Definisi PR Hubungan PR dengan Ilmu Komunikasi Perbedaan dan Persamaan Terminologi PR, dengan periklanan, pemasaran, promosi penjualan dan propaganda Posisi dan Konvergensi PR dengan terminology lainnya
Advertising; presentasi untuk umum, diserap dengan baik karena dapat diulang, kesempatan yang paling baik untuk memberi arti kepada konsumen, impersonality karena hanya monolog bukan dialog.
Sales Promotion; menyampaikan informasi lewat komunikasi, memberikan insentif untuk konsumen, mengundang/mengajak konsumen untuk melakukan transaksi saat itu juga.
Direct Marketing; melalui surat langsung, telemarketing, electronic marketing, dll. non public untuk orang tertentu. mengikuti kebiasaan konsumen. up to date.
Public Relation & Publicity; kepercayaan yang tinggi, mencapai prospek yang lebih baik dari iklan dan salesman, dramatisir.
Personall Selling; paling efektif, terutama untuk membangun preferensi, memberi keyakinan dan tindakan konfrontasi dan personal, menanamkan kesan yang dalam di hati konsumen, adanya respon langsung dari konsumen.
Push vs full strategy, push strategy : meliputi kegiatan pemasaran (terutama sales force dan promosi penjualan) yang diarahkan pada saluran perantara untuk membujuk mereka agar mau memesan dan membawa produk untuk dipromosikan kepada end users.
buyer-readiness stage, efektivitas dan biaya masing2 promotional tools berbeda pada tiap2 tahapanproses pembelian.
product life cycle, efektivitas dan biaya promotional tools juga berbeda pada tiap tahap siklus hidup produk. company market range, merk2 ranking lebih banyak menggunakan iklan dari pada sales promotion.
memberi arti simbolis terhadap produk menunjukan produk dapat memecahkan persoalan konsumen lebih baik dari pada produk ( jasa) pesaing.
membuat anggaran total untuk promosi menetapkan nauran promosi mengukur hasil promosi mengorganisasi dan mengelola komunikasi pemasaran
Konvergensi media
adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan.[1]
Konvergensi media biasanya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan.
Konvergensi jaringan
adalah koeksistensi efisien telepon, video dan komunikasi data dalam satu jaringan. Penggunaan beberapa mode komunikasi dalam jaringan tunggal menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas bukan tidak mungkin dengan prasarana yang terpisah]
Konvergensi media tidak hanya pergeseran teknologi atau proses teknologi, namun juga termasuk pergeseran dalam paradigma industri, budaya, dan sosial yang mendorong konsumen untuk mencari informasi baru
Konvergensi media terjadi dengan melihat bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain pada tingkat sosial dan menggunakan berbagai platform media untuk menciptakan pengalaman baru, bentuk-bentuk baru media dan konten yang menghubungkan kita secara sosial, dan tidak hanya kepada konsumen lain, tetapi untuk para produsen perusahaan media
Gerakan konvergensi media tumbuh secara khusus dari munculnya Internet dan digitalisasi informasi. Konvergensi media ini menyatukan 3C yaitu computing (memasukkan data melalui komputer), communication (komunikasi), dan content (materi isi/ konten)
Teori konvergensi media yang diteliti oleh Henry Jenkins pada tahun 2006, menyatakan bahwa konvergensi media merupakan proses yang terjadi sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat.
Tahun 2009 di Amerika Serikat merosotnya sirkulasi dan pendapatan dari iklan juga memaksa surat kabar Tribune Co. memutuskan hubungan kerja 61 orang dari 205 tim berita The Baltimore Sun.[4] Sepekan sebelumnya, Chicago Tribune juga merumahkan 53 karyawan ruang redaksi. Harga bahan baku koran semakin mahal.
Jurnalisme konvergensi melibatkan kerjasama antara jurnalis media cetak, media siar, dan media Web (daring) untuk menghasilkan berita terbaik yang dimungkinkan, dengan menggunakan berbagai sistem penyampaian. Hal ini menyebabkan berkembangnya media konvensional menjadi digital.
Jurnalisme konvergensi melibatkan kerjasama antara jurnalis media cetak, media siar, dan media Web (daring) untuk menghasilkan berita terbaik yang dimungkinkan, dengan menggunakan berbagai sistem penyampaian.[1] Hal ini menyebabkan berkembangnya media konvensional menjadi digital.[1]
Aplikasi teknologi komunikasi terbukti mampu menjembatani jalur transportasi pengiriman informasi media kepada khalayaknya.[5] Akibatnya muncul jurnalisme online yang membuat wartawan untuk terus-menerus memperbaharui informasi yang mereka tampilkan seiring dengan temuan-temuan baru di lapangan.[5]
Dalam konteks ini, konsekuensi lanjutnya adalah berkurangnya fungsi editor dari sebuah lembaga pers karena wartawan relatif mempunyai kebebasan untuk segera memasukan informasi baru tanpa terkendala lagi oleh mekanisme kerja lembaga pers konvensional yang relatif panjang.[5]
. Definisi interaktifitas menggantikan komunikasi satu arah pada media massa konvensional dengan kemungkinan komunikasi dua arah dari web.
Setiap individu dengan teknologi tepat guna sekarang dapat menghasilkan media online-nya dan termasuk gambar, teks, dan yang lainnya.
Perkembangan teknologi media baru adalah metode baru bagi seniman untuk berbagi pekerjaan mereka dan berinteraksi dengan dunia besar
Unsur lain dalam interaktivitas termasuk radio dan televisi, surat untuk editor, partisipasi pendengar dalam program tersebut, komputer dan program-program aplikasi teknologi.