RANCANGAN PROTHESIS DENGAN SOLID WORK DAN COSMOS EXPRESS

Siti Julaiha
Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Universitas Indonesia

Pasca Sarjana Teknologi Biomedis Universitas Indonesia [Mei 2010]

D = 1.2 cm d = 0.8 cm

PENAMPANG BATANG PROSTESES BERUPA

Momen Inersia Luas Penampang

I = /64* (D4-d4)

PENAMPANG BATANG HOLLOW SILINDER

Luas Penampang

A = /4* (D2-d2)

No, Urut 9

D = 1,2 cm; d=0,8 cm

Berdasarkan Contoh di hal 154

Asumsi

Force = 400 Newton

teta = 20o

Panjang plate = l = 6 cm

JENIS MATERIAL : STAINLESS STEEL

KARAKTERISTIK MEKANIK

GEOMETRI PROSTHESE

FORCE

SAFETY FACTOR

E (Pa)

1.8E+11

0.06m

400N

SF1

117.06

Sigma yield (yield Mpa) Elongation (E)

700

0.012m

teta

20derajat (o)

SF comprehensive

26.850

1%

0.008m

Fx

376N

Strain ()

1%

Inersia (I)

8.17143E-10m4

Fy

137N

STRAIN = F/(E*A)

PEMBUATAN RANCANGAN 3D PROTHESIS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SOLIDWORK DIMULAI DARI : -PEMBUATAN PENAMPANG BATANG PROTHESIS YAITU BERUPA LINGKARAN DENGAN DIAMETER LUAR D = 12 mm -PEMBUATAN TULANG BADAN PROTHESIS YAITU PANJANG PROTHESIS PADA ARAH SUMBU Y SEPANJANG 60 MM DAN DILANJUTKAN DENGAN ARAH SUMBU Z DENGAN PANJANG 60 MM DAN SUDUT KEMIRINGAN 45 DERAJAT -PERMODELAN TIGA DIMENSI DENGAN PERINTAH SWEEP UNTUK MEREALISASIKAN PROTHESIS -PERMODELAN TIGA DIMENSI DENGAN PERINTAH SHELL UNTUK MENDAPATKAN BENTUK HOLLOW SILINDER DISEPANJANG PROTHESIS DENGAN DIAMETER DALAM SEBESAR d=8mmS EHINGGA PERINTAH SHEEL DAPAT DILAKUKAN YAITU DENGAN MENETAPKAN KETEBALAN DINDING/SHELL SEBESAR 4 MM (D d = 12 8 mm )

PEMBUATAN PENAMPANG BATANG PROTHESIS YAITU BERUPA LINGKARAN DENGAN DIAMETER LUAR D = 12 mm

PEMBUATAN TULANG BADAN PROTHESIS YAITU PANJANG PROTHESIS PADA ARAH SUMBU Y SEPANJANG 60 mm , DILANJUTKAN DENGAN ARAH SUMBU Z DENGAN PANJANG 60 mm ,SUDUT KEMIRINGAN 45o

ISOMETRIC BENTUK RANCANGAN DASAR

PERMODELAN TIGA DIMENSI DENGAN PERINTAH SWEEP UNTUK MEREALISASIKAN PROTHESIS

PERMODELAN 3D DENGAN PERINTAH SHELL UNTUK MENDAPATKAN BENTUK HOLLOW SILINDER DISEPANJANG PROTHESIS DENGAN DIAMETER DALAM SEBESAR d = 8 mm SEHINGGA PERINTAH SHEEL DILAKUKAN DENGAN MENETAPKAN KETEBALAN DINDING/SHELL SEBESAR 4 MM (D d = 12 8 mm)

PERMODELAN PROTHESIS DENGAN DASAR PENAMPANG BATANG HOLLOW SILINDER

ANALISA PADA COSMOS EXPRESS DIMULAI DARI : - PENENTUAN MATERIAL PROTHESIS YANG DIGUNAKAN ( DALAM HAL INI ADA 5 JENIS MATERIAL ) BESERTA PARAMETER DAN SIFAT MEKANISNYA. -PENENTUAN LOKASI RESTRAINT PADA PROTHESIS YANG DITETAPKAN PADA BAGIAN BAWAH BATANG PROTHESIS YANG MENDAPAT TEKANAN SAAT DIGUNAKAN OLEH SI PEMAKAI - PENENTUAN FORCE YANG TERJADI PADA PROTHESIS YAITU PADA BAGIAN ATAS PROTHESIS DAN NILAI YANG TETAP SEBESAR F = 400 NEWTON - PENENTUAN ELEMENT PEMBAGI BENTUK (FINITE ELEMEN) YANG BERVARIASI -PENGHITUNGAN SAFETY FACTOR PADA PROTHESIS BERDASARKAN ELEMEN YANG TELAH DITETAPKAN. -PEMBACAAN HASIL SIMULASI SHEAR STRESS PADA PROTHESIS

PENENTUAN MATERIAL PROTHESIS YANG DIGUNAKAN ( DALAM HAL INI ADA 5 JENIS MATERIAL ) BESERTA PARAMETER DAN SIFAT MEKANISNYA BERDASARKAN PERHITUNGAN YANG TERDAHULU

PENENTUAN MATERIAL PROTHESIS YANG DIGUNAKAN ( DALAM HAL INI ADA 5 JENIS MATERIAL ) BESERTA PARAMETER DAN SIFAT MEKANISNYA

PENENTUAN LOKASI RESTRAINT PADA PROTHESIS YANG DITETAPKAN PADA BAGIAN BAWAH BATANG PROTHESIS YANG MENDAPAT TEKANAN SAAT DIGUNAKAN OLEH SI PEMAKAI

PENENTUAN FORCE YANG TERJADI PADA PROTHESIS YAITU PADA BAGIAN ATAS PROTHESIS DAN NILAI YANG TETAP SEBESAR F = 400 N

PENENTUAN ELEMENT PEMBAGI BENTUK (FINITE ELEMEN) YANG BERVARIASI

PENGHITUNGAN SAFETY FACTOR PADA PROTHESIS BERDASARKAN ELEMEN YANG TELAH DIHITUNGKAN

PEMBACAAN HASIL SIMULASI DISTRIBUSI TEKANAN PADA PROTHESIS BERDASARKAN ELEMEN YANG TELAH DITETAPKAN

ANALISA FINITE ELEMENT MAKSIMAL YANG DAPAT MEMBERIKAN PENGARUH PADA DEFORMASI PROTHESIS BESERTA SAFETY FACTOR
(NOTE : BATAS MAKSIMUM ELEMENT SIZE PADA COSMOS EXPRESS SEBESAR HIPOTESA : 80)

ANALISA UNTUK MELIHAT DEFORMASI YANG TERJADI PADA PROTHESES PADA PENAMBAHAN FINITE ELEMENT SIZE YAITU : -DENGAN MENINGKATNYA FINITE ELEMAN, MAKA RANCANGAN AKAN MENINGKATKAN KEKASARAN (COARSE) PADA STRUKTUR PROTHESIS - DENGAN MENINGKATNYA FINITE ELEMENT SIZE AKAN MENINGKATKAN SAFETY FACTOR RANCANGAN HINGGA BATASAN TERTENTU - PENGAMATAN DILAKUKAN PADA RANDOM UKURAN ELEMENT SIZE HINGGA PADA BATASAN MAKSIMAL

HASIL PERANCANGAN MODEL 3 D BERDASARKAN PERBEDAAN FINITE ELEMENT YANG DITETAPKAN

FINITE ELEMEN DITENTUKAN YAITU (ATAS: KIRI KE KANAN) ADALAH 5 mm , 4 mm, 3 mm (BAWAH :KIRI KE KANAN ) ADALAH 2 mm, 1.15 mm,

SAFETY FACTOR YANG DIDAPATKAN BERDASARKAN FINITE ELEMEN YANG TELAH DITETAPKAN

ANALISA FINITE ELEMENT MAKSIMAL YANG DAPAT MEMBERIKAN PENGARUH PADA DEFORMASI PROTHESIS BESERTA SAFETY FACTOR
(NOTE : BATAS MAKSIMUM ELEMENT SIZE PADA COSMOS EXPRESS SEBESAR 60)

TERLIHAT DEFORMASI TERJADI PADA PENAMBAHAN ELEMENT

ANALISA FINITE ELEMENT MAKSIMAL YANG DAPAT MEMBERIKAN PENGARUH PADA DEFORMASI PROTHESIS BESERTA SAFETY FACTOR
(NOTE : BATAS MAKSIMUM ELEMENT SIZE PADA COSMOS EXPRESS SEBESAR 60)

ANALISA LEBIH JAUH UNTUK MELIHAT BATASAN MAKSIMUM DEFORMASI PADA PENAMBAHAN ELEMENT SIZE DARI KIRI-KANAN SEBESAR 56 mm, 57

ANALISA FINITE ELEMENT MAKSIMAL YANG DAPAT MEMBERIKAN PENGARUH PADA DEFORMASI PROTHESIS BESERTA SAFETY FACTOR
(NOTE : BATAS MAKSIMUM ELEMENT SIZE PADA COSMOS EXPRESS SEBESAR FINITE ELEMENT SIZE SAFETY FACTOR STAINLESS 80)

STEEL

6 mm 7 mm 8 mm 10 mm 15 mm 20 mm 50 mm 56 mm 57 mm 58 mm 60 mm

280.233 319.193 299.565 341.871 358.218 393.291 417.08 426.678 155.378 155.378 155.378

HASIL PERANCANGAN MODEL 3 D BERDASARKAN PERBEDAAN FINITE ELEMENT YANG DITETAPKAN

5 4 3

FINITE ELEMEN DITENTUKAN YAITU (ATAS: KIRI KE KANAN) ADALAH 5 mm , 4 mm, 3 mm (BAWAH :KIRI KE KANAN ) ADALAH 2 mm, 1.15 mm,

ANALISA FINITE ELEMENT MAKSIMAL YANG DAPAT MEMBERIKAN PENGARUH PADA DEFORMASI PROTHESIS BESERTA SAFETY FACTOR
(NOTE : BATAS MAKSIMUM ELEMENT SIZE PADA COSMOS EXPRESS SEBESAR 60)

TERLIHAT DEFORMASI TERJADI PADA PENAMBAHAN ELEMENT

ANALISA FINITE ELEMENT MAKSIMAL YANG DAPAT MEMBERIKAN PENGARUH PADA DEFORMASI PROTHESIS BESERTA SAFETY FACTOR
(NOTE : BATAS MAKSIMUM ELEMENT SIZE PADA COSMOS EXPRESS SEBESAR 60)

ANALISA LEBIH JAUH UNTUK MELIHAT BATASAN MAKSIMUM DEFORMASI PADA PENAMBAHAN ELEMENT SIZE DARI KIRI-KANAN SEBESAR 56 mm, 57

ANALISA FINITE ELEMENT MAKSIMAL YANG DAPAT MEMBERIKAN PENGARUH PADA DEFORMASI PROTHESIS BESERTA SAFETY FACTOR
(NOTE : BATAS MAKSIMUM ELEMENT SIZE PADA COSMOS EXPRESS SEBESAR 80)

FINITE ELEMENT SIZE 6 mm 7 mm 8 mm 10 mm 15 mm 20 mm 50 mm 56 mm 57 mm 60 mm

SAFETY FACTOR TITANIUM 441.86 501.266 472.353 540.92 576.035 627.474 655.01 670.957 245.528 245.528

HASIL PERANCANGAN MODEL 3 D BERDASARKAN PERBEDAAN FINITE ELEMENT YANG DITETAPKAN

FINITE ELEMEN DITENTUKAN YAITU (ATAS: KIRI KE KANAN) ADALAH 5 mm , 4 mm, 3 mm (BAWAH :KIRI KE KANAN ) ADALAH 2 mm, 1.15 mm,

SAFETY FACTOR YANG DIDAPATKAN BERDASARKAN FINITE ELEMEN YANG TELAH DITETAPKAN

ANALISA FINITE ELEMENT MAKSIMAL YANG DAPAT MEMBERIKAN PENGARUH PADA DEFORMASI PROTHESIS BESERTA SAFETY FACTOR
(NOTE : BATAS MAKSIMUM ELEMENT SIZE PADA COSMOS EXPRESS SEBESAR 60)

ANALISA LEBIH JAUH UNTUK MELIHAT BATASAN MAKSIMUM DEFORMASI PADA PENAMBAHAN ELEMENT SIZE DARI KIRI-KANAN SEBESAR 56 mm, 57

ANALISA FINITE ELEMENT MAKSIMAL YANG DAPAT MEMBERIKAN PENGARUH PADA DEFORMASI PROTHESIS BESERTA SAFETY FACTOR
(NOTE : BATAS MAKSIMUM ELEMENT SIZE PADA COSMOS EXPRESS SEBESAR 80)

FINITE ELEMENT SIZE

SAFETY FACTOR ALUMUNIUM 20.8438 21.345 7.79767 7.79767

50 mm 56 mm 57 mm 60 mm

HASIL PERANCANGAN MODEL 3 D BERDASARKAN PERBEDAAN FINITE ELEMENT YANG DITETAPKAN

FINITE ELEMEN DITENTUKAN YAITU (ATAS: KIRI KE KANAN) ADALAH 5 mm , 4 mm, 3 mm (BAWAH :KIRI KE KANAN ) ADALAH 2 mm, 1.15 mm,

SAFETY FACTOR YANG DIDAPATKAN BERDASARKAN FINITE ELEMEN YANG TELAH DITETAPKAN

ANALISA FINITE ELEMENT MAKSIMAL YANG DAPAT MEMBERIKAN PENGARUH PADA DEFORMASI PROTHESIS BESERTA SAFETY FACTOR
(NOTE : BATAS MAKSIMUM ELEMENT SIZE PADA COSMOS EXPRESS SEBESAR 60)

ANALISA LEBIH JAUH UNTUK MELIHAT BATASAN MAKSIMUM DEFORMASI PADA PENAMBAHAN ELEMENT SIZE DARI KIRI-KANAN SEBESAR 56 mm, 57

ANALISA FINITE ELEMENT MAKSIMAL YANG DAPAT MEMBERIKAN PENGARUH PADA DEFORMASI PROTHESIS BESERTA SAFETY FACTOR
(NOTE : BATAS MAKSIMUM ELEMENT SIZE PADA COSMOS EXPRESS SEBESAR 80)

FINITE ELEMENT SIZE

SAFETY FACTOR ALUMUNIUM ALLOY 167.714 61.2675 61.2675

56 mm 57 mm 60 mm

HASIL PERANCANGAN MODEL 3 D BERDASARKAN PERBEDAAN FINITE ELEMENT YANG DITETAPKAN

FINITE ELEMEN DITENTUKAN YAITU (ATAS: KIRI KE KANAN) ADALAH 5 mm , 4 mm, 3 mm (BAWAH :KIRI KE KANAN ) ADALAH 2 mm, 1.15 mm,

SAFETY FACTOR YANG DIDAPATKAN BERDASARKAN FINITE ELEMEN YANG TELAH DITETAPKAN

ANALISA FINITE ELEMENT MAKSIMAL YANG DAPAT MEMBERIKAN PENGARUH PADA DEFORMASI PROTHESIS BESERTA SAFETY FACTOR
(NOTE : BATAS MAKSIMUM ELEMENT SIZE PADA COSMOS EXPRESS SEBESAR 60)

ANALISA LEBIH JAUH UNTUK MELIHAT BATASAN MAKSIMUM DEFORMASI PADA PENAMBAHAN ELEMENT SIZE DARI KIRI KANAN SEBESAR 8, 10, 15,

ANALISA FINITE ELEMENT MAKSIMAL YANG DAPAT MEMBERIKAN PENGARUH PADA DEFORMASI PROTHESIS BESERTA SAFETY FACTOR
(NOTE : BATAS MAKSIMUM ELEMENT SIZE PADA COSMOS EXPRESS SEBESAR 80)

FINITE ELEMENT SIZE 7 mm 8 mm 10 mm 15 mm 20 mm 56 mm 57 mm 60 mm

SAFETY FACTOR PMMA 18.217 17.2454 19.8172 21.5315 23.0831 24.4269 8.98056 8.98056

PEMBAHASAN
PADA PENGAMATAN SAFETY FAKTOR BERDASARKAN UJI COBA DENGAN PERPANJANGAN FINITE ELEMENT, MAKA SAFETY FAKTOR YANG DIPEROLEH PAD FINITE ELEMEN SIZE 1.15 mm MENGHASILKAN NILAI YANG SERUPA DENGAN SAFETY FAKTOR YANG DIPEROLEH DARI PERHITUNGAN SEBELUMNYA (FILE EXCELL). DAN HASIL INI SERUPA PADA SELURUH JENIS MATERIAL. HAL INI MENJADITOLAK UKUR BAHWA PERHITUNGAN MANUAL DENGAN MICROSOFT EXCEL MENGACU PADA NILAI FINITE ELEMENT SIZE 1.15 mm. (PERBEDAAN NILAI YANG TERLIHAT HANYA KURANG DARI 1% DAN DAPAT DIABAIKAN) SEPERTI YANG TERLIHAT PADA TABEL BERIKUT: TERLIHAT SAFETY FACTOR YANG PALING BESAR ADALAH TITANIUM DAN DIKARENAKAN TIDAK DIPERHITUNGKANNYA FAKTOR

SAFETY FACTOR YANG DIDAPATKAN BERDASARKAN FINITE ELEMEN YANG TELAH DITETAPKAN

PEMBAHASAN
PENGAMATAN PADA DISTRIBUSI STRESS ATAU TEKANAN PADA PROSTHESIS PADA SAFETY FAKTOR YANG DIPEROLEH (MANUAL PERHITUNGAN MAUPUN PEROLEHAN COSMOS EXPRESS) MENUNJUKKAN KESERAGAMAN PADA SEMUA JENIS MATERIAL . PERBEDAAN YANG TERLIHAT PADA SETIAP SETIAP PANJANG FINITE ELEMEN DIBANDINGKAN PADA SETIAP MATERIAL TIDAK JAUH BERBEDA DAN DAPAT DIASUMSIKAN DISTRIBUSI TEKANAN SERUPA PADA SEMUA JENIS MATERIAL. SEPERTI YANG TERLIHAT PADA TABEL BERIKUT:

STAINLESS TITANIUM STEEL

ALUMUNIUM

ALLOY AL

PMMA

PEMBAHASAN
BERDASARKAN PERTIMBANGAN NILAI SAFETY FAKTOR YANG DIDAPAT DARI HASIL RANCANGAN SOLID WORK COSMOS EXPRESS, DAPAT DISIMPULKAN BAHWA : -PERUBAHAN PADA ELEMEN SIZE PERANCANGAN FINITE ELEMEN PADA COSMOS EXPRESS MEMPENGARUHI NILAI SAFETY FACTOR MATERIAL. DENGAN KETENTUAN : (PENGAMATAN DILAKUKAN PADA RANDOM UKURAN ELEMENT SIZE DAN TERLIHAT SELURUH MATERIAL MEMBERIKAN HASIL YANG SERUPA ) - NILAI SAFETY FAKTOR BERTAMBAH SEIRING DENGAN BERTAMBAHANHNYA ELEMENT SIZE, MENANDAKAN BAHWA PEMOTONGAN MATERIAL MENJADI ELEMENTELEMENT KECIL AKAN MENINGKATKAN RESIKO TERHADAP BERKURANGNYA KETAHANAN MEKANIS RANCANGAN. -NILAI SAFETY FAKTOR PADA SEMUA MATERIAL MENGALAMI PUNCAK KLIMAK PERTAMA PADA ELEMEN SIZE 6 mm, HAL INI MENANDAKAN BAHWA

PEMBAHASAN
- PADA PENAMBAHAN FINITE ELEMENT SIZE HINGGA 56 mm SAFETY FAKTOR TIDAK BERTAMBAH LAGI dan PADA 57 mm SAFETY FAKTOR JUSTRU TURUN DRASTIS SEIRING DENGAN TITIK KLIMAKS MAKSIMUM ELEMENT SIZE YANG DIRANCANGKAN. -PENURUNAN NILAI SAFETY FACTOR TERUS BERLANJUT HINGGA PADA HASIL FINITE ELEMENT SIZE 60 mm YANG SERUPA UNTUK SEMUA MATERIAL -KAPABILITAS COSMOS EXPRESS ADALAH HINGGA 60 mm -APABILA DIGAMBARKAN DALAM BENTUK GRAFIK ADALAH SBB

PENGGAMBARAN PENGARUH PENAMBAHAN ELEMEN SIZE TERHADAP SAFETY FAKTOR

6 0

X = SIZE ELEMENT Y = SAFETY FAKTOR (HANYA PENGGAMBARAN, BUKAN NILAI AKTUAL)

5 0

4 0

3 0

2 0

1 0

0 1 3 5 7 9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 4 1 4 3 4 5 4 7 4 9 5 1 5 3 5 5 5 7 5 9 6 1 6 3 6 5 6 7 6 9 7 1 7 3 7 5 7 7 7 9

PEMBAHASAN
PADA SIMULASI PERMODELAN COSMOS EXPRESS, TERLIHAT PROSTHESIS MEMPUNYAI TITIK RAWAN PADA PATAHAN YAITU PADA TITIK TENGAHNYA SEPERTI YANG TERLIHAT BERIKUT :

PEMBAHASAN
SIMULASI PERTAMBAHAN NILAI SIZE ELEMEN MEMPERLIHATKAN PERBEDAAN WARNA PADA BAGIAN ATAS BATANG PROTHESIS DISEBABKAN ADANYA FORCE PADA BAGIAN ATAS MERUPAKAN FAKTOR TERJADINYA STRESS ATAU TEKANAN YANG LEBIH PADA PROTHESIS. PADA PERPANJANGAN ELEMEN SIZE, DAERAH PATAH TERLIHAT JELAS, DAN PATAHAN BERIKUT PADA NILAI ELEMEN SIEZE 60 mm DAN SERUPA PADA SEMUA MATERIAL YAITU NILAI SIZE 6 NILAI MAUPUN PADA AWAL PERTAMBAHAN YAITU : PADA SAAT ELEMEN mm mm 10 SIZE 57 mm . SEPERTI YANG TERLIHAT BERIKUT :

HAL INI MENANDAKAN TITIK RAWAN PADA PENGGUNAAN ELEMEN SIZE PEMBAGI MATERIAL DALAM PERANCANGAN

KESIMPULAN
-SAFETY FAKTOR Y YANG SESUAI DENGAN NILAI PERHITUNGAN (EXCELL) DICAPAI PADA PERANCANGAN COSMES EXPESS DNEGAN FINITE ELEMEN SIZE 1.15 mm - TITANIUM ADALAH MATERIAL YANG PALING LAYAK UNTUK DIJADIKAN SEBAGAI RANCANGAN MATERIAL PROTHESIS. DISUSUL OLEH STAINLESS STEEL SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL. -NAMUN APABILA FAKTOR BIAYA DIPERHITUNGKAN, MAKA PILIHAN PERTAMA YANG LEBIH LAYAK ADALAH STAINLESS STEEL -NILAI SAFETY FAKTOR BERTAMBAH SEIRING DENGAN BERTAMBAHANHNYA ELEMENT SIZE -NILAI SAFETY FAKTOR PADA SEMUA MATERIAL MENGALAMI PUNCAK KLIMAK PERTAMA PADA ELEMEN SIZE 7 mm -PENAMBAHAN FINITE ELEMENT SIZE HINGGA 56 mm MENGHENTIKAN PERTAMBAHANSAFETY FAKTOR dan 57 mm ADALAH TITIK KLIMAKS PENURUNAN ELEMENT SIZE YANG DIRANCANGKAN. -PENURUNAN NILAI SAFETY FACTOR TERUS BERLANJUT