Anda di halaman 1dari 20

Manajemen Stratejik Chapter 12: Balance Scorecard

Dosen: Bambang Leo Handoko, S.E., M.M.

Why Businesss concern should change


Tangible into Intangible value

PRE-ECONOMIC Predecessor

Engine
ECONOMIC Agricultural Labour (Human & Animal) Machinery

Fuel
Food Coal & Petroleum Education

Driver
Farmers Engineers and Accountants Information Professionals Motivational Drivers (Empowerment Strategic Management)

Industrial

Informational

Knowledge Workers Strategically Motivated Workforce

Influentional

Empowerment

The Pyramid of Economic Paradigms underpinning Corporate Reporting

Kapan Munculnya Balanced Scorecard ?


Adanya pergeseran tingkat persaingan bisnis dari industrial competition ke information competition, sehingga mengubah alat ukur atau acuan yang dipakai oleh perusahaan untuk mengukur kinerjanya. Perubahan Teknologi Persaingan ketat di dunia bisnis Mendorong kebutuhan akan Informasi Mengakibatkan persaingan Informasi Untuk membantu pengambilan keputusan.

Balance Scorecard
Pencetusnya Robert Kaplan dan David Norton Harvard Business School BSC memungkinkan perusahaan/organisasi untuk: - menjelaskan/define strategi - mewujudkannya dalam sebuah tindakan - menyediakan umpan balik/feedback

Kaplan and Norton model

Customer Business Processes

Financials

Balanced Scorecard

Learning & growth

Balance Scorecard

Pengertian Balance Scorecard

Perspektif Keuangan Perspektif Pelanggan Perspektif Bisnis Internal Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
F = Financial NF = Non Financial

(F) (NF) (NF) (NF)

BALANCE
Karena Balanced Scorecard menunjukkan adanya keseimbangan antara semua factor yaitu keseimbangan antara : Faktor keuangan dan non keuangan Pihak eksternal dan internal Jangka pendek dan jangka panjang

4 Perspektif
Perspektif Keuangan saja tidak cukup mencerminkan kinerja perusahaan, dimana perspektif keuangan yang baik tidak menjamin bahwa perusahaan tersebut akan bisa exist dalam jangka panjang (yang merupakan tujuan utama suatu perusahaan didirikan)

Concern utama dari setiap perspektif


Financial Berorientasi pada para pemegang saham Customer Bagaimana kita bisa menjadi supplier utama yang paling bernilai bagi para customer Internal Bussiness Process Proses bisnis apa saja yang terbaik yang harus kita lakukan dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan financial dan kepuasan konsumen Learning and Growth Bagaimana kita bisa meningkatkan dan menciptakan value secara continue terutama dalam hubungannya dengan kemampuan dan motivasi karyawan

Relasi antar perspektif


Financial
ROCE

Customer

Customer Loyalty

On Time Delivery

Internal Bussiness Learning & Growth

Process Quality

Process Cycle Time

Employee Skills

1. Perspektif Pelanggan Perspektif Pelanggan dapat diukur dengan lima aspek utama: Pengukuran Pangsa Pasar Pengukuran Customer Retention Pengukuran Customer Acquisition Pengukuran Customer Satisfaction Pengukuran Customer Profitability

2. Perspektif Bisnis Internal


Perspektif Bisnis Internal dapat diukur dengan tiga aspek utama yaitu : 1. Proses Inovasi (penelitian dasar dan terapan juga penelitian pengembangan produk) 2. Proses Operasi (menitikberatkan pada efisiensi proses, konsistensi dan ketepatan waktu dari barang/jasa yang diberikan kepada konsumen. 3. Pelayanan Purna Jual (akan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen). Aktivitas-aktivitas diantaranya : garansi, reparasi, perlakuan terhadap produk cacat atau rusak, pelayanan dalam komplain dll

3. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran


I. Mengukur Kemampuan Karyawan dengan 3 aspek : 1. Pengukuran kepuasan karyawan Tingkat keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan Pengakuan terhadap hasil kerja karyawan Kemudahan dalam mendapatkan informasi sehingga dapat bekerja sebaik mungkin 2. Keaktifan dan kreativitas dalam melakukan pekerjaan 3. Tingkat dukungan yang diberikan kepada karyawan - Pengukuran perputaran karyawan dalam perusahaan - Pengukuran produktivitas karyawan Gaji yang diperoleh Rasio perbandingan antara konpensasi yang diperoleh karyawan dengan jumlah karyawan yang ada di perusahaan.

II. Kemampuan Sistem Informasi Kualitas dan produktifitas karyawan dipengaruhi oleh akses terhadap system informasi yang dimiliki perusahaan (persentase ketersediaan informasi). Semakin mudah informasi diperoleh maka karyawan akan memiliki kinerja yang semakin baik Informasi yang dibutuhkan karyawan seperti informasi pelanggannya, biaya produksi dll

III. Motivasi
Motivasi, Pemberian Wewenang dan Pembatasan Wewenang Karyawan Selain kemudahan akses informasi yang begitu bagus tetapi juga harus diikuti dengan adanya motivasi karyawan untuk mau meningkatkan kinerjanya. Pengukuran motivasi karyawan dapat dinilai melalui dimensi : Pengukuran terhadap sarana yang diberikan kepada perusahaan dan diimplementasikan Pengukuran atas perbaikan dan peningkatan kinerja karyawan Pengukuran terhadap keterbatasan individu dalam organisasi

Expectation
Expectation How company meets the expectation of their employees Dampak-dampak dari tidak terwujudnya harapan karyawan: - Perilaku wajar - Perilaku tak wajar

Motivasi menurut pendekatan Maslow


SelfActualization Esteem

Belongingness

Safety

Peningkatan kebutuhan, Ketika satu kebutuhan terpenuhi, maka akan meningkat ke kebutuhan diatasnya

Physiological

Pengaruh dari expectation

Kepemimpinan dan motivasi Pemimpin dapat mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan melalui pendekatan motivasi. Dua jenis motivasi yang digunakan: - motivasi positif - motivasi negatif

Motivasi positif & negatif


Motivasi Positif Pengakuan Pujian Kenaikan status Penghargaan Insentif uang Kesempatan untuk maju Motivasi Negatif Ancaman Hukuman Denda Pengakiran kerja/PHK Demosi

Anda mungkin juga menyukai