Anda di halaman 1dari 15

Pemandangan Sekitar pantai

1. Pohon Waru (T. populnea) Waru laut atau baru laut (Thespesia populnea), adalah sejenis pohon tepi pantai anggota suku kapas-kapasan

atau Malvaceae. Perdu atau pohon kecil ini menyebar luas di pantaipantai tropis di seluruh dunia.

Pohon kecil, tinggi 210 m. Tumbuh di pantai berpasir atau di bagian belakang dari hutan pasang yang tidak berawa. Daun bertangkai panjang, bundar telur bentuk jantung dengan tepi rata, 724 516 cm; seperti kulit; bertulang daun menjari, dengan kelenjar kulit kecil di antara pangkal tulang daun utama di sisi bawah daun. Daun muda bersisik coklat rapat. Bunga berdiri sendiri, di ketiak daun, naik dahulu kemudian tunduk, bertangkai panjang dan bersisik. Daun kelopak tambahan 3, amat kecil dan lekas rontok. Kelopak seperti cawan, panjang 1214 mm, dengan gigi yang sangat kecil. Mahkota bentuk lonceng, 67 cm, kuning muda dan akhirnya merah, dengan noda (bercak) ungu pada pangkalnya. Bergetah kuning. Buah kotak bentuk bola pipih sampai bentuk telur lebar, diameter 2,54,5 cm, tidak membuka atau membuka lambat. Bijinya berambut. Klasifikasi tumbuhan Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Bangsa Suku Marga Jenis : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledonae : Malvales : Malvaceae : Thespesia : T. populnea

2.

Kelor (Moringa oleifera) Kelor (Moringa oleifera) tumbuh dalam bentuk pohon, berumur panjang (perenial) dengan tinggi 7 - 12 m. Batang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar. Percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan

memanjang. Daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling (alternate), beranak daun gasal (imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda setelah dewasa hijau tua, bentuk helai daun bulat telur, panjang 1 - 2 cm, lebar 1 - 2 cm, tipis lemas, ujung dan pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, susunan pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas dan bawah halus. Bunga muncul di ketiak daun (axillaris), bertangkai panjang, kelopak berwarna putih agak krem, menebar aroma khas. Buah kelor berbentuk panjang bersegi tiga, panjang 20 - 60 cm. Akar tunggang, berwarna putih, membesar seperti lobak. Perbanyakan bisa secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang). Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian 1000 m dpl, banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang. Klasifikasi Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Dilleniidae : Capparales : Moringaceae : Moringa : Moringa oleifera Lam

Class Phaeophyceae (Alga coklat/ Alga Pirang) 1. Laminaria sp Laminaria hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat),

klorofil a, klorofil b dan xantofil. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai puluhan meter.Jenis-jenis yang termasuk dalam bangsa ini mempunyai sporofit yang dapat dibagi menjadi alat pelekat, tangkai dan helaian atau lembaran. Pertumbuhan terjadi pada bagian yang meristematik yang letaknya interkalar dan biasanya terletak diantara tangkai dan lembaran. Sporofit mempunyai sporangia yang unilokuter dan terkumpul dalam suatu sorus pada permukaan lembaran. Gametofit dari laminariales berupa filamen yang mikroskopik. Perkembangbiakan seksual bersifat oogamik. Bangsa ini mempunyai 30 marga dengan kurang lebih 100 jenis yang kesemuanya merupakan penghuni lautan beriklim dingin. Alat pelekat sporofit umumnya berupa cabang-cabang yang dikhotom disebut haptera. Tangkai tidak bercabang silindris atau agak memipih, diujung tangkai ini terdapat helaian yang utuh atau terbagi kearah vertikal menjadi beberapa segmen. Tangkai terdiri dari medula dan korteks yang dikelilingi oleh selapis sel yang menyerupai sel epidermis. Sporofit mempunyai sporongia yang unilokuler dan terdapat pada perunukan helaian. Sporangia berbentuk ganda. Klasifikasi : Kingdom : Plantae Divisi : Phaeophyta Class Ordo : Phaeophyceae : Laminariales

Famili : Laminariaceae

Genus : Laminaria Species : Laminaria sp

2.

Padina sp. Phaeophyta memiliki kromatofora berwarna mengandung cokelat karena banyak fotosintetik

pigmen

fukosantin, disamping klorofil a. selnya berflagel dua, tidak sama panjang. Seluruh devisi Phaeophyta bersifat multiseluler dengan morfologi yang bervariasi dari filamen bercabang. Berbentuk seperti

batang, berdaun banyak, atau seperti pedang. Contohnya adalah Sargassum, Padina, Turbinaria, dan Dictyota. Spesies ini berbentuk seperti kipas dan mempunyai warna coklat. Akarnya berbentuk serabut yang disebut holdfast untuk menempel kuat pada substrat sehingga dapat digunakan untuk beradaptasi terhadap gerakan ombak pada daerah intertidal. Di bagian yang menyerupai kipas terdapat garis-garis horisontal yang disebut garis konsentris.. Di ujung daun terdapat penebalan yang disebut penebalan gametangia yang berfungsi sebagai reproduksi gamet dan pelindung daerah pinggiran daun agar tidak sobek karena ombak besar pada zona pasang-surut. Spesies ini tergolong ordo Dictyotales yang mempunyai bulu cambuk dan sporangium beruang satu dan transparan, biasanya berkembangbiak secara aseksual dengan oogonium. Satu oogonium merupakan satu sel telur dan gamet jantan mempunyai satu bulu cambuk yang terdapat pada sisinya. Fase hidup yang dilalui Padina adalah fase gametofit dan sporofit yang bergilir dan beraturan (Dawes,1990). Klasifikasi Kingdom Divisi : Plantae : Rhodophyta

Class Ordo Famili Genus Spesies

: Rhodophyceae : Dictyotales : Padinaceae : Padina : Padina sp.

Filum Echinodermata (Hewan Berkulit Duri) 1. Bintang laut (Asterias sp) Bintang laut merupakan

hewaninvertebrata yangtermasuk dalam filum Echinodermata, dan kelas Asteroidea.Echinodermata

(dalam bahasa yunani, echino = landak, derma = kelompok hewan kulit) adalah

triopoblastik

selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit. Walaupun dalam bahasa Inggris ia dikenal dengansebutan starfish, hewan ini sangat jauh hubungannya denganikan. Sesuai dengan namanya itu, jenis hewan ini berbentuk bintang dengan 5 lengan. Bintang laut termasuk umumnya memiliki lima atau lebih lengan. hewan simetri radial dan bergerak dengan

Mereka

menggunakan sistem vaskular air. Bintang laut sebenarnya adalah makhluk hidup yang bebas, namun dikarenakan ketiadaannya organ gerak yang memadai, bintang laut hanya bergerak mengikuti arus air laut. Tubuh bintang laut terdiri dari bagian oral (yang memiliki mulut) dan Aboral (yang tidak memiliki mulut). Hewan ini banyak dijumpai di pantai. Ciri lainnya adalah alat organ tubuhnya bercabang ke seluruh lengan. Mulut terdapat di permukaan bawah atau yang disebut permukaan oral dan anusnya terletak di permukaan atas atau disebut juga permukaan aboral. Kaki tabung tentakel (tentacle)

terdapat pada permukaan oral. Sedangkan pada permukaan aboral selain anus terdapat pula madreporit. Madreporit adalah sejenis lubang yang mempunyai saringan dalam menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lubang kelamin. Klasifikasi : Kingdom Filum Klas Ordo Familia Genus Spasies : Animalia : Echinodermata : Asteroidea : Pisces :: Asterias : Asterias sp

2.

Bulu babi (Diadema .sp) Bulu babi termasuk Filum Echinodermata, bentuk dasar tubuh segilima. Mempunyai lima pasang garis kaki tabung dan duri panjang yang dapat digerakkan. Kaki tabung ini dan duri di

memungkinkan

binatang

merangkak

permukaan karang dan juga dapat digunakan untuk berjalan di pasir. Cangkang luarnya tipis dan tersusun dari lempengan-lempengan yang berhubungan satu sama lain. Diadema setosum termasuk dalam kelompok echinoid beraturan (regular echinoid), yaitu echinoid yang mempunyai struktur cangkang seperti bola yang biasanya sirkular atau oval dan agak pipih pada bagian oral dan aboral. Permukaan cangkang di lengkapi dengan duri panjang yang berbeda-beda tergantung jenisnya, serta dapat digerakkan (Barnes 1987 dalam Ratna 2002). Klasifikasi bulu babi spesiesDiadema setosum menurut Pratt (1935) adalah : Kingdom : Animalia

Filum Kelas Subkelas Ordo Famili Genus Spesies

: Echinodermata : Echinoidea : Euchinoidea : Cidaroidea : Diadematidae : Diadema : Diadema sp

3.

Bintang ular (Ophiolepsis sp) Bintang ular adalah hewan dari

filum Echinodermata, yang memiliki hubungan dekat dengan bintang laut. Mereka berjalan di dasar laut dengan menggunakan lengan fleksibel mereka untuk bergerak. Bintang ular umumnya memiliki lima lengan berbentuk seperti cambuk yang panjangnya bisa mencapai 60 cm (2 kaki) pada spesimen terbesar.Ada sekitar 1.500 spesies bintang ular yang hidup sekarang, dan mereka kebanyakan ditemukan pada kedalaman lebih dari 500 meter. Seperti echinodermata lainnya, Ophiuroidea memiliki rangka dari kalsium karbonat.Bentuk tubuh bintang ular mirip dengan Asteroidea. Kelima lengan ophiuroidea menempel pada cakram pusat yang disebut calyx. Ophiuroidea memiliki lima rahang. Di belakang rahang ada kerongkongan pendek dan perut besar, serta buntu yang menempati setengah cakram. Ophiuroidea tidak memiliki usus maupun anus. Pencernaan terjadi di perut. Pertukaran udara dan ekskresi terjadi pada kantong yang disebut bursae. Umumnya ada 10 bursae.Kelamin terpisah pada kebanyakan spesies. Ophiuroidea memiliki gonad. Gamet disebar oleh bursal sacs. Sistem saraf terdiri atas cincin saraf utama yang bekerja di sekitar cakram utama. Ophiuroidea tidak memiliki mata, atau sejenisnya. Tetapi, mereka memiliki kemampuan untuk

merasakan cahaya melalui reseptor pada epidermis. Bintang ular menggunakan lengan mereka untuk bergerak. Mereka, tidak seperti bintang laut, bergantung pada kaki tabung. Bintang laut bergerak dengan menggerakan lengan mereka yang sangat fleksibel dan membuat mereka bergerak seperti ular. Klasifikasi : Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Animalia : Echinodermata : Ophiuroidea : Ophiurida : Ophiuridae : Ophiolepis : Ophiolepsis sp

4.

Landak Laut Landak laut atau disebut juga bulu

babi (Echinoidea) merupakan hewan yang biasanya hidup di 1. daerah pantai 2. atas batu karang 3. dasar laut 4. dalam lumpur 5. sumur-sumuran daerah pantai 6. muara sungai (dengan membenamkan diri di tanah liat atau di bawah karang). Landak laut termasuk kedalam filum Echinodermata yaitu merupakan hewan berduri. Hal ini sesuai dengan morfologi tubuhnya, yaitu pada permukaan tubuh dipenuhi duri yang tersusun oleh kalsium. Landak Laut tergolong hewan triplobastik badan tubuhnya bertipe simetri radial, tetapi ketika masih menjadi larva bertipe simetri bilateral. Rangka tubuhnya bertipe simetri bilateral. Rangka tubuhnya tersusun oleh zat kapur yang terdapat dipermukaan bawah kulit. Pada umumnya, mereka mempunyai kemampuan regenerasi yang cukup tinggi sehingga dapat menyembuhkan dan menumbuhkan bagian yang tidak utuh dengan cepat. Ciri yang menarik adalah sistem pembuluh air dan susunan alat tubuh yang berkelipatan lima.

Sistem pencernaan Landak Laut memiliki saluran pencernaan yang sederhana. Sistem reproduksi bersifat gonokorsis. Reproduksi dilakukan dengan cara seksual Dan terjadi pembuahan eksternal (di luar tubuh). Pembuahan tersebut menghasilkan zigot yang berkembang menjadi larva bipinaria yang dapat berenang bebas. Alat gerak pada landak laut berupa kaki amburakral (kaki pembuluh) atau sistem pembuluh air. Air laut yang masuk kedalam sistem saluran ini digunakan untuk menjulurkan kaki tabung yang berjumlah banyak. Kaki tabung terdapat ada saluran latera. Pada ujung luarnya terdapat kaki (cakram) penghisap, sedangkan bagian dalamnya berupa Ampula yang berbentuk mirip bola. Cakram penghisap berfungsi untuk melekatkan ke Substat dan memegang makanan. Landak Laut berjalan dengan cara meraya. Sistem saraf Landak Laut terdiri atas cincin dan tali saraf, cincin saraf terdapat di sekeliling mulut, sedangkan tali saraf mengarah ke tiap kaki amburakral. Klasifikasi Kingdom Devisi Class Ordo Famili Genus Spesies :Animalia :Echinodermata :Holothuroidea :Pisces ::Holothuria : Holotheria atra

Filum Coelenterata 1. Fungia sp. Tubuhnya terdapat skeleton yang dibuat oleh epidermis (ektoderm) dari CaCO3 dan bentuknya seperti mangkuk. Bagian oral agak melebar seperti corong yang dihiasi dengan rangkaian tentakel-tentakel yang membentuk seperti daun bunga, panjang tubuh sekitar 7

10 cm, tetapi ada juga yang berukuran raksasa hingga 1 meter. Tubuh radial simetris dengan warna tubuh putih kekuningan. Tubuh terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu bagian cakram pedal atau bagian kaki, bagian kolumna atau skapus atau bagian batang tubuh dan bagian cakram oral atau kapikulum. Antara bagian cakram pedal dengan bagian skapus dihubungkan oleh bagian yang disebut limbus. Sedang antara skapus dengan bagian cakram oral dihubungkan oleh bagian yang disebut collar. Gastrovaseculer dimulai dengan mulut, mulut di hubungkan dengan colenteron oleh suatu saluran yang berbentuk seperti tabung yang disebut stomodeum. Saluran stomodeum itu disepanjang sisanya dilengkapi alur cincin yang bersilia disebut siphonoglyph. Rongga coelenteron dibagi menjadi bersekat-sekat oleh enam buah septa atau mesentris sehingga terbentuklah enam ruang. Epitelium yang melapisi stomodeum berasal dari ektoderm. Infundibulum serta saluran-saluran lain dilapisi oleh gastrodermis. Batas antara ektoderm dan endoderm ialah pada batas stomodeum dan infundibulum. Hewan ini terdapat pada air laut yang hangat dengan kedalaman sekitar 50 meter. Klasifikasi : Kingdom Phylum Class Ordo Family Genus Spesies : Animalia : Coelenterata : Anthozoa : Madreporaria :: Fungia : Fungia sp (Jasin, 1992).

Filum Porifera 1. Spongia sp.

Spongia adalah hewan dari filum Porifera. Spongia sp memiliki banyak pori pada permukaan tubuhnya yang merupakan awal dari sistem kanal (saluran air) yang menghubungkan daerah eksternal dan daerah internal. Tubuhnya dilengkapi dengan apendiks dan bagian yang dapat digerakkan . Bentuk tubuh menyerupai batang dengan ada beberapa cabang yang bentuknya lebih kecil dari batang utamanya. Warna tubuhnya putih keruh coklat . Hewan ini memiliki spikula yang bersifat monoaxon dan dengan serabut spongia. Pada ujung cabangnya terdapat oskulum dan di daerah badannya terdapat ostium. Dinding tubuh hewan ini tersusun atas 2 lapis yaitu lapis luar yang disebut lapisan epidermis atau ephitelium dermal. Lapisan dalam yang terdiri dari jajaran selsel leher yang disebut soanosit yang berbentuk botol tidak memiliki flagellum. Ditemukan sistem saluran air yang di mulai dari pori-pori atau porosofil dan diakhiri pada lubang keluar utama. Hewan ini mempunyai ruang gastral atau ruang sentral yang berfungsi sebagai kloaka. Ruang itu dikelilingi oleh dinding yang ditembus oleh sejumlah saluran yang tersusun majemuk. Hewan ini hidup di air laut dan air tawar. Klasifikasi : Kingdom Phyllum Classis Ordo Familia Genus Species : Animalia : Porifera : Demospongia : Keratosa : : Spongia : Spongia sp (Jasin, 1992).

Filum Mollusca 1. Anadara granosa

Kerang dara (Anadara granosa) merupakan kelas bivalva famili Archidae dan genus Anadara. Bentuknya bulat kipas, agak lonjong, mempunyai dua belahan yang sama (simetris), kerang ini memiliki garis palial pada cangkang sebelah dalam lengkap dan garis palial bagian luar beralur. Bagian dalam halus dengan warna putih mengkilat. Warna dasar kerang dara yaitu putih kemerahan (merah darah), bagian daging berrwarna merah dan ukuran lebar cagkang dapat mencapai 4 cm. Kerang Anadara terdapat di pantai laut pada substrat lumpur berpasir dengan kedalaman 10 cm sampai 30 cm. Kerang Anadara termasuk ke dalam subkelas Lamellibranchia. Dimana filamen insang memanjang dan melipat, seperti huruf W, antar filamen dihubungkan oleh silia (filiaranchia) atau jaringan (eulamellibranchia). Anadara juga merupakan ordo Toxodonta karena memiliki gigi pada hinge banyak dan sama, kedua otot aduktor berukuran hampir sama, serta pertautan antar filamen insang tidak ada. Penyebarannya luas, umumnya di pantai laut. Lapisan luar kerang bulu ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna coklat kehitaman. Lapisan dalam cangkang umumnya berwarna putih keruh. Hidup dengan cara membenamkan diri di pantai pasir (Oemarjati, 1990). Namun, laju pertumbuhan kerang darah relatif lebih lambat dibanding kerang hijau yaitu 0,098 mm/hari. Kerang darah memerlukan waktu sekitar 6 bulan untuk mencapai tubuh yang berdiameter 4-5 mm. Klasifikasi kerang darah menurut Boom (1985) adalah sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Sub Famili Genus : Animalia : Mollusca : Bivalva : Arcoida : Arcidae : Anadarinae : Anadara

Spesies

: Anadara granosa

Anda mungkin juga menyukai