Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Menurut Falt About Aboertion, info kit on womens healt oleh institute for social, studies and action , maret 1991, dalam istilah kesehtan aborsi didefinisikan sebagai perhentian kehamilan setelah tertanam telur (ovum) yang telah dibuahi dalam rahim (uterus) sebelum usia janin (fetus) mencapai 20 Mg. Secara umum istilah aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan, yaitu dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Biasanya dilakukan saat janin masih berusia muda ( sebelum bulan keempat masa kehamilan). B. Tujuan 1. Menjelaskan tujuan aborsi 2. Agar mahasiswa tahu penyebab abortus 3. Menjelaskan efek aborsi dan resiko aborsi

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Dalam istilah kesehatan aborsi didefinisikan sebagai perhentian kehamilan setelah tertanamnya telur (ovum) yang telah dibuahi dalam rahim (uterus), sebelum usia janin (fetus) mencapai 20 minggu. Jadi, gugur kandungan atau aborsi (bahasa latin: Abortus) adalah terjadi keguguran janin, melakukan abortus sebagai melakukan pengguguran (dengan sengaja karena tidak menginginkan bakal bayi yang dikandungnya itu). Secara umum, istilah aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan, yaitu dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu secara sengaja maupun tidak. Biasanya dilakukan saat janin masih berusia muda (sebelum bulan ke empat masa kehamilan) B. Penyebab Abortus Secara garis besar ada 2 hal penyebab Abortus, yaitu : 1. Maternal Penyebab Secara umum a. Imfeksi Akut Virus, misalnya cacar, rubella, hepatitis Infeksi bakteri, misalnya streptokokus Parasit, misalnya malaria b. Infeksi kronis Sifilis, biasanya menyebabkan abortus pada trimester kedua Tuberkolosis paru aktif Keraacunan, misalnya keracunan tembaga, timah, air raksa dan lain-lain
2

2. Janin Penyebab paling sering terjadinya abortus dini adalah kelainan pertumbuhan hasil konsepsi (pembuahan), baik dalam bentuk Zygote, embrio, janin maupun placenta. C. Alasan Provokatus Abortus Provokatus ialah tindakan memperbolehkan pengaborsian dengan syarat-syarat sebagai berikut: Abortus yang mengancam (threatened abortion) disertai dengan pendarahan yang terus neberus, atau jika janin telah meninggal (missed abortion) Mola Hidatidosa atau Hidramnion akut Infeksi uterus akibat tindakan abortus kriminalis Penyakit keganasan pada saluran jalan lahir., misalnya kanker Serviks atau jika dengan adanya kehamilan akan menghalangi pengobatan untuk penyakit keganasan lainnya pada tubuh seperti kanker payudara. Prolaps uterus gravik yang tidak bisa diatasi Telah berulang kali mengalami operasi Caesar Penyakit-penyakit dari ibu yang sedang mengandung, misalnya penyakir jantung organic dengan kegagalan jantung, hipertensi, neprihritis, tuberculosis paru aktif, toksemia gravidarum yang berat. Penyakit-penyakit metabolik. Misalanya diabetes yang telah terkontrol yang disertai komplikasi vaskuler, hipertiroid, dll Epilepsi, sklerosis yang luas dan berat Hiperimis gravidarum yang berat, dan chorea scavidarum Ganguan jiwa disertai dengan kecenderungan untuk bunuh diri.

D. Efek Aborsi 1. Efek jangka pendek a. Rasa sakit yang intens b. Terjadi kebocoran uterus c. Pendarahan yang banyak d. Infeksi e. Bahagian bayi yang tertinggal didalam f. Shock/ koma g. Merusak ooragan tubuh lain h. Kematian 2. Efek jangka panjang a. Tidak dapat hamil kembali b. Keguguran kandungan c. Kehamilan tubal d. Kelahiran prematur e. Gejala peradangan dibagian pelvis f. Hysterectom E. Resiko Aborsi Aborsi memiliki resiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun keselamatan hidup seorang wanita.tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang melakukan aborsi iatidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi beresiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seseorang wanita pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi adalah: Kematian medadak karena pendarahan hebat
4

Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal Kematian secara lambat akibat infeksi serius diseketar kandungan Rahim yang sobek (Uterine Perforation) Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya

Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormone estrogen pada wanita) Kanker indung telur (ovarian Cancer) Kanker leher rahim (Cervical Cancer) Kanker hati (liver Cancer) Kalainan pada ari-ari (placenra Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada kehamilan keturunan lagi (ectopic pregnancy)

Infeksi rongga panggul (pelvic inflammatory Disease). Infeksi pada lapisan rahim (endomentriosis) Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki reseko tinggal dari segi

kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga mmamiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai post-Abortion Syndrome (Sindrom paska-Aborsi) atau

PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam Psychological Reactions Roperted After Abortion di dalam penerbitan The Post Abortion review. Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusu dari orangg tua remaja tersebut untuk memberikan pendidikan seks yang baik dan benar.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Aborsi tidak boleh dilakukan oleh wanita manapun kecuali Dallam suatu hal yang mendadak, karena resiko nya sangat berbahaya. Dapat menyebabkan kematian mendadak karena pendarahan hebat, rahim yang sobek, kanker payudara, kanker hati, dapat terhadinya infeksi pada organ tubuh yang lain B. Saran Agar semua wanita menyadari betapa bahayanya melakukan aborsi, karena dapat membahayakan dirinya sendiri dan itu merupakan karunia dari Allah, maka kita harusnya bersyukur bukan malah melakukan pengguguran / aborsi.

DAFTAR PUSTAKA http://abortus.blogspot.com/seacrh/laber/abortus

Anda mungkin juga menyukai