Anda di halaman 1dari 5

(] ( ]

Seorang Mukmin hendaknya tidak dipatuk ular pada lubang yang sama dua kali. (HR Muttafaq alaih) Seandainya muslim mau mencermati apa yang di sabdakan oleh Nabi kita yang di atas mungkin kita tidak akan berkali-kali di patuk ular seperti saat ini. Ummat muslim sebenarnya kalau saja mau membuka cakrawala pemikiran dan hatinya terhadap pesan-pesan Robb dalam Quran dan mau belajar dari fakta sejarah mungkin ular-ular tersebut tidak dapat mematuk kita berkali-kali Adalah suatu Sunnatullah bahwasanya Haq dan Bathil akan selalu bertarung,hingga hari yang di janjikan. Karena keduanya bagaikan air dan minyak maka tak mungkin memadukan keduanya dalam suatu wadah yang sama. Ketika Robb membongkar watak dan isi hati ular-ular musuhmusuh Dinullah ini dalam Al-Imran:118-121, hendaknya kita mengikutinya, janganlah kita mengikuti perasaan nafsu sesaat kita yang hanya untuk kepentingan jangka pendek, karena kita pasti akan mati dan kembali kepada Robb lalu karena syahwat dunia tadi kita menjadi lunak atau mau bekerjasama dengan Kebathilan tersebut Sejarah telah berbicara dan mencatat betapa liciknya ular-ular tersebut, yang seakan-akan mereka setulus merpati berkasih sayang

kepada kita padahal yang ada hanya bisa ular yang beracun yang disiapkannya untuk anak-anak muslim. Contoh yang paling dekat mungkin

dalam ingatan kita adalah Gaadafi. Bagaiamana dia menyiksa para ikhwan karena di anggap akan mengganggu existensi kekuasaannya yang hanya relative singkat. Malah dia kadang menjadikan ular-ular bathil

tersebut menjadi karibnya ketimbang para muslim yang mustinya menjadi saudaranya-saudaranya. Sempat di singgung dahulu beliau sempat memberikan dana campanye kepada Sarkozy President Prancis, jika hal ini merupakan suatu hal yang benar maka cukup ironis karena mungkin dia tidak akan pernah membayangkan bahwa kelak orang yang di bantunya inilah yang justru akan berkontribusi paling besar dalam menjatuhkan Rezimnya hingga akhirnya tewas oleh rakyat yang pernah di pimpinnya, suatu hal yang ironis karena Robb telah banyak memberikan rambu-rambu kepada kita dan etika bersosialisasi dengan ular-ular kebathilan ini. Adalah keliru menjadikan ular-ular ini sebagai teman akrab apa lagi saudara, salah besar. Karena sudah menjadi gen kebathilan ular-ular ini untuk mematuk setiap muslim yang ada, seandainya bisa beracunnya tak bisa membunuhnya maka minimal racunya tersebut mampu membuat muslim keluar dari millahnya Allah (Al-Baqoroh:170). Robb telah membongkarkan untuk kita isi hati dari ular-ular ini yang memendam kebencian yang sangat mendalam Sudhuruhm Akbar yang dia warisi dari nenek moyang ideologisnya yakni Iblis yang sangat benci kepada Adam Ular-ular ini adalah seburuk-buruknya makhluk, pada hakikatnya mereka adalah jahat, dan akan selalu membawa kepada keburukan,dan

kemungkaran, khususnya keburukan Akhlak maupun keburukan dalam dimensi-dimensi lain (Al-bayyinah:6). Karena hal-hal tersebutlah menjadi tugas muslim la untuk mencegah kemungkaran dan menyeru kepada yang Maruf. Tugas kitalah mencegah kezhaliman tersebut, kitalah yang harus merusak lobang-lobang ular tersebut agar ular-ular tersebut tidak mematuk dan menyebar bisa beracunnya kepada dunia ini Perjuangan dalam menghalau ular-ular ini memang menuntut banyak pengorbanan karena mereka mendapatkan bantuan dari orang-orang munafiq dan orang-orang muslim sendiri yang teracuni pemikirannya oleh racun bisa orientalisme, orang-orang ini lebih suka jika hanya Dinullah ini bergerak di wilayah ritual tenggelam dalam aktifitas ibadah maghdoh saja, karena dengan demikian mereka akan lebih mudah bergerak bebas menebar petaka di bumi Allah ini. Konstruksi kerangka pemikiran muslim saat ini poen juga menjadi tantangan yang nikmat dalam menyebarkan dakwah tauhid yang kaffah yang tidak hanya mencakup ibadah ritual tapi juga sosial, bisa racun ular ini memang telah meracuni sebagian besar muslim yang ada hingga membuat sempit dalam memandang Agama Dinullah ini, mereka telah terkurung dalam ilusi ibadah ritual hingga melupakan amanah untuk memformalisasikan hukum-hukum Allah Tugas kitalah dalam melanjutkan dakwah-dakwah yang dahulu di lakukan para nabi, menyadarkan ummat muslim dari mati suri

pemikirannya, menyatukan Kerangka Teologis dan Ideologis dimana

kedua-duanya telah satukan dan kita wajib menolak keras segala daya upaya sekecil apapun itu yang mencoba memisahkan muslim dari syari`ah khususnya yang di lancarkan oleh orang-orang munafiq modern yang membajak nama Islam dan menyandingkanya dengan pemikiran Iblis menjadi Islam liberal mereka telah mencampur haq dan bathil, telah mencoba mengkerdilkan ajaran dinullah ini terbatas pada ritual semata, lebih-lebih mereka sebagaimana munafiq dari masa ke masa menolak dan ingin merubah hukum-hukum yang telah di atur domainya oleh Allah dengan argument melanggar HAM dan tak sesuai lagi dengan zaman Seperti halnya para Nabi yang telah mendapat ujian dari setiap misi dakwahnya dalam menyampaikan risalah dari Robb semesta alam, maka pastilah kita dalam melanjutkan misi dakwah tauhid ini akan mendapati hal yang sama tersebut mulai terror mental dan fisik, boycott ekonomi, hingga kemungkinan berpisahnya jasad dan ruh. Sebagai mana Allah

memerintahkan Nabi Musa menyampaikan dakwah dalam tutur kata yang lemah lembut kepada Firaun begitulah kita akan melakukannya, segala daya Instrument yang ada di gunakan segala media yang tersedia menjadi ladang dakwah untuk menyadarkan muslim dan manusia umumnya memasuki Islam secara kaffah. Kalau la mereka menebar

kezhaliman maka tugas kitalah untuk mencegah kezhaliman tersebut karena itulah kewajiban sekaligus hak muslim untuk terhindar dari perbuatan orang-orang yang zhalim.

Muslim memang telah banyak yang terpatuk bisa ular ini. Ular-ular ini poen telah Berjaya dan keluar dari sarangnya masuk kesetiap negerinegeri muslim, telah banyak pula memakan jiwa anak-anak muslim. Ular tersebut juga telah membelit dalam ekonomi dan menancapkan taring berbisa Militernya ke negeri-negeri Muslim juga menyemburkan racunbisa propaganda negativnya kepada Islam. Tapi hal ini semua tidak boleh membuat Muslim rendah diri, berkecil hati dan memandang Ular-ular yang sedang dalam posisi Berjaya ini lebih tinggi darinya, karena hanya orang berimanlah yang paling tinggi derajatnya. Dan semua ini poen pasti berlalu Keimanananlah yang akan menang dalam pertarungan antara Haq dan Bathil ini, waktu dan sejarah akan menjadi saksi, semua manusia pasti akan mati, tapi syahidnya muslim adalah tiket yang mengantarnya ke surga yang abadi sedang bagi ular-ular ini kematian mengantarkan mereka ke dalam jurang neraka untuk selamanya Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburukburuknya. Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti (Al-Imran:196-198)

Anda mungkin juga menyukai