Anda di halaman 1dari 11

ESSAI

PENINGKATAN UNIVERSITAS KONSERVASI BERBASIS ELIMINASI TRANSPORTASI

Diusulkan oleh: Achma d Fauzan 4101409004 angkatan 2009

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2010

JUDUL: PENINGKATAN UNIVERSITAS KONSERVASI BERBASIS ELIMINASI TRANSPORTASI A. Kerusakan Lingkungan dan UNNES Konservasi Alam semesta beserta isinya merupakan ciptaan dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Seluruh dan setiap yang ada di dalamnya memiliki peranan dan fungsi masing-masing dalam sistem kehidupan yang berlangsung di alam. Masing-masing peranan tersebut selanjutnya akan membentuk suatu sistem keseimbangan. Manusia sebagai makhluk yang berakal memegang peran utama di alam ini. Dengan kemampuan akalnya, manusia dapat mengelola dan memanfaatkan alam beserta isinya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semakin meningkatnya kebutuhan hidup menjadikan manusia melakukan eksploitasi secara berlebihan terhadap sumberdaya alam yang pada akhirnya mengakibatkan kerusakan alam dan terganggunya keseimbangan alam dalam melakukan prosesnya. Salah satunya kerusakan lingkungan yang ada di udara, misal polutan udara yang meliputi pemanasan global, lubang ozon dan hujan asam. Udara yang normal merupakan campuran gas-gas meliputi terdiri dari Ne (neon), He (helium), NH (metan) dan H(hydrogen) sebaliknya, apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar atau terpolusi (Lutgens dan Tarbuck.1982). Kastiyowati menyatakan bahwa dampak pencemaran udara mempengaruhi terhadap makhluk hidup yang terdapat pada tabel sebagai berikut. No Bahan Pencemar Sulfur Dioksida (SO) Sumber Dampak 20%0, ( ), 0,93% A( %30,0 ,) (karbon dioksida) dan sisanya 78% N (nitrogen)

batu bara atau menimbulkan efek iritasi pada saluran bahan bakar nafas sehingga menimbulkan gejala minyak yang batuk dan sesak nafas mengandung sulfur. Pembakaran limbah pertanahan, dan proses industri

Nitrogen Oksida(NO) , Nitrogen monoksida (NO) dan Nitrogen dioksida (NO) (NH) Amoniak

Hidrogen Sulfida(HS)

dari kawah gunung menimbulkan bau yang tidak sedap, yang masih aktif dapat merusak indra penciuman (nervus olfactory) berbagai jenis pembakaran, gas buang kendaraan bermotor , peledak, pabrik pupuk mengganggu sistem pernafasan, melemahkan sistem pernafasan paru dan saluran nafas sehingga paru mudah terserang infeksi

Proses industri

menimbulkan bau yang tidak sedap atau menyengat, menyebabkan sistem pernafasan brokhitis, emerusak indera penciuman.

Karbon dioksida (CO), karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon

semua hasil pembakaran, proses menimbulkan efek sistematis, karena infustri meracuni tubuh degan cara pengikatan haemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh, akibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian. Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berfikir, gerakan otot, gangguanjantung.

Tabel 1.1 Dampak dan Sumber Pencemaran Udara Menghadapi kerusakan alam yang terus menerus terjadi selayaknya keberadaan kawasan konervasi juga turut diperhatikan, karena keberadaan kawasan tersebut dipastikan dapat menjaga keseimbangan, misalnya saja dapat dilakukan di Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, UNNES (Universitas Negeri Semarang) sebagai salah satu perguruan tinggi tidak salah jika menetapkan diri menjadi Universitas Konservasi tepatnya pada tanggal 12 Maret 2010. Secara geografis, UNNES terletak di daerah pegunungan dengan topografi yang beragam. Wilayah ini merupakan kawasan yang sejak dulu telah difungsikan sebagai

resapan air guna menjaga siklus hidrologi dan penyedia air bagi kehidupan daerah kota semarang yang terletak di dataran yang lebih rendah. Sasaran relasi antara manusia dengan lingkungan pembangunan

lingkungan hidup di kota semarang adalah meningkatnya kualitas lingkungan hidup wilayah dan terselenggaranya kegiatan pembangunan yang memperhatikan daya dukung lahan secara serasi dan berkelanjutan (Soemarmo, 2006). Serta visi pembangunan pemerintah propinsi jawa tengah, yakni bali ndesa mbangun desa. Kebijakan menerapkan Universitas Konservasi (Conservation University) merupakan kebijakan yang sangat tepat, tidak saja sejalan dengan kebijakan kota Semarang dan Propinsi Jawa Tengah, tetapi juga sejalan dengan kebijakan nasional serta strategi pelestarian dunia. Hal ini dimungkinkan karena UNNES memiliki kekuatan dalam program-program, tentang pengelolaan lingkungan hidup, yang sudah dijalankan. Dengan demikian kehadiran UNNES sebagai Universitas Konservasi di desa Sekaran diharapkan dapat menata kembali ekosistem sehingga berfungsi kembali sebagaimana mestinya. Apalagi eksistensi UNNES sebagai Perguruan Tinggi yang tidak dapat dilepaskan dari tiga fungsi utamanya, sebagaimana terangkum dalam tridarma perguruan tinggi, yakni (1) pendidikan dan pengajaran; (2) penelitian dan pengembangan; (3) pengabdian kepada masyarakat. Ketiga fungsi ini bersifat universal dan harus dilakukan secara simultan. Universal artinya fungsi-fungsi tersebut pada dasarnya menjadi kewajiban perguruan tinggi manapun di dunia. Istilah konservasi berasal dari bahasa inggris yaitu conservation yang secara bersumber dari kata con (together) dan servare (to keep, to save) yang dimengerti sebagai upaya memelihara milik kita (to keep, to save what we have), dan menggunakan milik tersebut secara bijak (wise use) (Theodore Roosevelt .1902). Dari berbagai pihakpun banyak yang mendukung agar terciptanya kampus konservasi ini, salah satunya adalah pendeklarasian konservasi moral yang dilakukan UKKI pada tanggal 5 Juni 2010. Rektor UNNES juga mengeluarkan Peraturan No. 14 Tahun 2010 yakni tepatnya pasa tanggal 13 Agustus 2010 tentang etika berpakaian, bersepeda dan berjalan kaki bagi mahasiswa didalam lingkungan UNNES. Pemakaian seragam dibuat agar tidak ada kesenjangan antara

mahasiswa kaya dan miskin (Sudijono), sedangkan pelarangan penggunaan sepeda motor atau kebijakan penggunaan sepeda dalam kampus merupakan program penjabaran program konservasi yang telah digalakkan. Sebelumnya kawasan UNNES selalu dibanjiri sepeda motor. Tim Peneliti UNNES mencatat, setiap hari ada 243 sepeda motor yang melintas di kawasan kampus. Setiap sepeda motor menghasilkan 8,22 kilogram karbon dioksida (CO) per hari. Kalau ditotal, kawasan itu setiap hari dicermari 2.001,57 kilogram CO.

Pada mulanya, peraturan itu berlaku efektif mulai 1 oktoer 2010. Namun

karena kurangnya sosialisai, pemahaman berbagai pihakpun kurang. Akhirnya kini kebijakan hanya tinggal kebijakan. Apabila kemarin kebijakan tersebut sempat menggegerkan warga UNNES sekarang sudah tidak lagi. Konservasi UNNES tapi kenapa sekarang tidak terkonsentrasi atau fokus lagi? Akibatnya banyak mahasiswa baru yang tidak mematuhi ataupun menindaklanjuti keputusan Rektor tersebut. Bahkan bapak rektor mengatakan ketika peraturan itu tidak efektif bagi yang diatur, maka aturan itu harus dilihat kembali, dan peraturan tersebut sangat terbuka untuk diubah. B. Eliminasi Transportasi untuk UNNES Konservasi Konservasi bersepeda dapat mengurangi esmisi gas CO yang dihasilkan

sepeda motor yang melintas dikawasan tersebut. Oleh karena itu untuk

mendukung pelaksanaan sebagai Universitas Konservasi dapat dengan cara konservasi energi pada transportasi terutama pada kendaraan bermotor. Karena meskipun UNNES berada jauh dari perkotaan, akan tetapi dikarenakan jumlah kendaraan yang banyak, mengakibatkan polusi udarapun terjadi di wilayah ini. Dengan memahami lingkungan , mahasiswa dituntut untuk peduli terhadap lingkungan dan jangan hanya mengikuti perkuliahan serta mengejar prestasi yang ingin diraihnya. Mahasiswa harus ikut meletarikan alam, salah satunya dengan konservasi energi transportasi seperti pada sepeda motor, karena polusi terbesar pada udara disebabkan oleh emisi gas kendaraan bermotor, pemakaian sumberdaya alam (bensin) yang digunakan terus menerus dapat menyebabkan kelangkaan ditahun-tahun berikutnya yang berimbas pengrusakan lingkungan. Khisty dan Lall (1998) menyatakan bahwa di Amerika Serikat sektor transportasi

menghabiskan 25% dari pasok energi dan 50% dari bahan bakar minyak. Jika konsumsi energi tak langsung dimasukan, maka sektor transportasi menghabiskan lebih dari 40% konsumsi energi. Polutan udara yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotorpun termasuk dalam kategori polutan primer, yakni polutan yang langsung dibuang ke udara. Polutan primer dapat membentuk polutan berikutnya yang disebut polutan sekunder, yakni polutan yang terbentuk sebagai reaksi polutan primer dengan sinar matahari, atmosfer atau lainnya di udara. Polutan zat tersebut misalnya smog ( smoke dan fog), ozon, dan hujan asam. Smog(asap dan kabut) terbentuk dalam 3(tiga) reaksi, yakni sebagai berikut. 1) Asap kendaraan yang mengandung hidrokarbin bereaksi dengan oksida 2) Selanjutnya bereaksi dengan oksigen atmosfer membentuk ozon () . 3) Ozon bereaksi dengan asap kendaraan membentuk smog. Pelaksanaan konservasi transportasi dapat dilakukan sebagai berikut. 1) Perbaikan Kebiasaan Mengemudi dan Pemeliharaan Kendaraan. 2) Pemakaian Bahan Bakar Alternatif. 3) Pengurangan Pemakaian Kendaraan. 4) Publikasi dan pemberian sanksi yang jelas. Dengan rincian pembahasan sebagai berikut. 1. Perbaikan Kebiasaan Mengemudi dan Pemeliharaan Kendaraan. Pemeliharaan kendaraan dapat dilakukan dengan cara pemeliharaan yang berkala sesuai spesifikasi prosdusen kendaraan sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Tidak memodifikasi kendaraan dengan modelmodel yang justru menambah polutan misalnya penambahan knalpot ataupun yang lainnya. Selain itu mengenai kebiasaan mengemudi, Setianto (1988) mengutip AASHO Commite on Highway Design (1977) menyajikan hasil penelitian mengenai biaya berjalan kendaraan jalan lurus dalam datar dalam bentuk kurva hubungan antara kecepatan berjalan dan biaya berjalan (lampiran). Berdasarkan tabel pada kecepatan yang lebih rendah (35 mil/jam), efisiensi mesin dan pengendaraan berkurang. Pada kecepatan di atas batas ini, tahanan udara dan nitrogen bila ada sinar ultraviolet dari matahari.

tahanan gelinding menyebabkan pemakaian bahan bakar meningkat. Tahanan udara pada kecepatan 25 mil/jam memakai 1/3 dari tractive effort sedangkan pada kecepatan 55 mil/jam memakai 70% dari tractive effort. Pemakaian minyak pelumas juga mencapai titik terhemat pada kecepatan 35 mil/jam. Pemakaian meningkat 50% pada kecepatan-kecepatan 60 mil/jam dan 70 mil/jam bila dibandingkan pada kecepatan 35 mil/jam dan akan bertambah pada kecepatan lebih tinggi. Dengan demikian, menetapkan batas kecepatan yang optimum menjadi penting sebagai upaya konservasi energi. 2. Pemakaian Bahan Bakar Alternatif Jenis bahan bakar yang dipergunakan untuk menggerakan roda transportasi masih tidak efisien, hal ini dikarenakan masih menggunakan bahan bakar minyak yang pengaruhnya sangat buruk terhadap kualitas udara. Sebagai akibat yang buangan yang dikeluaran bukan hanya , uap, tetapi juga CO. Bahkan paling besar yakni terjadinya pembakaran yang kurang sempurna yakni hasil

sebanyak 60% atau lebih CO diproduksi oleh pembakaran kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tidak sempurna dari minyak juga menghasilkan hidrokarbon yaitu benzena dan metana. Karbon Monoksida (CO) bersifat toksik sebab mudah bereaksi dengan hemoglobin membentuk karbon monoksi hemoglobin bahkan 250 kali lebih mudah dibanding oksigen (W.F. Ganong, 1993 dan E.A. Keller. 1998). Ikatan CoHb sangat kuat sehingga CO yang sudah terikat Hb hampir tidak akan dilepas walaupun pH plasma asam ataupun basa. Oleh karena itu diperlukan sekali bahan bakar alternatif, sudah begitu banyak energi alternatif dalam penggunaan bahan bakar. Meskipun pada dasarnya tidak menggeser sepenuhnya pemakaian bensin akan tetapi penggunaan energi alternatif ini dapat mengurangi pemakaian ataupun penggunaan bahan bakar bensin. Seperti halnya dengan penggunaan biji jarak untuk penggunaan bahan bakar minyak seperti halnya dijadikan bahan bakar kendaraan bermotor. 3. Pengurangan Pemakaian Kendaraan Upaya konservasi dalam hal pengurangan kendaraan dalam artian tidak melarang penggunakan kendaraan sama sekali dari hari senin sampai jumat, akan tetapi kuantitas penggunaannya dikurangi yakni dengan menyiapkan 2 (dua)

tempat parkir yang luas yang ditempatkan di bagian barat Fakultas Bahasa dan di dekat Fakultas Ekonomi, sedangkan aktifitas perjalanan yang dilakukan didalam kampus dapat dengan menggunakan sepeda atau berjalan kaki. Mengenai pengadaan sepeda dapat dilakukan dengan cara UNNES menjalin kerjasama dengan pabrik pembuat sepeda baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Mengenai sistem keamanan atas parkir dapat dengan menggunakan dua sistem yakni penomoran dan pembuktian STNK, hal ini dilakukan supaya mahasiswa merasa tenang meskipun motornya diparkirkan jauh letaknya dengan aktifitas perkuliahannya. 4. Publikasi dan pemberian sanksi yang jelas Seringkali peraturan yang dibuat hanya sebagai aturan saja dan tidak dijalankan, oleh karena itu perlu adanya publikasi ataupun pengumuman yang jelas kepada mahasiswa maupun pegawai yang ada di lingkungan universitas. Selain itu lemahnya sanksi mengakibatkan banyak warga disekitar Unnes masih melanggar, oleh karena itu perlua diberlakukannya sanksi supaya peraturan yang dibuat dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Besar sekali harapan kami supaya UNNES pada masa mendatang dapat memberikan dan mengabdikan karya-karya nyata secara lebih tepat melalui aktifitas konservasi bagi masyarakat. Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. Untuk mewujudkan harapan yang lebih baik, seluruh warga UNNES harus bekerja lebih keras lagi. Tak lain karena UNNES dihadapkan pada peluang dan tatangan yang lebih kompleks. Peluang dan tantangan yang lebih kompleks ini merupakan satu hal yang tak terhindarkan, mengingat dunia yang UNNES masuki juga semakin luas bak lautan. UNNES tak sekadar dihadapkan pada tantangan lokal, namun juga global. Untuk itu, diperlukan kepribadian dan identitas yang jelas kemana UNNES akan melangkah. Sapa nandur ngunduh, sapa nggawe nganggo maksudnya setiap hasil merupakan sebuah konsepsi dai upaya, usaha, yang telah dilakukan. Ini tidaklah mudah, kalau tak ada ketekunan dan keinginan semangat yang besar, kapal (UNNES) ini bisa terombang ambing. Harus ada cita-cita yang kuat untuk menata kedalam. Tapi saya yakin we can do it.

DAFTAR PUSTAKA IUCN.2007.IUCN Red List Categories. http//intranet.iucn.org/ webfiles/doc/ssc/ redlist guidelines. Kastiyowati, I. Dampak dan Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara. Staf Publishing Tek Balitbang Dephan. Hasil kunjungan ke

http://buletindephan.go.id/indexasp pada tanggal 7 November 2010. Khisty, C. J., Lall, B. k. 1998. Transportation Engineering: An Introduction. Prentice Hall, Upper Saddle River. Lurgens, F. K, and E. J. Tarbuck. 1982, The Atmosphere. An Introduction to meteorology. Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs. New Jersey. Setianto, Purwo (1988). Teknik Jalan Raya (Terjemahan Highway Engineering). Penerbit Erlangga, Jakarta. UN Department of Public Information. 2007. Addressing the Leadership Callenge of Climate Change, Fact Sheet. United Stations Headquartes. New York. UNNES. 2010. Pengantar Lingkungan Hidup. Semarang. Wahyudi, A., Sugiharto, D.Y.P. 2010. Unnes Sutera: Pergulatan Pikir Sudijono Sastroatmojo. Semarang. http://www.unnes.ac.id/v6_alpha/berita/1/artikel_1073.html.

lampiran 1 BIODATA PESERTA 1. 2. 3. 4. 5. 6. Nama Lengkap NIM / Tahun Angkatan Tempat & Tanggal Lahir Perguruan Tinggi Fakultas / Jurusan Alamat Rumah : Achmad Fauzan : 4101409004/2009 : Kendal, 24 Mei 1991 : Universitas Negeri Semarang : MIPA/ Pendidikan Matematika, S1 : Desa Rejosari, RT 01 RW 02,Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal. 7. 8. 9. No Telp/ HP Email : 085727009603 : fauzan_unnes@yahoo.co.id

Karya Tulis Yang Pernah dibuat 1. Sepeda Motor, Solusi yang Membuat Masalah. 2. Pengembangan kelembagaan sampah desa dengan metode TRIENG 3. Nilai-nilai kepahlawanan dalam pembentukan bangsa 4. Harmonisasi Pendidikan Guna Mencegah Degradasi Nasionalisme Anak Bangsa.

10.

Pengalaman Organisasi 1. Staff Departemen PSDM SIGMA Jurusan Matematika Universitas Negeri Semarang tahun 2010. 2. Staff Departemen Kajian Sains KIM Jurusan Matematika Universitas Negeri Semarang tahun 2010.

11.

Prestasi yang Pernah Diraih

1. Finalis Lomba Ling Art Competition tingkat Universitas. 2. Juara 2 Lomba debat tingkat Universitas. Semarang,7 November 2010 Hormat Saya,

Achmad Fauzan NIM.4101409004

lampiran 2

Anda mungkin juga menyukai