Anda di halaman 1dari 2

Revitalisasi Pancasila sebagaimana manifestasi Identitas Nasional pada gilirannya harus diarahkan pula pada pembinaan dan pengembangan

moral. Dengan demikian, moralitas pancasila dapat dijadikan dasar dan arah dalam upaya untuk mengatasi krisis dan disintegrasi yang cenderung sudah menyentuh ke semua segi dan sendi kehidupan, perlu disadari bahwa moralitas Pancasila akan menjadi tanpa makna dan hanya menjadi karikatur apabila tidak disertai dukungan suasana di bidang hokum secara kondusif. Antara moralitas dan hokum memang terdapat korelasi yang sangat erat. Artinya moralitas yang tidak didukung oleh kehidupan hokum yang kondusif akan menjadi subjektivitas dengan satu sama lain akan saling berbenturan. Sebaliknya, ketentuan hokum yang dibuat tanpa disertai dasar dn alasan moral akan melahirkan suatu legalisme yang represif, kontra produktif, dan bertentangan dengan nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dalam merevitalisasi Pancasila sebagai manifestasi Identitas Nasional, penyelenggaraan MPK harus dikaitkan dengan wawasan. 1) Spiritual, untuk meletakkan landasan etika, moral, religiussitas, sebagai dasar dan atrah pengembangan suatu profesi; 2) Akademis, untuk menunjukkan bahwa MPK merupakan aspek being yang tidak kalah pentingnya bahkan lebih penting daripada aspek having dalam kerangka persiapan SDM yang bukan sekedar instrument melainkan sebagai subjek pembaharuan dan pencerahan; 3) Kebangsaan, untuk menumbuhkan kesadaran nasionalismenya agar dalam pergaulan antarbangsa tetap setia pada kepentingan bangsanya, serta bangga dan respek pada jati diri bangsanya yang memiliki ideology tersendri, serta; 4) Mondial, untuk menyadarkan bahwa manusia dan bangsa di masa kini siap menghadapi dialektika perkembangan dalam masyarakat dunia yang terbuka. Selain itu diharapkan mampu untuk segera beradaptasi dengan perubahan yang terus-menerus terjadi dalam masyarakat modern. Di samping itu juga mampu mencari jalan keluar tersendiri dalam mengatasi setiap tantangan yang dihadapi.

Daftar Pustaka Sastrapratedja, M. 2001. Pancasila sebagai Visi dan Referensi Kritik Sosial. Yogyakarta :Universitas Sanata Dharma.

Darmodiharjo, Darji. 1996. Pokok-Pokok Filsafat Hukum. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai