Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat rahmat dan karun

ia-Nya, makalah ini bisa terselesaikan. Sesuai dengan landasan, program, dan pengembangan dalam tujuan pengajaran geogra fi adalah agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk mengembangkan kemampuan berfikir analitis geografi. Dalam memahami gejala geosfer, memupuk rasa cinta tanah air, menghargai keberada an negara lain dan dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul akibat interaksi antara manusia dan lingkungannya. Adapun penyajian materi di dalam buku makalah ini diupayakan sederhana dan seefe ktif mungkin tanpa melupakan tujuan membina kemampuan berfikir analitis dan kons truktif untuk mengetahui pemahaman perkembangan dalam mempelajarinya. Akhirnya, kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak y ang telah membantu sehingga buku makalah ini dapat diselesaikan. Semoga buku ini dapat memenuhi fungsinya. Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR i ii

BAB I CUACA DAN IKLIM 1 A. ATMOSFER 1 B. PENGERTIAN CUACA DAN IKLIM 3 C. POLA GERAKAN UDARA DAN KAITANNYA DENGAN KEHIDUPAN D. SIKLON, ANTISIKLON DAN DAERAH KONVERGENSI ANTARTROPIK KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA BAB I CUACA DAN IKLIM 10 11

7 8

A. ATMOSFER Bumi terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian yang padat (litosfer), cair (hidrosfer) dan gas (atmosfer), atmosfer menutupi seluruh permukaan bumi, baik yang padat m aupun yang cair, yaitu tanah dan air. 1. Pengertian Atmosfer Atmosfer adalah bagian bumi yang terdiri dari campuran beberapa gas yang mengeli lingi bagian bumi yang padat dan cair. Menurut Humphrey, gas-as atas unsur-unsur y terdapat dalam atmosfer dapat dilihat di bawah ini : Tabel susunan gas-gas utama atmosfer No. Gas Ketinggian (dalam km) 15 20 40 1 Nitrogen/zat lemas 79,5 % 2 Oksigen/zat asam 19,7 % 3 Argon 0,8 % 0,5 % 0,2 % 4 Zat air 1,0 % 0,0 % 0,7 %

100 81,2 % 86,5 % 3,0 % 18,1 % 12,6 % 0 % 0 % 96,4 %

Selain itu, atmosfer mengandun pula gas-gas neon, helium, hidroenium, kripton, d

an xenon. Dan atmosfer juga terdapat persenyawaan-persenyawaan seperti uap air, ozon, gas CO2, dan NH3. Atmosfer mempunyai beberapa sifat : a. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali dalam be ntuk angin. b. Dinamis dan elastis sehingga dapat mengemban dan mengkerut. c. Transparan terhadap bentuk radiasi. d. Mempunyai berat sehingga dapat menimbulkan tekanan. 2. Susunan Lapisan Atmosfer Lapisan atmosfer dapat dibagi-bagi berdasarkan ketinggiannya dari permukaan air laut.

a. Troposfer Merupakan lapisan atmosfer yang paling bawah, di daerah khatulistiwa, ketinggian troposfer dapat mencapai 20 km dan di daerah kutub hanya mencapi 9 km, ketinggi an rata-rata 12 km, batas atas lapisan troposfer disebut juga tropopause. b. Stratosfer Ketinggian stratosfer antara 12-80 km dari permukaan air laut. Batas atas lapisa n stratosfer disebut stratopause. Lapisan ini dapat dibagi lagi menjadi : 1) Lapisan isoterm, terletak antara 12-35 km, dengan temperatur yang tetap yaitu -50 0C. 2) Lapisan panas, terletak antara 35-50 km, dengan temperatur antara -50 0C, sampai + 50 0C, lapisan ini banyak mengandung ozon (O3) dan disebut juga ozonosfer. 3) Lapisan campuran, terletak antara 50-80 km, dengan temperatur antara -70 0C sampai + 80 0C. c. Ionosfer Ketinggian lapisan ini antara 80 800 km, lapisan ini terjadi ionisasi atom-atom udara oleh radiasi sinar-sinar dan ultraviolet yang dipancarkan oleh sinar matah ari. Akibatnya, lapisan ini terdapat lapisan inversi (lapisan atmosfer yang sema kin naik suhunya bukan semakin rendah melainkan semakin tinggi). Dan lapisan ini merupakan lapisan yang panas, ada ahli yang menyebut lapisan ini sebagai lapisa n termosfer. d. Eksosfer Lapisan eksosfer adalah lapisan terluar dari atmosfer, ketinggiannya antara 5001000 km, butir-butir gas pada lapisan ini dapat meloloskan diri ke angkasa luar sehingga lapisan ini disebut juga dissipasisfer. B. 1. CUACA DAN IKLIM Pengertian Cuaca dan Iklim

Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dan pada suatu tempat/daerah yang sem pit. Misalnya : cuaca y cerah, banyaknya awan, tekanan angin yang tinggi, panas atau sejuk. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang relatif luas dan wa ktu yang relatif lama (puluhan tahun), ilmu yang mempelajarinya adalah meteorolo gi dan ilmu yang mempelajari iklim adalah klimatologi. 2. Unsur-unsur Cuaca dan Iklim a. Suhu udara Suhu udara diukur dengan termometer, kertas yang berisikan catatan suhu disebut termogram. Macam-macam termometer dan dapat digunakan untuk mengukur suhu udara, yaitu termometer air raksa, maksimum, miminum, maksimum dan minimum. Tipe six b elani, binetal, bourdan, dan termometer tahanan, di bawah ini digambarkan termom eter maksimum-minimum tipe six belani.

Pengukuran suhu udara dilakukan secara terus menerus selama 24 jam sehingga dida patkan suhu rata-rata harian. Ini digunakan untuk menentukan suhu bulanan, suhu rata-rata bulanan digunakan untuk menentukan suhu tahunan dan suhu rata-rata bul anan diambil selama satu tahun dan suhu rata-rata tahunan diambil selama beberap a tahun. b. Tekanan udara Adalah udara yang mempunyai massa sehingga dapat menekan permukaan bumi. Alat un tuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Barometer ditemukan oleh Torricell i pada tahun 1644, hasil penemuan alat pengukur tekanan udara y lain adalah baro meter anaroid, barometer ini mudah dibawa ke lain tempat dan dapat juga digunaka n untuk mengukur tinggi tempat di atas permukaan air laut. Garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara yang sama disebut Isobar. c. Angin Adalah aliran udara dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Angin dapat terja di jika ada faktor-faktor yang menyebabkan angin mempunyai arah dan kecepatan. B iasanya untuk menentukan arah angin, digunakan bendera angin, dan kantong angin. Arah bendera angin selalu menunjuk arah angin tersebut datang, kecepatan angin diukur dengan anemometer dan hasil catatannya disebut anemoram. Satuan kecepatan angin adalah km per jam atau knot (1 knot = 1,854 per jam). d. Kelembaban Udara Ada 2 macam yaitu kelembaban absolut (multak) dan kelembaban relatif (nisbi). Ke lembaban absolut adalah banyaknya uap air yang terdapat dalam 1 meter kubik udar a. Sedangkan kelembaban relatif adalah perbandingan antara jumlah uang air yang ada dalam udara pada volume dan suhu, alat pengukur kelembaban relatif disebut h igrometer.

Rumus untuk menghitung kelembaban relatif : Kelembaban udara absolut Kelembaban relatif = -------------------------------------x 100% Nilai jenuh udara e. Curah Hujan Adalah banyaknya air hujan yang jatuh sampai ke permukaan tanah, banyaknya curah hujan diukur dengan alat ukur curah hujan (fluviometer) yang disebut ombiometer . Ombiometer ini dipasang di tempat yang tidak dilindungi oleh pohon atau bangun an. Ada beberapa tempat di permukaan bumi yang mempunyai curah hujan yang sama, tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama sering digambarkan pada peta dalam bentuk garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempuny ai curah hujan yang sama disebut isohiet. f. Awan Adalah kumpulan titik air atau kristal es yang terjadi karena adanya kondensasi uap air yang terdapat pada atmosfer, awan terjadi karena udara yang mengandung u ap air naik sehingga suhunya turun sampai di bawah titik embun, awan ini dapat b erupa benda padat atau gas. Secara garis besar awan mempunyai tiga bentuk, yaitu : 1) Awan sirus (cirrus) atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti serat atau seperti bulu. Sangat tinggi dan biasanya terdiri dari kristal-kristal air. 2) Awan stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata, hampir tidak memp unyai bentuk tertentu. Biasanya berwarna kelabu dan menutup langit pada daerah y ang luas. 3) Awan kumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan gerakan vertik al. Di bagian atas berbentuk setengah bulatan (dome) atau seperti kubis dan di b agian bawahnya rata. C. POLA GERAKAN UDARA DAN KAITANNYA DENGAN KEHIDUPAN Sifat udara mudah bergerak, ada bermacam-macam penyebab dan bentuk gerakan udara , bentuk gerakan udara ada yang konveksi, adveksi dan turbulensi. 1. Konveksi Matahari memancarkan sinarnya ke seluruh arah, salah satu pemancaran sinar terse but ke arah bumi sehingga bumi menjadi panas, daratan memanaskan udara sehingga volume udara menjadi bertambah besar, udara yang dipanaskan naik dan tempatnya d iganti oleh udara yang masih dingin, gerakan udara secara vertikal ini disebut g erakan antara konveksi dan gerakan udara ini terjadi di daerah khatulistiwa. 2. Adveksi dan Turbulensi Perbedaan tekanan udara antara tempat yang satu dengan tempat yang lain menyebab kan terjadinya gerakan udara, gerakan udara terjadi secara horizontal atau menda tar. Contohnya : gerakan udara dari daerah kutub ke daerah khatulistiwa yang ber jalan sepanjang tahun, gerakan udara dari laut ke darat (siang hari), gerakan ud ara dari darat ke laut (malam hari), gerakan semacam ini disebut gerakan udara a dveksi. Gerakan udara adveksi memberi dampak bagi kehidupan, dampak ini dapat bersifat p

ositif dan juga bersifat negatif. Gerakan udara berdampak positif yaitu (1) memb awa zat-zat seperti O2 dan N ke tempat yang mengalami kekurangan zat-zat. (2) ud ara yang membawa uap air dapat menimbulkan hujan, gerakan udara berdampak negati f yaitu menimbulkan angin ribut dan membawa zat-zat pencemar, contoh: asap pabri k. Adapun gerakan udara turbulnsi adalah gerakan udara yang berputar-putar, contoh : gerakan udara yang ditimbulkan oleh pesawat udara. D. SIKLON, ANTISIKLON DAN DAERAH KONVERGENSI ANTARTROPIK Siklon dan antisiklon Siklon adalah tekanan udara yang rendah, tekanan udara yang rendah ini dapat ter jadi di daerah lintang sedang dan di daerah tropik. Angin siklon ialah angin yan g berputar menuju ke pusat, di belahan bumi utara, arah gerakan angin ini berlaw anan dengan arah jarum jam sedangkan di belahan bumi selatan arah angin siklon s earah dengan arah jarum jam. Jika daerah bertekanan udara rendah mengelilingi daerah yang bertekanan tinggi t erjadilah putaran angin dari pusat menuju daerah sekitar. Angin ini disebut angi n antisiklon, di belahan bumi utara arah gerakan angin antisiklon searah dengan arah jarum jam sedangkan di belahan bumi selatan arah angin antisiklon berlawana n dengan arah jarum jam. Siklon dibedakan atas 3 macam yaitu : 1. Siklon gelombang yang terjadi di daerah lintang sedang sampai pada daera h lintang tinggi. Siklon ini sering disebut ekstrasiklon. Kekuatannya dari lemah hingga sampai kuat. 2. Siklon tropik yang terjadi di atas laut yang terletak di daerah tropik, kekuatannya dari sedang sampai sangat kuat, bersifat sangat merusak. 3. Tornado, badai yang kecil tetapi merupakan siklon yang sangat kuat dan b ersifat sangat merusak. Gerakan udara dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan rendah it u disertai dengan gerakan udara yang naik sebagai akibat pemanasan. Naiknya udar a ini menyebabkan suhu udara turun kembali sehingga dapat menimbulkan hujan (huj an konveksi). KESIMPULAN Atmosfer merupakan bagian bumi yang terdiri dari campuran beberapa gas yang meng elilingi bagian bumi yang padat dan cair. Dalam kehidupan sehari-hari manusia juga selalu berhubungan dengan apa yang dise but cuaca dan iklim pada daerah yang sempit. Siklon merupakan tekanan udara yang rendah dan dapat terjadi di daerah lintang y ang sedang dan di daerah tropik. Sifat dari udara yaitu mudah bergerak dan juga matahari memancarkan sinarnya ke seluruh arah (yaitu bumi) sehingga bumi menjadi panas. Semoga semua informasi dari buku makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, k hususnya bagi diri kita sendiri dan kami ucapkan terima kasih. DAFTAR PUSTAKA Bemmelen. R.W. Van. (1949). The Geology of Indonesia. Vol.IA. Batavia : Governme nt Printing Office the Hogue. Bintarto, R. dan S. Hadisumarno (1979). Metode Analisa Geografi. Jakarta : LP3ES . Biro Pusat Statistik (1992). Statistika Indonesia. Jakarta : BPS. Biro Pusat (1994). Statistika Lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta : BPS. Biro Pusat (1995). Statistika Lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta : BPS. Clark, Audrey N. (1993). The Penguin Dictionary of Geography. Victoria : Geograp

hical Publication. Daldjoeni, H. (1987). Pokok-pokok Geografi Manusia. Bandung : Alumni. Emmons. W.H. Ira. S. Alison, Clinton R. Stauffer, dan George A. Thiel (1960). Ge ology : Principles and Process. New York : Mc Graw Hill Book Company. Fairchild, Johnson E. (1964). Principles of Geography. New York : Holt, Rinehear t and Winston Inc. Foth. H.D. (1984). Dasar-dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta : Gadjah Mada University P ress. Hartono. (1996). Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Makalah Semin ar di UNS tanggal 4 Desember 1996. Katili. J.A. dan P. Marks. (1963). Geologi. Bandung : Kilat Maju. Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : Gram edia. Koentjaraningrat. (1985). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Aksara Baru.

Anda mungkin juga menyukai