kesempatan untuk mengembangkan dan memperluas wawasan tentang pengelolaan sampah yang baik terutama di institusi pendidikan.

BAB II HASIL KEGIATAN

A. Data Umum 1. Nama sekolah 2. Alamat 3. Unit pendidikan 4. SD berdiri 5. Sekolah diselenggarakan 6. Keadaan sekolah : a) Gedung sekolah Keadaan 1. Ruang kelas 2. Ruang dinas kepala sekolah 3. Ruang dinas guru 4. Kamar mandi : 1 buah : 2 buah : 12 ruangan : 11 baik, 1 rusak : 6 buah : 1 buah : SD Negeri 2 Pandak. : Jl. Raya Baturaden KM.7, Purwokerto : Unit pendidikan Kec. Baturaden : Tahun : Pagi hari

5. Ruang perpustakaan : 1 buah 6. Ruang kosong b) Luas bangunan c) Jumlah guru dan kepala sekolah d) Jumlah karyawan (petugas kebersihan) e) Jumlah murid Keseleruhan : 298 siswa : 1 orang : 1 buah : m2 : 12

B. Data Khusus
Timbunan sampah yang di hasilkan pada SD Negeri 2 Pandak, berasal dari kelas, kantor, dan juga hasil jajanan siswa. Kebanyakan timbunan sampah yang di hasilkan adalah plastik, dan kertas. Biasanya sampah ditumpuk terlebih dahulu sebelum dibuang ke TPS yang kemudian dibuang ke TPA yang dilakukan 2 hari sekali tetapi ada juga yang dibakar.

Pada SD Negeri 2 Sumampir, alur kegiatan pembuangan sampah dimulai dari pewadahan, tempat sampah yang berbentuk kubus, dapat memuat 13 liter sampah, kemudian diangkut dengan tangan, tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD), lalu dibuang ketempat penumpukan sampah dengan menggunakan gerobak dorong ke TPS yang kemudian di buang ke TPA. Orang yang mengelola di SD Negeri 2 Sumampir itu ada 1 orang, biasanya dalam pengelolaan sampah petugas kebersihan tidak menggunakan pakaian khusus dan tidak menggunakan sarung tangan, petugas kebersihan mengerjakan pekerjaan secara manual. Pada setiap kelas, masing-masing siswa dijadwal dalam melaksanakan tugas piket dan setiap jumat diadakan jumat bersih.

Anda mungkin juga menyukai