Pendahuluan
Acute Mediastinistis : Infeksi yang terjadi pada mediastinum Infeksi dapat berasal dari dentogen, esophagus, faring atau leher. Infeksi ini meluas ke bawah dari oropharyng Descending Necrotizing Mediastinitis
19 47 % Prevalensi pada pria lebih besar dibandingkan wanita, ratio 6:1 Mediastinitis terjadi pada usia 30 50 tahun
Etiologi Infeksi kepala dan leher Perforasi esofageal dari prosedur edoskopik, neoplasma Perforasi tracheobronchial yang disebabkan karena intubasi atau trauma Penyebaran infeksi langsung dari jaringan yang berdekatan seperti retrofarineal space, tulang , kelenjar limfe, perikardium, paruparu atau pleura Jarang, penyebaran secara hematogen infeksi ekstra torakal seperti septik artritis
Letak Anatomi
Outline of mediastinum
Superior mediastinum
Anterior mediastinum Middle mediastinum
Posterior mediastinum
Diaphragm
Kuman pathogen :
Staphylococcus epidermidis
Staphylococcus aureus Dalam jumlah kecil :
3 jalan utama masuknya infeksi dari leher ke mediastinum : 1. Spatium pretrakheal (anterior trachea) 8 %. 2. Spatium viserovaskular Penjalaran infeksi 21 %. 3. Spatium retrofaringeal Penjalaran infeksi melalui spatium retrofaringeal ke mediastinum 71 %.
meliputi spasia prevertebral Jika spasia prevertebral terlibat, maka pasien sakit parah dan dengan bahaya kematian
Gejala Klinis
Rasa sakit pada dada daerah substernal demam yang terus menerus Takhikardi Krepitasi dan warna kemerahan Kesukaran bernafas
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Bakteriologis Pemeriksaan radiologis pelebaran pada
Komplikasi
Sumbatan jalan napas akibat edema faring dan laring
Empiema pleura
Syok septik
Kesimpulan
Pasien dengan mediastinitis memerlukan penanganan yang cepat dan tepat Diperlukan pengetahuan dan pengalaman dalam pengobatan yang tepat. Keterlambatan dalam pengobatan dapat
menimbulkan komplikasi dan menyebabkan penyembuhan menjadi lambat. Jika infeksi telah sembuh, faktor predisposisi yang dapat menyebabkan berulangnya infeksi harus dihilangkan