Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pengawasan lingkungan berarti pengujian mikrobiologi di udara, permukaan dan peralatan dalam rangka untuk mendeteksi kecenderungan perubahan dari jumlah mikroba dan mikro-flora (Sandle, 2006). Udara merupakan media yang tidak cocok untuk pertumbuhan bakteri patogen. Udara yang tercemar oleh patogen tersebut biasanya bersumber dari manusia, hewan, tumbuhan, tanah, makanan ataupun air (Ishida dkk. 2006). Kebanyakan manusia meninggal setiap tahun karena disebabkan infeksi rumah sakit (Johnson, 2002). Infeksi rumah sakit atau infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh seseorang selama dirawat di rumah sakit, sebagai infeksi yang ditularkan di antara pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit, maupun antara pasien dengan petugas rumah sakit (Triatmodjo, 1993a). Infeksi terkait dengan rumah sakit merupakan penyebab penting terhadap tingkat kesakitan dan kematian pasien (Zerr dkk., 2005). Pengendalian infeksi dan kebersihan dasar harus menjadi inti dari managemen rumah sakit yang baik (Griffith dkk., 2000). Rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan umumnya yang memerlukan pembangunan dan perhatian secara seksama. Rumah sakit dilengkapi dengan fasilitas ruang perawatan, pelayanan medik, penunjang medik dan non medik. Fungsi rumah sakit untuk mempercepat penyembuhan dan pemulihan penderita sebagaimana yang diharapkan, nampak belum dapat diselenggarakan secara optimal. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif seperti terhambatnya proses penyembuhan dan pemulihan penderita, timbul pengaruh buruk pada petugas, dan tercemarnya lingkungan yang menjadi sumber penyakit bagi masyarakat (Susilowati, 2010). Siregar dkk., (2004) menyebutkan bahwa rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan gabungan alat ilmiah khusus dan rumit, dan difungsikan oleh berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik modern, yang semuanya terikat

bersama-sama dalam maksud yang sama, untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik. Rumah sakit sebagai unit pelayanan kesehatan mempunyai fasilitas Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Ruangan NICU adalah ruang perawatan intensif untuk bayi dan anak-anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus yang berguna untuk mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organorgan vital (Lubis, 2003). Menurut perkiraan World Health Organization (WHO), terdapat 5 juta kematian neonatus setiap tahun dengan angka mortalitas neonatus adalah 34 per 1000 kelahiran hidup dengan rata-rata 98% kematian tersebut berasal dari negara berkembang (WHO, 1996). Secara khusus angka kematian neonatus di Asia Tenggara adalah 39 per 1000 kelahiran hidup (Darmstadt dkk., 2005). Dalam laporan WHO yang dikutip dari State of the worlds mother tahun 2007 dikemukakan bahwa 36% dari kematian neonatus disebabkan oleh penyakit infeksi (WHO, 1996). Salah satu mekanisme transmisi infeksi nosokomial adalah melalui udara. Infeksi nosokomial melalui udara ini dapat terjadi pada udara yang terbuka maupun tertutup. Udara yang terbuka merupakan udara yang tidak dibatasi oleh ruangan apapun sedangkan udara tertutup adalah sebaliknya (Hapsari dkk., 1997). Data mengenai infeksi nosokomial yang terjadi di salah satu rumah sakit menyebutkan bahwa jenis-jenis bakteri yang terdapat di udara yaitu

Micobacterium tuberculosa, Staphylococcus aureus, S. epidermidis serta bakteri dari Gram negatif lainnya. Diperoleh data juga bahwa kuman penyebab infeksi nosokomial yang paling sering adalah Proteus sp, Escherichia coli, S. aureus, serta Pseudomonas. Selain itu terdapat peningkatan infeksi nosokomial oleh kuman Enterococcus faecalis (Streptococcus faecalis). Hasil penelitian di salah satu rumah sakit di Sumatra utara pada tahun 2003 menyebutkan bahwa Candida albicans, C. tropicalis, Rhizopus sp, Fonsecae predosol, Phialophora verucosa, Penicilium sp, Curminghamella sp, Aspergillus niger, dan A. flavus sebagai jamur Dalam pertumbuhan mikroorganisme sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan antara lain suhu, kelembaban, pencahayaan, dan lain-lain sesuai dengan yang diatur oleh Kepmenkes No.1204/Menkes/SK/X/2004. Sesuai keputusan Permenkes Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan

Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, batasan indeks angka kuman menurut fungsi ruang atau unit untuk konsentrasi maksimum mikroorganisme per m2 udara (CFU/m3) pada ruang perawatan bayi (NICU) sebesar 200 CFU/m3(Permenkes, 2004) . Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) merupakan salah satu rumah sakit yang berada di kota Banda aceh yang sudah berdiri cukup lama yang mempunyai standar operasional dalam mengantisipasi terjadinya infeksi nosokomial. Standar operasional yang dijalankan cukup baik, hal ini terlihat pada penanganan yang dilakukan petugas rumah sakit kepada pasien maupun kondisi fasilitas-fasilitas yang berada di rumah sakit tersebut termasuk ruangan NICU, namun, sampai saat ini belum diketahui mengenai bakteri kontaminan udara di ruangan NICU Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA). Dalam upaya untuk mengetahui jenis dan persentase bakteri kontaminan udara di ruangan NICU Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), maka perlu dilakukan penelitian yang lebih intensif.

1.2 Perumusan Masalah Untuk mengetahui mengetahui gambaran mengenai jenis bakteri kontaminan udara di ruangan NICU maka perlu dilakukan sebuah penelitian yang mengukur Kajian Kualitas Udara Pada Ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui adanya pencemaran mikroba di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Masyarakat

Masyarakat diharapkan mengetahui bahaya infeksi nosokomial dan dampaknya terhadap kesehatan.

Memberikan pendidikan dasar bagi petugas rumah sakit mengenai penyakit nosokomial dan bagaimana pencegahan.

b. Bagi Perguruan Tinggi Memenuhi tri darma perguruan tinggi. Penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan fakultas kedokteran unsyiah terutama dalam bidang karya tulis ilmiah. c. Bagi Peneliti Mengetahui cara kerja menghitung mikro organisme dalam suatu ruangan pada udara. d. Bagi Rumah sakit Merekomendasikan rumah sakit khususnya yang mempunyai fasilitas NICU agar melakukan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi tingkat pencemaran udara.

Anda mungkin juga menyukai