Anda di halaman 1dari 13

Pemilihan siswa pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan

Menjadikan safety riding life style remaja


Sidik Permana
SMA 17 Makassar Sulawesi Selatan

10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan khadirat Allah SWT atas berkat dan rahmatnya sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Karya ilmiah yang berjudul Menjadikan Safety Riding Life Style Remaja. Karya ilmiah ini menyoroti safety riding yang selama ini masih terbatas diketahui oleh beberapa pihak saja dapat menjadi tren di masyarakat terutama remaja. Ada pepatah yang menyebutkan bahwa tak ada gading yang tak retak begitupun pula pada karya ilmiah ini. Kekurangan pada sistematika dan hal-hal lain sangat banyak terdapat di karya ilmiah ini. Penulis berharap dengan karya ilmiah ini dapat dimanfaatkan bagi pihak terkait untuk membenahi dan mengurangi jumlah kecelakaan sepeda motor pada remaja.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................

Daftar Isi ................................................................................................................ ii Bab I. Pendahuluan 7 1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2. Permasalahan ...................................................................................... 2 1.3. Tujuan ................................................................................................. 2 1.4. Manfaat ............................................................................................... 2 Bab II. Tinjauan Pustaka 2.1. Teory safety riding .............................................................................. 3 2.2. larangan dalam safety riding ............................................................... 5 Bab III. Hasil dan Pembahasan 3.1. Pembahasan ........................................................................................ 6 Bab IV. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan ........................................................................................ 7 4.2. Solusi ................................................................................................... 7 4.2. Saran ................................................................................................... 8 Bab V Penutup ....................................................................................................... 8

BAB I Pendahuluan I. Latar Belakang

Keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan merupakan masalah yang sangat kompleks . Berbagai faktor menjadi alasannya, dimulai dari masalah manusia sebagai pengendara dan penumpang. Masalah sarana dan prasarana yang belum memadai serta lingkungan jalan yang dilalui. Kejadian kecelakaan Lalu Lintas di jalan sudah dianggap menjadi hal biasa terjadi dan kurang mendapat perhatian yang serius dari pemerintah dan masyarakat. Hal ini menjadi berbeda jika salah satu korban kecelakaan lalu lintas itu adalah anak, istri atau orang terdekat anda. Keelakaan dapat terjadi karena kurangnya kesadaran dari setiap pengguna jalan atas hak dan kewajibannya di jalan. Kecelakaan juga dapat terjadi karena adanya pelanggaran. Pelanggaran utama yang sering dilanggar adalah kecepatan kendaraan yang melewati batas. Berdasarkan hasil studi kualitatif tentang keselamatan LLAJ menunjukkan ada beberapa hal yang memicu hal tersebut. Pertama, pengemudi cenderung memacu kendaran dengan cepat karena ingin cepat sampai tujuan. Kedua, faktor internal seperti, emosi, rasa ingin pamer, ingin mengetes kecepatan kendarannya, dan balapan sesame pengendara. Dalam masalah emosi, setiap pengendara dapat terjadi pada siapa saja dan dimana saja. Ketiga, faktor eksternal yaitu, persaingan di jalan, mengikuti pengendara lain yang salah, tak ada kesadaran dan tatakrama dalam berkendara dan pengawasan aparat penegak hukum yang lemah. Berdasarkan data kecelakaan pada tahun 2010 yang dimiliki oleh penyedia jasa asuransi, Jasa Raharja pelajar/mahasiswa menjadi korban kecelakaan lalu lintas tertinggi menurut profesi dengan presentasi 28,17 %. Siswa SMA sederajat dan mahasiswa menempati posisi teratas menurut latar pendidikan. Sedangkan

berdasarkan kendaraan yang terlibat, sepeda motor menempati tempat teratas dengan presentasi 65,88%. Berdasarkan data-data faktual di atas menunjukkan bahwa remaja dan pengendara sepeda motor memiliki resiko lebih tinggi dalam kecelakaan lalu lintas.

II.

Permasalahan

Apakah Solusi mengenai cara mengurangi presentasi kecelakaan remaja dan sepeda motor belum ditemukan. III. Tujuan

Tujuan pembuatan karya tulis ini adalah untuk memberikan sumbangan pendapat untuk mencapai solusi atas masalah yang kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama ini. Penulis mengharapkan segala pendapat yang dituangkan dapat diapresiasi sebagaimana mestinya. IV. Manfaat

Penulis mengharapkan karya tulis ini bisa digunakan sebagai salah satu referensi oleh pihak terkait untuk mengurangi angka kecelakaan remaja dan sepeda motor.

BAB II Tinjauan Pustaka 1. Teori safety riding Safety Riding dirasa sangat perlu dan bermanfaat sekali bagi kehidupan kita sehari-hari. Safety Riding aatau yang lebih kita kenal dengan keselamatan berkendara dalah Cara berkendara yang aman dan nyaman baik bagi pengendara itu sendiri maupun bagi pengendara lain. Ada beberapa hal atau poin penting yang harus diperhatikan dalam safety riding, yaitu sebagai berikut: 1. Kelengkapan kendaraan bermotor standar.

1. Memiliki dua kaca spion kiri dan kanan 2. Berfungsinya lampu depan, lampu sein, lampu rem dan klakson. 3. STNK dan SIM selalu siap / tidak expired. 4. Plat nomor polisi depan dan belakang 5. Menggunakan perlengkapan Safety Riding yaitu sbb :

a. Helmet. full face or half face. Hindari helm batok kelapa karena helm tersebut tidak melindungi kepala anda secara maksimal. Pemerintah
telah menetapkan standar helm dengan standar SNI. Dalam memilih helm untuk berkendara sebenernya Cuma diperlukan dua kriteria saja yakni Aman dan Nyaman. Namun sekarang modis dan gaya menjadi karakter yang ke tiga.

b. Sarung tangan Fungsi utama safety glove adalah sebagai peredam resiko pada saat terjadi kecelakaan akibat refleks tubuh kita bekerja. Safety glove dapat dikatakan memenuhi kriteria Aman apabila terbuat dari bahan

campuran serat karbon dan Kevlar. Alternatif lain selain serat karbon dan kevlar yang harganya terjangkau adalah safety glove yang terbuat dari bahan kulit karena bahan ini relatif tidak meneruskan panas ke telapak tangan pada saat terjadi gesekan. Bahan kulit juga relatif lebih Nyaman digunakan karena elastis dan tidak mengganggu pergerakan tangan. c. Jaket. Jaket yang baik untuk digunakan berkendara semestinya juga harus memenuhi kriteria Aman dan Nyaman. Standar Aman disini tentu saja harus bisa melindungi bagian tubuh mulai dari leher sampai dengan pinggang. Untuk kriteria Nyaman tentu saja masing-masing biker punya satndar berbeda, ada yang merasa nyaman dengan full leather jaket atau full kain jaket atau juga kombinasi bagian luar kulit dan bagian dalam kain. d. menggunakan sepatu tertutup yang menutupi tumit bukan sandal jepit dan sejenisnya. Pada umumnya sepatu yang Aman dan Nyaman untuk berkendara haruslah : melewati mata kaki, lebih baik tidak bertali, bahan kulit, terdapat pelindung di ujung jari kaki, ukuran 1 step lebih besar dari kaki kita (biasanya kaki akan mengalami pembengkakan pada saat berkendara dalam waktu lama) dan terdapat sirkulasi udara. e. Knee protector (pelindung lutut), elbow protector (pelindung

lengan/siku. Kedua alat ini akan melindungi anda dari benturan dan mengurangi resiko luka pada bagian luar tubuh f. Rompi pelindung dada. g. Penutup hidung untuk menghindar dari debu dan polusi udara lainnya. h. Mematuhi peraturan lalu lintas serta paham rambu-rambu lalu lintas

i. Hindari berkendara agresif dan ugal-ugalan atau sok-sokan. Bijaksana, sabar serta sopan dalam melajukan kendaraan anda. Alangkah baiknya kalau anda bisa membuat atau menciptakan rasa simpaty/kekaguman penggunai jalan lain terhadap prilaku berkendara anda. j. Tidak gampang terprovokasi dengan pengguna jalan lain dan tentu saja tidak arogan karena hal ini sangat merugikan diri sendiri dan orang lain. k. Mengerti posisi sesama pengendara/pengguna jalan bahwa jalan raya digunakan untuk kepentingan bersama bukan milik pribadi. Jadi sebisa mungkin menghindari prilaku-prilaku seperti meng-klakson berlebihan, menggunakan aksesoris yang dapat mengganggu pemakai jalan lain seperti klakson kebo/anjing, sirine, strobo dsb.

2 .Larangan dalam safety riding 1. Larangan Pertama, Jangan coba-coba nekat mengendarai satu unit motor. Kendaraan roda dua hanya boleh membonceng satu orang. 2. Larangan kedua. Jangan menyalip Kendaraan dalam keadaan seperti pada gambar karena sangat membahayakan jiwa anda. Bisa-bisa anda jatuh karena kondisi salipan yang sempit. Bahkah hal terburuk tentu saja menimpa anda. Bersabarlah dalam berkendara demi keselamatan kita bersama. 3. Di larangan ketiga ini jangan pernah membawa barang over capacity karena, selain membahayakan hal ini juga sangat mengganggu kenyamanan dan keamanan pengguna jalan lain. Jika anda membunyai barang bawaan yang banyak, sewalah angkutan umum.

BAB III I. Pembahasan

Apakah solusi mengurangi presentasi kecelakaan remaja dan sepeda motor. Sebelum kita menjawab hal tercebut terlebih dahulu kita harus tahu sebab mengapa kecelakaan bisa terjadi. Berdasarkan hasil studi tentang keselamatan LLAJ dapat kita simpulkan bahwa awal dari suatu kecelakaan lalu lintas adalah sebuah pelanggaran, baik itu pelanggaran atas perilaku manusia, atau adanya kesalahan pada sarana dan prasarana. Dalam hal perilaku manusia, terkhusus remaja dalam hal ini. Perilaku remaja dapat timbul karena beberapa hal. Penulis mencoba mengambil satu hal, yaitu kendaraan sering dijadikan alat untuk menunjukkan gengsi dan eksistensi di masyarakat. Sering kita jumpai para remaja menggunakan property kendaraan tidak

sesuai standar. Seperti spion yang kecil sehingga memunculkan blind spot yang besar. Knalpot yang tak sesuai standar dan menggangu pengguna kendaran lain karena suaranya yang bising serta modifikasi mesin yang sering berakhir pada kecelakaan Hal itu dapat terjadi karena remaja ingin mengikuti tren yang ada.Tren yang salah tersebut dapat terbentuk jika banyak remaja lain yang menggunakannya dang dianggap suatu hal yang dapat mengangkat gengsi seorang remaja. Oleh karena itu tindakan dari petugas kepolisian yang tegas sangat dibutuhkan. Namun, kepolisian juga masih mengalami internal yaitu jumlah personil yang belum mampu mengawasi seluruh jalanan raya yang ada. Oleh karena itu solusi yang saya tawarkan adalah menciptakan tren baru. Tren, seperti yang saya sebutkan di atas dapat terjadi jika banyak orang yang memakainya. Tren yang kami harapkan adalah Remaja akan mengikuti property sesuai standar safety riding.

Hal ini telah terbukti sebelumnya dengan helm standar. 5-10 tahun yang lalu jarang sekali dipakai orang kini menjadi salah satu tren. Dan saya yakin kebanyakan dari remaja bukan memilih helm standar karena keselamatan namun karena ia takut pada polis dan yang kedua, tak ingin lagi ketinggalan dengan remaja lain yang telah menggunakan helm standar dengan berbagai macam model yang sangat menarik.

BAB III I.
melanggar aturan 2. Penanaman kesadaran pada remaja sangat perlu untuk mengurangi angka kecelakaan Kesimpulan

1. Remaja menjadi korban kecelakaan tertinggi karena remaja paling sering

II.

Solusi

1. Menggiatkan pelatihan pada remaja 1.1. Dengan adanya pelatihan safety riding makin banyak remaja yang akan melakukan safety riding di jalan. Dengan banyaknya siswa yang melakukan safety riding maka akan terbentuk tren baru. Tren akan berkembang lebih cepat apabila pelaku safety riding merupakan panutan bagi teman temannya dalam hal gaya dan style bagi remaja lain di sekitarnya. Contohnya ketua OSIS 2. Memperketat peraturan 2.1. Dengan memperketat peraturan melalui pengawasan dan sanksi oleh polri, maka remaja yang mungkin belum mengerti safety riding akan terpaksa mengikuti karena aturan yang lebih ketat dengan ancaman sanksi 3. Menanamkan budaya malu kalau tak ber- safety riding 3.1. Penamaman budaya malu dapat diberikan kepada siswa siswa yang telah mengikuti pelatihan dengan cara control sosial secara tidak langsung. yaitu, siswa yang telah mengikuti pelatihan harus menempelkan stiker yang bertuliskan Lihat! saya berkendara dengan safety riding. Dengan penempelan stiker itu maka remaja yang telah mengikuti pelatihan seperti

mempunyai kontrol sosial sehingga punya rasa malu jika melakukan kesalahan. 4. Peran pemerintah untuk menggiatkan tren 4.1. Pemerintah dalam program ini diharapkan memacu produksi perlengkapan safety riding dengan cara produksi missal property safety riding dengan membuat usaha milik pemerintah atau kerja sama dengan industry tekstil dsb. III. Saran- Saran

Tentunya karya tulis ini masih banyak memiliki kekurangan untuk kami sebagai penulis ingin meminta kritik dari pembaca

IV. Penutup Sekian karya tulis ini kami buat maih banyak kekurangan dalam hal sistematika dan bahasa. Penulis berharap solusi dan pendapat dari karya tulis ini dapat digunakan oleh pihak terkait untuk mengembangkan budaya safety riding di masyarakat. Penulis berharap safety riding dapat menjadi budaya yang berkembang dan menjadi identitas bagi remaja kini dan masa mendatang. Sekian karya tulis ini kami ucapkan terima kasih.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan khadirat Allah SWT atas berkat dan rahmatnya sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Karya ilmiah yang berjudul Menjadikan Safety Riding Life Style Remaja. Karya ilmiah ini menyoroti safety riding yang selama ini masih terbatas diketahui oleh beberapa pihak saja dapat menjadi tren di masyarakat terutama remaja. Ada pepatah yang menyebutkan bahwa tak ada gading yang tak retak begitupun pula pada karya ilmiah ini. Kekurangan pada sistematika dan hal-hal lain sangat banyak terdapat di karya ilmiah ini. Penulis berharap dengan karya ilmiah ini dapat dimanfaatkan bagi pihak terkait untuk membenahi dan mengurangi jumlah kecelakaan sepeda motor pada remaja.

Anda mungkin juga menyukai