Anda di halaman 1dari 37

Hubungan dan siqnifikansi Konsep PR dan Ilmu Komunikasi

Definisi PR Hubungan PR dengan Ilmu Komunikasi Perbedaan dan Persamaan Terminologi PR, dengan periklanan, pemasaran, promosi penjualan dan propaganda Posisi dan Konvergensi PR dengan terminology lainnya

Komunikasi, peiklanan, pemasaran


adalah alat yang menjembatani hubungan antara pemasar dan konsumen dan antara konsumen dengan lingkungan sosial budayanya.

Advertising; presentasi untuk umum, diserap dengan baik karena dapat diulang, kesempatan yang paling baik untuk memberi arti kepada konsumen, impersonality karena hanya monolog bukan dialog.

Sales Promotion; menyampaikan informasi lewat komunikasi, memberikan insentif untuk konsumen, mengundang/mengajak konsumen untuk melakukan transaksi saat itu juga.

Direct Marketing; melalui surat langsung, telemarketing, electronic marketing, dll. non public untuk orang tertentu. mengikuti kebiasaan konsumen. up to date.

Public Relation & Publicity; kepercayaan yang tinggi, mencapai prospek yang lebih baik dari iklan dan salesman, dramatisir.

Personall Selling; paling efektif, terutama untuk membangun preferensi, memberi keyakinan dan tindakan konfrontasi dan personal, menanamkan kesan yang dalam di hati konsumen, adanya respon langsung dari konsumen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi bauran:


jenis produk yag dipasarkan, perusahaan yang memasarkan consumers goods lebih banyak menggunakan iklan kemudian sales promotion, personall selling dan public relations. untuk industrial goods lebih banyak sales promotion, personal selling dan public relation.

Push vs full strategy, push strategy : meliputi kegiatan pemasaran (terutama sales force dan promosi penjualan) yang diarahkan pada saluran perantara untuk membujuk mereka agar mau memesan dan membawa produk untuk dipromosikan kepada end users.

buyer-readiness stage, efektivitas dan biaya masing2 promotional tools berbeda pada tiap2 tahapanproses pembelian.

product life cycle, efektivitas dan biaya promotional tools juga berbeda pada tiap tahap siklus hidup produk. company market range, merk2 ranking lebih banyak menggunakan iklan dari pada sales promotion.

Tujuan Kouniksi Pemasaran


membuat konsumen memperhatikan produk(aware) menarik konsumen melakukan pembelian membangun sikap positif terhadap produk

memberi arti simbolis terhadap produk menunjukan produk dapat memecahkan persoalan konsumen lebih baik dari pada produk ( jasa) pesaing.

Element of the communication process


the message initiator(the source) the sender the receiver the medium the message the target audience (the receivers) the feedback-the receivers response

Langkah membangun komunikasi efektif


mengidentifikasi target pendengar menentukan tujuan komunikasi, respon akhir yag diingikan merancang pesan yang ingin disampaikan memilih saluran komunikasi

membuat anggaran total untuk promosi menetapkan nauran promosi mengukur hasil promosi mengorganisasi dan mengelola komunikasi pemasaran

Konvergensi media
adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan.[1]

Konvergensi media biasanya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan.

Konvergensi jaringan
adalah koeksistensi efisien telepon, video dan komunikasi data dalam satu jaringan. Penggunaan beberapa mode komunikasi dalam jaringan tunggal menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas bukan tidak mungkin dengan prasarana yang terpisah]

Perkembangan konvergensi media


Konvergensi pada umumnya berarti persimpangan media lama dan baru. Henry Jenkins menyatakan bahwa konvergensi adalah, Aliran konten di platform beberapa media, kerja sama antara industri beberapa media, dan perilaku migrasi khalayak media

Konvergensi media tidak hanya pergeseran teknologi atau proses teknologi, namun juga termasuk pergeseran dalam paradigma industri, budaya, dan sosial yang mendorong konsumen untuk mencari informasi baru

Konvergensi media terjadi dengan melihat bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain pada tingkat sosial dan menggunakan berbagai platform media untuk menciptakan pengalaman baru, bentuk-bentuk baru media dan konten yang menghubungkan kita secara sosial, dan tidak hanya kepada konsumen lain, tetapi untuk para produsen perusahaan media

Gerakan konvergensi media tumbuh secara khusus dari munculnya Internet dan digitalisasi informasi. Konvergensi media ini menyatukan 3C yaitu computing (memasukkan data melalui komputer), communication (komunikasi), dan content (materi isi/ konten)

Teori konvergensi media yang diteliti oleh Henry Jenkins pada tahun 2006, menyatakan bahwa konvergensi media merupakan proses yang terjadi sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat.

Pendorong konvergensi media


Perubahan perilaku konsumen:
Pada tahun 2009 sebuah penerbitan surat kabar media di Amerika SerikatThe Boston Globe menunggu nasib untuk ditutup atau diteruskan oleh investor baru. Performa koran yang sudah berusia 137 tahun itu terus merosot karena perubahan perilaku konsumen membaca berita. Oplah menurun 14 persen dalam enam bulan ditahun 2009.

Tahun 2009 di Amerika Serikat merosotnya sirkulasi dan pendapatan dari iklan juga memaksa surat kabar Tribune Co. memutuskan hubungan kerja 61 orang dari 205 tim berita The Baltimore Sun.[4] Sepekan sebelumnya, Chicago Tribune juga merumahkan 53 karyawan ruang redaksi. Harga bahan baku koran semakin mahal.

Pendukung konvergensi media


Media massa konvensional (Televisi, radio, surat kabar dll) Internet Perangkat lunak atau software

Bentuk media baru akibat konvergensi media


Munculnya fenomena konvergensi media ini, memaksa media konvensional melebarkan sayap dan masuk kedalam jaringan internet untuk dapat mempertahankan atau memperluas bisnisnya

Jurnalisme konvergensi melibatkan kerjasama antara jurnalis media cetak, media siar, dan media Web (daring) untuk menghasilkan berita terbaik yang dimungkinkan, dengan menggunakan berbagai sistem penyampaian. Hal ini menyebabkan berkembangnya media konvensional menjadi digital.

Jurnalisme konvergensi melibatkan kerjasama antara jurnalis media cetak, media siar, dan media Web (daring) untuk menghasilkan berita terbaik yang dimungkinkan, dengan menggunakan berbagai sistem penyampaian.[1] Hal ini menyebabkan berkembangnya media konvensional menjadi digital.[1]

Aplikasi teknologi komunikasi terbukti mampu menjembatani jalur transportasi pengiriman informasi media kepada khalayaknya.[5] Akibatnya muncul jurnalisme online yang membuat wartawan untuk terus-menerus memperbaharui informasi yang mereka tampilkan seiring dengan temuan-temuan baru di lapangan.[5]

Dalam konteks ini, konsekuensi lanjutnya adalah berkurangnya fungsi editor dari sebuah lembaga pers karena wartawan relatif mempunyai kebebasan untuk segera memasukan informasi baru tanpa terkendala lagi oleh mekanisme kerja lembaga pers konvensional yang relatif panjang.[5]

Interaktifitas dan media baru


Interaktivitas telah menjadi istilah untuk sejumlah pilihan media baru yang berkembang dari penyebaran cepat jalur akses internet, digitalisasi media, dan konvergensi media.

. Definisi interaktifitas menggantikan komunikasi satu arah pada media massa konvensional dengan kemungkinan komunikasi dua arah dari web.

Setiap individu dengan teknologi tepat guna sekarang dapat menghasilkan media online-nya dan termasuk gambar, teks, dan yang lainnya.

Perkembangan teknologi media baru adalah metode baru bagi seniman untuk berbagi pekerjaan mereka dan berinteraksi dengan dunia besar

Unsur lain dalam interaktivitas termasuk radio dan televisi, surat untuk editor, partisipasi pendengar dalam program tersebut, komputer dan program-program aplikasi teknologi.

Anda mungkin juga menyukai