Anda di halaman 1dari 6

A. BATUAN BEKU Batuan beku adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pembekuan daripada magma.

Magma adalah bahan cair pijar di dalam bumi, berasal dari bagian atas selubung bumi atau bagian bawah kerak bumi, bersuhu tinggi (900 1300 oC) serta mempunyai kekentalan tinggi, bersifat mudah bergerak dan cenderung menuju ke permukaan bumi. Berikut ini beberapa contoh dari batuan beku : 1. Trakhit mempunyai warna batuan abu-abu putih kehijauan, sifat batuan asam (felsik) dengan mineral penyusunnya silikat, magnesium oksida,MnO 2. Diorite adalah batuan beku plutonik, Batuan ini mengandung sedikit Kalsium (soda) plagioklas feldspar, berwarna terang, pendinginan menjadi lava andesit 3. Granit berwarna merah muda. dipergunakan untuk batuan beku yang mengandung kuarsa dimana K-feldspar dominan. Granit merupakan batuan pembentuk kerak benua. 4. Diorit Batuan jenis ini disusun oleh mineral amfibol, yang merupakan pencirinya. Komposisi diorit merupakan komposisi menengah antara granit dan basalt. 5. Gabbro tetapi komposisi utamanya adalah piroksen dan Caplagioklas. Warna gabbro hijau tua, abu-abu tua, dan hitam. 6. Peridotit hampir seluruhnya terdiri dari mineral olivin dan piroksen, sangat jarang ditemukan di atas permukaan bumi. Dari berat jenisnya yang besar dan sifat fisik lainnya dapat diperkirakan bahwa selubung bumi terdiri dari peridotit. 7. Basalt Basalt merupakan batuan beku luar yang khas bertekstur afanitik, berbutir halus sampai sangat halus. Biasanya berwarna gelap,

8. Andesit. Secara umum mempunyai warna abu-abu atau medium sampai Andesit merah. Andesit merupakan batuan beku yang bertekstur porfiritik. Andesit merupakan tipe lava yang banyak dijumpai setelah basalt dan sering terdapat disepanjang batas benua atau di bagian dalam benua. 9. Riolit berkomposisi sama dengan granit, biasanya mengandung fenokrist feldspar, kuarsa, atau mika, tetapi belum bisa disebut porfiritik. Riolit dan andesit sukar dibedakan tanpa mikroskop. Batuan ini bersifat asam karena letaknya di dalam.

B. BATUAN SEDIMEN Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil erosi atau hasil aktivitas kimia maupun organisme yang diendapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi. Menurut para ahli, sekitar 70% lebih permukaan benua tertutup batuan sedimen walaupun volumenya tidak lebih dari 5% dari volume kerak bumi. Berikut ini contoh batuan sedimen : 1. Breksi adalah batuan sedimen yang memiliki butiran-butiran kasar dengan ukuran 2 sampai 256 milimeter. biasanya terbentuk pada bagian dasar lereng gunung yang mengalami sedimentasi. 2. Konglomerat hampir sama dengan breksi Yang membedakannya adalah bagian menyusun berbentuk bulat atau hampir bulat. Bentuk bulat ini terjadi karena proses pergerakan pada material yang menyusun bagian tersebut. 3. Sandstone (batupasir) butiran pasir yang terbawa oleh arus sungai, ombak, dan angin akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Oleh karena itu, disebut pula batu pasir. Ukuran butiran 1/16 sampai 2 milimeter.

4. Shale (serpih)

memiliki tekstur yang halus. Ukuran butirannya

1/16 sampai 1/256 milimeter. Shale dibedakan menjadi 2 tipe. 5. Limestone (batugamping). Limestone memiliki tekstur bervariasi antara rapat, berbutir, kasar, dan kristal. Batuan ini terbentuk sebagai hasil dari proses organisme maupun proses anorganik. 6. Saltstone jenis batuan sedimen yang memiliki tekstur berbentuk kristal. Batuan ini tersusun dari mineral yang terbentuk karena adanya penguapan yang biasanya terjadi pada air laut. 7. Gipsum Terbentuknya sama dengan saltstone, yaitu karena

adanya kandungan pada air yang menguap. Teksturnya pun berbentuk kristal. Namun, batuan jenis ini tersusun atas mineral gipsum. 8. Coal Tekstur batuan ini tebal dan berlapis. Komposisinya berupa karbon dan humus dengan warna cokelat kehitaman serta pecahannya berbentuk prisma.. 9. Batulempung (claystone) Batulempung berbutir sangat halus, lebih kecil dari 1/16 mm. Komposisi dominan pada batulempung adalah silika, yang umumnya merupakan bagian dari kelompok mineral lempung. 10. Rijang (chert atau flint) Warnanya berkisar dari abu-abu

sampai hitam. Kekerasannya sama dengan 7, memperlihatkan kilap seperti kaca. Sifat pecahnya yang khas yaitu berbentuk belahan pipih dan membundar.

C. BATUAN METAMORF Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses metamorfisme batuan-batuan sebelumnya karena perubahan

temperatur dan tekanan. Metamorfisme terjadi pada keadaan padat (padat ke padat) meliputi proses kristalisasi, reorientasi dan

pembentukan mineral-mineral baru serta terjadi dalam lingkungan yang sama sekali berbeda dengan lingkungan batuan asalnya terbentuk. metamorfisme juga dipengaruhi oleh fluida, dimana fluida (H2O) dalam jumlah bervariasi di antara butiran mineral atau pori-pori batuan yang pada umumnya mengandung ion terlarut akan mempercepat proses metamorfisme. Berikut ini beberapa contoh dari batuan metamorf : 1. Slate Warna : Abu-abu, hitam, hijau, merah, Ukuran butir : Very fine grained Struktur : Foliated (Slaty Cleavage), Ciri khas : Mudah membelah menjadi lembaran tipis 2. Filit Warna : Merah, kehijauan, Ukuran butir : Halus, Stuktur :

Foliated (Slaty-Schistose) Komposisi : Mika, kuarsa, Ciri khas : Membelah mengikuti permukaan gelombang 3. Gneiss Warna : Abu-abu Struktur: Foliated (Gneissic) Derajat, Ciri khas : Kuarsa dan feldspar nampak berselang-seling dengan lapisan tipis kaya amphibole dan mika. 4. SekisWarna : Hitam, hijau, ungu Struktur : Foliated (Schistose), Komposisi: Mika, grafit, hornblende Tinggi Ciri khas: Foliasi yang kadang bergelombang, terkadang terdapat kristal garnet 5. Marmer Warna: Bervariasi, Ukuran butir : Medium Coarse Grained, Struktur : Non foliasi Derajat, ciri khas : Tekstur berupa butiran seperti gula, terkadang terdapat fosil, bereaksi dengan HCl. 6. Kuarsit Warna : Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah, Ukuran butir: Medium coarse Komposisi : Kuarsa, Ciri khas : Lebih keras dibanding glas 7. Milonit Warna : Abu-abu, kehitaman, coklat, biru, Ukuran butir : Fine grained, Komposisi : Kemungkinan berbeda untuk setiap batuan, Ciri khas: Dapat dibelah-belah

8. Filonit Warna : Abu-abu, coklat, hijau, biru, kehitaman, Ukuran butir : Medium Coarse grained, Komposisi : Beragam (kuarsa, mika, dll), Ciri khas : Permukaan terlihat berkilau 9. Serpetinit Warna : Hijau terang / gelap, Ukuran butir : Medium grained ,Struktu : Non foliasi, Komposisi : Serpentine, Ciri khas :

Kilap berminyak dan lebih keras dibanding kuku jari 10. Hornfels Warna: Abu-abu, biru kehitaman, hitam, Struktur:

Non foliasi, Komposisi : Kuarsa, mika,Ciri khas : Lebih keras dari pada glass, tekstur merata

D. BATUAN PIROKLASTIK Batuan piroklastik adalah batuan yang terbentuk dari hasil ledakan gunung api akibat adanya gaya energi dari dalam bumi. Batuan piroklastik ini belum mengalami proses pengangkutan oleh medium apapun, jadi batuan ini membeku di udara pada saat terjadinya letusan pada gunung api yang masih aktif. Berikut ini contoh dari batuan piroklastik : 1. Tufa dihasilkan dari serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung api. Yang memiliki ukuran butir Debu halus kasar ( < 0,04 mm ). Biasanya dapat dijumpai efek bakar yang merupakan ciri dari batuan piroklastik. 2. Batu apung (pumice) merupakan hasil material erupsi gunung api yang mengandung silika tinggi dan mempunyai sifat titik beronggarongga, tersebar secara tidak merata dalam batuan breksi gunung

api. Batuapung merupakan bahan baku pembuatan agregat ringan. 3. Obsidian terbentuk oleh hasil kegiatan erupsi gunung api bersusunan asam hingga basa yang pembekuannya sangat cepat sehingga akan terbentuk gelas atau kaca daripada kristal dominan. Obsidian adalah batuan yang disusun secara

keseluruhan dari kaca amorf dan sedikit kristal feldspar, mineral hitam dan kuarsa.

Anda mungkin juga menyukai