Anda di halaman 1dari 5

Pewarisan Generasi dan Amal dalam Halaqah

Oleh : Usep Suhendar

Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur`an agar kamu menjelaskan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. (An. Nahl : 44) Dakwah Rahmatan Lil `Alamin Islam merupakan jalan hidup (way of life) yang unik. Berbeda dengan pemeluk jalan hidup yang lainnya. Islam mewajibkan pemeluknya untuk hidup dalam satu pola kehidupan tertentu secara konsisten, tidak berganti dan berubah, baik karena situasi maupun kondisi. Islam mengharuskan mereka untuk mengikatkan diri dengan pola kehidupan tesebut dengan membentuk kepribadian, yang menjadikan nafsyiah dan aqliyah mereka tidak akan merasakan ketenangan dan kebahagiaan, kecuali berada dalam pola kehidupan tersebut. Islam membawa serangkaian pemahaman tentang kehidupan yang membentuk pandangan hidup tertentu. Islam hadir dalam bentuk garis garis besar atau umum yang mampu menjawab seluruh problematika manusia. Dengan demikian, berbagai solusi setiap masalah yang muncul dalam kehidupan manusia pun bisa digali. Islam telah menjadikan berbagai cara penyelesaian problem kehidupan tersebut bersandar pada kaidah berfikir yang bisa memancarkan seluruh pemikiran tentang kehidupan. Pandangan seorang Muslim terhadap kehidupan ini adalah pandangan yang penuh dengan optimisme, serius, realistis, dan proporsional. Artinya, dunia harus diraih, tetapi bukan menjadi tujuan. Perlu dipahami misi keberadaaan kita sebagai manusia adalah menjadi rahmat bagi semesta alam. Dalam Al`Qur`an pun istilah manusia merupakan makhluk yang mengemban amanah. Menurut Fazlur Rahman, amanah itu adalah menemukan hukum alam, menguasainya

atau dalam istilah Al Qur`an mengetahui nama nama semuanya, dan kemudian menggunakannya dengan inisiatif moral insani, untuk meciptakan tatanan dunia yang baik. Dengan memahami bahwa kita memiliki begitu besar amanah ini menjadi rahmat bagi semesta alam, tidak bisa tidak kita mengahruskan untuk melakukannya dengan berdakwah. Sebab dengannya merupakan cara yang efektif mengajak manusia secara konsisten. Dakwah Islam pada generasi awal berkembang seiring antara ilmu dan amal. Nabi diutus oleh Allah SWT untuk membacakan kepada manusia ayat ayat Allah sekaligus membentuk sikap dan karakter mereka dengan nilai nilai Al Qur`an dan As Sunnah. Dakwah disatu sisi menghadapi tantangan yang amat berat, namun disisi lain menemukan respon positif dari berbagai kalangan terutama kalangan masyarakat lemah. Berkat ketabahan dan keistiqamahan Rasulullah, akhirnya Allah SWT merealisasikan janjinya dan mengangkat derajat Islam. Sunnah berdakwah diteruskan oleh para sahabat, setelah itu datang generasi berikutnya, yaitu generasi tabi`in mereka juga meneladani para sahabat dan tetap menempatkan tugas dakwah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. Generasi demi generasi terus berganti, dan tugas dakwah tetap menjadi prioritas hidup kaum Muslimin. Dakwah rahmatan lil `alamin dapat kita lihat dalam praktek dakwah Rasulullah yang merupakan terjemahan dari ayat dan hadits. Kehadiran Rasulullah secara tegas untuk menebar Islam Rahmatan lil `alamin dengan akhlak mulia. Untuk merealisasikan visi besar ini Nabi Muhammad dibekali dengan rencana strategis yang matang dari Allah SWT. Surat keputusan Nabi ditandai dengan wahyu pertama perintah membaca yaitu bacalah dengan menyebut nama Tuhanku yang telah menciptakan dan surat tugas terdapat pada surat Al Muddatsir yaitu perintah Wahai orang orang berselimut, bangunlah, dan berikan peringatan. Sejak turunnya surat tugas ini Rasulullah melakukan dakwahnya yang pertama terhadap orang orang terdekat

beliau selanjutnya dakwah diarahkan kepada penduduk mekkah, masarakat arab, dan masyarakat dunia umumnya. Tidak ada balas dendam, caci maki lawan politik, atau penindasan terhadap bangsa lain yang muncul dalam dakwah Rasulullah, namun yang ada salin mencita dan saling mengasihi dalam masyarakat dengan penuh kedamaian. Dengan kepemimpinan Rasulullah manusia telah menemukan jatidirinya kembali, wanita sudah diperlakukan sesuai dengan fitrahnya, anak anak merasakan benar benar ditempatkan pada posisinya, persaudaraan dirasakan sangat kental, pemimpin politik bertindak sangat adil terhadap rakyatnya. Namun melihat situasi sekarang kita merindukan kehidupan yang mulia dibawah panji Islam yang rahmatan lil `alamin sebagaimana yang dinikmati oleh pendahulu - pendahulu kita. Dan kerinduan itu dapat kita realisasikan manakala kaum muslimin mampu menghadirkan dakwah Islam yang rahmatan lil `alamin. Pewarisan Generasi Tarbiyah Dan Amal Tarbiyah Dakwah seperti yang kita pahami memiliki dua tahapan yaitu dakwah umum dan dakwah khusus. Dakwah umum tidak memiliki keterikatan hubungan antara da`i dan mad`u, namun dakwah secara khusus memiliki hubungan keterikatan antara da`i dan mad`u. Dakwah secara khusus merupakan tahapan kelanjutan dari dakwah umum, yakni terhadapa orang orang yang terbatas yang bersungguh sungguh untuk mengamalkan Islam. Biasanya dakwah khusus ini hanya beberapa orang 3 12 orang, kelompok kecil disebut halaqah. Sebagaimana Rasulullah contohkan, Rasulullah mentarbiyah sahabat dalam kelompok kecil di rumah sabahabat Arqam bin abi Arqam. Rasulullah melakukan dakwah ini dalam rangka pewarisan generasi dan amal. Pewarisan generasi ini akan menentukan kesinambungan pada

orisinalitas dakwahnya. Kunci kesuksesan dakwah Rasulullah adalah pewarisan Al- Qur`an dan Sunnah kepada generasi berikutnya. Kesuksesan dakwah ini adalah pembinaan atau pencetakan kader adalah ketika para pendiri dan murrobi dakwah ini mentarbiyah para kader dan menjelaskan dengan penjelasan penjelasan yang nyata dan penyampaian yang jelas. Hasilnya dakwah ini melahirkan lapisan - ;apisan generasi dan juga lapisan lapisan muraabi maka pewarisan generasi tarbiyah dan amal tarbiyah menjadi satu kemestian. Permasalahan Halaqah dan Solusinya Halaqah atau dakwah khusus merupakan perangkat dakwah untuk mewujudkan visi kita sebagai manusia yaitu mewujudkan Islam Rahmatan lil ` Alamin. Halaqah merupakan kelompok kecil yang dilakukan secara konsisten yakni proses tarbiyah dalam dinamika kelompok. Untuk mencetak generasi tarbiyah yang baik dalam halaqah perlu dilakukan tarbiyah fardiyah dan ta`lim tarbawi sebagai sarana pengembangan. Permasalahan halaqah dapat ditinjauan dari berbagai perspektif diantaranya dapat kita lihat : 1. Permasalahan dari Murobbi Dalam kendala ini beruapa minimnya pengetahuan dan pengalaman menjadi murobbi (khusus murobbi yang baru menjadi murobbi seperti saat ini) sehingga membutuhkan berbagai kemampuan yang perlu untuk terus ditingkatkan. Selain itu perlu dilakukan oleh murobbi harus mampu menciptakan susasana kekeluargaan atau usrah antara murobbi dan mutarobbi, serta sesama mutarobbi, selain itu juga perlu variasi media atau variasi Baramij ketika mentarbiyah kader. 2. Permasalahan dari Mutarobbi

Permasalahan yang sering banyak muncul oleh mutarobbi adalah permasalahan internal dirinya, seperti belum munculnya kemauan untuk bergabung dalam sebuah halaqah. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan pemaham penting bergabung dalam kelompok kecil ini/ halaqah, masih setengah hai untuk bergabung. Dalam kendala ini perlu dilakukan tarbiyah fardiyah dan ta`lim tarbawi terhadap mutarobbi. Allahu`alam.

Anda mungkin juga menyukai