Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kawasan Kota Lama merupakan kawasan yang menjadi pembentuk kota pada saat awal terbentuknya sebuah kota. Kawasan ini telah menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, sosial dan budaya. Keberadaan Kota Lama di tengah-tengah kota modern memiliki nilai lebih dari sebuah kota karena tetap bertahan diantara arus modernisasi. Nilai sebuah kota lama diukur dalam seberapa besar potensi yang ada di dalam sebuah kota lama itu sendiri. Salah satu Kota Lama yang tetap berdiri di Indonesia adalah Kota Lama Tangerang di Kota Tangerang Provinsi Banten. Dimana keberadaan Kota Lama Tangerang ini sudah berumur ratusan tahun. Kota Lama merupakan potongan sejarah, karena dari sinilah Kota Tangerang ini berasal. Tangerang dan Kota Lama seperti dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan begitu saja. Dan tentu saja ini menghadirkan keunikan tersendiri. Sebuah gradasi yang bisa dibilang jarang ada ketika dua generasi disatukan hingga menciptakan gradasi yang cantik sebenarnya1. Keberadaan Kota Lama Di Kota Tangerang ini sangat menentukan perkembangan Kota Tangerang dimana awal terbentuknya Kota Tangerang berada di Kota Lama dan merupakan cikal bakal sebuah Kota Tangerang. Dalam perkembangannya Kota Lama Tangerang masih tetap eksis dapat dilihat dari kegiatan perekonomian yang masih tetap hidup yaitu salah satunya pasar lama yang sudah berkembang dari zaman Belanda. Selain kegiatan ekonomi yang menjadi tumpuan hidup masyarakat di Kota Lama Tangerang, kegiatan keagamaannya menjadi ciri khas dengan keberadaan Kelenteng Bon Tek Bio yang sudah berumur
1

Kompas, 9 Agustus 2007

3 abad dan menjadi kelenteng tertua di Kota Tangerang. Yang unik kelenteng Bontekbio selalu merayakan hari besar Cina seperti Cap go meh, Imlek, Pe Cun, Gotong Taopekong, dan Ching Ming. Selain itu yang menarik dan sangat unik yaitu kebudayaan cina yang sudah berakulturasi dengan kebudayaan setempat (sunda) yang tercermin antara lain tari-tarian (cokek), musik (gambang kromo), alat-alat musik, adat istiadat (pernikahan) dan hari peringatan adat (khusus cina). Karena pada masa itu terdapat permukiman Cina Benteng dikawasan ini. Namun semua itu tidak akan berlangsung lama bila tidak ada generasi penerus yang mempelajari dan terus mengembangkannya. Tidak selamanya Kota Lama Tangerang terus hidup bila tidak dipertahankan keunikan yang dimiliki kawasan ini. Dan lagi pada zaman berikutnya masyarakat terutama kaum muda tidak banyak yang mengetahui bahwa kawasan ini merupakan kawasan tertua di Kota Tangerang dan memiliki sejarah yang unik. Karena sudah banyak tempat-tempat yang lebih modern. Terlebih lagi bangunan-bangunan yang berarsitektur cina kuno yang menjadi ciri khas kawasan Kota Lama Tangerang lama kelamaan hilang satu persatu, penduduk setempat yang sudah turun temurun tinggal di permukiman ini tidak mempertahankan kekunoannya. Ada yang membongkar menjadi rumah modern adapula yang ditinggalkan begitu saja hingga hancur. Bila tidak dipertahankan ciri khas yang melekat di Kota Lama ini sebagai cikal bakal kota tangerang maka akan menghilangkan jejak sejarahnya, karena tidak ada lagi bangunan-bangunan kuno yang menjadi ciri khas sebagai kota lama. Kawasan Kota Lama Tangerang ini lambat laun akan ditinggalkan dan dilupakan bila tidak ada keunikan yang dapat mempertahankan kawasan kota lama ini. Maka dari itu perlu menggali potensi yang tentu saja tidak menghilangkan identitas kota lama itu sendiri, ini dimaksudkann supaya kawasan Kota Lama Tangerang ini akan terus dan tetap hidup berkembang hingga nanti dan tidak akan mati dimakan zaman. Keunikan yang dimiliki Kota Lama Tangerang dapat dijadikan sebagai potensi untuk pengembangan kota. Dengan tetap mempertahankan kegiatan ekonomi yang berbasis budaya, keunikan ini akan dapat mendorong ekonomi yang cukup untuk

menambah

pendapatan

anggaran

daerah

(PAD)

Kota

Tangerang

dan

mensejahterakan masyarakat setempat karena tetap memiliki penghasilan. Maka maksud studi ini untuk mencari potensi apa yang dapat dikembangkan. Untuk itu pengembangan selanjutnya dibutuhkan suatu kerangka yang akan menjadi tolak ukur namun tidak menghilangkan identitas Kota Tangerang. Dengan demikian peneliti ini mengambil judul identifikasi potensi kota lama untuk pengembangan kota, dengan studi kasus di Kawasan Kota Lama, Kelurahan Sukasari di Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

1.2 Rumusan Masalah Keberadaan Kota Lama Tangerang di dalam sebuah kota merupakan suatu hal yang menarik, ini dapat dilihat dari sisi ekonomi bahwa kota lama Tangerang tetap hidup namun disisi lain secara fisik sudah tidak mencerminkan kota lama lagi karena bangunan bangunan tua yang merupakan cermin dari sebuah kota lama sudah banyak dibongkar atau diubah menjadi modern. Tidak ada penerus muda mudi yang mempertahankan kebudayaan cina yang berakulturasi dengan kebudayaan setempat. Tidak ada yang dapat mempertahankan kota lama ini sebagai cikal bakal Kota Tangerang. Kota Lama ini lambat laun akan mati bila tidak memiliki potensi yang unik. Untuk mempertahankan kawasan Kota Lama Tangerang ini dapat mencari peluang dan kekuatan yang ada di kota lama ini, dan mencari kelemahan dan ancaman yang menjadi tombak tersendatnya perkembangan kota lama ini. Dimaksdukan supaya dapat mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mensejahterakan Kota Tangerang lewat Kota Lama Tangerang.

1.3 Tujuan dan Sasaran 1.3.1 Tujuan

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi Kota Lama Tangerang ditinjau dari sejarah kota, kegiatan ekonomi, dan sosial budaya, untuk pengembangan kota di Kota Tangerang dimasa yang akan datang.

1.3.2 Sasaran Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam mencapai tujuan penelitian tersebut di atas adalah sebagai berikut :
-

Mengidentifikasi sejarah perkembangan Kota lama Tangerang Mengidentifikasi kegiatan ekonomi yang mempengaruhi perkembangan Kota Lama Tangerang

Mengidentifikasi kegitan sosial-budaya masyarakat yang ada di Kota Lama Tangerang

Identifikasi daya dukung sarana transportasi di Kawasan Kota Lama Tangerang

1.4 Ruang Lingkup 1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah Studi Yang dimaksud Kota Lama Tangerang dalam studi ini adalah Pasar Lama (Pecinaan), Jl.Kisamaun, Jl. Kali Pasir Raya yang secara administratif terletak di Kelurahan Sukasari dan Sukarasa Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Provinsi Banten (gambar 1.1). Adapun lokasi studi dibatasi oleh :
Sebelah Barat Sebelah Timur

: Sungai Cisadane : Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan MT

Haryono
Sebelah Utara Sebelah Selatan

: Pasar Baru, Pintu Air dan Sewan : Kampung Babakan

1.4.2 Ruang Lingkup Pemabahasan Ruang Lingkup Pembahasan dalam studi ini dibatasi pada kegiatan ekonomi, sosial budaya, dan sarana prasarana lainnya.

1.5 Manfaat Studi Manfaat studi : Bagi Mahasiswa :


a. Sebagai pengetahuan bagi penulis. Penelitian ini sangat bermanfaat bagi

penulis karena ilmu yang didapat dalam masa penelitian begitu banyak dan bervariasi,
b. Sebagai rekomendasi untuk mahasiswa mahasiswa yang ingin

mengetahui sejarah kota terutama di kawasan Kota Lama Tangerang. Bagi Pemerintah :
a. Dapat dijadikan referensi untuk pengembangan kota selanjutnya, b. Studi pembanding dalam meningkatkan nilai tambah kawasan khususnya

Kawasan Kota Lama Tangerang. Bagi Masyarakat :


a. Informasi seputar sejarah Kota Tangerang dan Pelestarian Kota Lama

Tangerang,
b. Mengetahui keberadaan Kota Lama Tangerang yang merupakan cikal

bakal terbentuknya Kota Tangerang,

1.6 Kerangka Berfikir


Sasaran : Identifikasi sejarah Kota Tangerang Identifikasi kegiatan ekonomi yang mempengaruhi perkembangan Kota Lama Tangerang Identifikasi budaya lokal untuk pengembangan Kota Lama Tangerang Identifikasi daya dukung sarana dan prasarana di Kawasan Kota Lama Tangerang

Latar belakang : Kota lama merupakan salah satu unsur peninggalan sejarah kota yang memiliki potensi untuk pengembangan kota

Tujuan : Mengidentifikasi potensi kota lama untuk pengembangan kota di Kota Tangerang

Analisis Kelemahan, kekuatan, Keunggulan, Ancaman, Potensi Kota Lama untuk pengembangan kota di Kota Tangerang

Teori kota,Teori peran & fungsi kota,Teori Sejarah Kota,Teori Perdagangan Metodologi Penelitian : Deduktif Kualitatif

Pengembangan Kota Lama Tangerang

Data Sekunder : RDTR, UU, BPS Kota Tangerang, Data Primer : Survey,observasi, wawancara, dokumentasi, Literatur

Kesimpulan

Gambaran umum wilayah studi

Ket : Kesinambungan Tahap pengolahan data

1.7 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan studi ini terdiri dari 5 bab, yaitu: BAB I Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang kemudian masalah yang dikaji, tujuan, sasaran dan manfaat studi, sistematika pembahasan serta kerangka berfikir. BAB II Tinjauan Pustaka Bab ini memaparkan pendekatan-pendekatan studi sebagai kajian dalam studi seperti pengertian kota, peran &fungsi kota, pengertian kota lama, dan metodologi penelitian sebagai cara melakukan teknik mengolah data, survei dan analisa. BAB III Gambaran Umum Kawasan Studi Bab ini menggambarkan kajian di kawasan studi, menjelaskan objek-objek hasil lapangan sebagai ulasan studi seperti profil kawasan studi, kondisi umum kawasan studi, kebijakan Kota Tangerang kaitan kawasan studi. BAB IV Analisa Bab ini menjelaskan analisa studi dari rangkaian bab-bab sebelumnya di ulas secara tajam dalam potensi pengembangan kota di Kota Lama Tangerang. BAB V Kesimpulan dan Saran Berisi hasil akhir studi, yaitu berupa rangkuman hasil analisis yang diperoleh. Di samping itu juga memaparkan kelemahan studi serta rekomendasi untuk studi selanjutnya.

Gambar 1.1 Lokasi Wilayah Studi

Anda mungkin juga menyukai