Anda di halaman 1dari 6

A. Tujuan 1.

Mengenali bahayanya menyentuh bagian konduktor ketika dialiri nilai tegangan atau arus yang melebihi nilai nominal yang diijinkan. 2. 3. Memberikan alasan kenapa Circuit Breaker harus berkisar di daerah kerja. Menerangkan kenapa sangat penting bahwa semua konduktor yang dilalui tegangan harus diamankan jika tidak digunakan. 4. Menyadari bahwa bahaya bisa dikurangi dengan menggunakan pelindung berisolasi, dengan kondisi hanya satu bagian konduktor yang tersentuh.

B. Gambar Rangkaian Percobaan


L1 L2 L3 N V A

Rm

Gambar Rangkaian Percobaan 1

L1 L2 L3 N

V A

Rm

Gambar Rangkaian Percobaan 2

L1 L2 L3 N

V A

Rm

Bag logam dri alat rumah yang ditanahkan

Rc

Pe

Gambar Rangkaian Percobaan 3


L1 L2 L3 N

V A

Rm

Rc

Pe

Gambar Rangkaian Percobaan 4

C. Alat Alat dan Komponen yang Digunakan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Transformator Beban Simbol manusia Avometer Resistor 5,6 Ohm Resistor 1 kOhm Resistor 2,2 kOhm 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah 1 buah 2 buah 1 buah

D. Dasar Teori Karena peningkatan terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh kejutan listrik, sangat penting bahwa manusia terlindungi dari resiko adanya kontak dengan tegangan. Bahaya tegangan sentuh permukaan bias dihilngkan dengan memperhatikan tahanan permukaan dan aliran arus yang melewati body ( permukaan ). Hal ini bias dibagi mejadi 3 group : I. Sampai dengan 10 mA; umumnya tidak berbahaya, meskipun bias menimbulkan kram / kejang pada otot. II. 10 50 mA; 99.5 % subjek test tidak bias melepaskan tangannya dari elektrodanya ketika nilai arus mencapai 25 mA. Hal ini menandakan bahwa kejang otot telah terjadi, yang bias juga menyebabkan kejang otot di hati dang paru paru. Pada arus 40 mA atau lebih, bias menyebabkan kematian ( karena kegagalan pernafasan dan kegagalan kerja hati ). III. 50 mA 3 A atau lebih; ketika arus mengalir melewati hati melebihi 100 mA, bias menbulkan kematian, jika aliran arusnya melebihi 0,1 detik.

Tegangan sentuh permukaan maximum, UB dihilangkan dengan mempertahankan nilai rata rata dari resestansi / tahanan tubuh manusia, Rm = 1300 ohm, dan aliran arus If = 50 mA Nilai 50 mA diambil sebagai nilai rata rata dari group II Jadi, dari UB = If x Rm = 0.05 A x 1300 ohm UB = 65 V

Berikut adalah persamaan Hukum Ohm yang digunakan sebagi formula untuk membandingkan antara tegangan ( V ), arus ( I ), dan tahanan ( R ) :

V=IxR

Dimana tegangan ( V ) dianggap sebagai Vs yang nilainya konstan maka pengaruh perubahan tahanan ( R )akan berdampak langsung pada nilai arus ( I ) yang mengalir, begitu juga sebaliknya. Apabila nilai tahanan naik maka nilai arus akan kecil, begitu pula apabila nilai arus tinggi maka tahanannya akan kecil. Dengan kata lain hubungan antara arus dengan tahanan adalah berbanding terbalik.

E.

Langkah Langkah Percobaan 1. 2. 3. 4. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Buat rangkaian seperti gambar 1. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya. Ulangi langkah 2 3 untuk gambar rangkaian 2, 3, dan 4.

F.

Hasil dan Analisa Percobaan

Tabel 1. Hasil Percobaan Bahaya Tegangan Sentuh Rangkaian 1 Kondisi yang Diukur Tangan-Kaki L1-L3 Tangan Kering Rm = 2,2 kOhm Tangan Basah Rm = 1 kOhm Hasil Perhitungan Ub (V) 24 Im (A) 10,9 Hasil Pengukuran Ub (V) 24 Im (mA) 9,1

23,1

23,1

23,1

21

Pada percobaan Bahaya Tegangan Sentuh Rangkaian 1, digunakan L1 dan L3 untuk sumber energi listriknya. Ketika tangan menyentuh L1 dan kaki menyentuh L3 secara bersamaan, dimana kondisi tangan kering dengan perkiraan nilai tahanan sebesar 2,2

kOhm, maka tegangan yang terukur pada simulasi tubuh manusia sebesar 24 V dan arus yang mengalir pada simulasi tubuh manusia sebesar 9,1 mA. Sedangkan saat tangan menyentuh L1 dan kaki menyentuh L3 secara bersamaan, dimana kondisi tangan basah dengan perkiraan nilai tahanan sebesar 1 kOhm, maka tegangan yang terukur pada simulasi tubuh manusia sebesar 23,1 V dan arus yang mengalir pada simulasi tubuh manusia sebesar 21 mA. Mengalirnya arus dalam tubuh manusia sebesar 9,1 Ma dengan asumsi bahwa manusia tersebut dalam kondisi tangan kering akan menimbulkan bahaya seperti yang telah dijelaskan di dasar teori yaitu untuk arus 0 hingga 10 mA yang dikategorikan dalam group I, manusia akan merasakan kram atau kejang pada otot, tangan kesemutan, dan tangan mulai terasa kaku. Namun, arus sebesar 9,1 mA ini pada umumnya bersifat tidak berbahaya. Sedangkan arus yang mengalir pada manusia sebesar 21 mA dengan asumsi bahwa manusia tersebut dalam kondisi tangan basah akan menimbulkan bahaya seperti yang telah dijelaskan di dasar teori yaitu untuk arus 10 hingga 50 mA yang dikategorikan dalam group II, 99,5% manusia yang menyentuh tegangan ini tidak bisa melepaskan tangannya dari elektrodanya ketika nilai arus mencapai 25 mA. Hal ini menandakan bahwa kejang otot telah terjadi pada manusia, yang bisa juga menyebabkan kejang otot di hati atau paru-paru. Jadi, arus 21 mA ini cukup berbahaya bagi manusia karena dapat merusak organ tubuh manusia. Jika kedua percobaan tersebut dibandingkan, maka bahaya tegangan sentuh dengan kondisi tangan basah lebih berbahaya dibandingkan dengan kondisi tangan kering. Hal ini terjadi karena tangan yang basah memiliki nilai tahanan yang lebih kecil dibanding dengan tahanan pada tangan yang kering. Seperti rumus yang tertera pada dasar teori di atas, bahwa nilai tahanan memiliki hubungan berbanding terbalik dengan nilai arus, di mana semakin kecil nilai tahanannya, maka semakin besar nilai arusnya dengan asumsi nilai tegangan tetap atau sama. Sehingga, nilai arus yang mengalir pada tubuh manusia dengan kondisi tangan basah lebih besar dibandingkan dengan kondisi tangan kering. Dan nilai arus yang semakin besar akan menimbulkan bahaya yang lebih besar pula.

Tabel 2. Hasil Percobaan Bahaya Tegangan Sentuh Rangkaian 2 Kondisi yang Diukur Tangan-Kaki L1-N Tangan Kering Rm = 2,2 kOhm Tangan Basah Rm = 1 kOhm Hasil Perhitungan Ub (V) 23,9 Im (A) 10,87 Hasil Pengukuran Ub (V) 25 Im (mA) 22

23,8

23,8

25

9.4

Tabel 3. Hasil Percobaan Bahaya Tegangan Sentuh Rangkaian 3 Kondisi yang Diukur Tangan-Kaki L1-Pe Rc = 5,6 Ohm Tangan Kering Rm = 2,2 kOhm Tangan Basah Rm = 1 kOhm 23,9 10,87 25 22 Hasil Perhitungan Ub (V) Im (A) Hasil Pengukuran Ub (V) Im (mA)

23,2

23,2

25

9.1

Tabel 4. Hasil Percobaan Bahaya Tegangan Sentuh Rangkaian 4 Kondisi yang Tangan-Kaki L1-Pe Rm = 1 kOhm Rc = Rc = 1 kOhm 0 13 0 13 0 17 0 7.3 Diukur Hasil Perhitungan Ub (V) Im (A) Hasil Pengukuran Ub (V) Im (mA)

G. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai